Ahmad Muhsin
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISA POSTUR KERJA DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) PADA OPARATOR MESIN EXTRUDER DI STASIUN KERJA EXTRUDING PADA PT XYZ Irfan Syah Aji Wijaya; Ahmad Muhsin
OPSI Vol 11, No 1 (2018): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.132 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v11i1.2200

Abstract

PADA PT XYZ merupakan produsen makanan ringan terkemuka yang ada di Indonesia. Divisi snack Garing adalah salah satu divisi produksi yang ada di PADA PT XYZ memiliki masalah pada bagian Extrude , dimana operator mesin yang tidak bisa memasukan adoan secara teratur kedalam mesin yang membuat hasil pilus menjadi jelek, tidak bulat sempurna dan cenderung gampang menggumpal saat digoreng. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah postur operator yang berpengaruh terhadap kenyamanan dan mudah lelahnya operatorMetode dalam analisis posteur kerja yang digunakan adalah Rapid Upper Limb Assessment (RULA) untuk mengetahui tingkat bahaya pada postur kerja operator serta membandingkan posisi operator saat mengambil dan memasukan adonan kedalam mesin Extruder baik itu dalam posisi duduk dan dalam posisi berdiri. Metode RULA menganalisis postur, gaya, dan gerakan suatu aktifitas yang dapat menyelidiki tingkat resiko yang dihasilkan oleh aktifitas tersebut.Hasil dari analisis posturkerja menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) diketahui bahwa posisi duduk operator yaitu posisi 1A, dan 1B serta posisi berdiri operator yaitu posisi 2A dab 2B pada saat mengambil dan memasukan adonan kedalam mesin Extruder, semuanya memiliki nilai final 7 dan action level 4 yang menunjukan menunjukkan bahwa penyelidikan dan perubahan dibutuhkan sesegera mungkin. Berdasarkan analisis metode RULA dapat disimpulkan bahwa penyebab mudah pegal dan lelahnya operator yang mengoprasikan mesin Extruder adalah karena postur kerja yang kurang ergonomis sehingga menurunkan tingkat keteraturan operator dalam memasukan adonan kemesin yang dapat menurunkan kualitas produksi.
Analisis Tingkat Efektivitas Kerja pada Mesin Auto Hanger dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Melani Magdalena Hutabarat; Ahmad Muhsin
OPSI Vol 13, No 1 (2020): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.059 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v13i1.3468

Abstract

The packing plant department 1 is still lacking in meeting production productivity targets. Therefore, the availability of raw materials and the condition of machinery and equipment is important to consider so that product productivity can be optimized. Three aspects affect the effectiveness of the machine in the packing department, namely productive time, work speed of the machine, and the quality of the product produced. The purpose of this study is to measure the effectiveness of the auto hanger engine by using the Overall Equipment Effectiveness (OEE) method to obtain the value of availability, performance efficiency, and rate of quality. The results obtained from OEE calculations are expected to be an evaluation of improvements in effectiveness that will be generated in the future. Based on the results of research that overall equipment effectiveness on the three machines has not reached world-class standards, which is> 85%. The availability value on the three machines also still does not meet the world-class standard, which is> 90%. The performance of rate values on the three machines also still does not meet world-class standards, which is> 95%. The availability value on the three machines also still does not meet the world-class standard, which is> 99%.
ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PERFORMANSI LINE MACHINING PROPELLER SHAFT UNTUK PRODUK FLANGE MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) Novia Setya Ningrum; Ahmad Muhsin
OPSI Vol 9, No 2 (2016): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.567 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v9i2.2167

Abstract

PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur perakitan truk dan bis, perakitan komponen dan ekspor suku cadang. Dalam proses produksi seringkali terjadi gangguan pada mesin atau peralatan yang digunakan, sehingga mengganggu jalannya proses produksi. Departemen machining propeller shaft PT HMMI yang memproduksi produk flange mengharapkan agar mesin yang beroperasi dapat menghasilkan produk sesuai dengan target produksi yang diinginkan. Dalam penelitian ini, akan dilakukan identifikasi efektivitas mesin menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). OEE adalah metode pengukuran yang digunakan untuk menentukan performansi suatu mesin atau pelatan guna menjaga mesin atau peralatan tersebut pada kondisi yang baik. Dengan semakin tinggi nilai overall equipment effectiveness (OEE) maka biaya produksi akan lebih rendah namun kualitasnya tetap terjaga. Metode ini tidak memperhitungkan biaya pengoperasian peralatan melainkan menghitung availability, performance efficiency, dan quality rate sebagai indikatornya.Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada line machining propeller shaft untuk produk flange di PT Hino Motors Manufacturing Indonesia dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE), nilai OEE sebesar 81,1% belum memenuhi target standar JIPM sebesar 85%. Rendahnya nilai OEE disebabkan karena downtime mesin sehingga mesin tidak bekerja produktif, waktu terbuang dan tidak menghasilkan produk stabil.
Peningkatan Hasil Produksi melalui Pemanfaatan Alat Pendingin Kue Lapis Double Fan Pada Kelompok Usaha Makanan Ringan “ASIH” Dusun Kwasen Desa Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul Yogyakarta Laila Nafisah; Ahmad Muhsin
OPSI Vol 10, No 2 (2017): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.727 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v10i2.2107

Abstract

   Kelompok usaha  “ASIH” merupakan salah satu bentuk usaha warga yang terdiri dari 7 keluarga yang memproduksi berbagai macam makanan untuk keperluan hajatan dan lain sebaginya khususnya pembuatan kue lapis basah. Kelompok Usaha  “ASIH” memproduksi kue lapis yang dipasarkan dengan 2 cara untuk memenuhi permintaaan konsumen yaitu melalui pasar tradisional setiap pagi dan menerima pesanan dari warga. Kue lapis yang dihasilkan juga sering dipesan untuk keperluan hidangan dalam berbagi keperluan hajat warga seperti pernikahan, pertemuan warga, pengajian, maupun pesta lain. Penerimaan pesanan yang banyak yang datang dari berbagai kalangan menjadi keuntungan namun juga menjadi kendala. Banyaknya pesanan tidak serta merta dapat diterima karena beberapa keterbatasan, diantaranya adalah keterbatan alat produksi.Proses produksi dalam pembuatan kue lapis yang memerlukan waktu lama, sekitar 12 jam menjadi salah satu pertimbangan terhadap beberapa permintaan yang datang akan diterima atau tidak, disamping jumlah pesanan yang diminta. Lamanya waktu produksi membatasi kemampuan jumlah produksi dalam setiap harinya. Pesanan yang dijadwalkan akan diambil oleh pembeli pada esok pagi hari maka mulai pengerjaannya sudah dilakukan sejak sore hari sebelumnya. Waktu paling lama dalam proses pembuatan kue lapis sejak persiapan bahan baku sampai tahap pengemasan terletak pada proses pendinginan yang memakan waktu lama kurang lebih 7 jam. Proses pendinginan dilakukan secara manual dengan cara diangin-anginkan sampai suhu turun dan menjadi dingin, kue lapis akan mengeras sehingga dapat dipotong-potong kemudian dikemas sesuai ukuran permintaan konsumen            Teknologi yang diberikan pada kegiatan pengabdian masyarakat yang di Kelompok Usaha “ ASIH”  Dusun Kwasen adalah  perancangan alat pendingin kue lapis dengan menggunakan Double Fan. Alat ini bertujuan untuk mempercepat proses pendinginan pada proses produksi kue lapis yang sebelumnya hanya mengandalkan pendinginan manual. Prinsip kerja alat pendingin kue lapis adalah dengan memasang motor penggerak yang akan memutarkan baling-baling sehingga menghasilkan perputaran angina. Angin yang diambil dari luar dan kemudian dialirkan kedalam ruang  alat pendingin yang dirancang khusus untuk pendinginan kue lapis agar dihasilkan pendinginan yang merata. Perputaran angin dapat diatur kecepatan dan penggunaannya dalam ruang lain, hal ini untuk menghemat penggunaan daya listrik.
Analisis Kepemimpinan Spiritual, Perilaku Kerja Spiritual, dan Kesadaran Lingkungan Terhadap Environmental Passion Yuni Siswanti; Ahmad Muhsin; Laila Nafisah
Eksos LPPM Vol 2, No 1 (2020): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/eksos.v2i1.4157

Abstract

From synthesizing theories of leadership, spirituality, and pro-environmental behavior, this research built and tested a theoretical model linking spiritual leadership with employee pro-environmental behavior via one moderating variable. Data were collected from 37 heads of families occupied Winongo Ex Station in the former railway line in Glondong Tirtonirmolo village, Kasihan Bantul, Yogyakarta after The earthquake that occurred on May 26, 2006 in Yogyakarta.The location occupied was the Sultan Ground (SG) land. In the course of time, the residents asked permission from the court to get the right to use the land or called Serat Kekancingan. The Yogyakarta Palace gave the answer that the Permit had been given to someone who in fact never lived, the land also became the object of buying and selling by irresponsible persons, and someone acted on behalf of the palace expert's interest and claimed to be the legitimate heir to the land. We use survey to collected data from 37 respondents and continue use Participatory Rural Appraisal method (PRA) (A. Muhsin, D. S. Hapsoro, and Y. Siswanti,2018) which is packaged in the form of Focus Group Discussion (FGD) in its participatory approach. We found that, spiritual leadership positively affected workplace spirituality (H1 was supported). Workplace spiritually positively affected environmental passion (H2 was supported). Environmental awareness moderated the effect workplace spirituality and environmental passion (H3 was supported).
Determination of ordering acceptance using decision support system on metal casting industry in sub-district of Ceper Klaten Ahmad Muhsin; Muafi Muafi; Fuad Hasyim; Rizqi Adhyka Kusumawati
International Journal of Health Science and Technology Vol 1, No 2 (2019): November
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.231 KB) | DOI: 10.31101/ijhst.v1i2.1102

Abstract

The largest center of metal casting industry in Indonesia is located in sub-district of Ceper, Klaten, Central Java. The companies of this region open orders for manufacturing engine spare parts and any other engineering needs. The research aims to provide a media accelerating the process of estimation and decision making on product ordering acceptance in the form of Decision Suppprt System (DSS). The method used in this research was System Development Life Cycle (SDLC) encompassing system analysis, system design, and system implementation. The contrive of application used basic programming language with visual Studio Community 2017 software and Microsoft Access basic database software. The testing result of Decission Support System on consumer ordering acceptance using alpha test method and black box test showed that the application program is proper to use and in accordance to the needs of corporate managers to take decision on ordering acceptance.