Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PELATIH OLAHRAGA Muhammad,
Arena Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : Arena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract In exercising his profession, coaches have many roles, such as teachers, trainers, drivers, enforcement, discipline, control, community relations officers, planners, fund-raiser, giving advice, and counseling, friends, scientists, and as a student. Coaching style is applied to coach in the coaching process can be categorized into: authoritarian coaches, trainers such as businessmen, nice coach, trainer excited / loud, and coaches are expected to santai.Pelatih ideally behave as follows: (1) instill qualities of character and ideas was done, (2) proper dress in accordance with sessions that were done, (3) have a responsibility to maintain discipline, (4) has the attitude of self-confidence, assertive (assertive), consistent, friendly, honest, and competent, (5) provide initial treatment to the injury suffered by athletes, (6) organize training well, not only on a single practice, but also on programs weekly, monthly, and yearly, and (7) gives the exact reasons for the various things done. In order for coaching to run effective, coaches should have some basic skills include: knowledge, organizing, observing, and analyzing.Keywords: Coach, Sports
Program Pengembangan Gerak untuk Mengoptimalkan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia SD Muhammad,
Kepelatihan Olahraga Vol 4, No 3 (2009)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemahaman terhadap prinsip-prinsip perkembangan akan membantu pendidik untuk dapat menyusun perencanaan kegiatan, memberikan stimulasi dan pengayaan pengalaman yang sesuai bagi anak-anak. Setiap aspek perkembangan saling berhubungan satu sama lain. Oleh sebab itu, merancang program pengembangan gerak yang tepat bagi anak usia sekolah dasar harus mempertimbangkan tidak saja aspek motorik, tetapi juga aspek kognitif dan afektif. Program pengembangan gerak yang baik harus memberi kesempatan pada anak-anak untuk mengembangkan kreatifitas, imajinasi, afeksi, serta keterampilan-keterampilan gerak dasar. Memahami bagaimana pengaruh program pengembangan gerak terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di usia-usia awal perkembangan akan membantu pelatih dalam memahami tahapan-tahapan kritis pertumbuhan dan perkembangan para atlet.  
Perspektif Psikoanalisa terhadap Kecemasan pada Atlet Muhammad,
Kepelatihan Olahraga Vol 5, No 2 (2010)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENERAPAN BERMAIN MACE ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK PRA SEKOLAH DI TK HAJJAH CUT NYAK AWAN ACEH BESAR Ambia Nurdin; Muhammad; Zamzami; Bukhari; T. Muhammad Isa Ibrahim
Jurnal Sociohumaniora Kodepena (JSK) Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Sosiohumaniora Kodepena
Publisher : Kodepena Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54423/jsk.v3i1.97

Abstract

Kegiatan bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan kebebasan batin untuk memperoleh kesenangan yang bertujuan menciptakan sebuah keterampilan fisik dan strategi yang dilakukan secara individu atau kelompok. Berhitung untuk anak pra sekolah adalah mengajarkan pada anak untuk berfikir logis dan matematis dengan cara yang menyenangkan dan tidak rumit, selain itu anak akan memiliki kesiapan untuk pendidikan lebih lanjut. Kegiatan berhitung yang dilakukan oleh anak usia dini merupakan dasar pengenalan matematika awal. Berhitung merupakan dasar awal dari semua ilmu yang digunakan setiap kehidupan manusia. Tujuan penelitian bagaimana penerapan bermain maze angka terhadap kemampuan berhitung anak pra sekolah di TK Hj. Cut Nyak Awan Aceh Besar. Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak pra sekolah yang berjumlah 48 orang. Besarnya sampel total populasi sebanyak 48 orang dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Data yang telah dikumpulkan dan diolah disajikan dalam bentuk tabel distribusi, frekuensi dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil observasi sebelum dan sesudah dilakukan tindakan bermain maze angka didapatkan sebelum tindakan BB 4 responden (8,3%) setelah tindakan menurun menjadi 2 responden (0%), dan MB sebelum tindakan 15 (31,2) dan sesudah meningkat menjadi 17 (35,4%), dan BSH sebelum tindakan 17 (35,4%) dan sesudah 17 (35,4%) dan BSB sebelum 12 (25%) dan sesudah 12 (25%). Kesimpulan bahwa dengan menggunakan media permainan Maze angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak. Disarankan kepada pihak Taman Kanak maupun Guru di sekolah untuk meningkatkan pembelajaran terhadap anak dengan mengajarkan permainan maze angka untuk meningkatkan konsentrasi pada anak pra sekolah.
Mother – Daughter Relationship and Identity in Bernard Shaw’s Mrs. Warren Profession MUHAMMAD
LITERA KULTURA : Journal of Literary and Cultural Studies Vol 4 No 3 (2016): Vol 4 Nomer 3 (2016)
Publisher : The English Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/lk.v4i3.17030

Abstract

Abstrak Penelitian ini membahas tentang Hubungan Ibu dan Anak Perempuan didrama Mrs. Warren Profession oleh Bernard Shaw. Mrs Warren sang ibu adalah pemilik dari tempat prostitusi yang terdapat dibeberapa kota, sedangkan Vivie adalah anak perempuan yang berpendidikan, yang memiliki harga diri yang tinggi dan menolak pekerjaan ibunya. Shaw membuat adegan pembuka yang menarik didrama ini saat mempersatukan kembali ibu dan anak tersebut yang telah lama berpisah sejak Vivie masih kanak-kanak dan menjadi permulaan konflik dalam Hubungan Ibu dan Anak Perempuan mereka. Penelitianinimenggunakanteori Hubungan Ibu dan Anak Perempuan milik Nancy Chodorow untuk menganalisa hubungan ibu dan anak yang terjadi dalam drama. Chodorow percaya bahwa ibu sebagai sosok utama bagi seorang anak perempuan dalam mengidentifikasikan dirinya sendiri. Seorang anak perempuan akan menjaga hubungan dengan ibunya. Hal ini berbeda dengan ap yangdilakukan oleh anak laki-laki yang cenderung menolak iktan dengan ibunya. Konsep tersebut akan menjadi konsep utama dalam studi kali ini. Penelitian kali ini akan mengemukakan dua permasalahan yang akan dibahas : (1) bagaimna hubungan ibu dan anak tergambarkan didalam drama Mrs. Warren Profession;(2) bagaimana perpisahan yang terjadi antara mereka mempengaruhi dalam pembentukan identitas Vivie. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa hubungan ibu dan anak dipercaya sebagai hubungan yang memliki ikatan yang kuat. Namun itu tidak terjadi didalam hubungan Mrs.Warren dan Vivie.Studi ini juga menemukan bahwa perpisahan antara Mrs.Warren dan Vivie mempengaruhi dalam pembentukan identitas Vivie. Kehilangan sosok ibunya menjadi faktor utama dalam pembentukan identitas Vivie. Kata Kunci: Keterikatan, Chodorow, Sosok Teladan, Perpisahan. Abstract This study discusses mother and daughter relationship in Bernard Shaw’s Mrs. Warren Profession. Shaw has chosen an interesting topic as the beginning of the conflict in this play when he reunites a mother and her daughter after living separately for long time. This study employs Nancy Chodorow’s concept of the mother and daughter relationship to examine Vivieand Mrs. Warren relationship. Chodorow believed that mother become the role model for her daughter and also the person which her daughter identify herself with. This study proposes two statements of the problem: (1) how mother and daughter relationship is depicted in Mrs. Warren Profession;(2) how the separation between theminfluences Vivie’s identity formation. The result shows that mother anddaughter relationship,which is believed as the relationship with strong bond and intimacy,does not emerge in the relationship between Mrs. Warren and Vivie. The study also reveals that the separation between Mrs. Warren and Vivie has influenced Vivie’s identity formation since Mrs. Warren is the missing role model for Vivie. The lack of role model makes Vivie difficult to feel the bond between them and finally decide to end her relationship with her mother. Keywords:Attachment, Chodorow, Role Model, Separation.
Retrofit Mesin Bubut Konvensional Menjadi Sistem Mesin CNC 2 Axis Muhammad; Muhamad Ade Iskandar
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.318 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4194

Abstract

Penggunaan mesin konvensional masih menjadi salah satu pilihan utama dalam berbagai rangkaian proses manufaktur. Penggunaan mesin tersebut dilakukan secara manual yang dilakukan oleh operator. Dengan perkembangan teknologi dari tahun-ketahunnya, hal ini berdampak terhadap mesin-mesin manufaktur pada zaman dimana mesin-mesin pada saat ini sudah menjadi mesin manufaktur dengan komputerisasi atau mesin CNC. untuk dapat mengikuti dari perkembangan teknologi diperlukan pergantian pada mesin atau pengembangan pada mesin konvensional. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari produksi yang dilakukan. Tetapi dengan membeli mesin CNC membutuhkan biaya atau investasi yang besar. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu melakukan retrofit pada mesin bubut konvensional. Retrofit ini bertujuan untuk mengembangkan dari mesin bubut konvensional menjadi layaknya mesin CNC dengan penggantian serta penambahan komponen maupun fungsi pada mesin. Metode yang digunakan untuk melakukan retrofit mesin bubut ini menggunakan metodologi perancangan pada buku ”engineering design” karya phal & Beitz dengan tahapan yang dilakukan yaitu tahapan merencana, tahapan mengonsep, tahapan embodiment, tahapan perancangan detail. Hasil yang diharapkan dari metode ini yaitu rancangan dari retrofit yang akan dilakukan, serta kebutuhan atau biaya yang dikeluarkan untuk melakukan retrofit ini. perancangan ini diharapkan menjadi pedoman untuk melakukan retrofit pada mesin bubut konvensional menjadi sistem CNC 2 axis.
Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kolesterol pada Remaja dengan Metode Certainty Factor Muhammad; Nur; Nur Qomariyah
Jurnal PROCESSOR Vol 15 No 1 (2020): Processor
Publisher : LPPM Universitas Dinamika Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33998/processor.2020.15.1.670

Abstract

Sistem Pakar adalah suatu sistem yang dapat menikuran keahlian pakar tertentu ke dalam komputer. Sistem pakar sering digunakan untuk mendiagnosa penyakit. Di mana penyakit yang didiagnosa hanya satu penyakit dengan beberapa jenis gejala. Alasan dibuat suatu sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit salah satunya membantu pihak dokter yang masih belum mempunyai pengalaman kerja yang banyak, serta mengurangi tingkat kesalahan manusia. Dalam penelitian ini akan membuat suatu sistem untuk mendiagnosa penyakit kolesterol dengan 3 jenis penyakit, dan 8 gejala. Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu aplikasi berbasis web untuk mendiagnosa penyakit kolesterol dengan menggunakan perhitungan nilai ketidakpastian (certainty factor). Jenis penyakit kolesterol yang didiagnosa terdapat 3, yaitu kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan Disiplidemia. Dari masing-masing penyakit mempunyai gejala dan nilai CF. Sistem ini mempunyai gejala 8, yaitu sakit dan pegal di kepala, mudah mengantuk, pegal sampai pundak, mudah capek, kadar kolesterol di bawah 90 Mg/dl, kadar kolesterol di atas 120 Mg/dl, nyeri dada, kram kaki. Masing-masing gejala terhadap penyakit mempunyai nilai CF. Di mana nilai CF masing-masing gejala terhadap penyakit menggunakan nilai MB MD. Dan nilai MB MD didapatkan dari pakar dokter penyakit dalam. Hasil dari penelitian ini, yaitu aplikasi dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit kolesterol dengan nilai CF tertinggi. Kata Kunci: certainty factor, MB MD, kolesterol.
Rahasia Tartib Surah dan Ayat Al-Quran dari Unsur Bilangan (Kajian Pemikiran Izza Rohman) Sri Pujilestari; Weka Dwi Kartika; Azah Lailaturrosidah; Abdussakir; Muhammad
Journal Focus Action of Research Mathematic (Factor M) Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.622 KB) | DOI: 10.30762/factor_m.v4i2.3671

Abstract

Perbedaan susunan ayat Al-Qur’an dengan urutan diturunkannya Al-Qur’an menarik untuk diteliti. Yaitu Izza Rohman yang mengkaji tentang perbandingan urutan ayat Al-Quran antara muskhaf dan kejadiannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengupas ulang dengan mengkaitkan dengan kajian-kajian lain yang melengkapi kajian dari Izza Rohman. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan literatur yang menggunakan literatur-literatur yang ada kemudian mengkaitkannya menjadi satu kesatuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa urutan surah dan ayat Al-Quran menjadi inspirasi dan objek kajian yang perbedaan urutannya mempunyai alasan mendasar. Ditemukannya adanya keteraturan dan keserasian dari nomor surah dan ayat dalam Al-Quran. Keteraturan dan keserasian ini menunjukkan kemukjizatan Al-Quran dilihat dari bilangan tartib surah dan ayat-ayatnya. Salah satunya adalah kajian tentang keistimewaan bilangan 7 dan bilangan 19. Dari bilangan tersebut dapat diungkap beberapa rahasia nomor surat dan nomor ayat. Selain itu juga kajian tentang lafadz bismillah yang didalamnya mengandung angka 7 dan 19 juga. The difference in the arrangement of the verses of the Qur'an with the order in which the Qur'an was revealed is interesting to study. Namely Izza Rohman who studied the comparison of the order of the verses of the Qur'an between the muskhaf and its occurrence. The purpose of this study is to re-explore by linking it with other studies that complement the study of Izza Rohman. The research method used is a literature approach that uses the existing literature and then links it into a single unit. The results showed that the order of the surahs and verses of the Qur'an became the inspiration and object of study whose different sequences had basic reasons. The discovery of the regularity and harmony of the number of surahs and verses in the Al-Quran. This order and harmony shows the miracles of the Al-Quran seen from the number of tartib surahs and verses. One of them is the study of the peculiarities of the numbers 7 and 19. From these numbers, several secrets of letter numbers and verse numbers can be revealed. In addition, there is also a study of the bismillah lafadz which contains the numbers 7 and 19 as well.
Perawatan dan Perbaikan Alat Reach Stacker (RS) PT. Pelabuhan Indonesia IV (PERSERO) Cabang Kendari Emil Salim; Muh. Alfito Ramadhan; Muhammad; Aminur
Piston: Jurnal Teknologi Vol 7 No 1 (2022): Juni 2022 (Edisi Reborn)
Publisher : Program Pendidikan Vokasi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.518 KB) | DOI: 10.55679/pistonjt.v7i1.19

Abstract

Maintenance is an activity or action to maintain and care for equipment to ensure the availability and reliability of the equipment for the stability of the production process. Reach Stacker is one of the lifting equipment that has a very important role in helping port loading and unloading services. This study aims to determine the types of damage to the equipment and also to increase the readiness of technicians or management in handling maintenance on equipment using preventive maintenance, predictive maintenance, and corrective maintenance methods. From the results of the analysis, the damage that often occurs to the reach stacker tool is divided into several main component groups, namely the engine group, electrical group, hydraulic group, drive group, and chassis group. each component to increase the readiness of technicians in dealing with failure or damage problems that occur in the equipment and the port party must quickly take steps or actions in the main maintenance process in replacing spare parts due to failures in equipment components.
Penerapan Bermain Mace Angka Terhadap Kemampuan Berhitung Anak Pra Sekolah Di TK Hajjah Cut Nyak Awan Aceh Besar Ambia Nurdin; Muhammad; Zamzami Zamzami; Bukhari Bukhari; Murtadha Hadi; Zahrul Fuadi; Mohd. Isa T. Ibrahim; Mahyuddin Mahyuddin; Mulyadi Mulyadi; Dewi Astini; Cut Megawati
Jurnal Sociohumaniora Kodepena (JSK) Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Sosiohumaniora Kodepena
Publisher : Kodepena Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54423/jsk.v4i1.128

Abstract

Kegiatan bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan kebebasan batin untuk memperoleh kesenangan yang bertujuan menciptakan sebuah keterampilan fisik dan strategi yang dilakukan secara individu atau kelompok. Berhitung untuk anak pra sekolah adalah mengajarkan pada anak untuk berfikir logis dan matematis dengan cara yang menyenangkan dan tidak rumit, selain itu anak akan memiliki kesiapan untuk pendidikan lebih lanjut. Kegiatan berhitung yang dilakukan oleh anak usia dini merupakan dasar pengenalan matematika awal. Berhitung merupakan dasar awal dari semua ilmu yang digunakan setiap kehidupan manusia. Tujuan penelitian bagaimana penerapan bermain maze angka terhadap kemampuan berhitung anak pra sekolah di TK Hj. Cut Nyak Awan Aceh Besar. Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak pra sekolah yang berjumlah 48 orang. Besarnya sampel total populasi sebanyak 48 orang dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Data yang telah dikumpulkan dan diolah disajikan dalam bentuk tabel distribusi, frekuensi dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil observasi sebelum dan sesudah dilakukan tindakan bermain maze angka didapatkan sebelum tindakan BB 4 responden (8,3%) setelah tindakan menurun menjadi 2 responden (0%), dan MB sebelum tindakan 15 (31,2) dan sesudah meningkat menjadi 17 (35,4%), dan BSH sebelum tindakan 17 (35,4%) dan sesudah 17 (35,4%) dan BSB sebelum 12 (25%) dan sesudah 12 (25%). Kesimpulan bahwa dengan menggunakan media permainan Maze angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak. Disarankan kepada pihak Taman Kanak maupun Guru di sekolah untuk meningkatkan pembelajaran terhadap anak dengan mengajarkan permainan maze angka untuk meningkatkan konsentrasi pada anak pra sekolah.