Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK TAHU KURING PADA HOME INDUSTRY TAHU KURING MAKASSAR Andi Aladin; Basri Modding; Takdir Syarief; Lastri Wiyani
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 1 OKTOBER 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i1.11519

Abstract

Kuring tofu factory in Makassar / Gowa (South Sulawesi Province) is one of the home industries producing tofu from soybean raw materials that has been pioneered since 2017. The form of the curing tofu business is still very simple, the tofu production process is still simple, not yet regulated according to ideal needs. Likewise, special clothing equipment for production and packaging employees is not standard. The marketing system is still simple, market reach is still limited. In service activities by the UMI Makassar lecturer team funded by DRPM RISTEK-BRIN on the PKM (Community Partnership Program) scheme aims to help develop partners in the Makassar Kuring tofu factory business group to be more economically independent, improve their thinking and innovation skills. Service activities undertaken are to help deal with two main priority issues, namely: (1) Production Problems, which are related to production methods based on hygienic principles of the product, including production space management; (2) Marketing management issues. From the results of these service activities, increased partner empowerment, in this case increased production system arrangements, increased marketing reach, and finally increased turnover from sales of tofu preservative products from three million rupiahs per day to four point five million rupiahs per day (increased to 50%).   Keywords: Kuring tofu, production, marketing management, increased turnover.   ABSTRAK. Pabrik “Tahu Kuring” di Makassar/Gowa (Sulawesi Selatan) merupakan salah satu home industry yang meproduksi tahu dari bahan baku kedelai yang dirintis sejak tahun 2017. Bentuk usaha tahu kuring ini masih sangat sederhana, proses produksi tahu masih sederhana, belum tertata sesuai kebutuhan ideal. Begitu pula perlengkapan pakaian khusus untuk karyawan produksi dan pengemasan belum standar. Sistem pemasaran masih sederhana, jangkauan pasar masih terbatas. Dalam kegiatan pengabdian oleh tim dosen UMI Makassar yang dibiayai oleh DRPM RISTEK-BRIN pada skema PKM (Program Kemitraan Masyarakat) bertujuan membantu mengembangkan Mitra kelompok usaha pabrik tahu kuring Makassar untuk dapat lebih mandiri secara ekonomi, meningkatkan skill ketrampilan berfikir dan berinovasi. Aktifitas pengabdian yang dilakukan adalah membantu dalam penanganan dua permalahan prioritas utama yaitu: (1) Permasalahan produksi, yaitu yang berhubungan metode berpoduksi berdasarkan prinsip-prinsip higienitas produk, termasuk penataan ruang produksi; (2) Permasalahan manajemen pemasaran. Dari hasil kegiatan pengabdian ini berdampak pada adanya peningkatan keberdayaan mitra, dalam hal ini adanya peningkatan penataan system produksi, peningkatan jangkauan pemasaran, dan pada akhirnya peningkatan omzet dari hasil penjualan produk tahu kuring dari tiga juta rupiah perhari menjadi empat koma lima juta rupiah perhari (meningkat menjadi 50%).     Kata kunci: Tahu kuring, produksi, manajemen pemasaran, kenaikan omzet.
PEMANFAATAN CANGKANG KERANG DAN CANGKANG KEPITING SEBAGAI ADSORBEN LOGAM Cu, Pb dan Zn PADA LIMBAH INDUSTRI PERTAMBANGAN EMAS La Ifa; Muhammad Akbar; Ardi Fardi Ramli; Lastri Wiyani
Journal of Chemical Process Engineering Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.651 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v3i1.192

Abstract

Telah dilakukan penelitian terhadap kemampuan cangkang kerang dan cangkang kepiting sebagai adsorben untuk menyerap ion logam Cu, Pb, dan Zn dalam air limbah industry pertambangan. Percobaan dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan proses batch. Hasil analisis menggunakan Spektroskopi Serapan Atom (SSA). Pada adsorben cangkang kepiting menunjukan efisiensi penyerapan tertinggi pada ion logam Cu dengan nilai rata-rata 99,74%. Sedangkan efisiensi penyerapan terendah pada adsorben cangkang kepiting terhadap ion logam Pb dengan nilai rata-rata 73,93 %. Pada adsorben cangkang kerang menunjukan efisiensi penyerapan tertinggi pada ion logam Cu dengan nilai rata-rata 96,39%. Sedangkan efisiensi penyerapan terendah pada adsorben cangkang kerang terhadap ion logam Pb dengan nilai rata-rata 39,47 %.
UPAYA PENURUNAN KROM HEKSAVALEN PADA AIR TAMBANG NIKEL DENGAN MENGGUNAKAN REDUKTOR FERRO SULFAT Nasrullah Nasrullah; M Kamil Taklim; N Nurjannah; Lastri Wiyani
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.767 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i2.166

Abstract

Oksidasi krom menjadi krom enam dalam air tambang sebelum dibuang kedalam perairan sungai harus diolah terlebih dahulu hingga memenuhi kriteria air baku. Dalam limpasan air tambang nickel terkandung logam berat krom dalam jumlah di atas nilai standar mutu limbah cair. Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pengadukan, Potential of Hydrogen reaksidan volume penambahan reduktor Ferro Sulfat dalam proses reduksi logam krom heksavalen menggunakan Ferro Sulfat. Dalam proses reduski adalah menghitung waktu optimum kontak antara reduktor dan sample air dalam waktu 15 detik; 30 detik; 60 detik; 120 detik; 300 detik; 480 detik; dan 900 detik dalam kecepatan 300 revolution per minute. Setelah diperoleh waktu optimum variabel selanjutnya adalah optimasi Potential of Hydrogen, range Potential of Hydrogen yang digunakan adalah Potential of Hydrogen 3; 4; 5; 6; 7; 8; 9; 10; dan 11. Pada variabel berikutnya adalah penambahan volume Ferro Sulfat 1.5 mg/L menggunakan waktu dan Potential of Hydrogen optimum dengan range volume adalah1 ml; 3ml; 5 ml; 8 ml; 12 ml; 15 ml. Selanjutnya sample akan di analisa dengan menggunakan spectrofotmeter pada panjang gelombang 357,9 nm.