Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

STUDI PENEMPATAN RECLOSER PADA JARING DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG 12 KUALU PT. PLN (PERSERO) RAYON PANAM Asep Rahmatul Iklas; Arlenny Arlenny; Usaha Situmeang
JURNAL TEKNIK Vol. 11 No. 1 (2017)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Recloser pada jaring distribusi tenaga listrik memiliki peranan yang sangat penting guna keandalan dan kontinuitas serta keamanan penyaluran tenaga listrik di PT. PLN (Pesero) Rayon Panam, terutama pada bagian ujung beban dan percabangan tiga phasa. Recloser berfungsi sebagai pengaman setelah Pemutus (PMT) yang biasanya diletakkan pada zona dua atau tiga. Recloser sendiri dapat memutus arus dan menutup kembali secara otomatis dengan selang waktu yang dapat diatur. Jaring distribusi 20 kV sering mengalami gangguan baik secara eksternal maupun internal. Gangguan secara eksternal berupa surja yang diakibatkan oleh petir, sedangkan pada gangguan internal disebabkan oleh surja hubung yang disebabkan karena buka dan tutup Circuit Breaker (CB). Gangguan bersifat sementara maupun permanen. Gangguan sementara akan hilang dengan sendirinya sedangkan permanen membutuhkan operator untuk menetralkan gangguan. Dari hasi program Algoritma Genetika penempatan recloser di penyulang12 kualu bisa dihitung perbandingannya menggunakan SAIDI dan SAIFI antara pemasangan recloser sebelum dan sesudah menggunakan program GA, hasil yang didapat sesudah menggunakan program GA itu lebih kecil gangguan yang terjadi dibandingkan sebelum menggunakan program Algoritma Genetika dengan data SAIDI dan SAIFI turun sebesar 0,42 Jam/tahun/pelanggan dan 7,73 Kali/tahun/ pelanggan.
STUDI PERENCANAAN SETTING RELE PROTEKSI PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV PADA GARDU INDUK (GI) PASIR PUTIH PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN TRANSMISI PEKANBARU Adjie Pradonggo; Atmam Atmam; Usaha Situmeang
JURNAL TEKNIK Vol. 11 No. 2 (2017)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dikarenakan adanya pembangunan Gardu Induk (GI) baru di Pangkalan Kerinci Kab. Pelalawan Riau. Dimana di dalam perencanaannya, sistem kelistrikan GI Pangkalalan Kerinci akan dihubungkan dengan GI Pasir Putih melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV dengan panjang saluran transmisi 37,26 km. dan untuk melindungi saluran transmisi dari gangguan hubung singkat maka digunakan rele jarak (distance relay) sebagai proteksi utama dan rele arus lebih (Over Current Relay) sebagai proteksi cadangan. Oleh karena itu di dalam penelitian tugas akhir ini penulis melakukan perencanaan setting rele jarak dan koordinasi dengan rele arus lebih sebagai cadangan (backup) dan kemudian hasil setting disimulasikan dengan software PSCAD dan DIgSILENT pada saluran transmisi 150 kV Pasir Putih-Pangkalan Kerinci. Pada penelitian ini hasil setting rele jarak GI Pasir Putih arah Pangkalan Kerinci pada Zona 1= 7,69849 74,74 Ohm, t = 0 detik, Zona 2 =11,54774 74,74 Ohm, t = 0,4 detik dan GI Pangkalan Kerinci arah Pasir Putih pada Zona 1 = 7,69849 74,74 Ohm, t = 0 detik, Zona 2 = 11,54774 74,74 Ohm, t = 0,4 detik. Dan hasil setting rele arus lebih pada GI Pasir Putih disisi sekunder Isek = 0,59 Amper dan arus primer Iprimer= 952,62 Amper dan di GI Pangkalan Kerinci di sisi sekunder ISekunder = 0,59 Amper dan disisi primer Iprimer = 952,62 Amper. Dan kemudian hasil perhitungan disimulasikan melalui software PSCAD dan didapatkan semua gelombang impedansi gangguan berada dalam lingkaran zona yang menandakan rele jarak akan bekerja saat terjadi gangguan. Untuk koordinasi antara rele utama dan rele cadangan disimulasikan dengan software digsilent. dari hasil simulasi terlihat koordinasi waktu antara rele jarak dan arus lebih sudah tepat, rele jarak bekerja sesuai setting tanpa ada kesalahan pembacaan saat terjadinya gangguan dan rele arus lebih bekerja setelah rele jarak gagal bekerja.
Analisis Transien Pada Sistem Transmisi 150 Kv Riau Setelah Beroperasinya PLTU Tenayan Raya Menggunakan Powerworld Simulator Indra Gunawan; Hamzah Eteruddin; Usaha Situmeang
JURNAL TEKNIK Vol. 14 No. 2 (2020): Edisi Oktober 2020
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v14i2.2287

Abstract

Dalam proses penyaluran energi listrik kestabilan sistem merupakan hal yang sangat penting. Salah satu masalah dalam kualitas daya yaitu stabilitas transien. Riau merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia, dengan luas wilayah 87.023,66 km2. Pertumbuhan jumlah penduduk provinsi Riau sangat besar yaitu pada tahun 2016 sebesar 6.500.971 jiwa dan tahun 2017 meningkat menjadi 6.657.911 jiwa. Riau defisit energi listrik sebesar 270 MW dari kebutuhan listrik 600 MW. Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan listrik maka sistem transmisi Riau telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan Raya. Dengan penambahan ini perlu dilakukan kajian mengenai kestabilan transien yang terjadi pada sistem. Analisa dilakukan pada saat terjadi gangguan hubung singkat 3 phasa untuk melihat respon sudut rotor generator menggunakan software Powerworld Simulator 20. Pada saat gangguan hubung singkat 3 phasa terjadi pada ujung sisi kirim saluran transmisi dari gardu induk Tenayan Raya menuju gardu induk Teluk Lembu diperoleh waktu pemutus sebesar 0,29 detik dengan sudut pemutus kritis 108,6266 Hasil simulasi menggunakan powerworld simulator diperoleh waktu pemutus maksimum 0,36 detik. Jarak titik gangguan berbanding lurus dengan waktu dan sudut pemutus kritis, semakin jauh titik gangguan pada saluran transmisi maka semakin besar sudut pemutus kritis.
Studi Optimalisasi Keandalan Jaringan Distribusi 13,8 kV pada Bangko Substation PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) Syaipul Rizal; Zulfahri Zulfahri; Usaha Situmeang
JURNAL TEKNIK Vol. 15 No. 1 (2021): Edisi April 2021
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v15i1.6215

Abstract

Analisa keandalan sistem distribusi membutuhkan informasi yang akurat untuk menilai kinerja sistem, sehingga keandalan dapat ditingkatkan dengan maksimal dan keinginan pelanggan terpenuhi. Tingkat keandalan sistem distribusi dapat diukur dari sejauh mana penyaluran tenaga listrik dapat berlangsung secara kontiniu kepada pelanggan tanpa harus terjadi pemadaman. Saat ini, perhitungan keandalan sistem distribusi pada PT. CPI masih menggunakan perhitungan konvensional, sehingga akan sangat sulit untuk membandingkan keandalan sistem distribusi PT.CPI dengan industri lainnya karena tidak menggunakan standar perhitungan yang sama. Beberapa indeks yang sudah banyak digunakan untuk menghitung kinerja keandalan sistem tenaga listrik antara lain adalah System Average Interruption Duration Index (SAIDI), System Average Interruption Frequency Index (SAIFI), dan Costumer Average Interruption Duration Index (CAIDI). Pada tugas akhir ini akan dilakukan Studi Optimalisasi indeks keandalan penyulang # 1 Gardu Induk Bangko menggunakan pendekatan historical assessment dan predictive assessment dengan metode Reliability Index Assessment (RIA). Dari studi ini diketahui bahwa pada Tahun 2019, rata-rata indeks keandalan SAIDI adalah 6.9358 hour/costumer/year, SAIFI = 2,87 interruption/costumer/year dan CAIDI = 2,4166 hour/costumer interruption. Sedangkan untuk memperbaiki indeks keandalan menggunakan metode RIA, dari 5 opsi yang ditetapkan, diperoleh sistem ke 5 dapat menghasilkan penurunan yang optimal yaitu SAIDI = 13,8829 hour/costumer/year atau turun 57,0 % jika dibanding kondisi eksisting, SAIFI = 8,6537 interruption/costumer/year atau naik 0,5 % dibanding kondisi eksisting, dan CAIDI = 1,6043 hours/costumer interruption atau turun 57,7 % dibanding kondisi eksisting.adapun perkiraan Biaya Penambahan Peralatan untuk sistem ke 5 ini sebesar RP 1,182,150,000.00
Analisis Keandalan Sistem Distribudi 20 kV Penyulang Okura di PT. PLN (Persero) ULP Rumbai dengan Metode FMEA Usaha Situmeang; Rani Oktaviani Rivandi; Abrar Tanjung
JURNAL TEKNIK Vol. 16 No. 1 (2022): Edisi April 2022
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v16i1.6399

Abstract

Peningkatan kebutuhan tenaga listrik dari tahun ke tahun menuntut tingkat keandalan yang lebih tinggi dalam penyediaan dan penyaluran dayanya. Keandalan suatu jaringan distribusi dari suatu penyulang dapat digambarkan melalui besaran dari indeks–indeks keandalan yang akan dibandingkan dengan indeks acuan yang digunakan di Indonesia yaitu berdasarkan pada Standar PLN untuk mengetahui tingkat keandalan dari jaringan distribusi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung tingkat keandalan sistem distribusi 20 kV pada Penyulang Okura di PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Rumbai. Salah satu cara mengetahui indeks keandalan yaitu dengan metode FMEA, Failure modes sendiri mengarah pada suatu langkah ataupun mode yang mengalami kegagalan, sedangkan effect analysis mengarah pada suatu studi yang membahas tentang konsekuensi dari kegagalan tersebut dengan memperhitungkan laju kegagalan, repair time dan switching time dari setiap komponen dalam jaringan distribusi untuk mendapatkan indeks keandalan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode FMEA didapatkan nilai SAIFI sebesar 0,27 (kegagalan/pelanggan/tahun), nilai SAIDI sebesar 0,09 (jam/pelanggan/tahun) dan nilai CAIDI sebesar 3. Berdasarkan hasil perhitungan Peyulang Okura dikategorikan andal karena nilainya berada dibawah standar keandalan distribusi menurut SPLN nomor 59 tahun 1985.
Aplikasi Metode Newton Rapshon Untuk Menghitung Aliran Daya Menggunakan Program Matlab R2016a Zulfahri Zulfahri; Arlenny Arlenny; Usaha Situmeang; David Setiawan
JURNAL TEKNIK Vol. 16 No. 1 (2022): Edisi April 2022
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v16i1.9965

Abstract

Sistem ketenagalistrikan terus mengalami perkembangan seiring dengan pertambahan penduduk dan permintaan kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat. Dengan bertambah sistem dan peningkatan beban maka perlu diperhitungkan rugi-rugi dan operasi yang tepat pada jaringan sehingga kualitas listrik yang stabil dapat terpenuhi. Untuk mendapatkan“profil tegangan, aliran daya aktif, dan daya reaktif dalam suatu sistem tenaga listrik. Diperlukan analisis aliran daya dalam mengevaluasi kinerja sistem kelistrikan. Evaluasi dilakukan secara terus menerus, sehingga diperlukan perhitungan aliran daya untuk setiap operasinya.”Pada umumnya, analisa aliran daya merupakan suatu metode numerik dalam menyelesaikan permasalahan aliran daya. Perhitungan numerik tersebut dilakukan secara berulang hingga memperoleh nilai mismatch yang mendekati nol, ada 3 metode penyelesaian perhitungan”persamaan aliran daya sistem , diantaranya menggunakan metode Gauss-Seidel, Newton Raphson serta metode Fast Decoupled. Melalui penelitian ini mencapai konvergensi pada iterasi ke-3 dengan toleransi 0,0001. Dengan tegangan 1,050 pu di dapati pada bus 1 dan 49 dan tegangan terendah 1,004 pu. Sedangkan daya aktif yang dimiliki oleh sistem adalah sebesar 2.406 MW untuk memenuhi kebutuhan beban dengan kerugian daya aktif sebesar 0.048 kW, serta daya reaktif tercatat adalah 1.019 MVAR, dengan rugi daya reaktif yang dialami saluran adalah sebasar sebesar 0.072 kVAR.
Analisis Pengaruh Perubahan Besaran Kapasitor Terhadap Arus Start Motor Induksi Satu Phasa Atmam .; Zulfahri .; Usaha Situmeang
SainETIn : Jurnal Sains, Energi, Teknologi, dan Industri Vol. 1 No. 1 (2016): SainETIn
Publisher : Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/sainetin.v1i1.164

Abstract

Penggunaan motor induksi jika dilihat dari sumber tegangannya, salah satunya adalah jenis motor induksi satu phasa. Motor induksi satu phasa dengan jenis motor kapasitor permanen atau disebut juga dengan motor kapasitor running banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga sebagai penggerak pada pompa air, kipas angin dan lain sebagainya. Motor induksi satu phasa tidak dapat start sendiri untuk start awal. Untuk itu motor induksi satu phasa dilengkapi dengan sebuah kumparan bantu yang terhubung seri dengan kapasitor yang besaran kapasitornya sesuai untuk starting motor induksi satu phasa. Apabila kapasitor yang digunakan, besaran kapasitornya tidak sesuai atau kapasitor mengalami kerusakan maka akan mengakibatkan arus start tinggi dan motor akan mengalami gangguan bahkan kerusakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menganalisa perubahan besaran kapasitor terhadap arus start motor induksi satu phasa kondisi tanpa beban atau beban nol. Dari penelitian ini diperoleh arus start motor induksi satu phasa dengan kapasitor 8 µF sebesar 3,83 Amper, kapasitor 20 µF sebesar 3,71 Amper dan kapasitor 100 µF sebesar 6,06 Amper. Arus nominal dari motor induksi satu phasa, untuk kapasitor 8 µF adalah 1,06 Amper, kapasitor 20 µF, arus nominalnya sebesar 1,98 Amper dan kapasitor 100 µF, arus nominal sebesar 5,6 Amper, maka perubahan besaran kapasitor akan mengakibatkan arus nominal semakin besar, sehingga besaran kapasitor yang tepat adalah sebesar kapasitor 8 µF untuk motor induksi satu phasa.
Analisis Kinerja Motor Induksi 3 Phasa Pada Screw Press Pabrik Kelapa Sawit Di PT. Guna Agung Semesta Maulana Digo; Usaha Situmeang; Elvira Zondra
SainETIn : Jurnal Sains, Energi, Teknologi, dan Industri Vol. 6 No. 2 (2022): SainETIn
Publisher : Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/sainetin.v6i2.9676

Abstract

Motor listrik merupakan peralatan listik vital di industri yang berfungsi sebagai penggerak untuk bermacam-macam keperluan. Luasnya penggunaan motor listrik diberbagai industri disebabkan kemampuan motor listrik yang sangat handal dalam menyediakan daya putar dengan berbagai pilihan daya disertai dengan efficiency yang cukup bagus. Produksi minyak kelapa sawit memerlukan proses pengepresan sebelum menjadi minyak dengan menggunakan screw press dengan penggerak motor tiga phasa. Pada screw press kapasitas 15 ton tersebut akan terjadi perubahan pembebanan tekanan pada saat pengepresan yang mengakibatkan kinerja dari elektromotor terganggu. Fungsi dari screw press adalah untuk memeras berondolan yang telah dicincang, dilumat dari digester untuk mendapatkan minyak kasar. Penelitian ini dilakukan pada motor induksi tiga phasa di PT. Guna Agung Semesta untuk mengetahui kinerja motor terhadap pengaruh tekanan screw press. Dari hasil tugas akhir ini diperoleh bahwa ketika tekanan paling rendah yaitu 30 Bar maka Daya Masuk adalah 696,849 Watt, Arus Stator 2,787 Amper, Arus Rotor 0,868 Amper, Putaran Motor 1473 Rpm, Slip 1,8, Torka Induksi, 3,319 N.m, Torka Beban 3,258 N.m dengan Efficiency 72,1 %. Sedangkan untuk tekanan yang paling tinggi yaitu 80 Bar maka Daya Masuk adalah 889,872 Watt, Arus Stator 2,857 Amper, Arus Rotor 1,190 Amper, Putaran Motor 1462 Rpm, Slip 2,5, Torka Induksi 4,491 N.m, Torka Beban 4,378 N.m dengan Efficiency 75,3 %.
ANALISIS KONDISI TAHANAN ISOLASI TRANSFORMATOR DAYA 125 MVA MENGGUNAKAN INDEKS POLARISASI TANGEN DELTA DAN BREAKDOWN VOLTAGE DI PLTU TENAYAN RAYA 2 X 110 MW Usaha Situmeang; Bagus Mulyanto; Masnur Putra Halilintar
Jurnal Teknik Elektro Uniba (JTE UNIBA) Vol. 6 No. 2 (2022): JTE UNIBA (Jurnal Teknik Elektro Uniba)
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/jteuniba.v6i2.137

Abstract

Penggunaan transformator secara terus menerus dapat menyebabkan kualitas isolasi transformator menurun. Kualitas isolasi transformator yang menurun dapat menyebabkan kerusakan pada transformator. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada isolasi transformator adalah dengan melakukan pengukuran tahanan isolasi. Pengukuran tahanan isolasi bertujuan untuk mengetahui kondisi isolasi antara belitan dengan ground atau antara dua belitan. Metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran tahanan isolasi adalah Metode Indeks Polarisasi, Tangen Delta, dan Breakdown Voltage. Hasil dari penelitian ini adalah nilai indeks polarisasi transformator dinyatakan dalam kondisi baik dengan nilai IP HV-Ground 2,05, nilai IP LV-Ground 1,65, dan nilai IP HV-LV adalah 2,05. Hasil uji tangen delta CHG berdasarkan standar ANSI C 57.12.90 berada dalam ketegori baik. Hal ini dikarenakan nilai tangen delta CHG lebih kecil dari 0,5 % yaitu 0,36 %. Hasil uji tangen delta CHL berdasarkan standar ANSI C 57.12.90 berada dalam ketegori baik. Hal ini dikarenakan nilai tangen delta CHL lebih kecil dari 0,5 % yaitu 0,19 %. Hasil uji tangen delta CLG berdasarkan standar ANSI C 57.12.90 berada dalam ketegori baik. Hal ini dikarenakan nilai tangen delta CLG lebih kecil dari 0,5 % yaitu 0,24 %. Kemudian kualitas isolasi transformator pada tahun 2021 lebih baik dibandingkan tahun 2020. Hal ini terjadi karena nilai losses daya pada CHG, CLG, dan CHL tahun 2021 lebih kecil dibandingkan tahun 2020. Hasil pengujian breakdown voltage menunjukkan kondisi yang bagus dengan nilai lebih dari 50 kV.
Pelatihan dan Pendampingan Sertifikasi Kompetensi untuk Tenaga Kerja Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah Muhammad Ridha Fauzi; Hamzah Eteruddin; Usaha Situmeang; Suwitno Suwitno; Yolnasdi Yolnasdi; Ahmad Kafrawi Nasution
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 6 No 1 (2022): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v6i1.3666

Abstract

Untuk bisa bersaing di tingkat global, tenaga kerja harus memiliki sertifikat kompetensi.Tenaga kerja tidak bisa lagi hanya dengan mengandalkan ijazah, sertifikat kursus, dan lain sebagainya. Sertifikat kompetensi merupakan bukti pengakuan tertulis atas kompetensi kerja seseorang pada bidang tertentu melalui uji kompetensi secara sistematis dan obyektif yang dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi profesi (LSP) dan telah mendapatkan lisensi dari badan nasional sertifikasi kompetensi (BNSP). Sementara itu banyak tenaga kerja di Provinsi Riau yang belum punya dan belum tahu dengan sertifikat kompetensi tersebut, khususnya di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik. Oleh karena itu diperlukan pelatihan dan pendampingan untuk mereka. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih dan meningkatkan pemahaman tenaga kerja menghadapi uji sertifikasi kompetensi agar kompeten dan bisa bersaing di bursa kerja. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah pelatihan dan pendampingan dengan tahapan pre-test, pembekalan, observasi, post test, dan wawancara. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 7 peserta. Selama kegiatan berlangsung terlihat pelatihan dan pendampingan ini telah terlaksana dengan baik. Sedangkan dari hasil penilaian yang dilakukan terdapat 86% peserta memperoleh nilai ≥ 70, artinya 6 dari 7 peserta berhasil kompeten. Ini menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap pengetahuan, keterampilan dan sikap jika dibandingkan dari hasil pre-test sebelumnya.