Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis dan Rancangan Sistem Fuzzy dalam Pengklasifikasian Tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceh Hizir Sofyan; Nuzul Fazmi; Latifah Rahayu Siregar; Marzuki Marzuki; Muhammad Iqbal; Nazaruddin Nazaruddin
STATISTIKA: Forum Teori dan Aplikasi Statistika Vol 21, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Statistika Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jstat.v21i1.7908

Abstract

Logika fuzzy adalah salah satu metode kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk menangani permasalahan ketidakpastian. Logika fuzzy telah diaplikasikan dalam berbagai bidang ilmu, termasuk bidang ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi sistem fuzzy dalam mengklasifikasikan tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh dan mengetahui persentase tingkat kemiskinannya menggunakan rancangan sistem fuzzy. Kemiskinan merupakan keterbatasan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup secara layak seperti keterbatasan dalam pendapatan, keterampilan, kondisi kesehatan, penguasaan aset ekonomi, ataupun akses informasi. Penelitian ini menggunakan metode fuzzy mamdani yang difokuskan pada pengklasifikasian tingkat kemiskinan. Data yang digunakan merupakan data hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2017 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistika (BPS). Hasil yang diperoleh berdasarkan 300 sampel adalah terdapat 54% rumah tangga dengan tingkat kemiskinan kategori Tidak Miskin, 21,7% rumah tangga dengan tingkat kemiskinan kategori Hampir Miskin, sedangkan 20,3% dan 4% masing-masing pada tingkat kemiskinan kategori Miskin dan Sangat Miskin.
Nilai-Nilai Edukatif dalam Ca-é Covid-19 Karya Medya Hus Wulan Rachmawati; Yusri Yusuf; Muhammad Iqbal
Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 16, No 1 (2022): Jurnal Bahasa dan Sastra, Januari 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.987 KB) | DOI: 10.24815/jbs.v16i1.23884

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai edukatif dalam teks Ca-é Covid-19 karya Medya Hus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks Ca-é Covid-19 karya Medya Hus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi.  Analisis data dilakukan dengan menentukan nilai edukatif sebagai objek kajian, mengklasifikasi satu per satu bait ca-é yang mengandung nilai edukatif, mendeskripsikan nilai edukatif yang terdapat dalam bait ca-é yang telah diklasifikasikan, dan mengambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam jenis nilai, yaitu (1) nilai religius, (2) nilai disiplin, (3) nilai gemar membaca, (4) nilai peduli lingkungan, (5) nilai peduli sosial, dan (6) nilai tanggung jawab. Nilai edukatif yang dominan yang terdapat dalam teks Ca-é Covid-19 adalah yang berkaitan dengan nilai disiplin dan religius.Kata kunci: ca-é, Covid-19, nilai edukatif
Hubungan Keaktifan Siswa Dan Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Geografi Kelas X Sma Negeri 7 Kota Banda Aceh Muhammad Iqbal; Novia Zalmita; Muhammad Okta Ridha Maulidian
Sosio-Didaktika: Social Science Education Journal Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sd.v8i2.25045

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara keaktifan siswa dan fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa mata pelajaran geografi kelas X SMA Negeri 7 Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 7 Kota Banda Aceh dengan jumlah sampel 88 siswa. Pengumpulan data penelitian menggunakan angket dan dokumentasi. Pengolahan data menggunakan uji korelasi nonparametrik dan uji hipotesis untuk mengetahui besarnya koefisien keeratan hubungan antar variabel serta untuk menguji signifikansi koefisien korelasi. Berdasarkan hasil analisis data dapat dikemukakan bahwa nilai koefisien regresi ganda  = 70,92 + 0,08  + 0,03, koefisien korelasi keaktifan siswa dengan hasil belajar sebesar 0,47 pada kategori sedang, koefisien korelasi fasilitas belajar dengan hasil belajar sebesar 0,30 pada kategori rendah dan koefisien korelasi keaktifan siswa dan fasilitas belajar dengan hasil belajar secara bersama-sama sebesar 0,28 pada kategori rendah. Uji signifikansi menunjukkan bahwa  >  atau 4 > 1,96 (keaktifan siswa dan fasilitas belajar dengan hasil belajar)  yang berarti Ha diterima. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara keaktifan siswa dan fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa mata pelajaran geografi kelas X SMA Negeri 7 Kota Banda Aceh
STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT NOMOR 34/PID.SUS-TPK/2018/PN.JKT.PST TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI YANG PENETAPAN TERSANGKANYA TELAH DIBATALKAN PRAPERADILAN Muhammad Iqbal; Mukhlis Mukhlis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Pidana Vol 5, No 2: Mei 2021
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Abstrak - Objek praperadilan diatur dalam Pasal 77 KUHAP, adanya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-Xil/2014 yang menambah objek praperadilan, salah satunya mengenai sah tidaknya penetapan tersangka. Putusan praperadilan yang memutuskan penetapan tersangka tidak sah yaitu putusan praperadilan Nomor 40/Pid.Pra/2018/PN Jkt.Sel dengan tersangka Edwars Seky Soeryadjaya. Namun setelah adanya putusan tersebut, hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tetap melanjutkan persidangan dan mengabaikan putusan praperadilan. Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan akibat hukum Hakim mengabaikan putusan praperadilan, konsekuensi hukum dilanjutkan peradilan yang penetapan tersangkanya telah dibatalkan praperadilan dan untuk mengkaji apakah putusan Hakim memenuhi unsur kepastian hukum dan keadilan. Penelitian ini dilakukan dengan cara meneliti data sekunder atau bahan pustaka. Hasil penelitian putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 34/Pid.Sus-Tpk/2018/Pn.Jkt.Pst menunjukkan bahwa hakim mengabaikan putusan praperadila sehingga melanggar kode etik hakim yang menyatakan bahwa hakim tidak beritikad semata-mata untuk menghukum. Akibat dari pengabaian putusan praperadilan tersebut, persidangan hingga putusan menjadi tidak sah dikarenakan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum telah batal demi hukum. Pengabaian putusan praperadilan mengakibatkan tidak adanya keadilan dan kepastian hukum bagi tersangka. Disarankan bagi hakim untuk menghormati putusan praperadilan dan bagi hakim yang terbukti melanggar kode etik profesi hakim dan tidak mematuhi putusan praperadilan, Komisi Yudisal (KY) harus memberikan sanksi yang tegas.Kata Kunci : praperadilan, pengadilan, putusan, hakim, penetapan tersangka
LEXICOSTATISTICS OF MALAY, TAGALOG AND ILOCANO LANGUAGES: A COMPARISONAL HISTORICAL LINGUISTIC STUDY Muhammad Kiki Wardana; Dwi Widayati; Rostina Taib; Muhammad Iqbal
Jurnal Education and Development Vol 10 No 3 (2022): Vol.10. No.3 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.951 KB)

Abstract

This study tries to explore the relationship between three languages, namely Malay, Tagalog, and Ilocano. The purpose of this study is to find cognates (word relatives), estimate when these three languages ​​are a single language and find the time apart from the three languages. This study uses a language grouping method with a Lexicostatistical approach. The results of this study indicate that Malay and Tagalog share about 28% of words that are related and fall into the category of Stock Clumps. Other results also show that Malay and Ilocano historically and linguistically are closer and classified as category of language stockwith the cognate or related words as much as 31%.
Behaviour Analysis of Strengthened-RC Beam with Natural Fiber Reinforced Polymer (NFRP) based on Abaca Fiber by Using Finite Element Method Taufiq Saidi; Muttaqin Hasan; Zahra Amalia; Muhammad Iqbal
Aceh International Journal of Science and Technology Vol 11, No 2 (2022): August 2022
Publisher : Graduate Program of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.205 KB) | DOI: 10.13170/aijst.11.2.26520

Abstract

The use of synthetic Fiber Reinforced Polymer (FRP) as a composite material is an alternative material that has been widely used for strengthening and repairing reinforced concrete structures. However, the high price is one of the obstacles in applying synthetic FRP materials in developing countries such as Indonesia. Utilization of natural fiber as a Natural Fiber Reinforced Polymer (NFRP) composite material is an alternative, especially in shear strengthening of reinforced concrete beams. Because it has good tensile strength and also is environmentally friendly. Technological developments in the field of computing make modelling various aspects easier. One of them is modelling reinforced concrete (RC) beams. ATENA V534 is a software that can be used for finite element-based modelling. Therefore, in this study, the ATENA V534 software was used to evaluate the results of research and testing behaviour of reinforced concrete beams from the previous studies about strengthened beam for shear by using NFRP. Behaviour that is evaluated in the form of load and deflection, the pattern of cracks and failure, and stress and strain of reinforcements. The numerical results obtained in ATENA V534 showed in a good agreement with experimental results.
Metafora binatang dalam ungkapan idiomatik bahasa Aceh Muhammad Iqbal; Mulyadi Mulyadi
LITERA Vol 21, No 3: LITERA (NOVEMBER 2022)
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v21i3.50346

Abstract

Masyarakat Aceh sering menggunakan simbol-simbol verbal  yang ditamsilkan pada binatang ketika berkomunikasi atau menyampaikan pesan. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan dan mendeskripsikan karakter dan tindakan seseorang yang dipandang positif yang harus dianut, atau yang dipandang negatif yang harus dijauhkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. data penelitian ini berupa data tulis dan data lisan. Data tulis diperoleh dari cerita rakyat Aceh dan Peribahasa Aceh yang diterbitkan oleh Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. Data lisan diperoleh dari informan melalui teknik wawancara, pegamatan tidak berperan serta, dan pengamatan berperan serta. Di samping itu, penulis juga  menggunakan data buatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga metafora binatang yang digunakan oleh masyarakat Aceh ketika menyampaikan pesan kepada lawan tuturnya, yaitu metafora binatang piaraan (asèe ‘anjing’ dan mie ‘kucing’), metafora binatang ternak  (kamèng ‘kambing’, aneuk iték ‘anak itik’, iték ‘itik/bebek’, manok ‘ayam’, keubeue ‘kerbau’, dan leumo ‘lembu’), dan metafora binatang liar (gajah ‘gajah’, bue ‘monyet’, abô ‘siput’, buya ‘buaya’, rimueng ‘harimau’, bui ‘babi’, cangguek ‘kodok’, dan tupè ‘tupai’). Penggunaan metafora binatang tersebut dapat dikatakan berkonotasi positif. Makna dan maksud yang ditamsilkan pada binatang tersebut bertujuan untuk membimbing, menasihati, dan memberi motivasi.   Kata Kunci: metafora binatang, ungkapan, bahasa Aceh AbstractThe people of Aceh often use verbal symbols that are displayed on animals when communicating or conveying messages. This study aims to classify and describe the character and actions of a person who are seen as positive ones that should be imitated, or those that are seen as negative ones that should be avoided. This study used qualitative research methods. Data in the form of written data and oral data. The written data was obtained from Acehnese folklore and Acehnese proverbs published by the Regional Cultural Research and Recording Project. Oral data were obtained from informants through interview techniques, non-participating observations, and participating observations. In addition, the author also uses artificial data. The results show that there are three animal metaphors used by the Acehnese people when conveying messages to their interlocutors, consisting of metaphor of pets (asèe 'dog' and mie 'cat'), metaphor of livestock (kamèng 'goat', aneuk iték 'duck child'. ', iték 'duck/duck', manok 'chicken', keubeue 'buffalo', and leumo 'lembu'), and wild animal metaphors (elephant 'elephant', bue 'monkey', abô 'snail', buya 'crocodile' , rimueng 'tiger', bui 'pig', cangguek 'toad', and tupè 'squirrel'). The use of the animal metaphor can be said to have a positive connotation. The meaning and intent that is displayed on the animal aims to guide, advise, and motivate.Keywords: animal metaphors, expressions, Acehnese language