Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Pengaruh Air Kelapa Hijau (Cocos Nucifera) Sebelum Aktifitas Fisik Aerobik Terhadap Pemulihan Denyut Nadi Pada Atlet Atletik Jamaludin Yusuf; Ainun Muthoharoh; M. Ghilang Maulud Setyawan
Jendela Olahraga Vol 5, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jo.v5i2.6164

Abstract

Athletics is a sport with many numbers of matches, every athlete can take 2 numbers, this requires a nutrient that can help restore the pulse faster, especially in running numbers. The objective of this study is to determine the effect of green coconut water on the decrease in recovery pulse at the 5th, 7th, and 9th minute. The research method used in this study is pre-experimental design with one-group pretest-posttest design. The population of the study was athletes in Pekalongan Regency with 13 total sample. Materials / research tools used are whistles, measuring cups, pencils, notebooks, green coconut water. The study was conducted in February 2020 at Widya Manggala Krida Stadium, Pekalongan Regency. This study uses two research variables: (1) independent variables: mineral water and green coconut water (2) dependent variables: recovery pulse (5th, 7th, 9th minutes). The research data analysis technique was independent t-sample test. The test was carried out at a significant level of p = 0.05. Statistical test results from the t-sample show that there is a difference in recovery pulse at the 5th minute (p = 0.002), recovery pulse at the 7th minute (p = 0,000), recovery pulse at the 9th minute (p = 0.001 ). The conclusion in this study is that there is an effect of giving green coconut water drink before aerobic physical activity on the recovery pulse. Keywords: mineral water, green coconut water, aerobic physical activity, recovery pulse AbstrakAtletik merupakan cabang olahraga dengan banyak nomor pertandingan, setiap atlet dapat mengikuti 2 nomor pertandingan, hal ini dibutuhkan suatu nutrisi yang dapat membantu memulihkan denyut nadi lebih cepat terutama dinomor lari. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh air kelapa hijau terhadap pemulihan denyut nadi dimenit lima, tujuh dan sembilan. Metode penelitian menggunakan pre Experimental Design melalui One Group Pretest - Posttest Design. Populasi menggunakan atlet atletik Kabupaten Pekalongan dengan jumlah sampel 13. Bahan/alat penelitian yang digunakan adalah peluit, gelas ukur, pensil, buku catatan dan air kelapa hijau. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2020 di Stadiun Widya Manggala Krida Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Variabel Penelitian: 1) Variabel bebas terdiri dari air mineral dan air kelapa hijau (cocos nucifera), 2) Variabel terikat menggunakan pemulihan denyut nadi pada menit kelima, ketujuh dan kesembilan. Analisis data menggunakan t-sample independent dengan taraf signifikan p=0,05. Uji statistik t-sample memperlihatkan adanya perbedaan pemulihan denyut nadi dimenit lima p=0,002., menit ketujuh p=0,000., dan menit kesembilan p=0,001. Simpulan penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh pemberian air kelapa hijau sebelum melakukan aktifitas fisik aerobik terhadap pemulihan denyut nadi.Kata kunci: air mineral, air kelapa hijau, aktivitas fisik aerobik, pemulihan denyut nadi
Persepsi dan Perilaku Swamedikasi Penyakit Jamur Kulit di Kelurahan Panjang Wetan Kota Pekalongan Tahun 2020 Viya Amalia; Ainun Muthoharoh; Fitriyani Fitriyani; Wulan Agustin Ningrum
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.084 KB) | DOI: 10.37874/ms.v5i1.156

Abstract

Kelurahan Panjang Wetan Kota Pekalongan merupakan salah satu daerah di wilayah pesisir yang rawan terhadap kejadian bencana banjir rob. Salah satu dampak signifikan banjir rob adalah masalah kesehatan, yaitu timbulnya penyakit jamur kulit. Salah satu respon seseorang apabila merasakan sakit yaitu dengan melakukan tindakan mengobati sendiri (swamedikasi) yang salah satunya dipengaruhi oleh persepsi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi tentang penyakit jamur kulit terhadap perilaku swamedikasi di Kelurahan Panjang Wetan Kota Pekalongan tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah non eksperimental dengan metode deskriptif korelatif. Desain penelitian menggunakan desain potong lintang (cross-sectional). Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 96 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data diambil dengan menggunakan lembar kuesioner yang telah tervalidasi, terdiri dari penyataan persepsi tentang penyakit jamur kulit dan perilaku swamedikasi. Data yang diperoleh kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memperoleh informasi untuk melakukan swamedikasi berasal dari pengalaman pribadi atau keluarga (71,9%); penyakit jamur kulit yang pernah dialami akibat rob ialah kutu air (tinea pedis) (97,9%); obat yang paling banyak digunakan ialah salep 88® (33,3%), salep 24® (31,3%), soffel® (13,5%). Sebagian besar responden memiliki persepsi tentang penyakit jamur kulit buruk (68,8%) dan perilaku swamedikasi buruk (51%). Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji chi square didapat nilai signifikansi sebesar 0,563 (p>0,05), yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara persepsi tentang penyakit jamur kulit terhadap perilaku swamedikasi.
Evaluasi Kuantitas Penggunaan Antibiotik Pasien Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD Kraton Pekalongan Tahun 2019 Ulfatun Alkhodiyah; Ainun Muthoharoh; Yulian Wahyu Permadi; St Rahmatullah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.139 KB) | DOI: 10.37874/ms.v5i1.157

Abstract

Demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella thypi. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat merugikan pasien serta menyebabkan resistensi obat terhadap bakteri Salmonella thypi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menjadi prediksi awal kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD Kraton Pekalongan tahun 2019. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan pengumpulan data secara retrospektif dan dianalisis secara deskriptif. Pengambilan data secara acak sistematik dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditentukan. Evaluasi dilakukan menggunakan metode ATC/DDD sesuai dengan ketentuan WHO 2020. Sebanyak 96 data rekam medik yang masuk kriteria inklusi. Jenis kelamin perempuan sebanyak 53 pasien dengan kategori umur dewasa madya (41-60 tahun). Penyakit penyerta yang banyak dialami pasien adalah DHF, Bronchopneumonia dan Hipertensi. Sebanyak 70 pasien menjalani rawat inap selama 4-7 hari. Hasil evaluasi penggunaan antibiotik yang paling banyak digunakan untuk pengobatan demam tifoid di RSUD Kraton Pekalongan tahun 2019 adalah ceftriaxon dengan jumlah DDD/100 patient-days sebesar 45,23. Perlunya evaluasi lebih lanjut secara prospektif.
EVALUASI KESESUAIAN DOSIS INSULIN PADA PROLANIS BERDASARKAN LITERATUR DI RUMAH SAKIT X TAHUN 2019 Nadliyatul Umah; Ainun Muthoharoh; Wulan Agustin Ningrum; Wirasti Wirasti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.251 KB) | DOI: 10.37874/ms.v5i1.159

Abstract

Kasus penyakit diabetes melitus di Kabupaten Batang pada urutan dua setelah penyakit hipertensi. Jumlah prevalensi penyakit diabetes melitus sebanyak 17,53%. Kesesuaian dosis insulin sangat diperlukan, apabila tidak sesuai hiperglikemik tidak terkontrol. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran tentang evaluasi kesesuaian dosis insulin pada prolanis selama menjalani perawatan diabetes melitus. Metode yang digunakan yaitu deskriptif retrospektif univariat. Kriteria insklusi yaitu data rekam medik pasien yang mempunyai riwayat diabetes melitus yang menjalani prolanis dan menggunakan insulin. Kriteria eksklusi yaitu rekam medik yang tidak lengkap. Hasil dari evaluasi kesesuaian dosis berdasarkan literatur Standard of Medical Care In Diabetes 2018, Drug Information Handbook 19th Edition (Lacy dkk, 2010), The Renal Drug Handbook, MIMS edisi 17, ISO volume 51 yang sesuai sebanyak 100%, kemudian berdasarkan guideline Comparison of 2 intravenous insulin protocols : glycemia variability in critically ill patients yang sesuai sebanyak 34,1% dan guideline Update On Management Of In-hospital Hyperglycemia yang sesuai sebanyak 27,1%. Hasil dari karakteritik prolanis di RS X yaitu pada kelompok usia 60-74 tahun (lansia) sebanyak 49,4%, jenis kelamin lebih banyak laki-laki yaitu 52,9%, hasil diagnosa pasien prolanis yang paling banyak yaitu diabetes militus komplikasi 52,9%, jenis insulin yang sering diberikan untuk pasien prolanis yaitu novomix 30 flexpen sebanyak 84,7%, dan tingkat kepatuhan pasien prolanis yaitu 100%. Bagi pengguna insulin sebaiknya mengikuti anjuran dari program prolanis dan menjaga pola hidup yang sehat agar terapi insulin berhasil.
EVALUASI KERASIONALAN PENDOSISAN OBAT PASIEN PEDIATRI BRONKITIS AKUT INSTALASI RAWAT JALAN RSUD KAJEN TAHUN 2018-2019 Rizki Fajara; Ainun Muthoharoh; Wulan Agustin Ningrum; Yulian Wahyu Permadi
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.303 KB) | DOI: 10.37874/ms.v5i2.189

Abstract

Bronkitis akut merupakan salah satu kondisi penyakit teratas yang harus diberikan perawatan medis. Dengan ciri-ciri peradangan pada saluran bronkial atau bronkus, bronkitis akut dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Pemberian dosis yang tidak rasional dapat menurunkan efek terapi dan meningkatkan risiko efek samping. Tujuan penelitian ini mengetahui rasionalitas dosisobat pada pasien pediatri bronkitis akut di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kajen tahun 2018-2019. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dari rekam medis secara non probability sampling berdasarkan teknik purposive sampling. Sampel yang diambil adalah yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu pasien rawat jalan diagnosa bronkitis akut, usia 0-18 tahun, mendapatkan terapi di RSUD Kajen dan memiliki rekam medis yang lengkap. Sampel yang didapatkan berjumlah 65 sampel. Data yang diperoleh evaluasi dosis pemberian obat yang digunakan oleh pasien berdasarkan literatur Informasi Spesialite Obat, Drug Information Handbook, Pediatric Drug Doses, Medscape, dan WHO Model Formulary For Children. Dosis diperhitungkan berdasarkan berat badan, umur, dan diagnosa pasien. Dalam penelitian ini, dosis yang rendah dan dosis yang tinggi jika dosis yang diberikan kepada pasien lebih rendah atau lebih tinggi dari dosis yang tertera di literatur yang digunakan. Hasil penelitian terhadap 65 sampel menunjukkan karakteristik pasien sebagian besar adalah berjenis kelamin laki-laki (64,4%), pada rentang kelompok usia 3-12 tahun (50,8%) dengan penyakit penyerta gizi buruk (9,2%). Evaluasi kerasionalan pemberian dosis obat pada pasien pediatri bronkitis akut mendapatkan hasil dosis rendah (15,4%), dosis sesuai (24,6%) dan dosis tinggi (60%). Persentase rasionalitas obat dalam penelitian ini adalah 24,6%. Kata kunci : Bronkitis Akut; Dosis Obat; Pediatri; Obat Rasional
Evaluasi kesesuaian dosis pasien pediatrik diare akut diruang rawat inap RSUD Kraton periode Januari-Desember 2019 Ayu Orimpa Nia Sekar tatik; Ainun Muthoharoh; Wulan Agustin Ningrum; Yulian Wahyu Permadi
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.815 KB) | DOI: 10.37874/ms.v5i2.191

Abstract

Diare merupakan penyebab utama morbiditas dan motilitas di kalangan anak anak kurang dari 5 tahun. Perbedaan karakteristik yang mempengaruhi farmakokinetik dan farmakodinamik suatu obat yang dapat menimbulkan reaksi obat yang tidak dikehendaki seperti grey baby syndrome sehingga hal penting yang harus diperhatikan untuk pediatrik adalah dosis yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kesesuaian dosis pada pasien pediatrik diare akut rawat inap di RSUD Kraton periode Januari-Desember 2019. Metode yang digunakan pada penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan rancangan retrospektif dengan pengambilan sampel dari rekam medis berdasarkan teknik probability sampling dengan cara systematic sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 85 sampel. Jenis-jenis obat yang digunakan adalah elektrolit, probiotik, suplemen, antiemetik, antibiotik, antipiretik, analgesik dan antiulserasi. Kesesuaian dosis elektrolit berdasarkan literatur yang digunakan sebanyak 100% sesuai, zink sebanyak, 68,2%, probiotik sebanyak 100% sesuai, antibiotik terdapat 58,8% dosis yang sesuai, analgesik sebanyak 10,6% dosis yang sesuai, antiemetik berupa domperidone sirup sebanyak 12,9% dosis yang sesuai, antipiretik berupa parasetamol sebanyak 56,5%, antiulserasi berupa polysilen® terdapat 5,9% dosis yang sesuai. Dari penelitian ini diharapkan agar pemberiaan dosis pada pasien pediatrik untuk lebih tepat serta memperbanyak literatur atau referensi dalam mempertimbangkan pemberian dosis pediatrik.
Evaluasi penggunaan obat asma pada pasien geriatri di instalasi rawat jalan rsud kraton periode januari-desember 2019 Khafizah Ulfa Ulya; Ainun Muthoharoh; Wahyu Ersila; Wulan Agustin Ningrum
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.812 KB) | DOI: 10.37874/ms.v5i2.198

Abstract

Asma merupakan salah satu penyakit yang mungkin saja tidak bisa disembuhkan secara total dan tidak bisa disembuhkan dalam waktu dekat yang akan terbebas dari serangan asma berikutnya. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terapi terkait dengan ketepatan penggunaan obat, tepat obat, tepat dosis, tepat indikasi, tepat lama pemberian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi penggunaan obat pada pasien geriatri di instalasi rawat jalan RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan periode Januari-Desember tahun 2019. Metode penelitian ini menggunakan metode exhaustive sampling, sampel dianalisa secara deskriptif jumlah sampel sebanyak 35 sampel diambil berdasarkan kriteria inklusi yaitu data rekam mediknya lengkap, pasien yang di diagnosa penyakit asma dan berusia 60 tahun keatas. Data diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien geriatri yang mengalami kasus asma yang terbanyak adalah perempuan (54%) dengan kelompok usia lanjut usia (60-74 tahun) sebanyak (82%). Hasil evaluasi penggunaan obat asma yang terjadi pada pasien geriatri meliputi tepat dosis sebanyak (85,7%), tepat indikasi sebanyak (100%), tepat obat sebanyak (100%), tepat cara pemberian (100%). Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ketepatan dosis dan juga ketepatan obat belum tepat sehingga perlu adanya peningkatan ketepatan dosis dan obat asma pada pasien geriatri
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN TERHADAP WAKTU KESEMBUHAN PENYAKIT SCABIES PADA SANTRI DI YAYASAN ISLAM AL-SYA’IRIYAH: THE RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE LEVELS AND COMPLIANCE WITH SCABIES HEALING TIME IN SANTRI AT THE AL-SYA'IRIYAH ISLAMIC khabibatul khikmah; Ainun Muthoharoh; Wulan Agustin Ningrum3; St. Rahmatullah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.652 KB) | DOI: 10.37874/ms.v6i1.221

Abstract

Penyakit Scabies (kudis) merupakan salah satu penyakit kulit yang sering dijumpai dan kurang diperhatikan oleh para santri di Pondok Pesantren. Mereka menganggap kebiasaan dalam menjaga kebersihan diri sudah cukup dan tidak akan menimbulkan masalah kesehatan khususnya penyakit kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan kepatuhan pengobatan terhadap waktu kesembuhan penyakit scabies pada santri di Yayasan Islam Al-Sya’iriyah. Metode yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional. Hasil penelitian ini menujukkan tingkat pengetahuan yang baik (74,2%) dan tingkat kepatuhan pengobatan santri yang patuh sebanyak (62,2%). Pada penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan waktu kesembuhan penyakit scabies dan adanya hubungan antara pengetahuan dengan waktu kesembuhan penyakit scabies dengan probilitas Chi Square sebanyak 0,000 < 0,05. Kata kunci : Kepatuhan; kesembuhan; pengetahuan
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU SWAMEDIKASI OBAT ANTINYERI DI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG: RELATIONSHIP LEVEL OF KNOWLEDGE TO ANTI PAIN DRUG SWAMEDICATION BEHAVIOR ULUJAMI DISTRICT, PEMALANG REGENCY Opi Nuriska Rais Rutini; Ainun Muthoharoh; Wulan Agustin Ningrum; Yulian Wahyu Permadi
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.382 KB) | DOI: 10.37874/ms.v6i1.223

Abstract

Nyeri merupakan sensasi yang mengindikasi bahwa tubuh sedang mengalami kerusakan jaringan, inflamasi, atau kelainan yang lebih berat seperti difungsi sistem saraf. Beberapa penelitian membuktikan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat sangat berhubungan dengan penggunaan obat antinyeri atau analgesik secara rasional. Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan upaya masyarakat untuk mengatasi nyeri yang terjadi terutama secara akut atau mendadak. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi obat anti nyeri di masyarakat pesisir Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.Penelitian ini menggunakan teknik purpose sampling. Responden diambil dengan rumus slovin berjumlah 100 sampel dengan pengambilan 20 responden untuk 1 desa. Dari hasil penelitian didapatkan data tingkat pengetahuan di Kecamatan Ulujami 85% dengan kategori cukup dan untuk perilaku swamedikasi obat anti nyeri didapatkan data sebanyak 78% dengan kategori baik. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku swamedikasi obat anti nyeri di kalangan masyarakat sekitar pesisir Kecamatan Ulujami. Saran diharapkan untuk masyarakat sekitar pesisir lebih baik dalam penggunaan obat anti nyeri. Kata kunci : Masyarakat Pesisir, Obat Anti Nyeri, Swamedikasi
Hubungan Karakteristik dengan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat pada Diabetisi Tipe 2 Prolanis di Wilayah Kerja Puskesmas Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Nuniek Nizmah Fajriyah; Wulan Agustin Ningrum; Ainun Muthoharoh; Tia Listiana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.672 KB)

Abstract

Diabetes mellitus is characterized as a disease or chronic metabolic disorder with multiple etiologies, including disruption to pancreatic beta cells, reduced insulin secretion, and excessive sugar consumption.This study intends to determine the association between the attributes and the level of drug-like using compliance in individuals with type 2 diabetes Prolanis in the Wonopringgo Puskesmas Work Area, Pekalongan Regency. This research is a non-experimental observational study. A total of 50 patients were evaluated using univariate and bivariate assessment with the inclusion requirements of patients diagnosed with Prolanis type 2 diabetes at the Wonopringgo Public Health Center in Pekalongan District, willing to engage in the research, and DM patients with or without corresponding diseases. The characteristics and compliance of drug use can be seen on the basis of filling out the questionnaire with the characteristic data used on the respondent. The method used in this research is to use cross-sectional and then analyze the connection between variables with Chi-Square, the study was performed on 50 participants and the findings showed no connection between drug use compliance traits (P = 0.231).