Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Komunikasi Organisasi Nahdlatul Ulama (Studi Kasus Tentang Komunikasi Internal Pada Organisasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat) Faisal Muzzammil
KOMUNIKA Vol 3, No 1 (2020): Komunika
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.892 KB) | DOI: 10.24042/komunika.v3i1.6050

Abstract

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat merupakan struktur organisasi NU di tingkat Provinsi Jawa Barat. PWNU Jawa Barat ini memiliki tingkatan kepengurusan dan susunan kepengurusan yang kompleks serta berbeda dengan organisasi pada umumnya. Penelitian tentang komunikasi internal pada organisasi PWNU Jawa Barat ini bertujuan untuk mengetahui: dimensi komunikasi internal pada PWNU Jawa Barat dan jenis komunikasi internal pada PWNU Jawa Barat. Penelitian ini berlandaskan pada kajian komunikasi internal dalam komunikasi organisasi menurut Onong Uchjana Effendy. 
MQ FM dan Pengembangan Dakwah (Studi tentang Peran Radio 102.7 MQ FM dalam Usaha Pengembangan Dakwah Islam di Wilayah Bandung) Faisal Muzzammil; Umi Rojiati
KOMUNIKA Vol 4, No 1 (2021): Komunika
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.704 KB) | DOI: 10.24042/komunika.v4i1.8241

Abstract

Aktivitas Dakwah Islamiyah dapat dilakukan dengan metode dan media apapun, termasuk juga dengan berdakwah melalui radio. Radio 102.7 MQ FM merupakan radio dakwah yang ada di wilayah Bandung. Radio ini mempunyai peran penting dalam usaha pengembangan dakwah Islam di wilayah Bandung, melalui program siarannya yang terbagi menjadi dua bentuk, yakni: On Air dan Off Air. Dengan menggunakan metode penelitian Studi Kasus dan merujuk pada teori Difusi Inovasi, ada lima peran penting dari Radio MQ FM dalam usaha pengembangan dakwahnya, yaitu: 1) Pengetahuan; 2) Persuasi; 3) Keputusan; 4) Pelaksanaan; dan 5) Peneguhan.
Dimensi Dakwah Islam dalam Budaya Nyepuh Faisal Muzzammil
Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hanifiya.v4i1.10964

Abstract

Nyepuh culture is a blend of local wisdom and universal Islamic teachings. The strong interrelation between culture and religion in the reality of Ciomas Village community life seems to be a single dual that is difficult to distinguish. Knowledge is integrated with trust and values, which determines the situation and behavior conditions of Ciomas Village community members. This study aims to reveal the dimensions of Islamic da'wah in the culture of the Nyepuh from the aspects of ideafacts, artifacts, and sociofacts. The theoretical basis of this study refers to the theory of the Three Cultural Beings of J.J. Hoenigman, namely: Ideafacts, Artifacts, and Sociofacts. The findings in the locus study show that: First, the ideafact culture manifestation in the gild culture which has the dimensions of Islamic da'wah includes Mulung Pangpung, Nalekan, Ngasakan, Clean Village, Nya'angan, and Meungkeut Nyere. Second, the artifact culture manifestations in the gild culture with the dimensions of Islamic da'wah are the Sacred Tomb, Golden Geger Water, Pangpung, Tumpeng Rice, Nyere, and Beubeutian. Third, the form of sociofact culture in gild culture has dimensions of Islamic da'wah: Relationship with Humans, Relationship with Nature, and Relationships with God.
Budaya Komunikasi Masyarakat Industri Faisal Muzzammil
Bahasa Indonesia Vol 2 No 1 (2021): J-Kis: Jurnal Komunikasi Islam Juni 2021
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53429/j-kis.v2i1.191

Abstract

Dinamika budaya dalam suatu masyarakat berimplikasi pada perilaku dan cara berkmunikasi anggota masyarakatnya, termasuk juga cara berkomunikasi para karyawan PT Indorama Synthetics Tbk Purwakarta. Berlatar belakang dari fenomena dan realita tesebut, maka studi ini bertujuan untuk mengetahui, mengungkap, dan menggambarkan budaya komunikasi karyawan PT Indorama Syntehtics Tbk Purwakarta sebagai masyarakat industri yang difokukan pada: Pertama, konteks komunikasi masyarakt industri. Kedua, gaya bicara masyarakat industri. Studi ini mengunakan metode etnografi dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Studi ini berlandaskan pada teori konteks komunikasi dan gaya bicara dari Edward T. Hall. Berdasarkan hasil eksplorasi dan analisis data, didapatkan dua temua penting, yaitu: Pertama, masyarakat industri memiliki budaya komunikasi konteks rendah. Kedua, masyarakat industri memiliki budaya komunikasi dengan gaya bicara linier. Hasil studi ini dapat berkontribusi bagi pengembangan kajian komunikasi antarbudya dan etnografi komunikasi. Hasi studi ini dapat direkomendasikan bagi para mubaligh, da’i, dan praktisi dakwah sebagai panduan melakukan aktifitas dakwah pada masyakat industri.
Pemberdayaan Ekonomi melalui Program Kelompok Mingguan (PKKM) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Gian Rabbani; Faisal Muzzammil; Umi Rojiati; Agus Kurniawan
Al-Mu'awanah: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.25 KB) | DOI: 10.24042/almuawanah.v2i1.8902

Abstract

Dalam penanggulangan masalah keterpurukan ekonomi tentu memerlukan keterlibatan pemerintahan maupun swasta, dintaranya Program Kredit Kelompok Mingguan (PKKM),  yang menjadi produk PT BPR Parasahabat dalam mengatasi pemasalahan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan gambaran umum mengenai produk pemberdayaan ekonomi yang di lakukan oleh PT BPR Para sahabat yaitu Program Kredit Kelompok Mingguan (PKKM) yang di dalamnya mencakup perencanaan, pelaksanaan dan hasil. Penelitian ini mengacu kepada  teori pemberdayaan Rubin bahawa dalam pemberdayaan setiap proses harus memberikan hasil, pemberdayaan dalam pelaksanaan dan perencanaanya selalu melibatkan masyarakat, dalam kegiatan pemberdayaan kegiatan pelatihan dan pembangunan fisik harus berjalan beriringan, pemberdayaan harus dapat memaksimalkan sumber daya dan terakhir pemberdaya harus bisa memfungsikan diri sebagai penggerak. Hasil pengabdian menunjukan bahwa dalam perencanaan, pelaksanaan dan hasil PKKM yang dilaksanakan oleh PT BPR Parasahabat dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dimana dalam perencanaan dan pelaksanaan PKKM sesuai dengan konsep – konsep pemberdayaan masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan.
Pengalaman Keagamaan Masyarakat Industri: Studi pada Karyawan PT Indorama Synthetics Tbk Purwakarta Faisal Muzzammil
Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol 1, No 1 (2022): Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1557/djash.v1i1.15334

Abstract

Problematika serta realita heterogenitas dan kompleksitas latar belakang sosial, budaya dan agama para karyawan PT Indorama Synthetics Tbk Purwakarta, menjadi latar belakang dilakukannya studi tentang pengalaman keagamaan  masyarakat industri. Tujuan utama dari studi ini ialah untuk mengungkpa dan menggmbarkan pengalaman keagamaan masyarakat industri dalam tiga wujud, yaitu: (1) Pemikiran; (2) Perbuatan; (3) Persekutuan. Studi ini belandaskan pada teori tentang pengalaman keagamaan yang dikemukakan oleh Joachim Wach. Studi ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus, dan teknik pengumpulan datanya berupa obseverasi dan wawancara. Berdasrkan analisis data hasil observasi dan wawacara, ditemukan tiga temuan strategis dalam studi ini, yaitu: Pertama, pengalaman keagamaan masyarakat industri dalam wujud pemikiran ialah bersifat normatif; Kedua,  pengalaman keagamaan masyarakat industri dalam wujud perbuatan ialah bersifat partisipatif; Ketiga, pengalaman keagamaan masyarakat industri dalam wujud persekutan ialah bersifat inklusif. Hasil studi ini diharapkan dapat berkontribusi bagi pengembangan kajian religious.
Parenting Communication: Penerapan Komunikasi Empatik dalam Pola Pengasuhan Anak Faisal Muzzammil
IKOMIK: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Informasi Vol. 2 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/ikomik.v2i2.3881

Abstract

Pola pengasuhan anak atau parenting dalam suatu kelurga sangat dipengaruhi oleh proses dan alur komunikasi yang dibangun orang tua kepada anaknya. Agar proses pengasuhan anak dapat terlaksana secara efektif, aplikatif dan komunikatif, maka dapat menerapkan prinsip komunikasi empatik. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka studi ini bertujuan untuk mengungkap lebih dalam tentang: (1) Parenting Style: Ragam Gaya dan Pola Pengasuhan Anak; (2) Parenting Communication: Komunikasi Empatik dalam Pola Pengasuhan Anak. Didasarkan atas hasil analisis dan pembahasan, maka ada dua temuan utama dalam studi ini, yaitu: (1) Pola asuh intelektual-otoritatif-atentif merupakan parenting style yang relevan, aktual dan kontekstual diterapkan dalam proses pengasuhan anak di masa sekarang ini; (2) Ada empat prinsip komunikasi empatik yang dapat diterapkan dalam pola pengasuhan anak, yakni memperhatikan anak, mendengarkan anak, memahami anak dan menghargai anak.
Millennial Public Speaking Training (Pelatihan Public Speaking untuk Kalangan Remaja) Rohendi Rohendi; Faisal Muzzammil
Al-Mu'awanah: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/almuawanah.v3i2.14387

Abstract

The rapid flow of information and the free flow of communication on social media has a negative impact on today's millennial generation. The negative impact due to excessive and inappropriate use of social media is the reduction in social interaction and communication among adolescents. Based on the background of the problem regarding the declining communication skills and skills of the current millennial generation, it is necessary to carry out public speaking training activities for the millennial generation, including for teenagers in Purwakarta Regency. This public speaking training activity for youth in Purwakarta Regency has two main objectives, namely: (1) To provide conceptual knowledge about public speaking; (2) Improving practical skills about public speaking. This public speaking training activity is carried out using two methods, namely: (1) Public Speaking Sharing; (2) Public Speaking Training. Based on the implementation of the public speaking training activities, the result is that this public speaking training can build and improve communication skills for youth.
SHARING AND TRAINING BASIC JOURNALISTIC: Pengenalan dan Pelatihan Jurnalistik Dasar untuk Kalangan Remaja di Purwakarta Faisal Muzzammil; Eulis Jamiatussalamah
Jurnal Al Basirah Vol. 3 No. 1 (2023): Al Basirah
Publisher : LPPM STAIMAS WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58326/jab.v3i1.55

Abstract

Kegiatan Sharing and Training Basic Journalistic ini dilatarbelakangi oleh problematika akses dan konsumsi informasi dari media online dan media sosial yang kurang selektif di kalangan remaja. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu adanya suatu kegiatan untuk memperkenalkan dan melatih kalangan remaja di Purwakarta dalam bidang jurnalistik dasar. Kegiatan Sharing and Training Basic Journalistic ini memimiliki dua tujuan utama, yaitu: (1) Memperkenalkan kajian dan kegiatan jurnalistik dasar kepada kalangan remaja di Purwakarta; (2) Melatih keterampilan menulis dan membuat produk jurnalistik untuk kalangan remaja di Purwakarta. Kegiatan Sharing and Training Basic Journalistic ini dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode sharing dan metode training. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan, maka didapatkan hasil bahwa kegiatan Sharing and Training Basic Journalistic ini telah memberikan manfaat berupa penambahan wawasan dan pengembangan keterampilan untuk kalangan remaja di Purwakarta dalam bidang jurnalistik dasar.
MAKNA LABEL HALAL INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIKA: ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES Faisal Muzzammil
Wawasan: Jurnal Kediklatan Balai Diklat Keagamaan Jakarta Vol. 4 No. 1 (2023): WAWASAN: Jurnal Kediklatan Balai Diklat Keagamaan Jakarta
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53800/wawasan.v4i1.219

Abstract

The Ministry of Religion of the Republic of Indonesia, through its official website and Instagram account in March 2022, established and released the "Indonesian Halal Label" logo. The release of the Indonesian Halal Label logo by the Ministry of Religion received various responses and views and even sparked disagreements and cross-opinions from various groups. Against the background of various polemics and controversies about the new design of the Indonesian Halal Label logo, this research will reveal the meaning of the Indonesian Halal Label from a semiotic perspective. This research was conducted to reveal and explain more deeply: (1) The Denotation Meaning of the Indonesian Halal Label; (2) The Connotation Meaning of the Indonesian Halal Label. This research uses a semiotic analysis method. The semiotic concepts and theories used in this research are based on Roland Barthes' semiotics about the meaning of a sign. Based on the results of the analysis and discussion, there are two main findings in this study, namely: (1) Semiotically, the Indonesian Halal Label has a denotative meaning which means information and written description of the word "Halal" in Arabic, which is presented through pictures resembling mountains, as well as the words "Indonesian Halal" which are explicitly and presented in Indonesian language writing with using bold and capita fonts; (2) Semiotics, the Indonesian Hala Label has a connotative meaning which means the closeness between a Muslim and Allah, faith, simplicity, wisdom, balance, unity, serenity and the distinction between good (haq) and wrong (bathil).   Abstrak Kementerian Agama Republik Indonesia melalui website dan akun instagram resminya pada Maret 2022 menetapkan dan merilis logo “Label Halal Indonesia”. Perilisan logo Label Halal Indonesia oleh Kementerian Agama tersebut mendapatkan berbagai respon dan pandangan bahkan memicu perdebatan dan silang pendapat dari berbagai kalangan. Berlatar belakang dari berbagai polemik dan kontroversi desain baru logo Label Halal Indonesia tersebut, maka penelitian ini akan mencoba untuk mengungkap makna Label Halal Indonesia dari perspektif semiotika. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengungkap dan memaparkan lebih dalam tentang: (1) Makna Denotasi Label Halal Indonesia; (2) Makna Konotasi Label Halal Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika. Konsep dan teori semiotika yang digunakan dalam penelitian berlandaskan pada semiotika Roland Barthes tentang makna pada sebuah tanda. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka ada dua temuan utama dalam penelitian ini, yaitu: (1) Secara semiotik Label Halal Indonesia tersebut memiliki makna denotasi yang berarti suatu informasi dan keterangan tulisan kata “Halal” dalam bahasa Arab yang disajikan melalui gambar menyerupai gunungan, serta tulisan “Halal Indonesia” yang secara eksplisit dan jelas disajikan dalam tulisan berbahasa Indonesia dengan menggunakan jenis huruf tebal (bold) dan kapita; (2) Secara semiotika Label Hala Indonesia tersebut memiliki makna konotasi yang berarti kedekatan antara seorang muslim dengan Allah swt, keimanan, kesederhanaan, kebijaksanaan, keseimbangan, kesatuan, ketenangan dan pembeda antara yang baik (haq) dan yang buruk (bathil).