Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENERAPAN IRIGASI TETES DENGAN SISTEM KONTROL PADA BUDIDAYA CABAI DI DESA BONTO BUNGA, MONCONGLOE, KABUPATEN MAROS Muhammad Tahir Sapsal; Sitti Nurfaridah; Totok Prawitosari; . Mursalim; Daniel Useng; . Salengke; A M Thamrin; Gemala Hardinasinta; . Suparding
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 3 No. 2 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 3 NO. 2 MEI 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v3i2.4247

Abstract

Irigasi tetes telah lama dikenal untuk budidaya pertanian dan teknologi ini mampu menekan penggunaan air 50–70%. Tujuan Kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan dan memberikan pengetahuan serta keterampilan kepada petani di Desa Bonto Bunga, Kecamatan Moncongloe, Maros mengenai sistem pengendalian/kontrol pemberian air pada tanaman, sebagai alternatif solusi untuk mengatasi kekurangan air di musim kemarau, yang mengakibatkan rendahnya  produksi tanaman, khususnya tanaman cabai di daerah tersebut. Adapun target khusus yang ingin dicapai adalah sistem kendali yang ditawarkan ini, akan memberikan pengendalian yang lebih teliti dan tepat  sesuai dengan kebutuhan air tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dengan pemberian air yang efektif dan efisien khususnya dimusim kemarau.Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat tani di Desa Bonto Bunga. Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan, yakni: (1) Identifikasi lokasi, untuk mengetahui kondisi lahan, (2) perancangan dan perakitan sistem kendali/kontrol, (3) demonstrasi dan pendampingan pengoperasian sistem kontrol pemberian air, untuk mensuplai kebutuhan air tanaman, dan (4) evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan. Kegiatan dilaksanakan pada kebun tanaman cabai. Sebagai sumber air maka dibuatkan sumur bor. Airnya dipompa denganpompa air berdaya 125 Watt yang digerakkan dengan menggunakan listrik dari panel surya. Pompa mampu mengalirkan air 15 l/menit. Sistem kontrol dibuat menggunakan IC LM 741 dalam rangkaian komparator. Sistem ini mampu mengontrol pemberian air tanaman berdasarkan kadar air tanah. Kata kunci: Irigasi tetes, sistem kontrol, budidaya cabai Bonto Bunga, panel surya.  
DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN JAGUNG MENJADI JAGUNG MARNING BERBAGAI RASA Arnida Mustafa; Muhammad Tahir Sapsal
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 3 No. 2 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 3 NO. 2 MEI 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v3i2.4252

Abstract

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat di Kabupaten Bulukumba melalui mitra yang terpilih (Kelompok Wanita Tani Kalikia dan Tim Penggerak PKK Desa Manyyampa) dalam mengolah jagung menjadi produk jagung marning dengan kualitas yang lebih baik dan tahan lama dengan perbaikan pada proses produksi khususnya pada tahap pengemasan serta adanya penganekaragaman rasa jagung marning. Berdasarkan analisis dari beberapa permasalahan yang ditemui pada kedua mitra, program ini akan diproritaskan pada permasalahan produksi yaitu penggunaan mesin pengemas. Dengan adanya aplikasi mesin pengemas ini jagung marning yang dihasilkan lebih tahan lama. Penambahan peralatan untuk peningkatan produksi, serta memberikan pelatihan tentang cara penanganan dan pengolahan jagung menjadi jagung marning dengan berbagai rasa yaitu rasa balado, rasa jagung bakar, rasa BBQ, rasa keju. Sedangkan untuk permasalahan manajemen, diprioritaskan pada penguatan jiwa entrepreneurship, peningkatan kemampuan pengelolaan usaha serta pembukuan dan keuangan. Luaran yang dihasilkan adalah penambahan penganekaragaman rasa dari jagung marning dengan rasa balado, rasa jagung bakar, rasa BBQ, dan rasa keju; penggunaan peralatan produksi yang memadai,dan penggunaan mesin pengemas pada produk akhir dari produk jagung marning yang dihasilkan, serta pembinaan manajemen meliputi penguatan jiwa enterprenuership, peningkatan kemampuan pengelolaan usaha serta pembenahan administrasi pembukuan dan keuangan. Kata kunci: jagung, jagung marning, pengemasan, pengolahan.
Penerapan Fuzzy logic Pada Alat Ukur Kandungan Nutrisi Media Tanam Hidroponik Muhammad Qayyum Hamka; Ahmad Munir; Muhammad Tahir Sapsal
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 9, Nomor 1, April 2016
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.679 KB) | DOI: 10.20956/at.v9i1.33

Abstract

Pemberian nutrisi pada budidaya secara hidroponik diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pada proses budidaya hidroponik, nutrisi yang terkandung dalam media tanam hidroponik akan berkurang dikarenakan penyerapan tanaman maupun transpirasi. Namun, petani tidak memiliki informasi mengenai jumlah nutrisi yang hilang. Akibatnya penambahan nutrisi diberikan pada takaran seperti pada awalnya saja. pemberian nutrisi dengan cara tersebut tidak efisien, karena banyak nutrisi yang terbuang. Maka dari itu informasi mengenai jumlah nutrisi pada media tanam hidroponik sangat penting untuk diketahui. Karena itu, diperlukan sebuah instrumen yang mampu mengukur kandungan nutrisi pada media tanam hidroponik secara akurat. Fuzzy logic merupakan metode yang mampu meyelesaikan suatu masalah nonlinier yang sangat kompleks. Penerapan fuzzy logic pada alat ukur mampu menghasilkan alat ukur yang akurat. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan alat ukur yang dapat mengukur kandungan nutrisi pada media tanam hidroponik dengan menggunakan sistem fuzzy logic. Dari penelitian ini, dihasilkan alat ukur kandungan nutrisi pada media tanam hidroponik dengan total error sebesar 0,506 % .
Uji Kinerja Knapsack Sprayer Tipe Pb 16 Menggunakan Hollow Cone Nozzle dan Solid Cone Nozzle Andi Paramita Guntur; Iqbal Iqbal; Muhammad Tahir Sapsal
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 9, Nomor 2, Oktober 2016
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.241 KB) | DOI: 10.20956/at.v9i2.47

Abstract

Budidaya tanaman untuk mengendalikan gulma, hama dan penyakit tanaman umumnya menggunakan pestisida berbentuk cair dan tepung. Untuk mengaplikasikan pestisida cair digunakan alat penyemprot yang disebut sprayer, sedangkan untuk pestisida berbentuk tepung digunakan alat yang disebut duster. Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama dan penyakit tumbuhan. Umumnya petani menggunakan knapsack sprayer untuk menyemprotkan cairan pestisida berdekatan antara nosel dan tanaman sayur-sayuran. Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai uji kinerja alat untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi masyarakat mengenai cara penanggulangan penyemprotan pestisida yang baik terhadap tanaman sayur-sayuran tersebut. Metodologi dari penelitian ini adalah pengujian debit yang keluar dari nosel, pengujian distiribusi air, dan pengujian keseragaman droplet dari dua noselyang berbeda. Hasil debit dari nosel emas sebesar 0,587 l/menit, dan debit nosel hijau sebesar 1,350 l/menit, pada uji penyebaran droplet nosel hijau (Solid Cone) volume penyemprotan lebih merata di bandingkan nosel emas (Hollow Cone), droplet hollow cone nozzle pada ketinggian 40 cm lebih merata dan seragam, sedangkan droplet solid cone nozzle pada ketinggian 30 cm lebih merata dan droplet pada ketinggian 40 cm lebih seragam.
Penerapan Sistem Fuzzy Logic pada Alat Ukur Kadar Nutrisi pada Sistem Hidroponik Andi Azizah; Abdul Waris; Muhammad Tahir Sapsal
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 12, Nomor 2, Oktober 2019
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.725 KB) | DOI: 10.20956/at.v0i0.215

Abstract

Sistem hidroponik merupakan cara produksi tanaman yang sangat efektif. Pada umumnya pemberian nutrisi pada sistem ini tidak menyesuaikan banyak sedikitnya nutrisi yang dibutuhkan dari masa penanaman hingga waktu pemanenan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan alat ukur nutrisi berbasis fuzzy logic yang dapat digunakan pada sistem hidroponik. Pembuatan program fuzzy logic terdiri dari fuzzifikasi, aplikasi fungsi implikasi dan komposisi aturan, serta defuzzifikasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa sensor memenuhi kriteria yaitu tanggapan waktunya cepat, relatif stabil, pengaruh suhu yang relatif kecil, sensitif, linear dengan nilai R2= 0.996, kesalahan pembacaan yang relatif kecil yaitu 7.75%.
Analisis Pengaruh Suhu dan Kelembaban Ruang terhadap Kadar Air Benih Padi di Gudang Penyimpanan PT. Sang Hyang Seri Muhammad Fachruri; Junaedi Muhidong; Muhammad Tahir Sapsal
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 12, Nomor 2, Oktober 2019
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.096 KB) | DOI: 10.20956/at.v0i0.221

Abstract

Peningkatan produksi pangan membutuhkan ketersediaan benih yang bermutu. Salah satu masalah dalam penyediaan benih bermutu yaitu viabilitas benih yang menurun dalam masa penyimpanan, penelitian mengenai hal tersebut masih jarang dilakukan, Selama proses penyimpanan suhu dan kadar air benih merupakan faktor penting yang mempengaruhi masa simpan benih. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan kelembaban terhadap kadar air pada benih selama penyimpanan pada gudang PT Sang Hyang Seri (Persero). Benih padi merupakan benih orthodox yaitu benih yang dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama dengan kadar air dapat diturunkan sampai dibawah 10%, Dalam pengumpulan data khususnya data temperatur gudang penyimpanan digunakan area sampling, area sampling merupakan cara pengambilan sampel dengan menetapkan area secara equally spaced (bagian yang sama). Data sampel yang diperoleh terdiri dari sejumlah nilai-nilai pengamatan yang rata-rata hitungnya (arithmatic mean) dapat langsung dicari dari data yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi suhu interstisial bulk benih 28-29˚C dan suhu ruang penyimpanan tidak menunjukkan pengaruh terhadap kadar air benih padi 13-14% selama 15 hari penyimpanan, tingkat kelembaban ruang 45-50% merupakan faktor yang berpengaruh terhadap penurunan kadar air benih sebesar 1% selama penyimpanan.
Design of a Greenhouse Room Temperature and Humidity Control System Using a DHT 22 Sensor Husnul Mubarak; Muhammad Rizal; Iqbal Iqbal; Abdul Waris; Muhammad Tahir Sapsal; Imam Suelfikhar
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 15, Nomor 2, Oktober 2022
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/at.vi.943

Abstract

Temperature and humidity conditions in plant growth are one of the important factors. Instability of temperature and humidity is often a problem that makes plants grow not optimally. The use of a green house is one way to artificially maintain temperature and humidity, but it still experiences several problems due to unstable weather conditions that affect conditions in the green house space. The control system uses temperature and humidity sensors (DHT 22) to measure the conditions in the green house space which can be used to maintain the stability of temperature and humidity in the green house. This control system will be connected to a water pump connected to a misting device where the water vapor produced by the misting is expected to be able to maintain the humidity in the green house room, and the control device will be connected to a fan which is expected to be able to maintain the temperature conditions in the green house room. The measurement data of the control system tool using the DHT 22 sensor will be compared with the hygrometer measurement data for the calibration process. Testing the function of the control device is carried out by looking at the response of the fan and pump to the setting point on the DHT 22 sensor reading. This control system is very important to apply because it can become the basis for developing greenhouses in the future, and as a basis for developing several control systems related to plant growth. The calibration results for the DHT 22 sensor and hygrometer readings obtained an error value of 0.27 °C for the temperature sensor and 1.23% for the humidity sensor. This value indicates that the sensor reading error is within the temperature sensor tolerance standard, which is ±0.5 °C and the humidity sensor tolerance is ±5%. For the results of testing the response of the pump and fan to the setting point, it shows that the two tools work well. So that it can be concluded that the design of the tool can function properly in controlling the green house space to maintain temperature and humidity stability.