Fachirah Ulfa
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN TEKNOLOGI PEMANFAATAN LIMBAH AIR KELAPA SEBAGAI ZPT DAN POC DALAM BUDIDAYA SAYUR ORGANIK BERBASIS VERTIKULTUR Fachirah Ulfa; Novaty Eny Dungga; Feranita Haring; Elkawakib Syam'un; . Rafiuddin
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 2 No. 2 (2017): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 2 NO. 2 MEI 2017
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v2i2.2153

Abstract

Semakin berkurangnya lahan pertanian menyebabkan perlunya teknologi yang menggunakan lahan terbatas seperti vertikultur. Vertikultur merupakan teknologi budidaya tanaman yang dilakukan secara vertikal sehingga menghemat lahan dan air. Teknologi semacam ini sangat cocok diterapkan dalam pengembangan sayur organik karena teknik bertanam seperti ini tidak langsung menyentuh tanah yang biasanya mengandung bahan pencemar sehingga sayur yang dihasilkan akan aman untuk dikonsumsi manusia. Pertumbuhan dan perkembangan sayuran dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain pemberian pupuk dan ZPT (zat pengatur tumbuh). Pupuk dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman yang dapat berbentuk cair (POC), sedangkan ZPT dimaksudkan sebagai pengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk dan ZPT yang diberikan dapat berasal dari bahan alami dengan memanfaatkan limbah air kelapa. Kata kunci: Air kelapa, ZPT, POC, sayur organik, vertikultur. 
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BAWANG MERAH MELALUI PENGGUNAAN BIJI SEBAGAI BIBIT Elkawakib Syam'un; Amir Yassi; Muhammad Jayadi; Sylvia Sjam; Fachirah Ulfa; . Zainal
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 2 No. 2 (2017): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 2 NO. 2 MEI 2017
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v2i2.2162

Abstract

Bawang merah salah satu komoditas sayuran penting yang banyak dibutuhkan masyarakat sebagai bumbu penyedap masakan. Kebutuhan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan beragamnya produk olahan. Ketersediaannya yang langka menimbulkan keresahan di tengah masyarakat dan mempengaruhi inflasi secara nasional. Sebagai komoditas penting maka pemerintah mencanangkan produksi nasional bawang merah sebesar 1.410.847 ton. Untuk mencapai produksi tersebut dibutuhkan benih sebanyak 155.556 ton umbi bibit dan biji bibit (True shallot seed) sebanyak 28.590. Selama ini, biaya usahatani bawang merah khususnya dari bibit dapat mencapai 60% dari total biaya produksi dengan mutu bibit yang kurang memenuhi syarat agronomi. Karena bibit diperoleh dari umbi yang diseleksi dari hasil panen umbi untuk konsumsi. Semestinya produksi untuk bibit berbeda cara pe-nanganannya dengan produksi untuk konsumsi. Perbanyakan tanaman bawang merah dengan umbi memiliki kekurangan di antraanya biayanya mahal karena dibutuhkan bibit dalam jumlah besar (1,0-1,5 ton/ha), mudah rusak dan umur simpannya singkat (kurang 3 bulan) serta mengalami masa dormansi. Sedangkan keuntungan menggunakan biji adalah biaya produksinya rendah karena dibutuhkan 5-6 kg/ha, hemat biaya transportasi bibit,  umur simpan lebih lama (2 tahun), ukuran umbi  lebih besar, dan produksinya lebih tinggi. Penggunaan biji untuk bibit bawang merah merupakan alternatif dalam membudidayakan bawang merah lebih murah dengan produktivitas yang tinggi.   Kata Kunci, Bawang merah, biji untuk bibit, dan umbi untuk bibit.
SISTEM VERTIKULTUR PADA BUDIDAYA SAYUR ORGANIK DI PESANTREN SULTAN HASANUDDIN KABUPATEN GOWA Fachirah Ulfa; Novaty Eny Dungga; Feranita Haring; Muh. Riadi; . Rafiuddin; Nurlina Kasim
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 1 No. 1 (2015): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 1 NO. 1 OKTOBER 2015
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v1i1.2191

Abstract

Semakin berkurangnya lahan pertanian menyebabkan perlunya teknologi yang menggunakan lahan terbatas seperti vertikultur. Vertikultur merupakan teknologi budidaya tanaman yang dilakukan secara vertikal sehingga menghemat lahan dan air. Teknologi semacam ini sangat baik diterapkan dalam pengembangan sayur organik karena teknik bertanam seperti ini tidak langsung menyentuh tanah yang biasanya mengandung bahan pemcemar sehingga sayur yang dihasilkan akan aman untuk konsumsi manusia. Kata kunci: vertikultur, sayur organik 
TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH RAMAH LINGKUNGAN Fachirah Ulfa; Elkawakib Syam'un; . Rafiuddin
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 4 No. 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 1 OKTOBER 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4i1.5279

Abstract

Bawang merah dikenal sebagai sayuran umbi dan merupakan salah satu komoditas sayuran penting yang banyak digemari sebagai bumbu penyedap masakan. Bawang merah dapat menimbulkan keresahan jika ketersediaannya langka sehingga upaya peningkatan produksi dan mutu produksi komoditas ini mempunyai peranan penting dalam upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Kebutuhan bawang merah dalam negeri dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan yang tidak seimbang dengan produksi sehingga kebutuhan dalam negeri diatasi melalui impor. Salah satu masalah penting yang dihadapi dalam upaya peningkatan produksi bawang merah dewasa ini adalah tingginya tingkat penggunaan bahan kimia baik dalam bentuk pupuk maupun pestisida. Pemanfaatan bahan kimia yang tidak rasional akan berdampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Penggunaan pestisida nabati dan pupuk organik padat maupun cair akan mengurangi input penggunaan bahan kimia yang akhirnya berdampak baik bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Kegiatan ini berupa alih iptek ke petani khususnya kelompok Tani Sipakainga dan Kelompok Tani Sipatangarri di Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan yang merupakan upaya yang bertujuan meningkatkan pendapatan petani. Target yang dicapai dalam kegiatan ini adalah menambah pengetahuan dan keterampilan kelompok tani dalam berusahatani bawang merah ramah lingkungan. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organik padat (kompos) dan cair serta pembuatan zat pengatur tumbuh dari bahan alami serta demonstrasi teknis budidaya bawang merah ramah lingkungan. Hasil yang diperoleh adalah: 1). Anggota kelompok tani telah paham cara membuat kompos dan mampu membuat POC dan ZPT dari limbah air kelapa; 2). Para anggota kelompok tani telah mampu membudidayakan bawang merah yang sifatnya ramah lingkungan; 3). Para anggota kelompok tani dapat memanfaatkan wadah styrofoam sebagai wadah tanam bawang merah di pekarangan. Kata Kunci: bawang merah, air kelapa, pupuk organik, zat pengatur tumbuh.