Leni Wulansari
Universitas Jember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERSPEKTIF GENDER PENYADAP GETAH PINUS (STUDI DARI ASPEK PERAN PEKERJAAN DAN PENDAPATAN PADA KELUARGA PENYADAP GETAH PINUS DI DESA JAMBEWANGI KPH BANYUWANGI BARAT) Leni Wulansari; Sukidin sukidin; Pudjo Suharso
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 13 No 1 (2019): April 2019
Publisher : Economic Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpe.v13i1.10420

Abstract

Era globalisasi ditandai dengan kesetaraan gender, dimana kedudukan dan peranan laki-laki maupun perempuan setara serta tidak ada yang paling dominan. Pekerjaan penyadap pinus merupakan pekerjaan yang mayoritas dilakukan oleh laki-laki namun karena berbagai faktor perempuan ikut dilibatkan dalam bekerja menjadi penyadap. Perempuan yang bekerja sebagai penyadap pinus di Desa Jambewangi mengalami penyengsaraan dan memikul beban yang berat, selain harus bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga perempuan juga ikut bertanggung jawab atas pekerjaan sebagai penyadap getah pinus. Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah mampu (1) Mendeskripsikan perkembangan peran perempuan dalam bekerja sebagai penyadap di Desa Jambewangi. (2) Mendeskripsikan peran perempuan dalam keluarga (3) Mendeskripsikan kontribusinya terhadap pendapatan penyadap getah pinus. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball. Lokasi penelitian yaitu di Desa Jambewangi yang berada di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan Banyuwangi Barat. Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari metode: wawancara mendalam , observasi dan dokumen. Analisis data yang digunakan yaitu mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peran perempuan dalam penyadapan pinus mengalami perkembangan, awalnya perempuan hanya membantu pada saat pemulungan getah saja, setelah itu perempuan belajar melakukan pembaruan luka dan penyemprotan CAS. (2) Curahan waktu kerja masing-masing penyadap hampir sama, namun terdapat perempuan yang memiliki peran lebih banyak dibandingkan laki-laki yaitu sebesar 6,71 Jam/Hari sedangkan laki-laki hanya 1,86 Jam/Hari. (3) Pengambilan keputusan dalam kegiatan domestik di dominasi oleh perempuan, sedangkan pengambilan keputusan dalam kegiatan publik dilakukan bersama-sama antara perempuan dan laki-laki. (4) terdapat perempuan yang memiliki kontribusi lebih besar dari pada laki-laki yaitu sebesar 75%.