Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah kontekstual berdasarkan minat belajar matematik Okta Pita Dian Sari; Nike Ayu Wulandari; Winda Khusnul Umah
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 12, No 3 (2021): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v12i3.7914

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah kontekstual berdasarkan minat belajar matematik materi kubus dan balok siswa kelas IX MTs Asholihuddin Dampit. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 12 peserta didik kelas IX di MTs Asholihuddin Dampit tahun ajaran 2020-2021. Penelitian ini diambil secara purposive sampling. Subjek wawancara dalam penelitian ini terdiri dari 3 siswa yang dipilih dengan kategori yang telah ditentukan yaitu 1 siswa dengan kategori berpikir kritis rendah, 1 siswa dengan kategori berpikir kritis sedang dan 1 siswa dengan kategori berpikir kritis tinggi, dan 1 pendidik. Pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sesuai dengan intrumen yang dibentuk seperti angket minat belajar, tes uraian kemampuan berpikir kritis, wawancara terkait kemampuan penyelesaian masalah kontekstual dan terkait minat belajar matematika yang dimiliki siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa mengenai materi kubus dan balok memiliki kaitan dengan minat siswa dalam pembelajaran matematika, dari hasil pengumpulan data siswa yang kurang berminat dengan pembelajaran matematika khususnya materi kubus dan balok sehingga kebanyakan memiliki nilai tes kurang dari rata-rata. Begitu pula siswa yang memiliki minat belajar matematika yang tinggi kebanyakan nilai tes di atas rata-rata. Hal ini dapat disimpulkan bahwa minat belajar mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah kontekstual.
Pelatihan dan Pendampingan Deteksi Dini Dyscalculia pada Guru SDN Pisang Candi 3 Kota Malang Menggunakan Dyscalculia Detection Card (DDC) Surya Sari Faradiba; Siti Nurul Hasana; Okta Pita Dian Sari
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 4 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v4i1.1091

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pengetahuan tentang  dyscalculia pada guru SDN Pisang Candi 3 Malang. Kegiatan pengabdian terdiri dari pelatihan dan pendampingan yang telah dilaksanakan pada 9 – 27 Februari 2021. Materi pelatihan yang diberikan meliputi diagnosis Dyscalculia berdasarkan DSM V, ciri-ciri umum siswa dengan dyscalculia, dan terapi tindak lanjut bagi siswa dyscalculia. Sementara itu, materi pendampingan terkait deteksi dini dyscalculia dengan bantuan Dyscalculia Detection Card (DDC) yang telah dikembangkan oleh tim pengabdi. DDC merupakan flash card yang terdiri dari 5 seri, meliputi: (1) kemampuan membedakan kanan dan kiri; (2) pemahaman prinsip kardinalitas; (3) pemahaman konsep lebih dari, kurang dari dan sama dengan; (4) kemampuan melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan sederhana; (5) kemampuan melakukan operasi perkalian dasar. Siswa yang membutuhkan tindak lanjut adalah siswa yang tidak memenuhi kriteria skor lebih dari 75 dalam tiga kali tes yang dilaksanakan dalam kondisi lingkungan yang berbeda. Hasil dari kegiatan ini, 13 orang guru yang telah mengikuti pelatihan dan pendampingan mampu praktik deteksi dini dyscalculia pada 35 siswa, dimana 4 orang siswa diantaranya membutuhkan tindak lanjut karena menunjukkan tanda-tanda awal dyscalculia.
PENDAMPINGAN DETEKSI DINI DYSCALCULIA BAGI SISWA SD PISANG CANDI 3 KOTA MALANG Surya Sari Faradiba; Siti Nurul Hasana; Okta Pita Dian Sari
SNHRP Vol. 3 (2021): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 3 Tahun 2021
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.068 KB)

Abstract

Ditandai dengan kinerja aritmatika yang buruk, dyscalculia memiliki efek negatif pada karir serta kesehatan mental dan fisik individu Dari 40 siswa di SDN Pisang Candi 3 Kota Malang yang mengalami kesulitan dalam pelajaran Matematika, terdapat 13 orang siswa yang prestasi matematikanya tidak mengalami peningkatan meskipun telah diberikan jam belajar tambahan dalam bimbingan guru kelas masing-masing. Selanjutnya, 13 siswa ini diberikan pendampingan oleh tim pengabdi bekerja sama dengan para guru kelas masing-masing. Pendampingan yang dilakukan terdiri dari lima materi meliputi: (a) simple reaction time; (b) dot enumeration; (c) numerical stroop; (d) addition; dan (e) multiplication. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung sejak tanggal 9 - 27 Februari 2021. Kegiatan dilaksanakan secara blended, dengan memadukan kegiatan daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Secara umum, siswa yang mengikuti kegiatan deteksi dini dyscalculia dapat diidentifikasi menjadi tiga kelompok besar, yaitu: empat orang siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep bilangan (number), dua orang siswa yang mengalami masalah dalam berhitung (counting), dan tujuh orang siswa yang mengalami masalah dalam ketrampilan aritmatika.
ANALISIS INSTRUMEN SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) MATA PELAJARAN MATEMATIKA PEMINATAN Okta Pita Dian Sari; Sunismi; Anies Fuady
JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol 9 No 1 (2023): JUMLAHKU VOL.9 NO.1 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/jumlahku.v9i1.2718

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas butir soal ujian akhir semester pada pembelajaran matematika peminatan di SMAN 4 Malang yang ditinjau dari segi tingkat kesukaran, daya pembeda, dan keefektifan pilihan sebagai pengecoh. Penelitian ini ialah penelitian yang bersifat evaluasi dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Evaluasi dalam penelitian ini dilakukan terhadap butir soal ujian akhir sekolah (UAS) mata pelajaran matematika pada tahun ajaran 2022/2023 guna mengetahui kualitas soal dengan cara melakukan analisis butir soal. Penelitian dilakukan dengan sampel sebanyak 36 lembar jawaban siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan bantuan aplikasi Anates. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: tingkat kesukaran soal, daya pembeda soal, dan keefektifan pilihan dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaran soal; 1 butir (5%) sangat mudah, 1 butir (5%) mudah, 12 butir (60%) sedang, 4 butir (20%) sukar, dan 2 butir (10%) sangat sukar. Untuk daya pembeda soal, 4 butir (20%) sangat buruk, 1 butir (5%) buruk, 4 butir (20%) cukup, dan 11 butir (55%) baik. Untuk efektifitas pilihan; 4 butir (20%) dalam kategori sangat baik, 6 butir (30%) dalam kategori baik, dan 10 butir (50%) dalam kategori buruk. Butir soal yang memiliki kualitas dengan kategori baik dapat digunakan atau di sebarkan untuk siswa, namun butir soal dengan kategori kurang baik dapat direvisi, dan butir soal dengan kategori buruk harus diganti dengan soal baru.
Pelatihan Penggunaan Dyscalculia Detection Card (DDC) untuk Deteksi Awal Diskalkulia pada Anak Zainal Abidin; Okta Pita Dian Sari; Anies Fuady
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.366

Abstract

Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan mengajar para guru di SD Al Irsyad Al Islamiyyah, khususnya dalam mendiagnosa kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Metode pelaksanaan pelatihan ini terdiri dari tiga tahap yang diikuti oleh dua belas wali kelas dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Tahap pertama adalah pra kegiatan yang dilakukan melalui survei awal, sosialisasi kepada guru dan rapat koordinasi dengan tim pengabdi. Tahap kedua pelaksanaan kegiatan dengan penyampaian materi dan praktek menggunakan Dyscalculia Detection Card (DDC) dan penugasan. Ada enam edisi dengan lima seri pada setiap tes. Kegiatan diawali dengan pengisian angket pertama kepada guru terkait pengertian diskalkulia. Tahap ketiga adalah monitoring dan evaluasi dengan memberikan kuesioner dengan indikator yang sama, namun dengan pertanyaan yang berbeda. Melalui pelatihan ini, guru mendapatkan wawasan mengenai diskalkulia dan dapat mendeteksi gejala diskalkulia sedini mungkin. Persentase rata-rata peningkatan guru sebesar 28,75% dari skor rata-rata prapelatihan 44,58 menjadi 72,91. Selain itu, dengan adanya pelatihan ini guru secara langsung meningkatkan kompetensi pedagogiknya terutama dalam mendiagnosis siswa dengan diskalkulia secara mandiri. The purpose of this dedication is to improve the teaching skills of teachers at SD Al Irsyad Al Islamiyyah, especially in diagnosing students' learning difficulties in learning mathematics. The implementation method for this training consisted of three stages followed by twelve homeroom teachers from grades 1 to grade 6. The first stage was pre-activity which was carried out through an initial survey, outreach to teachers and coordination meetings with the service team. The second stage is the implementation of activities by presenting material and practice using the Dyscalculia Detection Card (DDC) and assignments. There are six editions with five series on each test. The activity begins with filling out the first questionnaire to the teacher regarding understanding dyscalculia. The third stage is monitoring and evaluation by providing a questionnaire with the same indicators, but with different questions. Through this training, teachers gain insight into dyscalculia and can detect symptoms of dyscalculia as early as possible. The average percentage of teacher improvement is 28,75% from the average pre-training score of 44,58 to 72,91. In addition, with this training teachers directly improve their pedagogical competence, especially in diagnosing students with dyscalculia independently.