Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Sosialisasi Bahaya Penyebaran Paham Radikalisme Melalui Literasi Media Online Di Pondok Pesantren Unwanul Falah NW Paok Lombok, Lombok Timur Nusa Tenggara Barat: Literasi; Bahaya; Penyebaran; Radikalisme. Muh. Zubair; Bagdawansyah Alqadri; Fitriah Artina; Ahmad Fauzan
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.863 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i4.1107

Abstract

Sosialisasi tentang bahaya penyebaran paham radikalisme melalui media literasi online adalah salah satu variable kunci dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman, serta keterampilan kepada para santri untuk mampu menyaring berbagai informasi yang beredar di media sosial. Pada analisis kondisi makro bangsa Indonesia saat ini terjadi penguatan intoleransi dan konservatisme. Pesantren dalam pandangan masyarakat dikenal sebagai lembaga pendidikan yang bersifat tradisional yang bertujuan untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, namun demikian belakangan ini pondok pesantren diisukan erat kaitannya dengan maraknya tindakan radikalisme. Secara umum hal tersebut disebabkan oleh pertama, peningkatan intensitas politisasi agama sejalan dengan tahun politik elektoral, khususnya Pilkada serentak gelombang ketiga pada Juni 2018 lalu, kedua, peningkatan intoleransi pada level individu dan kelompok warga, ketiga, kompleksitas persoalan pasal penodaan agama. Keempat, problem digital literacy dalam instrumentasi media sosial dan dunia maya oleh warganet. Kelima, kebangkitan kelompok-kelompok kontra narasi radikalisme, ekstremisme kekerasan, terorisme, dan anti-Pancasila. maka dari itu pengabdian ini akan melakukan sosialisasi tentang bahaya penyebaran paham radikalisme melalui media literasi online di Pondok Pesantren Unwanul Falah NW Pao` Lombok. Bedasarkan berbagai kajian masalah yang dihadapi, maka internalisasi pemahaman tentang bahaya paham radikalisme dalam kegiatan sosialisasi bahaya penyebaran paham radikalisme melalui literasi online di pondok pesantren Unwanul Falah NW, sehingga para santri memiliki literasi digital online untuk menangkal paham radikalisme. Kegiatan sosialisasi ini memberikan manfaat sbeagai berikut: (1) Membekali pengetahuan para santri dengan materi tentang bahaya paham radikalisme dan (2) memberikan keterampilan kepada para santri mengenai pemanfaatan teknologi dengan bijak (digital literasi online) agara bisa menangkal penyebaran paham radikalisme. Alur Pendekatan Kegiatan program dan alur prosedur program mulai dari kegiatan observasi sampai kegiatan berkelanjut.
Pembentukan Karakter Demokratis Melalui Pelaksanaan Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Number Head Together pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Kota Bima Mahardin; Ahmad Fauzan; Muliati; Nurmawadah Rahmah
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 1 (2022): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.267 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i1.1342

Abstract

Karakter demokratis merupakan sebuah cara yang timbul dari diri seseorang untuk berfikir, bersikap, dan bertindak menghargai hak dan kewajiban orang lain. Di Indonesia sendiri menghargai hak dan kewajiban orang lain merupakan suatu hal yang paling penting, dengan sikap ini akan tercermin pribadi seseorang sebagai warga negara yang baik dan taat pada aturan negaranya. Hak dan kewajiban warga negara sudah tertera jelas dalam UUD 1945 pada pasal 26, 27, 28 dan 30. Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, seorang warga negara harus melaksanakan hak dan kewajibannya serta harus menghargai hak dan kewajiban orang lain. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pembentukan karakter demokratis di lingkungan kelas melalui pelaksanaan metode pembelajaran NHT (Number Head Together) pada siswa kelas XI di SMKN 1 Kota Bima. Karakter demokratis sangat diharapkan tumbuh dalam diri siswa, agar sejak dini siswa dapat menjadi seorang warga negara yang baik dan sadar akan pentingnya hak dan kewajiban. Penelitian ini menunjukan hasil bahwa : 1) Semua siswa dan siswi menjadi lebih siap dalam belajar, 2) Siswa akan berdiskusi dengan sungguh- sungguh, 3) Hasil belajar akademik struktural bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas- tugas akademik, 4) Pengakuan adanya keberagaman, ini bertujuan agar siswa dapat menerima teman- temannya yang mempunyai berbagai latar belakang, 5) Pengembangan keterampilan sosial, ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang di maksud antara lain berbagai tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja sama dalam kelompok dan sebagainnya, dan 6) Pemahaman siswa lebih mendalam, meningkatkan kebaikan budi pekerti, kepekaan dan toleransi serta hasil belajar lebih tinggi.
INVESTIGASI SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN LOMBOK BARAT Dudi Septiadi; Maiser Syaputra; Fariq Azhar; Ahmad Fauzan
Jurnal Ekonomi-Qu Vol 11, No 2 (2021): Jurnal Ekonomi-Qu
Publisher : FEB Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35448/jequ.v11i2.13229

Abstract

Investigation of leading sectors is a strategic effort in planning regional economic development in the future. This research aims to; 1) describe the objective condition of the economic sector of West Lombok Regency; 2) analyze the growth pattern and classification of the economic sector of West Lombok Regency; 3) analyze and map leading sectors to improve the economy in West Lombok Regency. This research was conducted by observing the pattern of development of the structure forming GRDP. The unit of analysis used in this study is the sectoral GRDP structure of West Nusa Tenggara Province as the top region and the sectoral GRDP structure of West Lombok Regency as the bottom region (area of research analysis). The data used in this study is a type of secondary data. Research data sourced from the Central Bureau of Statistics. The observation period is sectoral GRDP from 2016 – 2019.  The research method used in this article is quantitative descriptive analysis. The available data were analyzed using descriptive analysis approach, Klassen Typology analysis and Location Quotient (LQ) analysis. The process of data analysis using Microsoft Excel application. The results of the analysis show that the Agriculture, Forestry, and Fisheries Sector has a contribution of 20.40 percent in forming GRDP with a value of Rp. 2222.29 Billion. Based on the results of the location quotient analysis, there are 12 basic sectors and 5 non-basic sectors. Based on the typology classification analysis, there are two sectors including the Advanced and Fast Growing sectors, namely the water supply, waste management, waste & recycling sector; and the transportation & warehousing sector, where both sectors based on location analysis are included in the basic sector category. Based on the classification typology analysis, the agricultural sector; the trade sector; and the company service sector are relatively lagging sectors, where the three sectors are included in the non-basic sector category. 
Pola penanganan korban perilaku perundungan (bullying) pada siswa SMPN Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat Muhammad Mabrur Haslan; Ahmad Fauzan; I Nengah Agus Tripayana
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 6, No. 1
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims (1) to describe the pattern of handling victims of bullying in SMP Negeri Kediri District, West Lombok Regency (2) to identify obstacles in the handling of victims of bullying in SMP Negeri students in Kediri District, Regency. West Lombok. The method used in this research is a qualitative approach. The research location was carried out in SMPs throughout Kediri District, West Lombok Regency. Determination of informants using snowball sampling. Data collection methods are depth interviews), observation and documentation. The Research Result have been analyzed so that it is obtained: (1) conducting information selection (supporting network). (2) conducting the mentoring or peer monitoring stage. (3) make use of peer group or peer befriending. (4) conduct counseling and mediation. (5) conduct socialization and control, namely efforts to provide the understanding and continuous monitoring of victims of bullying.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um022v6i12021p33
IMPLIKASI PERNIKAHAN DINI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DI SUMBAWA Edy Kurniawansyah; Ahmad Fauzan; Eni Tamalasari
Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman Vol. 8 No. 1 (2021): JURNAL PENDIDIKAN SOSIAL KEBERAGAMAN
Publisher : Jurusan P. IPS, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.015 KB) | DOI: 10.29303/juridiksiam.v8i1.173

Abstract

ABSTRACTMarriage conduted at a young age is generally minimal in both physical and mental readiness, in addition it is feared that it will produce poor offspring. This is not only produced from undercooked seeds but also due to the couple’s lack of knowledge about how to minimize emotions and build a harmonious family. Early marriage in terms of psychology has risks such as being cut off from education, loss of job opportunites, young people to divorce, children lacking attention and deviations in behavior.Marriage conducted as a young a teenager is theoretically very prone toproblems because adolescents are still very unstable in their actions, because emotions in adolescents are not yet fully formed. Teenage emotionality is between the emotionality of children and adults. So that the formulation of the problem inthis study is a qualitative method with a desvriptive approach that aims to systematically and accurately describe facts and characteristic about the population or regarding a particular field with observation, interview and documentation techniques. The results of this study indicate that the implications of early marriage or underage marriage are merried coupels who cannot marry or do not know their rights and obligations as husband and wife, this arises because of their physicalnor mental immature who tend to both have selfishnessheight, besides that it also creates a bad influence on her children. For women who have early marriages will experience disorders in the womb that can endanger the health of the child and even children born will tend to be small and thin. It will also have an adverse effect on each family.
HABITUASI NILAI-NILAI KARAKTER SEBAGAI PERILAKU ANTI KORUPSI PADA MASYARAKAT KAJANG Bagdawansyah Alqadri; Edy Kurniawansyah; Ahmad Fauzan
Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman Vol. 8 No. 1 (2021): JURNAL PENDIDIKAN SOSIAL KEBERAGAMAN
Publisher : Jurusan P. IPS, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.615 KB) | DOI: 10.29303/juridiksiam.v8i1.178

Abstract

AbstractThis research aims (i) to know the character values of Kajang community in Anti-Corruption behavior; (ii) to know the correlation between character values of Kajang community with corruption statute; (iii) to know how the Kajang community character value to establish Anti-Corruption behavior in the society. This research is qualitative description aims to describe or explain about the character values of habituation by the local wisdom in Kajang community to establish Anti-Corruption behavior. This research implemented in Kajang Community on Kajang sub district, Bulukumba district. This area chosen in the writer research because almost the Kajang community lives in the some village around this sub district. Selection of village a research location was did with consideration that some of village which is chosen hopeful can represent the Kajang community inside (the society whose doesn’t touch with the outside world relatively) and Kajang community from the outside ( have touched with outside world relatively). The result of this research showed that (i) character values of Kajang community’s tradition related to Anti-Corruption behavior can to described that Pasang is a social order of Kajang community as a guidance to operate our life in the world that related to principle of life,Kamasea-asea. (ii) Put into effect Anti-Corruption statute by the government also applied by Ammatoa community. Although, there is different because the regulation that used by Ammatoa community was not be written. But, Pasang is very  obedient for Kajang community. (iii) Internalization process of social fact that happened through Kamasea-asea principle as a hard value of Kajang community with Anti-Corruption behavior as law fact that happened through family circle and society circle stripe. The other hand, district punishment is needed. So that, the society has not a brave to makes infraction. It can establish Anti-Corruption behavior in society generally.AbstrakPenelitian ini bertujuan (i) Untuk mengetahui nilai-nilai karakter mana saja yang ada pada komunitas masyarakat Kajang yang berkaitan dengan perilaku anti korupsi; (ii) Untuk mengetahui kesesuaian antara nilai-nilai karakter komunitas masyarakat Kajang dengan Undang-Undang Anti Korupsi; (iii) Untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai karakter komunitas Kajang membentuk (mengkonstruksi) perilaku anti korupsi warga masyarakat. Penelitian ini termasuk dalam kategori deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan secara mendalam habituasi nilai-nilai karakter yang berupa kearifan lokal (local wisdom) pada masyarakat kajang, dalam hal membentuk perilaku anti korupsi. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Kajang, tepatnya  Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Daerah ini dipilih sebagai basis penelitian mengingat sebagian besar komunitas Kajang mendiami beberapa desa yang tersebar di kecamatan ini. Pemilihan desa sebagai lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan bahwa beberapa desa yang dipilih diharapkan dapat mewakili komunitas Kajang dalam (masyarakat yang relatif belum bersentuhan dengan dunia luar), dan komunitas Kajang luar (relatif telah bersentuhan dengan dunia luar). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (i) Nilai karakter masyarakat adat Kajang berkaitan dengan Perilaku Anti Korupsi dapat dideskripsikan bahwa Pasang merupakan suatu tatanan yang majemuk diwariskan oleh leluhur dari masyarakat adat Kajang untuk dijadikan sebagai tuntunan dalam menjalankan kehidupan di dunia yang tidak terlepas dari prinsip hidup kamase-asea; (ii) Pemberlakuan Undang-Undang Anti Korupsi oleh pemerintah juga diterapkan oleh komunitas adat Ammatoa. Meskipun, ada perbedaan karena aturan-aturan yang diberlakukan oleh komunitas adat Ammatoa tidak tertulis, melainkan berupa Pasang yang sangat dipatuhi oleh masyarakat adat Kajang; (iii) Proses internalisasi  fakta sosial yang terjadi melalui prinsip kamase-asea sebagai nilai yang di pegang teguh oleh masyarakat adat Kajang dengan Perilaku Anti Korupsi sebagai fakta hukum yang terjadi melalui jalur Lingkungan Keluarga serta Lingkungan Masyarakat. Selain itu, sanksi yang tegas dan berat diperlukan sehingga masyarakat tidak berani untuk melakukan pelanggaran. Hal inilah yang dapat membentuk suatu sikap Perilaku Anti Korupsi dalam masyarakat secara umum.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MEMBANGUN SIKAP DISIPLIN PADA SISWA SMAN 1 SEKONGKANG Dwi Cahya; Ahmad Fauzan; Muh Zubair
Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman Vol. 8 No. 2 (2021): JURNAL PENDIDIKAN SOSIAL KEBERAGAMAN
Publisher : Jurusan P. IPS, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.694 KB) | DOI: 10.29303/juridiksiam.v8i2.249

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi nilai-nilai Pancasila dalam membangun sikap disiplin pada siswa SMAN 1 Sekongkang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan fenomologi yaitu melihat terhadap fenomena sosial yang terjadi dimasyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan tekhnik Obersvasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian implementasi nilai-nilai Pancasila dalam membangun sikap disiplin pada siswa SMAN 1 Sekongkang melalui: 1) Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam membangun sikap displin pada siswa SMAN 1 Sekongkang pada nilai kemanusiaan dan nilai keadilan dimana siswa membudayakan sikap 5S baik terhadap guru dan teman, tidak saling membedakan antara ras, suku, agama, dan status sosial, serta mematuhi tata tertib disekolah , 2) faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membangun sikap disiplin di SMAN 1 Sekongkang yaitu faktor eksternal yaitu dari dari segi lingkungan keluarga (kontrol orang tua), lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat dan faktor internal yaitu dari segi kondisi jasmani (kelelahan) dan dari segi kondisi psikologis (perhatian, minat, dan motivasi).ABSTRACTThis study aims to determine the implementation of Pancasila values in building disciplined attitudes in SMAN 1 Sekongkang students. The research method used in this study is a qualitative method with a phenomenological approach, namely looking at social phenomena that occur in the community. Data collection techniques using observation techniques, interviews, and documentation. Data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research on the implementation of Pancasila values in building disciplined attitudes in SMAN 1 Sekongkang students through: 1) Implementation of Pancasila values in building disciplined attitudes in SMAN 1 Sekongkang students on human values and the value of justice where students cultivate 5S attitudes both towards teachers and friends, do not discriminate between race, ethnicity, religion, and social status, as well as comply with school rules. 2) the influencing factors in building discipline at SMAN 1 Sekongkang are external factors, namely in terms of the family environment (parental control), school environment, and community environment and internal factors, namely in terms of physical condition (fatigue) and in terms of psychological conditions (attention, interest, and motivation).
Faktor-Faktor Mempengaruhi Terjadinya Perilaku Perundungan(Bullying) pada Siswa SMPN Se-Kecamatan Kediri Lombok Barat Muhammad Mabrur Haslan; Sawaludin Sawaludin; Ahmad Fauzan
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.6836

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perundungan (bullying) bagi siswa SMP Negeri Se-Kecamatan Kediri Lombok Barat. Hasil Penelitian sebagai berikut: faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perundungan (bullying) bagi siswa SMP Negeri Se-Kecamatan Kediri Lombok Barat yaitu: faktor keluarga (perceraian orang tua, orang tua yang bekerja di luar negeri), faktor , faktor ekonomi, dan faktor lingkungan sosialThis study aims:  to identify factors influence behavior bullying for yunior high school Kediri Disrtrict West Lombok (3) to identify impact behavior bullying for yunior high school Kediri District West Lombok.The Results of research etc: to identify factors influence behavior bullying for yunior high school Kediri Disrtrict West Lombok, such as: family problem factor (divorce, labor), economic factor, and social invironment
Pola Pembelajaran pada Anak Autis di SLB Negeri 1 Sumbawa Edy Kurniawansyah; Ahmad Fauzan; Emi Tamalasari
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i1.5811

Abstract

Anak autis merupakan anak yang yang mengalami gannguan pada intraksi sosial, komunikasi, dan perubahan perilaku yang ada pada dirinya. Anak Autis membutuhkan penerimaan, bimbingan dan dukungan ekstra dari orang tua dan lingkungannya untuk tumbuh dan mengembangkan potensi dirinya secara optimal agar dapat hidup mandiri seutuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan pada anak Autis (Studi Kasus di SLB Negeri 1 Sumbawa). Kemudian metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pembelajaran pada anak autis di SLB Negeri 1 Sumbawa terdapat dua model pembelajaran yang diberikan yaitu kelas klasikal dan kelas individual. Sedangkan metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu metode stimulus visual Pembelajaran yang menggunakan alat bantu sebagai media pembelajaran seperti gambar dan poster. Teknik yang di gunakan guru bervariasi mengikuti keadaan peserta didik.Autistic children are children who experience disturbances in social interactions, communication, and changes in their behavior. Autistic children need extra acceptance, guidance and support from parents and their environment to grow and develop their potential optimally in order to live completely independently. This study aims to determine education in children with autism (Case Study in SLB Negeri 1 Sumbawa). Then the method used in this research is qualitative with a descriptive approach. Data collection techniques by means of observation, interviews and documentation. The results of this study indicate that the learning patterns in children with autism in SLB Negeri 1 Sumbawa have two learning models given, namely the classical class and the individual class. While the method used in learning is the visual stimulus method of learning which uses learning tools as learning media such as pictures and posters. The techniques that the teacher uses vary according to the circumstances of the students.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA MERARIQ PADA MASYARAKAT SUKU SASAK Muhammad Mabrur Haslan; Dahlan Dahlan; Ahmad Fauzan
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.6835

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya merariq pada masyarakat suku sasak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik Pengumpulan Data yang digunakan adalah, wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya merariq pada masyarakat suku sasak sebagai berikut: (1) perbedaan strata atau kelas (2) faktor budaya yang dilakukan secara turun temurun. 3) faktor ekonomi  (4) faktor persaingan.  (5) faktor perjodohanThe purpose of this study is:  (1)  to identify factors influence merariq  at Sasak Tribe Community.  The method of research in the shape case study. Meanwhile  the technique in collecting the data is in-depth interview, obervation, and documentation. Furthermore data analysis conducted completely during data collection in very focus of activities and every finishing data collection. The Results of research  to identify  factors influence merariq  at Sasak Tribe Community etc (1) discrimination strata and class fa(2) hereditary culture factors (3) economic factors (4) competition factors (5) matchmaking factors