Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Rotasi

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI CAMPURAN PADA BIOBRIKET KULIT METE DAN SEKAM PADI TERHADAP LAJU PEMBAKARAN Maharsa, Luthfi; Muhammad, Muhammad
ROTASI VOLUME 14, NOMOR 4, OKTOBER 2012
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.863 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.14.4.15-22

Abstract

Permintaan energi nasional akan energi fosil yang meningkat namun tidak diimbangi oleh sumber energi fosil itu sendiri mengakibatkan harga energi naik dan terjadinya explorasi besar-besaran akan sumber energi fosil tersebut, oleh karena itu dibutuhkan langkah untuk mencegah terjadinya krisis energi termasuk didalamnya meningkatkan sumber energi terbarukan yang salah satunya bersumber dari biomassa, dikarenakan Indonesia adalah termasuk negara agraris. Banyaknya limbah pertanian seperti limbah sekam, limbah jerami, limbah tempurung kelapa, adalah sebagian sumber energi yang potensial. Saat ini ekspor dalam bentuk kacang mete sekitar 2% dari total hasil sehingga apabila berat kulit mete 0,42 dari berat total gelondong mete dengan kandungan energi 4.516 kkal/kg, maka terdapat 4,933x109 kkal/tahun atau setara dengan 930 ton batu bara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh laju penurunan berat terhadap komposisi bahan pada biobriket campuran kulit mete dan sekam. Sebelum diuji bahan biomassa dihancurkan dan dikeringkan lalu bahan biomassa tersebut dibentuk menjadi biobriket dengan komposisi berat mete-sekam 75%-25% ; 50%-50% ; 25%-75% dan mempunyai berat 3,5 gram dan tinggi 25 mm. Pengujian dilakukan pada ruang bakar yang dialiri udara dengan kecepatan 0,6 m/s 0,9 m/s and 1,2 m/s. Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi kecepatan udara dan semakin tinggi kadar sekam dalam biobriket maka laju pembakaran dan suhu udara pembakaran akan semakin meningkat dan biobriket dengan komposisi mete-sekam 25%-75% pada kecepata udara 1,2 m/s mempunyai jumlah excess air sekitar 20% dari udara pembakaran.