Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

SIFAT OPTIK DAN ELEKTRONIK MATERIAL ORGANIK SPIRO-TAD SEBAGAI LAPISAN TRANSPORT HOLE DALAM SEL SURYA ORGANIK Safriani, Lusi; Aprilia, Annisa; Mulyana, Cukup; Susilawati, Tuti
Jurnal Spektra Vol 16, No 3 (2015): Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Publisher : Jurnal Spektra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSemikonduktor berbasis material organik memiliki berbagai keuntungan dibandingkan dengan semikonduktor berbasis material anorganik yang selama ini dipergunakan dalam berbagai divais optik dan elektronik. Diantara berbagai macam semikonduktor organik, material organik terkonjugasi spiro menarik perhatian karena memiliki sifat optik dan sifat elektronik yang unik yang dihasilkan dari ikatan spiro. Material spiro terdiri dari dua atau lebih molekul yang memiliki sistem-p dengan fungsi yang sama ataupun berbeda melalui hibridisasi atom sp3. Salah satu contoh material spiro adalah 2,2′,7,7′-tetrakis(diphenylamino)-9,9′-spirobifluorene (spiro-TAD) yang digunakan sebagai lapisan transport hole dalam divais elektronik organic light emitting diode (OLED). Dalam makalah ini dilakukan kajian untuk menentukan sifat optik dari material spiro-TAD melalui pengukuran transparansi/absorbsi pada daerah UV-Vis dan sifat elektronik melalui pengukuran emisi untuk menentukan celah energi dari spiro-TAD. Hasil pengukuran absorbsi menunjukkan bahwa spiro-TAD memiliki puncak absorbsi pada panjang gelombang 415 nm, sedangkan dari hasil pengukuran emisi diperoleh celah energi spiro-TAD adalah 2.98 eV. AbstractSemiconductor-based organic material has various advantages compared to semiconductor-based inorganic material that has been used in optoelectronic devices. One of organic semiconductors, that is spiro conjugated material attracted much attention because it has an optical and unique electronic properties resulting from spiro bond. Spiro material consists of two or more molecules that have system-p with the same or different functions through atomic sp3 hybridization. One example of spiro material is 2,2 , 7,7-tetrakis (diphenylamino) -9,9-spirobifluorene (spiro-TAD) which is used as hole transport layer in organic light emitting diode (OLED). This paper discussed the optical property of spiro-TAD by measuring transparency/absorption in UV-Vis region and electronic property by measuring emission spectra to determine bandgap of spiro-TAD. Absorbtion spectrum of spiro-TAD shows a maximum peak at 415 nm, while from emission spectra it was found that spiro-TAD has bandgap 2.98 eV.Keywords: OLED, spiro-TAD, hole transport layer
SIFAT OPTIK DAN ELEKTRONIK MATERIAL ORGANIK SPIRO-TAD SEBAGAI LAPISAN TRANSPORT HOLE DALAM SEL SURYA ORGANIK Lusi Safriani; Annisa Aprilia; Cukup Mulyana; Tuti Susilawati
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16 No 3 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 3, Desember 2015
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.643 KB)

Abstract

AbstrakSemikonduktor berbasis material organik memiliki berbagai keuntungan dibandingkan dengan semikonduktor berbasis material anorganik yang selama ini dipergunakan dalam berbagai divais optik dan elektronik. Diantara berbagai macam semikonduktor organik, material organik terkonjugasi spiro menarik perhatian karena memiliki sifat optik dan sifat elektronik yang unik yang dihasilkan dari ikatan spiro. Material spiro terdiri dari dua atau lebih molekul yang memiliki sistem- dengan fungsi yang sama ataupun berbeda melalui hibridisasi atom sp3. Salah satu contoh material spiro adalah 2,2′,7,7′-tetrakis(diphenylamino)-9,9′-spirobifluorene (spiro-TAD) yang digunakan sebagai lapisan transport hole dalam divais elektronik organic light emitting diode (OLED). Dalam makalah ini dilakukan kajian untuk menentukan sifat optik dari material spiro-TAD melalui pengukuran transparansi/absorbsi pada daerah UV-Vis dan sifat elektronik melalui pengukuran emisi untuk menentukan celah energi dari spiro-TAD. Hasil pengukuran absorbsi menunjukkan bahwa spiro-TAD memiliki puncak absorbsi pada panjang gelombang 415 nm, sedangkan dari hasil pengukuran emisi diperoleh celah energi spiro-TAD adalah 2.98 eV. AbstractSemiconductor-based organic material has various advantages compared to semiconductor-based inorganic material that has been used in optoelectronic devices. One of organic semiconductors, that is spiro conjugated material attracted much attention because it has an optical and unique electronic properties resulting from spiro bond. Spiro material consists of two or more molecules that have system- with the same or different functions through atomic sp3 hybridization. One example of spiro material is 2,2 ', 7,7'-tetrakis (diphenylamino) -9,9'-spirobifluorene (spiro-TAD) which is used as hole transport layer in organic light emitting diode (OLED). This paper discussed the optical property of spiro-TAD by measuring transparency/absorption in UV-Vis region and electronic property by measuring emission spectra to determine bandgap of spiro-TAD. Absorbtion spectrum of spiro-TAD shows a maximum peak at 415 nm, while from emission spectra it was found that spiro-TAD has bandgap 2.98 eV.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI BAHAN ORGANIK SUPERKONDUKTOR β-(BEDT-TTF)2I3 DAN β’-(BEDT-TTF)2ICl2 NADYA LARASATI; THORIQ S RAHMAN; EVAN MULYANA; LUSI SAFRIANI; RISDIANA R
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 5, No 01 (2015)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.091 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v5i01.11150

Abstract

Telah dilakukan sintesis bahan Bis-(ethyleneditio)-tetrathiafulvalene (BEDT-TTF) dengan dua jenis anion yang digunakan sebagai penerima elektron yaitu I3⁻ dan ICl2⁻ dengan menggunakan metode elektrosintesis untuk mempelajari cara pembuatan kristal dan karakteristik sifat listrik bahan. Karakterisasi resistivitas listrik dilakukan dengan menggunakan metode four point probe. Dua jenis kristal organik dengan struktur kristal yang berbeda yaitu β-(BEDT-TTF)2I3 dan β’-(BEDT-TTF)2ICl2 berhasil diperoleh. Kristal β-(BEDT-TTF)2I3 memiliki nilai resisitivitas yang menurun seiring dengan penurunan suhu yang menandakan bahwa kristal tersebut adalah logam organik. Sedangkan kristal β’-(BEDT-TTF)2ICl2 memiliki nilai resistivitas yang meningkat seiring dengan penurunan suhu, yang menandakan bahwa kristal tersebut bersifat sebagai antiferomagnetik insulator. Penyebab perbedaan sifat ini adalah perbedaan  struktur kristal tipe β dan β’ yang mempengaruhi transfer muatan pada masing- masing kristal.
DSSC Heterojunction photoelectrode based ZnO-nanorod/TiO2; Dependency of photoelectrode morphology investigated by calculating I-V curves ANNISA APRILIA; HERI FERNANDO; LUSI SAFRIANI; AYI BAHTIAR; RAHMAT HIDAYAT
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 10, No 01 (2020)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1004.772 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v10i01.29845

Abstract

The simple diode model equation can be used to derive solar cell parameters based on current density-voltage curve. This calculation has an objective to study the working of ZnO nanorod/TiO2 as photoelectrode in dye-sensitized solar cell (DSC). As a function to collect and transport the electron inside the cell, ZnO-Nr/TiO2 bilayer heterojunction works as photoanode. The equivalent circuit in real solar cell is usually based on two diode model by considering presence a large of recombination process inside the cell (non-ideal diode). We simplified the equivalent circuit with only one diode and one resistor (Rsh) in parallel with a series resistor (Rs) related to photovoltage occurs. The current loss due to back reaction and recombination process which is appeared at interfacing area between photoanode/dye and electrolyte corresponds as parallel resistance (Rp). An ideality factor (m) due to non-linear b-recombination process which is occurred inside the cell is also derived using this model. The comparison between commonly photoanode (single type of TiO2 mesoporous), multilayer ZnO nanorod/TiO2, and planar heterojunction ZnO/TiO2 is also observed in order to emphasize the interface quality of photonode to the such solar cell parameters
PENGARUH JENIS PREKURSOR TERHADAP KARAKTERISTIK PARTIKEL ZnO BESERTA PENGUJIAN SIFAT FOTOKATALITIKNYA NUR APRILIA AMANDA; LUTFI NAUFAL RAMADHIKA; AYI BAHTIAR; LUSI SAFRIANI; ANNISA APRILIA
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 12, No 01 (2022)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1098.019 KB) | DOI: 10.24198/jme.v12i01.40511

Abstract

Material ZnO disintesis menggunakan prekursor berbeda, yaitu zinc acetate dihydrate dan zinc nitrate hexahydrate dalam aplikasinya sebagai material aktif fotokatalis. Kedua material disintesis menggunakan metode sol-gel. Struktur material dikarakterisasi menggunakan XRD dan FTIR, morfologi menggunakan TEM dan BET, komposisi menggunakan EDS, sifat optik menggunakan PL Spectroscopy dan UV-Vis Spectroscopy, serta dispersitas menggunakan Zeta Potential. Hasil karakterisasi menunjukkan material ZnO yang terbentuk telah memiliki struktur wurtzite dan bermorfologi spherical. Masih terdapat ikatan-ikatan karbonil yang merupakan residu dari proses sintesis yang belum sepenuhnya hilang. Komposisi atom, dispersitas, dan band gap untuk kedua material tidak jauh berbeda. Pada ZnO-A terdapat defect berupa zinc vacancies. Ukuran partikel ZnO-A lebih kecil daripada ZnO-N, sehingga luas permukaan spesifiknya pun jauh lebih besar. Pengujian sifat fotokatalitik dilakukan menggunakan larutan metil biru 3,2 ppm selama 45 menit di bawah sinar matahari. Didapat nilai konstanta laju degradasi sebesar 0,0604/menit untuk ZnO-A dan 0,0763/menit untuk ZnO-N, serta besar efisiensi 94% untuk ZnO-A dan 97% untuk ZnO-N.Kata kunci: fotokatalis, serbuk ZnO, sol-gel, prekursor
EFEK PENAMBAHAN rGO PADA FOTOANODA TiO2 TERHADAP PERFORMA SEL SURYA TERSENSITASI DYE LUSI SAFRIANI; RAHMADANI RAHMADANI
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 11, No 01 (2021)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.447 KB) | DOI: 10.24198/jme.v11i01.35039

Abstract

Sel surya tersensitasi dye merupakan sel surya yang banyak menarik perhatian karena prosespembuatannya mudah dengan biaya fabrikasi yang rendah, namun efisiensi sel surya ini masih relatif rendah.Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan efisiensi sel surya tersensitasi dye, salah satunya adalah denganmenambahkan reduced graphene oxide (rGO) pada fotoanoda TiO2 membentuk nanokomposit TiO2-rGO.Metode pencampuran larutan digunakan untuk membuat nanokomposit TiO2-rGO dari pasta TiO2 dan serbuk rGO dengan konsentrasi 5wt% dalam etanol. Metode screen printing digunakan untuk membuat fotoanoda nanokomposit TiO2-rGO. Sel surya tersensitasi dye dengan fotoanoda nanokomposit TiO2-rGO menunjukkan rapat arus hubung singkat short circuit (JSC) 6,68 mA cm−2, tegangan rangkaian terbuka (VOC) 0,65 V dan efisiensi konversi 3,11%; yang lebih tinggi dari sel surya dengan fotoanoda TiO2 murni. Peningkatan efisiensi konversi terjadi karena rGO dapat mempermudah transport elektron dan mengurangi terjadinya proses rekombinasi pada interface antar lapisan.
SINTESIS NANOPARTIKEL MAGNETIK DENGAN METODE KOPRESIPITASI TOGAR SARAGI; BAYU PERMANA; MALA SAPUTRI; LUSI SAFRIANI; IMAN RAHAYU; RISDIANA RISDIANA
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 7, No 02 (2017)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.832 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v7i02.15393

Abstract

Nanopartikel magnetik, oksida besi  magnetit (Fe3O4), merupakan material yang menarik untuk dikembangkan. Material ini sangat potensial untuk dapat diaplikaikan secara luas diberbagai bidang seperti untuk diagnosa medik. Namun, untuk menghasilkan Fe3O4 berukuran nano (10-100 nm) masih sulit untuk dilakukan. Pada penelitian ini telah berhasil disintesis nanopartikel Fe3O4 dengan menggunakan metode kopresipitasi. Sintesis dilakukan menggunakan prekursor Ferrous Chloride Tetrahydrate (FeCl2.4H2O) dan Ferric Chloride Anhydrous (FeCl3.6H2O) dengan perbandingan ion ferrous dan ion ferric adalah 1:2. Kemudian, Ammonium Hidroksida (NH3.H2O) digunakan sebagai bahan presipitan. Morfologi partikel dari sampel dikarakterisasi menggunkan Transmission Electron Microscope (TEM).Berdasarkan hasil karakterisasi TEM diperoleh morfologi partikel berbentuk bulat dengan ukuran rata-rata berkisar 10 nm
ANALISIS TDS, PH, DAN COD UNTUK MENGETAHUI KUALITAS AIR DI DESA CILAYUNG MUHAMMAD ARYA REVANSYAH; LIU KIN MEN; S SETIANTO; FITRILAWATI F; LUSI SAFRIANI; ANNISA APRILIA
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 12, No 02 (2022)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.745 KB) | DOI: 10.24198/jme.v12i02.41305

Abstract

Air merupakan senyawa kimia yang tersusun atas gabungan dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Air memiliki sifat alami yang mudah terlarut sehingga mudah terkontaminasi oleh zat lain. Kegiatan pembuangan air besar atau limbah cair di tempat terbuka dapat mengkontaminasi air tanah dan permukaan sehingga terjadi penurunan kualitas air. Oleh karena itu, pemeriksaan kualitas air perlu dilakukan. Desa Cilayung merupakan salah satu desa yang lokasinya dekat dengan kampus Unpad Jatinangor dan memiliki beberapa permasalahan terkait air. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kualitas air yang digunakan warga Desa Cilayung dalam kehidupan sehari-hari, yaitu melalui pengukuran parameter pH, TDS, dan COD. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, digunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan mengambil sampel air sebanyak 100 mL dan melakukan pengukuran parameter yang telah disebutkan. Metode kualitatif dilakukan dengan mewawancarai warga setempat dan menyosialisasikan hasil dari riset kualitas air tersebut. Selain itu, analisis dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian kualitas air dengan standar baku mutu air. Berdasarkan hasil riset yang diperoleh, diketahui bahwa secara umum kualitas air di Desa Cilayung masih dalam batas normal yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Secara keseluruhan, pH air di Desa Cilayung berada dalam rentang 6,13-7,84, TDS berada dalam rentang 51-163 mg/l, dan COD berada dalam rentang 0-175.Kata Kunci: Kualitas Air, TDS, pH, COD
PENGARUH KONSENTRASI NAOH TERHADAP STRUKTUR, MORFOLOGI DAN SIFAT FOTOKATALIS ZNO TERDOPING AL ARIF BAGUS PRAKOSO; RESTI RAHAYU DWI AGUSTINI; ANNISA APRILIA; SRI SURYANINGSIH; LUSI SAFRIANI; AYI BAHTIAR
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 9, No 02 (2019)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3254.423 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v9i2.29711

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk umat manusia. Kebutuhan air adalah masalah penting karena jumlahnya yang semakin sedikit sedangkan pertumbuhan jumlah manusia yang terus meningkat. Beberapa metode penjernihan konvensional seringkali memberikan dampak samping yang tidak diharapkan, sehingga perlu alternatif pada proses penjernihan air, salah satunya berprinsip pada fotokatalitik. Sifat fotokatalitik dimiliki oleh berbagai bahan semikonduktor berbasis logam oksida, salah satunya seng oksida (ZnO). Untuk mengetahui sifat fotokatalitik Al-ZnO, khususnya pengaruh konsentrasi katalisator NaOH, penelitian ini dilakukan dengan produk hasil serbuk Al-ZnO. Proses sintesis Al-ZnO menggunakan metode sol-gel teknik refluks dengan prekursor dasar seng asetat dihidrat dan dopan alumunium. Variasi yang dilakukan adalah konsentrasi katalisator basa NaOH. Untuk mengetahui pengaruh NaOH terhadap Al-ZnO, beberapa karakterisasi telah dilakukan, diantaranya karakterisasi TEM, SEM, XRD, dan sifat-sifat optik. Karakterisasi TEM dan SEM menunjukkan seluruh sampel bermorfologi nanosphere dengan struktur kristal wurtzit heksagonal. Partikel Al-ZnO memiliki ukuran yang semakin besar untuk konsentrasi NaOH yang tinggi. Komposisi berupa gugus hidroksil lebih banyak muncul pada partikel Al-ZnO untuk konsentrasi NaOH yang tinggi. Pengaruh paling signifikan oleh katalisator NaOH adalah sifat optik berupa keberadaan defect state yang teramati melalui spektrum emisi fotoluminesen. Kemampuan fotokatalitik Al-ZnO diujikan pada larutan pewarna organik methylene blue. Hasil pengujian menunjukkan seluruh variasi memiliki kemampuan menguraikan methylene blue dalam kelajuan yang berbeda. Variasi 0,30 M NaOH (dalam 23 mL) memiliki kelajuan tertinggi karena puncak emisi fotoluminesen yang rendah dan ukuran partikel rata-rata yang kecil
PENGARUH VISKOSITAS LARUTAN TERHADAP KARAKTERISTIK TiO2 NANOFIBER YANG DIBUAT MENGGUNAKAN TEKNIK ELEKTROSPINNING AMALIA ROHMAH FAJARIAH; ANNISA APRILIA; FERRY FAIZAL; LUSI SAFRIANI
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 12, No 01 (2022)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.178 KB) | DOI: 10.24198/jme.v12i01.40282

Abstract

Titanium Dioksida (TiO2) memiliki band gap yang lebar (3,2 eV), luas permukaan yang tinggi, tidak beracun, dan stabilitas termal dan kimia yang baik. TiO2 dalam bentuk nanofiber telah banyak menarik minat dalam berbagai aplikasi karena memiliki rasio permukaan volume dan porositas yang tinggi. Pada penelitian ini, telah berhasil dibuat nanofiber TiO2 menggunakan metode electrospinning. Nanofiber TiO2 dihasilkan dengan membuat larutan prekursor menggunakan titanium (IV) isopropoksida (TTIP) dan Polivinil Asetat dengan variasi viskositas 75 mPas, 100 mPas, dan 140 mPas untuk melihat pengaruh morfologi TiO2 nanofiber. Selain itu, diamati juga struktur kristal dan sifat optik dari TiO2 nanofiber yang dihasilkan. Pada proses electrospinning digunakan tegangan 12 kV dan jarak ujung jarum ke kolektor sejaun 10 cm, lalu dikalsinasi pada suhu 450oC selama 45 menit. Sampel yang telah dikalsinasi kemudian dianalisis menggunakan karakterisasi SEM, XRD, dan UV-Vis. Berdasarkan hasil karakterisasi SEM, larutan dengan viskositas 140 mPas menghasilkan nanofiber yang kontinyu, sedikit beads, sedikit aglomerasi, meskipun belum homogen. Dari hasil XRD, diidentifikasi bahwa struktur TiO2 yang dihasilkan adalah anatase. Hasil spektroskopi UV-Vis menunjukkan bahwa energy gap dari TiO2 nanofiber untuk masing-masing viskositas berkisar pada 3,20 eV.