Ade Rosmana
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGENALAN TANAMAN LOKAL SEBAGAI SUMBER BIOPESTISIDA DI DESA BENTENG ALLA KABUPATEN ENREKANG Sylvia Sjam; Untung Surapati; Ade Rosmana; Satika Dewi Vien; . Melina
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 3 No. 1 (2017): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 3 NO. 1 OKTOBER 2017
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v3i1.2984

Abstract

Sayuran merupakan tanaman yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemenuhan gizi masyarakat dan mempunyai nilai ekonomis.  Desa Benteng Alla adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang yang merupakan salah satu penghasil sayuran terbesar di Sulawesi Selatan dan membudidayakan sayuran dengan teknologi konvensional dengan dengan penggunaan pestisida sintetik yang tinggi antara 1 sampai 2 kali per minggu. Dari hasil wawancara sebelumnya diketahui petani belum memahami dan mengetahui alternatif pengganti pestisida sintetik padahal di desa tersebut terdapat beberapa sumber biopestisida nabati. Masalahnya petani tidak mengenal tanaman sebagai sumber biopestisida nabati dan tidak mengetahui bagaimana cara membuat dan mengaplikasikannya. Berdasarkan hal tersebut diperlukan pengenalan bahan alami tanaman lokal disekitar pertanaman petani sebagai sumber biopestisida untuk dapat dimanfaatkan dalam upaya pengendalian hama dan penyakit pada tanaman sayuran. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengenalan, pemahaman, dan pengetahuan tentang tanaman lokal sebagai biopestisida yang dapat dimanfaatkan dalam budidaya sayuran petani untuk mengurangi penggunaan pestisida sintetik. Ada lima jenis tanaman lokal yang didapatkan antara lain: Toona sureni, Ageratum conyzoides, Chromalaena odorata, Tithonia diversifolia, dan Tagetes erecta.Kata kunci: Tanaman lokal, biopestisida nabati, sayuran organik.
PROSES PRODUKSI SAYUR ORGANIK Sylvia Sjam; Vien Sartika Dewi; Ade Rosmana
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 1 OKTOBER 2019
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i1.9694

Abstract

Pertanian organik sebagai suatu solusi dalam sistem budidaya pertanian dengan menggunakan bahan alami dan tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Inovasi teknologi  yang  diterapkan dalam  sistem budidaya organik adalah dengan teknologi ramah lingkungan mulai dari perlakuan benih (seed treatment) dengan bahan alami bioaktif tanaman, pemanfaatan mikroorganisme dan bahan alami bioaktif tanaman untuk pembuatan pupuk organik (pupuk padat dan cair), pengendalian hama dan penyakit dan pengelolaan pertanaman. Kata Kunci: Sayur, organik, pupuk organik, bahan bioaktif tanaman
PENDAMPINGAN PETANI MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KAKAO DI KABUPATEN BANTAENG . Asman; Ade Rosmana; . Zainal
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 5 No. 2 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 2 MEI 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i2.10136

Abstract

In recent years, cocoa productivity in South Sulawesi has tended to decline, resulting in many farmers turning to other jobs and planting other commodities whose economic value is no better than cocoa. Various cocoa development programs have been launched, but significant improvements than expected productivity have not yet occurred. Bantaeng Regency has great potential in developing cocoa plants. Although positive results have been obtained for some cocoa farmers, the target of 2000 kg / ha has not been achieved. Various problems have been able to be mapped both at the on-farm level and at the off-farm level. The introduction of cocoa management technology and empowerment of farmers is an important key in increasing cocoa production, involving all stakeholders including universities will be an important and sustainable solution for the sustainability of people's cocoa. In addition, the government has the desire to develop organic cocoa. To support the achievement of productivity targets and organic cocoa, the improvement of the production system using non-chemical fertilizers and pesticides will be carried out in collaboration with the Faculty of Agriculture, Hasanuddin University. This activity will focus on good plantation practices, rejuvenation of planting and nursery management, manufacture of fertilizer from plant materials, composition of plant materials, and formulation of plant materials, multiplication of disease control microorganisms, mixing of microorganisms with composted plant material, and post-harvest management. This program has distributed cocoa plantation management technology and improved skills and knowledge to cocoa farmers, especially to students, farmers and farmer groups who were very satisfied with the arrival of KKN PPM DIKTI students who accompanied them to improve their gardens, activities and assistance materials were carried out well and Successful, students are very happy with this activity because of their increased knowledge and skills.  Keywords: Community services, Empowerment, Cacao Farmers, University students.ABSTRAK Dalam beberapa tahun belakangan, produktivitas kakao di Sulawesi Selatan cenderung menurun mengakibatkan banyak petani beralih ke pekerjaan lain dan menanam komoditi lain yang nilai ekonominya tidak lebih baik dari kakao. Berbagai program pengembangan kakao telah banyak diluncurkan, namun peningkatan signifikan daripada produktivitas yang diharapkan belum juga terjadi. Kabupaten Bantaeng memiliki potensi yang besar dalam pengembangan tanaman kakao. Walau hasil positif telah diperoleh bagi sebagian petani kakao, namun target 2000 kg/ha belum dicapai. Berbagai persoalan telah mampu dipetakan baik pada tingkat on-farm maupun pada tingkat off-farm. Introduksi teknologi pengelolaan kakao dan pemberdayaan petani menjadi kunci penting dalam peningkatan produksi kakao, pelibatan semua stakeholder termasuk universitas akan menjadi solusi penting dan berkelanjutan bagi kelangsungan perkakaoan rakyat. Selain itu pemerintah mempunyai keinginan untuk mengembangkan kakao organik. Untuk mendukung pencapaian target produktivitas dan kakao organik, maka perbaikan sistem produksi dengan penggunaan pupuk dan pestisida non kimia akan dilakukan dengan kerjasama Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini akan difokuskan pada praktek perkebunan yang baik, peremajaan tanam dan manajemen pembibitan, pembuatan pupuk  dari bahan tanaman, komposisi bahan tanaman, dan formulasi bahan tanaman, perbanyakan mikroorganisme pengendali penyakit, pencampuran mikroorganisme dengan bahan tanaman yang dikomposkan, dan pengelolaan pasca panen. Program ini telah melakukan distribusi teknologi manajemen kebun kakao dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kepada petani kakao, terkhusus kepada mahasiswa, Petani dan Kelompok Tani sangat puas dengan kedatangan Mahasiswa KKN-PPM DIKTI yang mendampingi mereka memperbaiki kebun mereka, Kegiatan dan materi Pendampingan terlaksana dengan baik dan berhasil, Mahasiswa sangat senang dengan kegiatan ini karena bertambahnya pengetahuan dan keterampilan mereka.Kata kunci: Pengabdian masyarakat, Pemberdayaan, Petani Kakao, Mahasiswa.
PENYULUHAN TEKNIS PEMANGKASAN BENTUK DAN PEMANGKASAN PEMELIHARAAN TANAMAN KAKAO KLONAL DI KABUPATEN KOLAKA UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA . Nasaruddin; Yunus Musa; Amir Yassi; Ade Rosmana; Muh. Farid BDR; Ismail Mustafa
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 1 OKTOBER 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i1.11501

Abstract

North Kolaka is one of the largest cocoa producing districts in Southeast Sulawesi, however in the last 10 years, there has been a decline in the area and production of cocoa plants in North Kolaka. Cocoa is the main source of income for the people of North Kolaka, a source of regional income (PAD), and a provider of employment for the community. Currently, the government is temporarily revitalizing the people's cacao plants in an effort to restore the prestige of North Kolaka as a leading production center in Indonesia. Pruning is one aspect of cultivation that is important for good cocoa production. Pruning cocoa consists of pruning shapes, pruning maintenance and pruning production. So far, the community has not done shape pruning, especially for clonal cocoa from plant propagation using shoot grafting techniques. This is reflected in the condition of the plant growth system, especially in clonal plants. Community service activities are carried out by way of outreach and counseling about pruning and maintenance of cocoa farmer groups. The activity received a positive response from partner farmers who were very enthusiastic about participating in extension activities and hoped that the same activities would continue to be carried out not only in pruning, but all aspects of the election, especially in supporting the revitalization activities that were being carried out by the Government and the Community of North Kolaka.   Keywords: Cocoa, shape pruning, maintenance pruning, clonal tree.   ABSTRAK Kolaka Utara merupakan salah satu kabupaten penghasil kakao terbesar di Sulawesi Tenggara, akan tetapi dalam 10 tahun terakhir, terjadi penurunan areal dan produksi tanaman kakao di Kolaka Utara. Kakao merupakan sumber pendapatan utama masyarakat Kolaka Utara, sumber pendapatan asli daerah (PAD), dan penyedia lapangan kerja bagi masyarakat. Saat ini pemerintah sementara melakukan revitalisasi tanaman kakao rakyat dalam upaya pemerintah daerah mengembalikan pamor Kolaka Utara sebagai sentra produksi terkemuka di Indonesia. Salah satu aspek budidaya yang penting untuk mendapatkan produksi kakao yang baik adalah pemangkasan. Pemangkasan kakao terdiri dari pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan dan pemangkasan produksi. Selama ini masyarakat belum melakukan pemangkasan bentuk khususnya pada tanaman kakao klonal dari perbanyakan tanaman dengan teknik sambung pucuk. Hal ini tercermin dari kondisi sistem pertajukan tanaman khusunya pada tanaman klonal. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan jalan sosialisasi dan penyuluhan tentang pemangkasan bentuk dan pemeliharaan pada kelompok tani kakao. Kegiatan mendapat respon positif dari petani mitra yang sangat antusias mengikuti kegiatan penyuluhan dan mengharapkan kegiatan yang sama terus dilakukan tidak terbatas hanya pada pemangkasan, tetapi seluruh aspek pemiliharaan terutama dalam mendukung kegiatan revitalisasi yang sementara dilakukan oleh Pemerintah dan Masyarakat Kolaka Utara.   Kata kunci: Kakao, pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan, kakao klonal.
Karakterisasi Bakteri Endofit Kitinolitik sebagai Agens Biokontrol Patogen Ganoderma boninense pada Kelapa Sawit [Characterization of Chitinolytic Endophyte Bacteria as Biocontrol Agents of Ganoderma boninense Pathogen on Oil Palm] Rahma Rahma; Tutik Kuswinanti; Ade Rosmana
Buletin Palma Vol 20, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bp.v20n1.2019.35-43

Abstract

Basal stem rot caused by Ganoderma boninense is one crucial disease in oil palm. The used of chitinolytic bacteria is one part of biological control to suppress G. boninense. This study aimed to isolate and characterize chitinolytic bacteria associated with roots of oil palm which have the potential as agents biocontrol against the pathogens of G. boninense, the caused of basal stem rot disease of oil palm. The study was conducted in North Luwu, East Luwu, and Makassar Districts from January to September 2017. The research was done in  four stages that consist of isolation of endophytic bacterial, testing chitinolytic activity, testing antagonistic and biochemical identification. The results showed that from 14 bacterial isolates obtained, two of them had chitinolytic activity with index of 2,35 and 3,37 respectively. Both of these bacteria can inhibit G. boninense on solid medium by 24,9% and 69,4% respectively and on the liquid medium by 47,5% and 68,5% respectively five days after inoculation. Based on biochemical characterization, these bacteria have similarities with Bacillus sp, and Serratia sp. To be concluded, Serratiasp. is a potential medium to be for controling basal stem rot disease on oil palm.ABSTRAKBusuk pangkal batang yang disebabkan oleh cendawan Ganoderma boninense merupakan salah satu penyakit penting pada kelapa sawit. Pemanfaatan bakteri kitinolitik merupakan salah satu bagian pengendalian hayati untuk mengontrol G. boninense. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi bakteri kitinolitik yang berasosiasi dengan akar tanaman kelapa sawit yang berpotensi sebagai agens biokontrol terhadap G. boninense, penyebab penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Luwu Utara, Luwu Timur, dan Makassar sejak bulan Januari sampai September 2017. Penelitian ini terdiri atas empat tahap, yaitu isolasi bakteri endofit, uji aktivitas kitinolitik, uji antagonis dan identifikasi secara biokimia. Hasil penelitian diperoleh 14 isolat bakteri dimana dua bakteri diantaranya memiliki aktivitas kitinolitik dengan indeks masing masing 2,35 dan 3,37. Kedua bakteri tersebut dapat menghambat G. boninense pada medium padat masing masing 24,9% dan 69,4% serta pada medium cair masing masing 47,5% dan 68,5% lima hari setelah inokulasi. Berdasarkan karakterisasi secara biokimia, bakteri tersebut memiliki kemiripan dengan Bacillus sp, dan Serratia sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Serratia sp. berpotensi dalam mengendalikan penyakit busuk pangkal batang pada kelapa sawit.