Husnah Husnah
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KELOMPOK WANITA TANI NELAYAN DALAM PENGOLAHAN PRODUK MAKANAN LOKAL CHAO DI PESISIR HUTAN MANGROVE DESA BONTO MATENE KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN Husnah Husnah; Hasanuddin Hasanuddin
BERKEMAJUAN : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Vol 1, No 1 (2017): BERKEMAJUAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.782 KB)

Abstract

Salah satu ekosistem hutan yang memiliki kerentanan tinggi terhadap kerusakan adalah hutan mangrove di wilayah pesisir kabupaten Pangkep. Pemanfaatan hutan mangrove sebagai sumber kayu bakar dan alih fungsi lahan menjadi tegalan dan pemukiman serta tekanan ekonomi masyarakat pesisir turut mempercepat degradasi hutan mangrove. Hal ini menyebabkan turunnya produktifitas ikan yang selama ini banyak ditemukan pada ekosistem hutan mangrove. Penurunan produktifitas ini turut mempengaruhi kearifan lokal masyarakat pesisir berupa penurunan produksi makanan khas tradisional Pangakep yang disebut “chao” yang berbahan baku ikan mairo yan difermentasi secara konvesional. Padahal makanan ini merupakan kekayaan nusantara yang perlu dilestarikan. Oleh karena itu pelestarian kekayaan nusantara ini perlu dilestarikan dengan meningakatkan peran kelompok wanita tani nelayan dalam produksi makanan chao. Meskipun demikian kelompok wanita tani nelayan ini perlu dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan kewirausahaan serta perlunya pengenalan imu dan pengetahuan (ipteks) terutama teknologi bioproses pengolahan chao. Selain itu teknologi pengolahan chao perlu dipadukan dengan pemberian pengetahuan konservasi mangrove dan manajemen hutan mangrove perlu diberikan untuk mendukung program ini, sehingga ipteks ini diharapkan dapat mendukung konservasi wilayah pesisir, pelestarian makanan tradisonal sebagai kekayaan bangsa, peningkatan pendapatan masyarakat serta ketahanan pangan masyarakat pesisir.Kegiatan ini menghasilkan : 1) Telah timbul pemahaman dan kesadaran masyarakat mitra mengenai pentingnya melestarikan produk makanan chao sebagai produk lokal sebagai makanan khas masyarakat Pangkep. 2) Telah terjadi alih teknologi proses produksi utamanya proses pengemasan dan pemasaran kepada masyarakat mitra, sehingga masyarakat mitra mampu melakukan proses produksi secara mandiri. 3) Timbulnya kesadaran masyarakat mitra dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada disekitar pesisir hutan mangrove. 4) Masyarakat mitra sangat antusias memproduksi produk chao untuk peningkatan ekonomi secara mandiri