Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Inter-Environmental Collaboration to Form Students’ Attitudes toward Diversity Nur Asiah; Harjoni Harjoni; Is Susanto
Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol 6, No 1 (2021): Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.322 KB) | DOI: 10.24042/tadris.v6i1.8594

Abstract

An excellent religious attitude can direct students to think and act following the religious values they adhere to in their personal and social lives. This study aimed to analyze the environmental factors in the formation of students' attitudes toward diversity. This study used a qualitative method. The data had been obtained from all informants at SDIT Muhammadiyah, SD Trihasil, and MI Nahdlatul Ulama that met the specified requirements. The data had been collected through interviews, observation, and documentation techniques to be analyzed descriptively. The results showed that the factors forming students' attitudes toward diversity were the family environment, school environment, and community environment. For example, factors that formed the religious attitude of SD Trihasil students were religious education and the family environment. The parents provided religious education through daily habituation and invited their children to daily and monthly recitation. On the other hand, factors that formed students' attitudes toward diversity at SDIT Muhammadiyah were the family through habituation and the Muhammadiyah organization. Furthermore, students’ attitudes toward diversity MI Nahdatul Ulama were influenced by family factors and their community. Thus, internal and external environmental factors influence the students’ attitudes toward diversity.
Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran E-Learning di SMA Budaya Bandar Lampung Nur Asiah
CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : PTE FTK UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/crc.v1i2.775

Abstract

Pembelajaran merupakan totalitas aktivitas pembelajaran yang diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi dan follow up. Perkembangan ilmu pengetahuan diikuti dengan perkembangan teknologi informasi internet dan teknologi mutakhir. Dengan adanya inovasi pendidikan, proses pembelajaran dapat dikembangkan dan ditingkatkan mutu kualitasnya dengan teknologi informasi yang lebih dikenal dengan e-learning. E-learning merupakan model pembelajaran baru dalam pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Permasalahan yang dihadapi pihak sekolah dan guru adalah kemampuan menerapkan e-learning, budaya belajar mandiri yang kurang, guru yang belum mampu menggunakan dan mengembangkan pembelajaran secara e-learning serta sistem jaringan internet yang tidak dapat diakses. Teknik pengumpulan data yang digunakn dalam penelitian ini adalah pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Implementasi e-learning sering menimbulkan perdebatan dikalangan sekolah SMA Budaya Bandar Lampung. Kendala yang dihadapi yakni peserta didik harus memiliki self-efficiacy (kekuatan untuk belajar secara mandiri), dan guru serta pemerintah kurang berkomitmen menjalankan pembelajaran e-learning. Kendala lainnya dalam pembelajaran e-learning yakni SMA Budaya Bandar Lampung tidak memiliki biaya yang cukup untuk pengadaan instrument, tidak semua peserta didik memiliki kesanggupan untuk membeli media e-learning. Faktor lainnya yakni tidak semua guru dan peserta didik mampu menyediakan pangkalan untuk mengakses internet.
Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui E-Learning di SMA Budaya Bandar Lampung Nur Asiah
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v6i1.894

Abstract

Learning is the totality of learning activity that begins with planning and ending with the evaluation and follow-up. Developments in science followed by the development of internet information technology and leading edge technology. With the innovation of education, the learning process can be developed and improved the quality of the quality of information technology, better known as e-learning. E-learning is a new learning model in the educational use of information technology in teaching and learning. Problems faced by the schools and teachers is the ability to apply e-learning, self-learning culture is lacking, teachers who have not been able to use and develop learning e-learning and Internet network system that can not be accessed. Data collection techniques used in this study was the observation, interview and documentation. Implementation of e-learning often contentious among high schools Cultural Bandar Lampung. In the process of learning in e-learning, an innovation and interaction between learners with learning resources, between teachers and learners. Innovation PAI learning via e-learning can be divided into two namely, a) e-learning is used entirely for learning PAI in SMA Culture Bandar Lampung, b) Learning e-learning at the School of Culture serve as a complement to conventional learning.
Urgensi Neuroscience dalam Pendidikan (Sebagai langkah inovasi Pembelajaran) Nurasiah nurasiah
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 7, No 2 (2016): Al-Tadzkiyyah : Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.213 KB) | DOI: 10.24042/atjpi.v7i2.1505

Abstract

Various studies on dasyhatnya art learning relationship can affect the development of intelligence can presumably provide learning solutions either at home, school, and community. Education should be able to provide the brain experiences of learners. Several studies on nerve cells in the human brain, nerve cells can grow and develop through the medium of art, every art form involves multiple tissues in brain cells. The brain is not static body elements, which have become so can not be changed. Learning the art of influencing the development of emotional, spiritual, and cultural more than intelligence apart from cognitive intelligence. The type of art that is recommended can affect the brain development of learners and emotional intelligence is the art of music (piano and organ), dance, and painting. Intelligence can help the art of thinking and working learners.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Abdurrahman Harun; Nur Asiah; Cahniyo Wijaya Kuswanto; Ahmad Iqbal; Nova Diadara
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 2 (2021): Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.695 KB) | DOI: 10.24042/atjpi.v12i2.11221

Abstract

Rendahnya hasil belajar siswa dapat dipengaruhi dari sumber belajar yang belum memanfaatkan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran, model hybrid learning (menggabungkan antara pembelajaran tatap muka dengan online) dapat melibatkan peserta didik dan guru agar saling berinteraksi setiap saat dan di mana saja. Pembelajaran ini juga menekankan peserta didik untuk belajar mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber guna untuk menambah wawasannya. Mengetahui pengaruh model pembelajaran hybrid learning pada mata pelajaran pendidikan agama islam merupakan tujuan penelitian ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitati dengan jenis penelitian quasi experiment. Hasil perhitungan uji-t yang telah dilakukan pada kelas kontrol dan  kelas eksperimen diperoleh thitung  sebesar thitung = 1,72888 dan ttabel = 1,31946 sehingga hasilnya thitung ttabel yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Dari perhitungan uji-t dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model pembelajaran hybrid learning dalam hasil belajar (kognitif) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 
PEMBELAJARAN CALISTUNG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN UJIAN MASUK CALISTUNG SEKOLAH DASAR DI BANDAR LAMPUNG NUR ASIAH
TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 5, No 1 (2018): TERAMPIL
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.632 KB) | DOI: 10.24042/terampil.v5i1.2746

Abstract

Pembelajaran aksara menjadi bagian dalam kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).Pembelajaran aksara ini pada dasarnya lebih ditujukan sebagai pengenalan keterampilan membaca, menulis dan menghitung. Hal itu sebagaimana tertuang dalam Standar Isi Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) Usia 4-5 dan 5-6 Tahun lampiran I peraturan menteri (Permen) pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor  137  tahun 2014. Pengenalan ini diberikan dengan maksud untuk mempersiapkan kelak anak untuk masuk jenjang pendidikan selanjutnya, yakni pendidikan dasar.Namun demikian, model pembelajaran ideal Calistung PAUD semacam itu menyisakan permasalahan serius dilihat dalam konteks yang lebih luas.Khususnya apabila dikaitkan dengan kesempatan untuk melanjutkan jenjang pendidikan dasar (SD/MI).Beberapa tahun belakangan, masyarakat diresahkan dengan adanya ujian masuk SD/ MI yang berupa tes Calistung.Tidak sedikit SD/ MI menerapkan ujian masuk Calistung sebagai syarat penerimaan siswa baru dengan standar yang dibuat oleh masing-masing SD/ MI.Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan sumber data sekolah TK dan SD yang Ada di Bandar Lampung.Pendekatan yang digunaka dalam penelitian ini adal pendekatan naturalistic. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi difokuskan  untuk mengenali dan menggali permasalahan di balik penerapan semua fenomena tersebut, yakni pembelajaran Calistung di TK/ RA dan penerapan Ujian Calistung sebagai persyaratan masuk Sekolah Dasar. Masih maraknya praktik ini tidak boleh hanya dilihat sebagai praktik ketidaksadaran/ guru TK/RA akan konsep, hakikat dan batasan Pendidikan Anak Usia Dini. Tidak boleh dilihat hanya sebagai ketidaktaatan atau ketidakdisplinan SD/ MI terhadap Permen Nomor 17 tahun 2010 pasal 69 dan 70 yang mengatur tata cara penerimaan siswa SD/ MI.Hasil penelitian  menunjukan bahwa pembelajaran calistung pendidikan  anak usia dini dan ujian masuk calistung sekolah dasar di Bandar Lampung masih menyisakan banyak pekerjaan rumah terutama bagi dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung yang sebagian besar baik TK/RA kurang benar dalam menerapkan pembelajaran yang seharusnya diberikan sesuai dengan fase-fase perkembangan anak-anak. Begitu juga dengan penerapan ujian masuk calistung untuk sekolah dasar sebagian besar sekolah-sekolah masih mengadakan ujian masuk calistung walaupun secara diam-diam itupun dinilai kurang benar walaupun ujian tersebut bukan penentu lulus tidaknya calon siswa masuk kesekolah dasar.
PARADIGMA KONTEMPORER SISTEM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEGURUAN MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) Nur Asiah
TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 3, No 2 (2016): TERAMPIL
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.706 KB) | DOI: 10.24042/terampil.v3i2.1187

Abstract

Abstrak Masih kuatnya paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered learning) menyebabkan pembelajaran menjadi tidak menarik, monoton, dan tidak memberikan tantangan bagi peserta didik sebagai calon guru. Pembelajaran konstruksionisme memberikan pencerahan bahwa satu-satunya alat atau sarana yang tersedia bagi seseorang untuk mengetahui sesuatu adalah indranya. Seseorang berinteraksi dengan objek dan lingkungan dengan melihat, mendengar, menjamah, mencium, dan merasakannya. Dari sentuhan indrawi itu seseorang membangun gambaran dunianya. Pembelajaran akan berhasil jika peserta didik terlibat langsung dalam mengolah, mencerna, memahami, mengalami, merasakan, dan mempraktikkan. Pembelajaran yang demikian adalah pembelajaran  yang berfokus pada perlibatan peserta didik secara total, baik fisik maupun mental. Diakui atau tidak, ternyata tidak semua perguruan tinggi pencetak calon guru telah menerapkan pembelajaran aktif dalam setiap proses perkuliahan. Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri yang memerlukan pemecahan secara cepat dan tepat. Oleh karena itu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan calon-calon guru seharusnya mempersiapkan mahasiswanya agar memiliki keterampilan menerapkan pembelajaran aktif selama masa perkuliahan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa calon guru dalam menerapkan pembelajaran aktif adalah dengan menerapkan strategi MEI yang meliputi: 1) modelling, menjadikan dosen sebagai model dalam menerapkan pembelajaran aktif dalam perkuliahan; 2) engaging, melibatkan mahasiswa secara nyata dalam pembelajaran aktif di setiap perkuliahan, rencana, proses, dan evaluasi perkuliahan oleh dosen harus mencerminkan terlaksananya pembelajaran aktif; 3) integrating, mengintegrasikan pembelajaran aktif dalam semua mata kuliah kependidikan baik secara teoritis maupun praktis, seperti pada mata kuliah strategi belajar mengajar, desain/perencanaan pembelajaran, pengembangan media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan mata kuliah yang menjadi ciri khas program studi Pendidikan Kerguruan Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Kata kunci: Aktif, konstruksionisme, MEI, PGMI, strategi pembelajaran.
PRAKTEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTU ANIMASI MULTIMEDIA DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DI MADRASAH IBTIDAIYAH Ida Fiteriani; Nur Asiah; Baharudin Baharudin; Shyintia Fitri Dewi
TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 6, No 1 (2019): TERAMPIL
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.585 KB) | DOI: 10.24042/terampil.v6i1.3865

Abstract

Pendidikan merupakan faktor utama yang perlu ditingkatkan kualitasnya dan parameter sederhananya terlihat dari hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pra penelitian menunjukan bahwa hasil belajar IPA peserta didik di MI masih rendah. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran sangat jarang mengkondisikan peserta didik untuk bisa belajar dengan memaksimalkan potensi kelompok. Peserta didik lebih diarahkan belajar secara individual dan menanamkan kompetisi yang tinggi, sehingga dengan pola ini kelebihan belajar kelompok dengan prinsip belajar kooperatif tidak terbentuk dalam belajar siswa. Aktifitas ini kemudian lebih diperparah, ketika proses peningkatan retensi dan motivasi belajar siswa tidak didukung dengan penggunaan media bantu pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa, sementara fungsinya diketahui sangat besar dalam membantu pembentukan pemahaman konsep, membuat semangat dan gairah belajar, serta menjadikan kelas menjadi lebih hidup. Berdasarkan alasan logis itu, dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Berbantu Animasi Multimedia terhadap peningkatan hasil belajar IPA siswa di Kelas IV MIN 11 Bandar Lampung. Jenis penelitian menggunakan Quasi Exsperiment dengan teknik pengumpulan data berupa observasi intensif, wawancara mendalam, pengujian dengan tes, dan analisis terhadap dokumentasi sekolah. Analisis data berikutnya diuji menggunakan uji t, dengan sebelumnya asumsi uji normalitas dan uji homogenitas telah terpenuhi. Hasil perhitungan menunjukkan thitung = 5,621 lebih besar dari ttabel = 2,002, karenanya dapat ditarik kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang sangat signifikan penggunaan model pembelajaran koopertaif  tipe Numbered Head Together (NHT) berbantu animasi multimedia terhadap peningkatan hasil belajar IPA siswa di kelas IV MIN 11 Bandar Lampung.
ANALISIS KEMAMPUAN PRAKTIK STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) MAHASISWA PGMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN RADEN INTAN LAMPUNG Nur Asiah
TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 4, No 1 (2017): TERAMPIL
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.713 KB) | DOI: 10.24042/terampil.v4i1.1803

Abstract

Menurut Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen kompetensi pedagogik merupakan salah satu kompetensi inti yang harus dimiliki guru. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung membekali kompetensi pedagogik pada mahasiswa melalui beberapa mata kuliah bidang kependidikan yang sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, dengan beberapa mata kuliah ini diharapkan mahasiswa sudah memiliki berbagai kompetensi termasuk kemampuan dalam mempraktikkan strategi pembelajaran aktif. Berdasarkan penelitian pendahuluan diperoleh informasi bahwa tidak semua mahasiswa PGMI Fakultas Tarbiyah mampu dan terampil dalam mempraktikkan strategi pembelajaran. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan mahasiswa PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung dalam mempraktikkan strategi pembelajaran aktif?Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.Teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara,dokumentasi, dan kuesioner sebagai data pendukung.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwakemampuan  praktikstrategi pembelajaran aktif  mahasiswa PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung kurang maksimal (kurang baik). Ini dapat ditunjukkan dengan data observasi dan wawancara. Adapun  kuesioner dipakai untuk menggali data minat dan motivasi yang menyatakan bahwa mahasiswa sangat berminat terhadap praktik strategi pembelajaran aktif. Namun kenyataan menunjukkan bahwa kemampuan praktik strategi pembelajaran aktif kurang baik dikarenakan ada faktor lain yaitu faktor pembiasaan.
Inklinasi Masyarakat Muslim Kelas Menengah Terhadap Sekolah Dasar Islam Terpadu di Bandar Lampung Nur Asiah; Ahmad Isnaeni
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 9, No 2 (2018): Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.128 KB) | DOI: 10.24042/atjpi.v9i2.3452

Abstract

The problem often faced by a contemporary educational institution is the ability to integrate the cognition domain, skills, and noble character in students. On one hand, the existence of qualified educational institutions is constrained by the funding ability of the community. Efforts to improve the quality of educational institutions remain a necessity, particularly addressing the needs of stakeholders. The purpose of this study is to find out and analyse the factors that encourage middle- class Muslim society to make the Integrated Islamic Primary School (SDIT) as a model school. The method used is qualitative with observation and interviews as the data collection techniques. The subject of this study was the parents of the SDIT students surrounding Bandar Lampung. The results of the study are: providing scientific excellence and noble character, providing solutions to busy parents, having a reliable marketing strategy, and having a sense of competition with other excellent public and private schools.