Mujamilah Mujamilah
Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan 15340

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Karakteristik Dinamik Sistem Koloid Magnetik Berbasis Nanopartikel Oksida Fe-Chitosan Mujamilah, Mujamilah; Sulungbud, Grace Tj.
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 1 April 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1239.349 KB)

Abstract

Karakteristik dinamik dari sistem koloid berbasis nanopartikel magnetik oksida Fe dan chitosan yang meliputi ukuran partikel dan magnetik telah dipelajari. Sistem koloid diencerkan dalam medium cairan infus NaCl 0,9% sebagai medium simulasi cairan yang biokompatibel dengan cairan tubuh. Diperoleh sampel dengan variasi konsentrasi hingga pengenceran 100 kali. Hasil analisis distribusi ukuran partikel dengan Particle Size Analyzer (PSA) menunjukkan terjadinya aglomerasi nanopartikel dalam sistem koloid dengan distribusi aglomerasi yang cenderung menyempit untuk koloid yang lebih encer dengan ukuran rata-rata cenderung stabil pada ukuran ~80 nm. Stabilisasi koloid terbentuk sebagai resultan kompetisi antara gaya gravitasi pada aglomerat dan interaksi elektrostatik antar aglomerat. Hasil pengukuran zeta potential menunjukkan nilai rendah untuk koloid yang sangat pekat ataupun sangat encer. Pengenceran juga akan sangat mempengaruhi responsivitas magnetik dari koloid terhadap medan luar. Hasil pengukuran kurva histeresis dengan Vibrating Sample Magnetometer (VSM) menunjukkan semakin encer koloid semakin dominan fasa diamagnetik dari medium cair dispersan yang akan memberikan efek medan balik dan menurunkan nilai magnetisasi total. Dua hasil analisis ini menunjukkan penggunaan koloid yang terlalu pekat akan menimbulkan aglomerasi partikel yang cukup besar, sedangkan penggunaan koloid yang terlalu encer akan menurunkan responsivitas magnetik nanopartikel. Dua kondisi ini tidak diharapkan dalam proses aplikasi koloid di bidang biomedis terutama untuk proses in-vivo seperti untuk proses drug delivery ataupun proses hyperthermia.Â