Suyono Suyono
Pancasakti University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IbM Teknologi Biofilter dan Bioaktif untuk Polikultur Mina-Bawang Intensif di Lahan Kristis Air Kabupaten Brebes, Jawa Tengah Suyono Suyono; Ninik Umi Hartanti; Narto Narto
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 10, No 1 (2019): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v10i1.2152

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas penting dan cukup dominan di Kabupaten Brebes. Kebutuhan nasional terhadap bawang merah sejumlah 750.000 ton/tahun dan pada tahun 2019 kebutuhan tersebut diprediksi mencapai 1.060.400 ton. Kebutuhan ekspor bawang merah mencapai 2.500 ton/tahun dan baru terpenuhi 1.500 ton/tahun. Produktivitas rata-rata bawang merah nasional hanya sekitar 9,24 ton/ha, jauh dibawah potensi produksi yang berada diatas 20 ton/ha. Produktivitas bawang merah di Kabupaten Brebes saat ini hanya berkisar 80,00 - 137,72 kuintal/ha karena masih mengalami banyak kendala baik dari aspek penguasaan teknologi yang efektif namun ramah lingkungan, manajemen maupun modal. Kegiatan IbM ini dilaksanakan pada bulan April – Nopember 2017 dan bermitra kerja dengan Mitra IbM-1 dan Mitra IbM-2 di Desa Banjarsari, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Tujuan dari kegiatan IbM adalah meningkatkan kemampuan mitra IbM dalam mengelola usaha budidaya mina-bawang baik dalam aspek teknologi budidaya maupun manajemen dalam rangka menguatkan aspek kewirausahaan dan kemandirian mitra untuk meningkatkan kesejahteraan. Target dari kegiatan IbM ini adalah: 1) Mitra mampu menerapkan teknologi biofilter-bioactive system di lahan yang memiliki keterbatasan ketersediaan air untuk menghasilkan produk bawang merah yang terbebas dari bahan kimia sehingga dapat meningkatkan kualitas produk sekaligus menekan biaya produksi; 2) Mitra mampu mengelola usahanya dengan lebih efisien. Teknologi biofilter, pupuk serta pembasmi hama dari bahan organik pada kegiatan IbM memungkinkan budidaya bawang dapat dilaksanakan 4 kali sedangkan sebelum kegiatan IbM hanya dapat dilakukan 3 kali karena kendala keterbatasan air. Selisih keuntungan Mitra IbM-1 dan IbM-2 setelah diadakannya IbM dengan sebelum ada kegiatan IbM masing-masing sebesar Rp. 122.974.928/hektar/tahun (meningkat 43,47%) dan Rp. 106.715.928/hektar/tahun (37,16%).
EFFECT OF SUPPLEMENTARY FEEDING OF GOLDEN SNAIL FLOUR (POMACEA ANALICULA) WITH DIFFERENT DOSES OF COMMERCIAL FEED ON MILKFISH (CHANOS CHANOS) AT RANDUSANGA WETAN BREBES REGENCY CENTRAL OF JAVA Narto Narto; Suyono Suyono; Putri Korinur Angeli
INFOKUM Vol. 10 No. 5 (2022): December, Computer and Communication
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Milkfish (Chanos chanos) are plant eaters such as moss, klekap, and plankton (both vegetable and animal). This fish is also one of the economically important types of fish because it is widely consumed by the people of Southeast Asia, especially in Indonesia. Gold snail is an additional alternative material for animal protein source and can reduce or replace fish meal in feed formulations. This study aimed to determine the effect of adding gold snail flour to commercial feeds on the growth of milkfish fry and the best dose of gold snail flour in culling milkfish. The method used in this study is an experimental method with a completely randomized design (CRD). Consisting of 3 treatments and 1 control with 3 replications. treatment A: 100% golden snail flour, treatment B: 75% commercial feed + 25% gold snail flour, treatment C: 50% commercial feed + 50% gold snail flour, control: 100% commercial feed. The study’s results showed that adding gold snail flour to commercial feed had a very significant effect on absolute individual weight growth, absolute length growth and food conversion ratio and had no significant effect on daily growth rate and relative growth rate. The best treatment was treatment B (75% coercive feed + golden snail flour 25%).