Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Antihyperlipidemic Activity of Ethanol Extract Mindi’s Leaves (Melia azedarach Linn.) in Male Wistar Rats Induced Propiltiouracil Herlina Herlina; Budi Untari; Indah Solihah; Merie Santia
Science and Technology Indonesia Vol. 4 No. 1 (2019): January
Publisher : Research Center of Inorganic Materials and Coordination Complexes, FMIPA Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.916 KB) | DOI: 10.26554/sti.2019.4.1.24-30

Abstract

Mindi’s leaves (Melia azedarach Linn.) is an Indonesian medicinal plant that used as traditional medicine. Mindi leaves contains some secondary metabolites which have potency to decreased total cholesterol and LDL level. The study purposed to know antihyperlipidemic effect of ethanol extract of mindi’s leaves (Melia azedarach Linn.) seen from total cholesterol, and LDL in male albino rats. Male wistar albino rats were divided into 5 groups, negative control group (sodium CMC 0.5%), positive control group (simvastatin 0.193 mg/200 gBW), group I (ethanol extract mindi’s leaves with dosage 300 mg/200 gBW), group II (ethanol extract mindi’s leaves with dosage 600 mg/200 gBW), and group III (ethanol extract mindi’s leaves with dosage 1200 mg/200 gBW). The rats were given high-fat supplement and propylthiouracil for 15 days to increase cholesterol, and the extract was given for the next 15 days. Average cholesterol level, LDL, and body weight after induction was 90.28 mg/dL, 31.09 mg/dL, and 222.32 g. The result showed ethanol extract mindi’s leaves could decreased total cholesterol level and LDL level with % decreased in total cholesterol (%PDTC) and % decreased in LDL (%PDLDL) of group I is 37.78% and 35.57%, group II is 45.99% and 40.39%, and for group III is 56.29% and 52.42%. The result showed that ethanol extract of mindi’s leaves has antihyperlipidemic activity and significantly different from negative control (p>0.05). Based on the percentage relation of decreased total cholesterol and LDL levels to dose, then the effective dose 50 (ED50) value of ethanol extract mindi’s leave is 869 mg/200 gBW for total cholesterol and for LDL reduction level is 1086.84 mg/200 gBW
Aktifitas Aktraktan Formula Salep Minyak Atsiri Seledri (Apium graviolens L.) terhadap Lalat Buah (Batocera spp) di Kebun Pare Budi Untari; Petrus Chanel Aprianto; Sari Meisyayati
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.648 KB)

Abstract

Kairomon bergapten yang dikandung tanaman seledri memiliki aktifitas atraktan bagi lalat buah sehingga dapat mengendalikan hama tanaman buah. Untuk itu perlu diteliti bentuk formula sediaan atraktan minyak atsiri dan ekstrak tanaman seledri yang dapat bertahan lama untuk mengendalikan lalat buah serta aktifitas aktraktan dari masing-masing formula tersebut. Pada penelitian ini dibuat formula salep dengan metode pelebaran dari minyak atsiri dengan 3 konsentrasi yaitu 0,25%, 0,5% dan 1% dengan basis salep cera alba, vaselin putih dan pengawet nipagin-nipasol. Selanjutnya sediaan salep diuji aktifitas aktraktan pada kebun pare selama 4 minggu dengan interval pengamatan parameter berupa jumlah lalat buah setiap 2 minggu. Hasil penelitian menunjukkan formula salep minyak atsiri memiliki aktifitas atraktan pada seluruh periode waktu pengujian. Aktifitas tersebut meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi minyak atsiri.
Analisis Kandungan Senyawa Kloramfenikol pada Sediaan Tetes Mata Sampel Nama Dagang di Kota Palembang dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Mauizatul Hasanah; Budi Untari; Cintia Afrilianti
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.359 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian analisis kadar kloramfenikol pada sediaan tetes mata sampel nama dagang yang dijual di apotek kota Palembang dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian kadar kloramfenikol dalam sediaan tetes mata secara kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) pada fase terbalik dengan detektor ultraviolet pada panjang gelombang 273,4 nm. Fase diam yang digunakan adalah kolom C18, fase gerak metanol:larutan asam asetat glasial 0,1% (75:25) dengan laju alir 1,0 ml/menit. Penentuan linearitas dengan kurva baku menunjukkan hubungan yang linier antara luas puncak dan baku kloramfenikol dengan konsentrasi 5-25 mg/L (r=0,998). Persamaan regresi yang diperoleh adalah Y=39020,92x + 196296. Uji presisi memberikan hasil nilai koefisien variasi sebesar 6,09%. Nilai limit of detection (LOD) sebesar 1,4920 mg/L dan nilai limit of quantitation (LOQ) sebesar 4,9734 mg/L. Uji akurasi memberikan hasil nilai persen perolehan sebesar 100,71%. Hasil penetapan kadar kloramfenikol dalam sediaan tetes mata ialah sampel A, B, dan C sebesar 100,75%, 102,64%, 105,29%. Berdasarkan pengujian, sampel tetes mata dengan kriteria harga dan volume memenuhi persyaratan yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi V.
Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas dan Kandungan Jenis Asam Lemak dalam Minyak yang Dipanaskan dengan MetodeTitrasi Asam Basa dan Kromatografi Gas Budi Untari; Miksusanti; Al Ainna
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (964.802 KB)

Abstract

Asam lemak bebas merupakan parameter penentu mutu minyak goreng sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar asam lemak bebas pada minyak goreng serta untuk melihat kandungan asam lemak pada minyak goreng akibat pengaruh pemanasan. Penentuan kadar asam lemak bebas dilakukan dengan metode titrasi asam basa dan kandungan asam lemak dilakukan dengan metode kromatografi gas. Sampel dipanaskan dengan variasi waktu 5 dan 15 menit dengan masing-masing suhu 80, 100, 150 dan 200°C. Kadar asam lemak bebas dikatakan normal atau aman jika tidak melebihi nilai kadar asam lemak bebas SNI yaitu 0,30%. Hasil analisis kadar asam lemak bebas kontrol masih aman atau normal <0,30%, sampel waktu 5 menit masih aman atau normal <0,30%. Sampel waktu 15 menit dengan suhu 80 dan 100°C masih aman atau normal. Sampel suhu 150 dan 200°C tidak aman atau tidak normal >0,30%. Waktu pemanasan dan suhu pemanasan dapat meningkatkan kadar asam lemak bebas. Hasil analisis kromatografi gas kandungan asam lemak kontrol (sebelum pemanasan) terdapat 17 jenis asam lemak dengan kandungan tertinggi asam oleat 44,39% dan asam palmitat 38,28%. Sampel yang paling rusak yaitu waktu pemanasan 15 menit dengan suhu 200°C memiliki 17 jenis asam lemak dan kandungan asam oleat menurun menjadi 41,86% sedangkan asam palmitat meningkat menajadi 39,28%. Berdasarkan analisis SPSS dan Minitab lama waktu pemanasan dan tinggi suhu pemanasan berpengaruh nyata terhadap peningkatan kadar asam lemak bebas dari minyak goreng.
Perbandingan %EE Dan Properti Fisik Lipid Partikel Asam Stearat-PEG400 Pengenkapsulasi Eritromisin Dan Fraksi Polar Brotowali Mardiyanto Mardiyanto; Budi Untari; Ady Mara; Faris Alfarizi; Amelia Wibowo
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh komposisi PEG400 yang bersifat polar dapat memperbaiki sifat partikel lipid yang dibuat dengan asam stearat sehingga jenis bahan obat yang dapat dienkapsulasi adalah mulai dari non-polar hingga semi polar. Belum diketahui data penelitian yang menggunakan bahan alam yang polar. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan persen enkapsulasi (%EE) dan property fisik dari bahan obat non polar yaitu eritromisin dan bahan alam polar yaitu fraksi polar brotowali. Metode untuk menjawab tujuan ini adalah pembentukan partikel secara emulsifikasi panas dilanjutkan dengan homogenisasi. Data properti fisik yang dihasilkan berupa ukuran, distribusi, dan zeta potensial partikel pembawa eritromisin lebih baik dibandingkan fraksi polar brotowali demikian juga halnya dengan data %EE dari partikel yang dihasilkan pada penelitian ini. Penggunaan PEG400 menghasilkan sifat partikel lipid yang sesuai untuk obat non polar, sehingga perlu dipelajariselanjutnya optimasi jenis PEG dan tingkat kepolaran bahan alam yang digunakan.  Kata Kunci : %EE, property fisik, Lipid-partikel, eritromisin, brotowali.
Peningkatan Keterampilan Pembuatan Sediaan Saturasi Air Rebusan Brotowali Dan Jeruk Nipis Oleh Penduduk Desa Pulau Semambu Ogan Ilir Sumsel - Mardiyanto; Budi Untari; Mustafa Kamal; Elvan Haryadi; Nauval Hadi P
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan penduduk desa pulausemambu untuk menghasilkan sediaan saturasi air rebusan brotowali sebagai minuman yang dapatmencegah penyakit diabetes melitus. Pemberdayaan bahan alam lokal di desa pulau semambumerupakan program kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dirancang oleh universitassriwijaya setiap tahunnya. Metode yang digunakan adalah demonstrasi dan pendampingan.Demontrasi persiapan peralatan dan bahan dilakukan sebelum proses pembuatan sediaan. Alat danbahan yang telah dipersiapkan dapat digunakan untuk pembuatan masa utama berupa air rebusanbrotowali, air perasan jeruk nipis, larutan madu dan masa alkali dari natrium bikarbonat dengan pHberturut-turut 7,2±0,021; 4,4±0,004; 6,5±0,016 dan 7,8±0,020. Pendampingan dilakukan padaproses pencampuran dan uji sediaan. Pencampuran masa utama ke dalam masa alkali menghasilkantinggi gelembung gas 3±0,002 cm dan hilangnya gelembung gas dalam waktu 32 detik serta rasa yangtidak pahit. Pencampuran masa alkali ke dalam masa utama hampir tidak menghasilkan gelembunggas dengan ketinggian hanya 0,6±0,004 cm dan hilangnya gelembung gas dalam waktu 12 detik sertarasa larutan yang pahit sebagai indikasi tidak terjadi saturasi. Uji organoleptik terhadap kesukaanpada rasa, aroma, dan kejernihan oleh peserta pengabdian mengindikasikan pencampuran yangdipilih adalah masa utama ke dalam masa alkali.Kata Kunci : brotowali, jeruk nipis, madu, pencampuran, infusa, saturasi