Sejak diluncurkan ke publik Indonesia, internet terus mengalami perkembangan yang signifikan dalam konteks penggunaannya mulai dari sistem komunikasi satu arah melalui Web 1.0 hingga sistem komunikasi interaktif yang dimediasi oleh Web 2.0 (media sosial). Media sosial tidak hanya berfungsi sebagai instrumen penunjang komunikasi, membangun relasi sosial, ataupun membentuk komunitas, namun juga sudah menjadi sumber pengetahuan dan ruang publik bagi terciptanya pertukaran dan pertarungan wacana politik yang demokratis dan partisipatif. Berfokus pada pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori uses and gratifications, studi ini ingin meneliti dalam konteks akses informasi politik dimana sebuah studi mengungkapkan 4 (empat) motif utama untuk terkoneksi ke politik online: pengawasan, panduan, hiburan, dan manfaat sosial. Dengan melakukan survey terhadap 125 anak muda Tionghoa Kota Singkawang, penelitian ini mendapati bahwa motif manfaat sosial adalah motif yang paling berpengaruh terhadap penggunaan media sosial untuk informasi politik oleh anak muda Tionghoa Kota Singkawang dibandingkan dengan motif pengawasan, panduan, dan motif hiburan.AbstractSince it was launched to the Indonesian public, the internet has continued to experience significant developments in the context of its use ranging from one-way communication systems via Web 1.0 to interactive communication systems mediated by Web 2.0 (social media). Social media not only functions as an instrument to support communication, build social relations, or form communities, but also has become a source of knowledge and public space for the creation of exchanges and battles for democratic and participatory political discourse. Focusing on the uses and gratifications approach, this study wants to examine it in the context of access to political information where a study reveals 4 main motives for connecting to online politics: surveillance, guidance, entertainment, and social utility. By surveying 125 Singkawang City Chinese youths, this study found that the social utility motive was the most influential motives for the use of social media for political information by Singkawang City's Chinese youth compared to surveillance, guidance, and entertainment motives.