Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

BIOTIPE ISOLAT LOKAL ENTEROBACTER SAKAZAKII Saufani, Iza Ayu
Jurnal Ipteks Terapan Vol 10, No 1 (2016): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.037 KB) | DOI: 10.22216/jit.2016.v10i1.429

Abstract

Enterobacter sakazakii telah diklasifikasikan ke dalam 16 biogrup berdasarkan sifat biokimianya dan menjadi 3 biogrup berdasarkan 20 reaksi biokimia dengan perangkat cepat API 20E. Pada tahun 2007, Iversen mengklasifikasi ulang Enterobacter sakazakii menjadi Cronobacter spp. berdasarkan sifat genotip dan biokimia seperti uji indol, pemanfaatan malonat, dan kemampuannya memproduksi asam dari dulsitol serta metil-α-D-glukosida. Pengelompokan berdasarkan sifat biokimia terhadap genus dan spesies ini belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan Enterobacter sakazakii yang telah diisolasi dan terkonfirmasi menggunakan PCR berdasarkan gen penyandi 16S rRNA-nya pada penelitian sebelumnya. Pengelompokan dilakukan dengan menggunakan perangkat cepat RapID ONE® dan 4 reaksi biokimia Iversen. Hasil klasifikasi menggunakan RapID ONE® kemudian dibandingkan dengan hasil klasifikasi menggunakan API 20E yang telah dilaporkan sebelumnya. Dengan menggunakan RapID ONE diperoleh 9 isolat Enterobacter sakazakii, 9 isolat Enterobacter cloacae dan 1 isolat Enterobacter cancerogenus dari 19 isolat yang diteliti. Kesembilan belas isolat uji tersebut dapat dikelompokkan menjadi 16 biotipe. Jika dibandingkan dengan menggunakan API 20E, terdapat 8 isolat yang juga teridentifikasi sebagai Enterobacter sakazakii. Berdasarkan 4 reaksi biokimia Iversen, 15 dari 19 isolat di atas dapat diklasifikasikan ke dalam Cronobacter spp. Uji pirolidonil disarankan untuk mengklasifikasikan 4 isolat yang tidak terklasifikasi dengan 4 reaksi biokimia Iversen.
KARAKTERISTIK MINUMAN PROBIOTIK JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN BIOKAPSUL Lactobacillus paracasei ssp paracasei Ml.3 Agustina, Agustina; Elida, Mutia; Gusmalini, Gusmalini; Saufani, Iza Ayu
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.43 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v6i2.17130

Abstract

This study aimed to investigate charateristics of red guava probiotics drink by biocapsules Lb. paracasei ssp paracasei Ml.3 like  microbia charateristic, chemical properties and nutritional value. The production of biocapsules Lb. paracasei ssp paracasei Ml.3 by extrusion carregenan-skim (2:1) of 12 bio-capsule. The result indicated that the exponential phase of the bio-capsule Lb. paracasei ssp paracasei Ml3 at 17 hours of incubation required 2.09/hours of generation time. The chemical characteristics indicated that the moisture content were 86.74%, ash content 0.13%, protein content 2.04%, fat content 1.93%, and charbohydrate content 9.16%. Additionaly, this product contains 8,253 logCFU/ mL Lactobacillus paracasei ssp paracasei Ml3. According with analysis of nutritional value (diet 2000 kkal) considerable high nutritional value and could be developed for functional food. This nutritional value showed protein were 0.323 kkal (0.16%), fat 0.131 kkal (0.03%), carbohydrate 44.707 kkal (3.19%) and total energy 45.161 kkal.
BIOTIPE ISOLAT LOKAL ENTEROBACTER SAKAZAKII Iza Ayu Saufani
Jurnal Ipteks Terapan Vol 10, No 1 (2016): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.037 KB) | DOI: 10.22216/jit.2016.v10i1.429

Abstract

Enterobacter sakazakii telah diklasifikasikan ke dalam 16 biogrup berdasarkan sifat biokimianya dan menjadi 3 biogrup berdasarkan 20 reaksi biokimia dengan perangkat cepat API 20E. Pada tahun 2007, Iversen mengklasifikasi ulang Enterobacter sakazakii menjadi Cronobacter spp. berdasarkan sifat genotip dan biokimia seperti uji indol, pemanfaatan malonat, dan kemampuannya memproduksi asam dari dulsitol serta metil-α-D-glukosida. Pengelompokan berdasarkan sifat biokimia terhadap genus dan spesies ini belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan Enterobacter sakazakii yang telah diisolasi dan terkonfirmasi menggunakan PCR berdasarkan gen penyandi 16S rRNA-nya pada penelitian sebelumnya. Pengelompokan dilakukan dengan menggunakan perangkat cepat RapID ONE® dan 4 reaksi biokimia Iversen. Hasil klasifikasi menggunakan RapID ONE® kemudian dibandingkan dengan hasil klasifikasi menggunakan API 20E yang telah dilaporkan sebelumnya. Dengan menggunakan RapID ONE diperoleh 9 isolat Enterobacter sakazakii, 9 isolat Enterobacter cloacae dan 1 isolat Enterobacter cancerogenus dari 19 isolat yang diteliti. Kesembilan belas isolat uji tersebut dapat dikelompokkan menjadi 16 biotipe. Jika dibandingkan dengan menggunakan API 20E, terdapat 8 isolat yang juga teridentifikasi sebagai Enterobacter sakazakii. Berdasarkan 4 reaksi biokimia Iversen, 15 dari 19 isolat di atas dapat diklasifikasikan ke dalam Cronobacter spp. Uji pirolidonil disarankan untuk mengklasifikasikan 4 isolat yang tidak terklasifikasi dengan 4 reaksi biokimia Iversen.
Pengaruh penambahan jus jambu biji (Psidium guajava L) terhadap mutu organoleptik dan vitamin C minuman Fruity-Whey Iza Ayu Saufani; Mirnawati Mirnawati; Syahrial Syahrial
Darussalam Nutrition Journal Vol 5, No 2 (2021): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v5i2.6807

Abstract

Latar Belakang: Whey merupakan cairan yang tersisa setelah proses presipitasi dan penghilangan kasein susu selama pembuatan keju. Whey dapat dimanfaatkan sebagai produk minuman namun memiliki rasa hambar sehingga kurang diminati. Maka dari itu perlu penambahan jus buah jambu biji merah untuk meningkatkan cita rasa dan kandungan vitamin C sehingga meningkatkan sifat fungsional minuman. Tujuan: mengetahui pengaruh penambahan jambu biji merah (Psidium guajava L) terhadap mutu organoleptik dan vitamin C minuman fruity whey. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua kali pengulangan dengan 5 level perlakuan penambahan jus jambu biji 0%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Hasil: bahwa penambahan jus jambu biji berpengaruh signifikan terhadap mutu warna, aroma, rasa dan tektur sedangkan tidak terlihat pengaruh nyata pada mutu konsistensi. Penambahan jus jambu biji berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kandungan vitamin C mulai dari 15% penambahan jus jambu biji. Simpulan: Produk terbaik diperoleh dengan penambahan 25% jambu biji. Produk ini memiliki karakteristik bewarna pink, memiliki rasa dan aroma buah, tekstur agak halus, konsistensi minuman agak homogen serta mengandung 46.52 ppm vitamin C.
Viabilitas Sel dan Aktivitas Antimikroba Bio-Kapsul Probiotik Lb paracasei ssp paracasei ML3 Hasil Ekstrusi Karagenan-SKIM Mutia Elida; Gusmalini Gusmalini; Agustina Agustina; Iza Ayu Saufani
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 20 No 3 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v20i3.2355

Abstract

Pembuatan biokapsul Lactobacillus paracasei ssp paracasei Ml3 menggunakan coating agent karagenan dan susu skim sebagai pelindung dan penstabil kelangsungan hidup sel bakteri yang dienkapsulasi selama proses. Penelitian ini dilakukan untuk menguji viabilitas Lactobacillus paracasei ssp paracasei Ml3 dan aktivitas antimikroba terhadap Eschericia coli pada biokapsul basah dan kering setelah kontak 3 jam. Pembuatan biokapsul menggunakan metode ekstrusi, dengan perbandingan bahan pelapis karagenan dan susu skim yaitu 1:1, 2:1, dan 3:1. Â Setiap perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan penyalut (karagenan: susu skim) dengan perbandingan 2:1 pada biokapsul basah dan kering mampu mempertahankan viabilitas Lactobacillus paracasei ssp paracasei Ml3 dan hanya menurunkan 0,72 log cfu/g dan 1,31 log cfu/ g, masing-masing. Aktivitas antimikroba ditunjukkan dengan penurunan jumlah Eschericia coli tertinggi setelah kontak 3 jam dengan biokapsul 2:1 yaitu masing-masing 2,21 log cfu/g dan 2,15 log cfu/g.
THE DESCRIPTION OF AVAILABILITY OF CLEAN WATER IN JORONG PALUPUAH PASIA LAWEH, WEST SUMATRA DESSY ANGRAINI; Iza Ayu Saufani
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1785.824 KB) | DOI: 10.25311/keskom.Vol6.Iss1.433

Abstract

Era SDGs (sustainable development goals) is a continuation MDGs (MillenniumDevelopment Goals) have a common goal that is universal to maintain the balance of the three dimensions of sustainable development, one of its objectives is to ensure the availability of clean water and sustainable sanitation for everyone. The importance of the availability of clean water for people's lives can have an important influence on public health, so that the water used for daily needs must meet quality standards for environmental health quality and water health requirements. Based on information from Wali Nagari Palupuah, said that the source of water used by residents for their daily needs is physically colored, there are deposits in water reservoirs, and have never been tested for safety. This study aims to determine the description of the availability of clean water in Jorong Palupuah Nagari Pasia Laweh, Agam. This research is an observational survey research with research design cross sectional. The population in this study were all households in Jorong Palupuah Nagari Pasia Laweh Agam, West Sumatra. The sample of 74 KK was determined by proportionate stratified random sampling technique and data analysis was carried out by univariate. The results showed that the characteristics of respondents in jorong Palupuah Nagari Pasia Laweh Agam, West Sumatra the majority aged 25-45 years with the last level of education was graduated from high school. Based on the survey results, the average number of family members in Jorong Palupuah numbered 3 people (32.4%), and the majority of respondents worked as IRT with an average family income level of Rp. 1,500,000. There are five main sources of raw water that are used as a source of clean water by the jorong community and most of the water sources used come from springs (71.8%). In addition, there are still some people who complain that water supply is not smooth (35.1%). And there are still 41.9% who say it is not easy to get clean water. The quality of clean water supplied in Jorong Palupuah is included in the good category. However, most people do not use PDAM and the water sources used are not very supportive for consumption
Penggunaan probiotik Lactobacillus paracasei ssp paracasei M13 terenkapsulasi karagenan-skim pada pembuatan Yoghurt Jambu Biji (Yojabi) Mutia Elida; Gusmalini Gusmalini; Iza Ayu Saufani
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.1.584-589

Abstract

Probiotic Lactobacillus paracasei ssp paracasei Ml3 encapsulated carrageenan-skim was applied in the making of guava yoghurt as a substitute for natural starter curd to produce yoghurt quality and beneficial for health. Yoghurt “yojabi” is one of the flagship products PPUPIK probiotics Politani Payakumbuh. The method of activity is direct demonstrating, training and mentoring production process in the production group PPUPIK. The starter encapsulated carrageenan-skim 2:1 in the form of a wet capsule was inoculated by 3% into pasteurized milk and then fermented for 12 hours. The next process is a homogenizer by added guava pasteurized fruit juices and then packing. The results are that use encapsulated starter in the form of wet capsules let capsules as a starter into the fermentation container. Total lactic acid yoghurt is 1.09%, pH 4.6, and total lactic acid bacteria 9,2 log CFU/ml, the water content of 75.84%, ash content of 0.69%, protein levels of 4%, fat content 3.08%, and total carbohydrate 16.39%. Financial analysis obtained R/C ratio 1.48, and price BEP 3.382,30.