Claim Missing Document
Check
Articles

KEMAMPUAN DAYA TAHAN ANAEROBIK DAN AEROBIK WANITA MENSTRUASI PONDOK PESANTREN DURROTU ASWAJA SEMARANG Khasanah, Alfi; Mukarromah, Siti Baitul; Setiowati, Anies
Journal of Sport Science and Fitness Vol 7 No 1 (2021)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v7i1.43284

Abstract

Sebagian wanita beranggapan bahwa olahraga saat wanita menstruasi dapat mengganggu karena berdampak negatif pada menstruasi. Tujuan penelitian :1) untuk mengetahui kemampuan daya tahan anaerobik dan aerobik santriwati saat menstruasi dan tidak menstruasi 2) untuk mengetahui perbedaan kemampuan daya tahan anaerobik dan aerobik santriwati saat menstruasi dan tidak menstruasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif menggunakan metode survey dengan teknik tes dan pengukuran. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan Running Anaerobic Sprint Test (RAST) untuk mengetahui daya tahan anaerobik dan Multistage Fitness Test (MFT) untuk mengetahui daya tahan aerobik. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS versi 21. Hasil penelitian rerata indeks kelelahan kelompok (I) 1,02 ± 0,67; rerata kelompok (II) 0,99 ± 0,72; rerata volume oksigen maksimal kelompok (I) 22,06 ± 0,66; rerata kelompok (II) 22,11 ± 0,95. Tidak ada perbedaan yang bermakna indeks kelelahan dan volume oksigen maksimal saat sampel menstruasi dan tidak menstruasi. Simpulan penelitian: 1) Kemampuan daya tahan anaerobik santriwati dalam kategori sedang dan kemampuan daya tahan aerobik dalam kategori rendah. 2) Tidak terdapat perbedaan daya tahan anaerobik dan aerobik santriwati saat menstruasi dan tidak menstruasi. Kemampuan daya tahan aerobik lebih rendah daripada anaerobik. Jadi saat wanita menstruasi disarankan untuk melakukan olahraga misalnya jalan.
Indonesian Climbing Federation Management in Lubuk Linggau City, Sumatera Selatan Trinanda, Aditya; Sulaiman, Sulaiman; Mukarromah, Siti Baitul
Journal of Physical Education and Sports 2021: Article In Press (2021)
Publisher : Study Program Education and Sports, Postgraduate Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpes.v10i3.49165

Abstract

The background of this research is that sport climbing as a sport has the potential to contribute to the future development of sports in Indonesia. Lubuk Linggau City is home to various sports that have a chance to earn a gold medal in 2013, including sport climbing. Since 2014, the sport climbing has seen a fall in achievement at city, provincial, and national levels. The goal of this study is to examine management of the following functions: Planning, Organizing, Actuating, and Controlling. This study employs a qualitative approach. Observation, interviews, and documentation are used to collect data. Administrators, coaches, athletes, and parents provided data. The data analysis process involved data triangulation in three stages: 1) data reduction, 2) data display, and 3) conclusion drafting. The study's findings include the following: 1) Management planning (FPTI) meets the categorization criteria, namely it is clear who, what, when, where, and how to do it; 2) Organizing, management (FPTI) meets the categorization criteria, namely comprehensive management, work mechanism, no written job description, and routine activities that are discussed at the start of the year; 3) Actuating, management (FPTI) meets the categorization criteria, namely it is complete management, work mechanism, and there are routine activities that The study's conclusions show that: (1) Planning: the Indonesian sport climbing federation's management is excellent; (2) Organizing: the Indonesian sport climbing federation's management is pretty good; and (3) Actuating: the Indonesian sport climbing federation's management is fairly good. (4) Controlling: the Indonesian sport climbing association is quite well run.
PENGARUH MASSAGE FRIRAGE TERHADAP PENINGKATAN ROM PADA CEDERA LUTUT -, Aminoto; Mukarromah, Siti Baitul
Journal of Sport Science and Fitness Vol 4 No 4 (2015): Journal of Sport Sciences and Fitness
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v4i4.10094

Abstract

Cedera olahraga banyak terjadi di kalangan atlet. Cedera ini tentunya akan mengurangi peluang atlet untuk berprestasi. Pada umumnya atlet basket mengalami cedera lutut. Salah satu tanda cedera yaitu penurunan rentang gerak (ROM). ROM mengacu pada pergerakan sendi yang diukur dalam derajat lingkaran di mana tulang sendi dapat digerakan. Massage frirage dirancang untuk penyembuhan cedera ringan berupa cedera otot dan keseleo pada persendian secara umum. Tujuan dari penelitian ini membuktikan pengaruh massage frirage terhadap peningkatan ROM (Range Of Motion) gangguan cedera lutut pada atlet basket UKM UNNES dan PPLP JATENG. Metode penelitiantrue experimen design (The Randomized Pretest - Posttest Control Group Design). Populasi dalam penelitian yaitu atlet basket UKM UNNES dan PPLP JATENG sebanyak 25. Sampel penelitian sebanyak 20 yang ditentukan melalui teknik purposive random sampling dengan rumus Isaac and Michael yang dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok perlakuan diberikan massage 3 kali selama 1 minggu (n=10), kontrol (n=10). Diperiksa ROM sebelum dan sesudah perlakuan. Uji prasyarat analisis menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen sehingga teknik pengujian hipotesis menggunakan paired T test. Hasil penelitian menunjukkan peningkatkan ROM lebih tinggi kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol (11,3±2,75;0,06±1,83;p<0,05). Peningkatan ROM pada kelompok perlakuan sebesar 11,30 dan kelompok kontrol sebesar 0,60. Berdasarkan hasil penelitian, massage frirage dapat dijadikan pilihan untuk menangani cedera lutut, terdapat perbedaan peningkatan ROM pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.Many sports ijuries occur among athletes. This injury will certainly reduce the athletes got the achievment. Generally, athlete basketball suffered a knee injury. One sign of injury is decreased range of motion. ROM refers to the movement of the joints as measured in degrees of a circle where the joints can be moved. Massage frirage design to cure monir injuries such as muscle injuries and sprains of the joints in general. The purpose of this study demonstrate the effect of massage frirage to increased interference rom in knee injury in basketball athletes UKM UNNES and PPLP JATENG. Method of research used true experimental design (the ramdomzed pretest-post test control group design). Populastion in this research that basketball athletes UKM UNNES and PPLP JATENG that as many as 25 people. The study sample as many as 20 people were determine through purposive random sapling technique with formula Isaac and Michael are divided in two groups, the treatment group was given a massage three times in one week (n=10),control group (n=10). ROM examined before and after treatment. Analysis prerequisite test showed normal distribution of data and homogenous so that hypothesis testing technques using the paired t test. The result showed an increase ROM higher in the treatment group compare to the control group (11,3±2,75;0,06±1,83;p<0,05).. ROM improvement in the treatment group was 11,30 , while in the control gorup by 0,60. Based on the results of the research, massage frirage can be used as an option the deal with knee injury. There is difference ROM, increase in the treatment group and control group.
PENGARUH PEMBERIAN AKTIVITAS AEROBIK DAN ANTIOKSIDAN DARI KULIT JERUK TERHADAP PEMULIHAN FUNGSI PARU AKIBAT PAPARAN ASAP ROKOK Widyarto, Adi; Mukarromah, Siti Baitul
Journal of Sport Science and Fitness Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v5i1.39494

Abstract

Abstrak ___________________________________________________________________Asap rokok merupakan salah satu sumber radikal bebas eksogen. Dampak radikal bebas terhadap pernapasan diantaranya terjadi penurunan fungsi paru. Antioksidan dapat menetralkan radikal bebas. Kulit jeruk mengandung antioksidan flavanoid yang tinggi. Aerobik merupakan gerak yang dilakukan tanpa henti, apabila dilakukan secara teratur dapat memberikan manfaat bagi tubuh terutama paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aktivitas aerobik dan ekstrak kulit jeruk terhadap fungsi paru tikus yang terpapar asap rokok. Penelitian ini dilakukan di Lab Biologi FMIPA UNNES. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan pre test-post test control grup design. Sampel penelitian ini berjumlah 25 ekor tikus berumur 2-3 bulan dengan berat badan 180-280 gram yang dibagi menjadi 5 kelompok, kelompok kontrol (P1), kelompok perlakuan (P2) asap rokok, kelompok perlakuan (P3) ekstrak 25mg Kg/BB, kelompok perlakuan (P4) ekstrak 50mg Kg/BB, kelompok perlakuan (P5) ekstrak 100mg Kg/BB. Semua kelompok diuji fungsi parunya dengan alat respirometer. Hasil analisis menunjukkan rerata fungsi paru kelompok P1, P2, P3, P4, P5 sebelum diberi perlakuan tidak berbeda bermakna (p>0,05) dan setelah diberi perlakuan terdapat perbedaan bermakna dengan nilai (p<0,05). Analisis kemaknaan menggunakan uji One Way Anova bahwa setelah pemberian ekstrak kulit jeruk terjadi peningkatan pada kelompok P1,dan penurunan kelompok P2, P3, P4, P5 dengan nilai p = 0,01. Simpulan dari penelitian adalah pada pemberian aktivitas aerobik dan ekstrak kulit jeruk dengan dosis 25mg Kg/BB mampu memulihkan fungsi paru yang dipapar asap rokok. Dengan dosis yang tepat dapat memulihkan fungsi paru yang menurun. Abstract ___________________________________________________________________ Cigarette smoke is one source of exogenous free radicals. The effects of free radicals on respiration include decreased lung function. Antioxidants can neutralize free radicals. Orange peel contains high antioxidant flavonoids. The purpose of this study was to determine the effect of aerobic activity and orange peel extract on lung function of mice exposed to cigarette smoke. This research method is experiment by using pre test-post test control group design. The sample of this study were 25 rats aged 2-3 months with weight 180-280 gram divided into 5 groups, control group (P1), treatment group (P2) of cigarette smoke, treatment group (P3) extract 25mg Kg/BB, treatment group (P4) extract 50mg Kg/BB, treatment group (P5) extract 100mg Kg/BB. All groups were tested for lung function with respirometer. This research was conducted in the Biology Laboratory of FMIPA UNNES. The result of research showed that the mean of lung function of P1, P2, P3, P4, P5 before treatment were not significantly different (p>0.05) and after treatment there was significant difference with value (p<0.05). The results showed that after administration of orange peel extract increased in group P1, and decrease group P2. P3, P4, P5 with p value = 0.01. Analysis of significance using One Way Anova test that after administration of orange peel extract increased in group P1, and decrease group P2, P3, P4, P5 with value p = 0.01. The conclusion of the research is on giving aerobic activity and orange peel extract with dosage 25mg Kg/BB able to restore lung function exposed to cigarette smoke. With the right dose can restore lung function is decreased.
OLAHRAGA TRADISIONAL SAWATAN BATHOK DAPAT MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI SISWA USIA 6-9 TAHUN DI MI MATHOLIBUL ULUM 2 LEBAK PAKIS AJI KABUPATEN JEPARA Hana, Annisa Nasihatul; Rahayu, Setya; Mukarromah, Siti Baitul
Journal of Sport Science and Fitness Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v5i1.39501

Abstract

Abstrak ____________________________________________________________________ Kondisi kesegaran jasmani pada siswa usia 6-9 tahun di MI Matholibul Ulum 2 Lebak Pakis Aji Kabupaten Jepara dalam kategori kurang sekali. Penelitian dengan treatment permainan olahraga tradisional Sawatan Bathok. Tujuan untuk mengetahui kondisi kesegaran jasmani siswa sebelum, sesudah dan peningkatan melalui permainan olahraga tradisional Sawatan Bathok. Penelitian ini. penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain penelitian menggunakan Quasi Eksperimental Design, bentuk desain quasi eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre test-Post test Control Group Design. Hasil uji analisis deskriptif disaat pre-test dalam kategori kurang sebanyak 4, kategori kurang sekali sebanyak 20. Hasil post-test dalam kategori sedang sebanyak 12, kurang sekali sebanyak 12. Hasil uji normalitas pre-test sebesar 0,011 pada kelas eksperimen dan post-test sebesar 0,01 pada kelas kontrol. Hasil uji homogenitas disaat pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 0,058 dan post-test 0,018. Hasil uji-t pada kelompok eksperimen dan kontrol disaat pre-test 0,058 sehingga tidak terdapat peningkatan kesegaran jasmani siswa. Hasil post-test 0,018 sehingga terdapat peningkatan kesegaran jasmani siswa. Simpulan dalam penelitian ini terdapat peningkatan kesegaran jasmani pada siswa kelas I,II dan III usia 6-9 tahun di MI Matholibul Ulum 2 Lebak Pakis Aji Kabupaten Jepara. Saran untuk siswa agar dapat meningkatkan kesegaran jasmani melalui permainan olahraga tradisional Sawatan Bathok. Abstract ____________________________________________________________________ The condition of physical fitness at 6th-9th years old students of MI Matholibul Ulum 2 lebak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara was in bad category. The treatment was traditional athletic game. The objective was to know the condition of students’ physical fitness before, after and improvement toward traditional athletic game Sawatan Bathok. This Quantitative research used experimental method which had experimental and control group. The type was Pretest-Posttest Control Group Design. Descriptive analysis at Pre-test was 20 students in very low category and 4 students in low category At Post-test 12 students were in medium category and 12 students were in very low category. Normality test of experimental group at Pre-test was 0,011 and control group in Post-test was 0,01. Homogeneity of Pre-test was 0,058 (homogeneous) and Post-test was 0,018 (not homogeneous). Result of t-test at Pre-test was 0,058. There weren’t increasing of students’ physical fitness. Whereas at Post-test was 0,018. It showed the increasing student’s physical fitness. The Conclusion, there were increasing students’ physical fitness at 6th-9th years old students of MI Matholibul Ulum 2 Lebak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara. Suggestion, physical fitness should be increased by traditional athletic Sawatan Bathok.
KEEFEKTIFAN MASSAGE DAN HYDROMASSAGE TERHADAP PENURUNAN KELELAHAN OLAHRGA TAEKWONDO DOJANG CANDI BARU SEMARANG Widodo, Anton; Sahri, Sahri; Mukarromah, Siti Baitul
Journal of Sport Science and Fitness Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v5i1.39509

Abstract

Abstrak _____________________________________________________________________Tae Kwon Do merupakan olahraga yang cukup berat dan proses penurunan kelelahan yang baik guna meningkatkan prestasi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah guna meningkatkan recovery atlet dengan menggunakan metode massage dan hydromassage atlet tae kwon do Dojang Candi Baru Semarang. Latar belakang adalah untuk mengetahui keefektifan massage dan hydromassage terhadap penurunan kelelahan atlet taekwondo. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental yaitu eksperimen semu. Penelitian ini menggunakan metode Two Group’s with Pre-test and Post-test Design. Variabel penelitian ini yaitu variabel bebas pemberian massage dan hydrotherapy, sedangkan variabel terikatnya adalah kelelahan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet tae kwon do dojang Candi Baru Semarang. Sampel pada penelitian ini adalah atlet tae kwon do dojang Candi Baru Semarang.Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling, dengan kriteria yang dibutuhkan di dapat jumlah sampel sebanyak 10 orang. Hasil penelitian massage dan hydromassage terhadap denyut nadi Nilai p massage = 0,00 < 0,05. Nilai p hydromassage = 0,00 < 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima ,hasil massage dan hydromassage terhadap laktat Nilai p massage = 0,005 < 0,05. Nilai p Hydromassage Nilai p = 0,013 < 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh massage dan hydromassage terhadap penurunan kelelahan atlet taekwondo dojang Candi Baru Semarang yang dilakukan di Dojang Taekwondo Candi Baru Semarang dan Kolam Pemandian Air Panas Nglimut Gonoharjo. Massage dan hydromassage sama baiknya dalam mempengaruhi penurunan kelelahan atlet taekwondo yang dilakukan di Dojang Taekwondo Candi Baru Semarang dan Kolam Pemandian Air Panas Nglimut Gonoharjo. Bagi pihak lembaga (sekolah atau dojang taekwondo) diharapkan untuk lebih memperhatikan dan meninjau atlet dan para pelatih agar ketika selesai melakukan latihan, senantiasa melakukan pemulihan dengan baik seperti massage atau hydromassage, agar fase pemulihan atlet menjadi lebih cepat dan siap untuk beraktivitas kembali. Abstract _____________________________________________________________________ The background of the study is to identify the effectiveness of massage and hydro massage in reducing fatigue for taekwondo athletes. The type of the study is Quasi Experimental, which is temporal study. This study uses Two Group’s with Pre-test and Post-test Design as the methods. There are two variables in this study, free variable is used for the massage and hydrotherapy, while dependent variable is used for the fatigue. Population for the study are tae kwon do athletes of dojang Candi Baru Semarang. Sample in this study are the athletes of tae kwon do dojang Candi Baru Semarang. The withdrawal technique for the sample uses purposive sampling, with the requirements criteria that took 10 samples. The result from massage and hydro massage study to pulse Result of p massage = 0,00 < 0,05. Result of p hydro massage = 0,00 < 0,05 so, Ho rejected but Ha accepted, result of massage and hydro massage to laktace Result of p massage = 0,005 < 0,05. Result of p Hydro massage Result of p = 0,013 < 0,05 so, Ho rejected but Ha accepted. Conclusion of this study is the influence from massage and hydro massage to the reduction of fatigue in taekwondo athletes of dojang Candi Baru Semarang conducted in Dojang Taekwondo Candi Baru Semarang and Kolam Pemandian Air Panas Nglimut Gonoharjo. Massage and hydro massage are as effective as helping to reduce the fatigue for taekwondo athletes conducted in Dojang Taekwondo Candi Baru Semarang dan Kolam Pemandian Air Panas Nglimut Gonoharjo. Attention is crucial for the agencies (school or taekwondo dojang) in inspecting both athletes and instructors so that after finishing training, doing recovery periodically such as massage or hydro massage for a faster recovery to be ready in daily activities.
PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI TERHADAP KEKUATAN OTOT Romadhon, Arifka; Mukarromah, Siti Baitul; Setiowati, Anies
Journal of Sport Science and Fitness Vol 5 No 2 (2019)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v5i2.40058

Abstract

AbstrakTujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian susu kedelai pada member Fitness CenterHotel Pandanaran Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-post test control groupdesign. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kontrol dan perlakuan, untuk kontroldiberikan program latihan + air putih 350 ml dan perlakuan diberikan susu kedelai sebanyak 600ml + program latihan yang dapat meningkatkan kekuatan otot dan subjek diukur kekuatan ototlengan, kekuatan otot kaki dan kekuatan otot punggung sebelum dan sesudah perlakuan. Ujihipotesis menggunakan Independent sample t-test, dan paired t test. Hasil penelitian yang didapatadalah peningkatan kekuatan pada perlakuan lebih tinggi dari pada kontrol, hasil kelompokperlakuan kekuatan otot lengan 43,08 ± 11,46 kg, kekuatan otot kaki 141,75 ± 13,67 kg, kekuatanotot punggung 125,00 ± 18,26 kg, hasil kelompok kontrol kekuatan otot lengan 34,66 ± 12,40 kg,kekuatan otot kaki 132,75 ± 9.90 kg, kekuatan otot punggung 130,58 ± 17,57 kg, hasilmenunjukkan hasil perbedaan yang signifikan kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkankelompok kontrol hasil uji independent sample t-test, masing-masing menunjukkan hasil perbedaanyang tidak signifikan p=0,250 p= 0,221 dan p= 0,601 (p>0,05). Simpulan dari penelitian iniadalah pemberian susu kedelai tidak dapat meningkatkan perbandingan kekuatan otot antarkelompok kontrol dan perlakuan, member Fitness Center Hotel Pandanaran Semarang.Kata Kunci: : Susu kedelai, latihan beban, kekuatan otot lengan, kekuatan otot kaki, kekuatan otot punggung.AbstractMuscle strength can be improved by doing exercise. Nowadays, weight training is mostly loved physicalexercise by community. This is shown by increasing number of fitness center in the community. Based onprevious research, soy milk which is consumed after doing exercise can be an effective way to increase musclepower if it is combined with endurance exercise. This study aims to identify the effect of soy milk on FitnessCenter member of Hotel Pandanaran Semarang in treatment group and exercise program and mineral waterto control group in increasing muscle power. This is pre-post-test control group design. There are two samplegroups which are control group and treatment group. Control group is given exercise program and mineralwater of 350 ml, whereas the treatment group is given soy milk of 600ml and exercise program which mayincrease muscle power. Arm muscle power, leg muscle power and back muscle power of the sample aremeasured both before and after the given treatment. In addition, hypothesis analysis is conducted usingindependent sample t-test and paired t-test. Results show that there is greater increase of power in treatmentgroup than control group. Treatment group has arm muscle power of 43,08 ± 11,46 kg, leg muscle power of141,75 ± 13,67 kg, back muscle poer of 125,00 ± 18,26 kg, Meanwhile, control group has arm muscle powerof 34,66 ± 12,40 kg, leg muscle power of 132,75 ± 9.90 kg, and back muscle power of 130,58 ± 17,57 kg, thisfinding indicates that treatment group has higher result than the control group. However, based onindependent sample t-test, the difference is not insignificant at p= 0250, p= 0,221, and p=0.601 (p>0,05). Itcan be concluded that soy milk can increase the power of arm muscle, leg muscle, and back muscle, of FitnessCenter member in Hotel Pandanaran Semarang.Keywords: Soy milk, weight training, arm muscle power, leg muscle power, back muscle power
PENGARUH SENAM ASMA TERHADAP FREKUENSI KEKAMBUHAN DAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PENDERITA ASMA DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT SEMARANG Kustiono, Arizka Dwi; Mukarromah, Siti Baitul
Journal of Sport Science and Fitness Vol 5 No 2 (2019)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v5i2.40065

Abstract

AbstrakJumlah penderita asma di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang yang terdiri dariasma, asma persisten dan asma bronchiale dari tahun 2010 sampai dengan 2013 terus mengalamipeningkatan. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi 1.537 penderita (44,63%). Padatahun 2012 mengalami penurunan menjadi 1.041 penderita (18,25%) dan kemudian pada tahun2013 mengalami peningkatan lagi yaitu sebanyak 1.081 penderita (21,27%). BKPM Semarangmengadakan kegiatan senam asma bagi penderita asma. Senam asma bertujuan untuk melatih carabernapas yang benar, melenturkan dan memperkuat otot pernapasan, melatih ekspektorasi yangefektif, meningkatkan sirkulasi, mempercepat asma yang terkontrol, mempertahankan asma yangberkontrol, dan kualitas hidup yang lebih baik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode eksperimen, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruhperlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian inipeneliti menggunakan desain penelitian one group pretest posttest design dengan sampel penelitiansebanyak 20 orang penderita asma. Kegiatan senam asma dilaksanakan 3 kali setiap minggu dengandurasi waktu 45 menit selama 8 minggu. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan analisisdata uji statistik dengan t test dan hasil pengukuran kapasital vital paru dapat disimpulkan bahwaada pengaruh antara senam asma terhadap frekuensi kekambuhan asma dan kapasital vital parudan pada penderita asma di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Semarang. Diharapkan kepadapeserta senam yang belum rutin untuk dapat mengikuti senam secara rutin dan bagi peserta yangsudah rutin dapat mempertahankan keikutsertaan dan keaktifan dalam kelompok senam.Kata Kunci: senam asma, frekuensi kekambuhan, kapasitas vital paruAbstractThe number of people with asthma in Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang consisting ofasthma, persistent asthma and bronchial asthma from 2010 to 2013 continues to increase. In 2011 increased to1,537 patients (44.63%). In the year 2012 decreased to 1,041 sufferers (18.25%) and then in the year 2013experienced another increase of 1,081 patients (21.27%). BKPM Semarang held asthma gymnastic activity forasthma sufferers. Asthma gymnastics aims to train the correct way of breathing, flexing and strengthening therespiratory muscles, training effective expectoration, improving circulation, accelerating controlled asthma,maintaining controlled asthma, and better quality of life. Type of research used in this study is the experimentalmethod, which is a research method used to find the effect of certain treatment against others in controlledconditions. In this research, the researcher used the design of one group pretest posttest design research with 20people with asthma. Asthma gymnastic activity is held 3 times each week with a duration of 45 minutes for 8weeks. The results showed that based on statistical test data analysis with t test and measurement result vitalcapacity of lungs, it can be concluded that there is influence between asthma gymnastics to frequency ofrecurrence of asthma and vital capacity of lungs and in patient of Asthma at Balai Kesehatan Paru (BKPM)Semarang. It is expected that gymnastics participants who have not been routinely to be able to followgymnastics regularly and for participants who have been routinely able to maintain participation and activenessin groups gymnastics.Keywords: Asthma gymnastics, frequency of recurrence, vital capacity of the lung
SENAM HATHA YOGA DAPAT MENINGKATKAN PERNAPASAN DAN KESEIMBANGAN TUBUH WANITA 40-60 TAHUN Utami, Bekti; Mukarromah, Siti Baitul
Journal of Sport Science and Fitness Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v6i1.40199

Abstract

AbstrakPerubahan fisik wanita berusia 40 tahun ke atas membuat wanita mengalami perubahan fungsi pernapasan dan keseimbangan tubuh. Tujuan: Mengetahui pengaruh dan perbedaan senam hatha yoga terhadap pernapasan dan keseimbangan tubuh terhadap wanita 40-60 tahun di Sanggar Senam Ganep Surakarta. Metode penelitian menggunakan true experiment dengan pre test dan post test. Subjek penelitian adalah wanita di kelas senam hatha yoga di Sanggar Senam Ganep Surakarta berusia 40-60 tahun dengan populasi 49 orang, dan menggunakan teknik purposive sampling diperoleh 25 orang sampel. Instrumen penelitian adalah tes kapasitas pernapasan dan functional reach test. Teknik analisis data menggunakan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan pengujian awal, pernapasan (1496,15 cm3 kelompok eksperimen dan 1300 cm3 kelompok kontrol) dan keseimbangan tubuh (9,76 cm kelompok eksperimen dan 8,58 cm kelompok kontrol), setelah treatment hatha yoga, pernapasan (1592,31 cm3 kelompok eksperimen dan 1304,16 cm3 kelompok kontrol) dan keseimbangan tubuh (8,30 cm kelompok eksperimen dan 8,41 cm kelompok kontrol) meningkat dengan signifikansi <0,05, sedangkan pernapasan dan keseimbangan tubuh kelompok kontrol tidak memiliki perbedaan dengan tes awal dengan signifikansi >0,05. Simpulan, senam hatha yoga berpengaruh positif dan dapat digunakan untuk meningkatkan pernapasan wanita dan keseimbangan tubuh wanita 40-60 tahun.Kata Kunci: pernapasan, keseimbangan, hatha yoga Abstract Physical changes in women aged 40 years and over make a woman changes the function of respiration and balance the body. Objective: To know the influence and difference of hatha yoga gymnastics on body breathing and body balance 40-60 years at Ganep Surakarta Sanggar Senam. The research method used is true experiment with pre test and post test. Subjects in this study were participants who enrolled in the gymnastic class of hatha yoga at Sanggar Senam Ganep Surakarta who was aged 40-60 years and female sex with a population of 49 people, using purposive sampling technique obtained 25 people as a sample. The instrument of this research is the test of breathing capacity and functional reach test. Data analysis technique is using different test. The results showed generally in the initial test, (1496.15 cm3 in the experimental group and 1300 cm3 in the control group) and body balance (9.76 cm in the experimental group and 8.58 cm in the control group) Which was low, but after treatment of hatha yoga, respiration (1592.31 cm3 in the experimental group and 1304.16 cm3 in the control group) and body balance (8.30 cm in the experimental group and 8.41 cm in the control group) Increased with significance <0.05, while respiration and balance of body of control group did not differ from at the time of initial test with significance> 0,05. Research conclusions, Hatha yoga exercise has positive effect and can to improve on women's breathing and the balance of female body 40-60 years.Keywords: breathing, balance, hatha yoga
KEMAMPUAN DAYA TAHAN ANAEROBIK DAN AEROBIK WANITA MENSTRUASI PONDOK PESANTREN DURROTU ASWAJA SEMARANG Khasanah, Alfi; Mukarromah, Siti Baitul; Setiowati, Anies
Journal of Sport Science and Fitness Vol 7 No 1 (2021)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v7i1.43284

Abstract

Sebagian wanita beranggapan bahwa olahraga saat wanita menstruasi dapat mengganggu karena berdampak negatif pada menstruasi. Tujuan penelitian :1) untuk mengetahui kemampuan daya tahan anaerobik dan aerobik santriwati saat menstruasi dan tidak menstruasi 2) untuk mengetahui perbedaan kemampuan daya tahan anaerobik dan aerobik santriwati saat menstruasi dan tidak menstruasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif menggunakan metode survey dengan teknik tes dan pengukuran. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan Running Anaerobic Sprint Test (RAST) untuk mengetahui daya tahan anaerobik dan Multistage Fitness Test (MFT) untuk mengetahui daya tahan aerobik. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS versi 21. Hasil penelitian rerata indeks kelelahan kelompok (I) 1,02 ± 0,67; rerata kelompok (II) 0,99 ± 0,72; rerata volume oksigen maksimal kelompok (I) 22,06 ± 0,66; rerata kelompok (II) 22,11 ± 0,95. Tidak ada perbedaan yang bermakna indeks kelelahan dan volume oksigen maksimal saat sampel menstruasi dan tidak menstruasi. Simpulan penelitian: 1) Kemampuan daya tahan anaerobik santriwati dalam kategori sedang dan kemampuan daya tahan aerobik dalam kategori rendah. 2) Tidak terdapat perbedaan daya tahan anaerobik dan aerobik santriwati saat menstruasi dan tidak menstruasi. Kemampuan daya tahan aerobik lebih rendah daripada anaerobik. Jadi saat wanita menstruasi disarankan untuk melakukan olahraga misalnya jalan.
Co-Authors Adi Imam Sarifudin Agus Wijanarko Alan Alfiansyah Putra Karo Karo Alan Alfiansyah Putra Karo Karo Aminoto -, Aminoto Anak Agung Gede Sugianthara Anggit Wicaksono Anies Setiowati, Anies Annafi, Naufal Aqiel Apriansyah, Beni Ari Yuniastuti Asri, Novri Azis Mardanarian Bambang Budi R Bekti Utami Candra, Adiska Rani Ditya Ciptaning Wahyu W, Imam Santosa Dani Nurdiansyah Darmayanti, Meita Dewi Marfu'ah Kurniawati Dewi Marfu’ah Kurniawati Dhias Fajar Widya Permana Didi Muhtarom Dody Tri Iwandana Eko Alwiyan Ektyara Pinkkan Etika Ratna Noer FA'OT, JACOB YOHANIS Fajar Ari Widyatmoko Fatona Suraya, Fatona Gustiana Mega Anggita Hadi Hadi Hana, Annisa Nasihatul Hanna Goenawan Hardhono Susanto Harry Pramono, Harry Haryatmi, Ika Ayu Heny Setyawati Heny Setyawati Ign. Riwanto K.S, Soegiyanto Khasanah, Alfi Khoiril Anam Khoiril Anam Kustiono, Arizka Dwi Kusuma, Donny Wira Yudha Laksana, Gustopo Bayu Leo Nacion Santillana Lestariani, Wulan Agustina M. Arif Ali Mohammad Arif Ali, Mohammad Arif Mulyanaga, William Giovanni Muttaqin, Yusuf Nanang Indardi Nanang Indardi Nanang Indardi Puspita Sari, Ika Endah Ribut Wahidi Rizqi Amalia Romadhon, Arifka Ronny Lesmana Rudobertus Talan Rumini - Sahara, Rizki Said Juanidi Said Junaidi Said Junaidi Sangheon Park Septian Bagas Panji Kurniaziz Septian Bagas Panji Kurniaziz Setya Rahayu Sigit Pramono SITI MAHMUDAH Siti Mutmainah Slamet Imron SOEGIYANTO Soegiyanto Soegiyanto, Soegiyanto Suci Amanati sugianli, Adhi Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sulaiman Sulaiman Tandiyo Rahayu Taufiq Hidayah Taufiq Hidayah Titis Pambudi Tri Rustiadi, Tri Trinanda, Aditya Widodo, Anton Widyarto, Adi Yulisa, Dinda Kartika Zainudin Amali