Claim Missing Document
Check
Articles

Memori kolektif para kontributor berita wilayah pasca konflik dan peliputan keberagaman Riris Loisa; Gregorius Genep Sukendro; Muhammad Gafar Yoedtadi; Lusia Savitri; Roswita Oktavianti
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 8, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.293 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v8i2.26190

Abstract

Pemberitaan keberagaman di dalam media konvergen belum banyak dijadikan kajian akademik. Artikel ini, bertujuan untuk membahas tentang pertimbangan para kontributor berita dari wilayah pasca konflik menjalankan tugasnya ketika meliput berita keberagaman untuk diberitakan di dalam media konvergen. Artikel ini merupakan luaran penelitian yang dilakukan dari perspektif teori normatif, dengan metode studi kasus mix-method. Penelitian dilakukan 2 (dua) tahap, tahap pertama berupa analisis isi terhadap berita-berita keberagaman di dalam akun resmi video share YouTube dari 2 (dua) media berita yang paling banyak diakses di Indonesia pada tahun 2018 versi Alexa.com, dilanjutkan dengan wawancara mendalam dengan para jurnalis kontributor media konvergen di wilayah pasca konflik, Ambon dan Aceh. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa berdasarkan analisis isi, berita mengenai keberagaman wilayah pasca konflik di akun resmi YouTube dari kedua media yang diteliti pada tahun 2018 sangat rendah. Sementara dari wawancara mendalam, disimpulkan bahwa salah satu faktor yang melatarbelakangi rendahnya pemberitaan keberagaman tersebut adalah kehati-hatian para jurnalis pasca konflik dalam meliput peristiwa keberagaman dikarenakan memori kolektif traumatis akan dampak konflik dan pemberitaan konflik. Memori kolektif traumatik yang membuahkan kehati-hatian para kontributor di wilayah pasca konflik, patut menjadi pembelajaran bagi para kontributor berita di wilayah lain dalam memberitakan isu keberagaman, agar terhindar dari pengalaman traumatik yang dapat muncul sebagai dampak dari pemberitaan.
PENYULUHAN TENTANG MENANGGULANGI UJARAN KEBENCIAN DI SMA SANTA THERESIA JAKARTA Roswita Oktavianti; Lusia Savitri Setyo Utami
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Panrita Abdi - April 2019
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.441 KB) | DOI: 10.20956/pa.v3i1.4672

Abstract

Abstract. Hate speech messages in social media and instant messaging services that are increasingly widespread have the potential to threaten the unity of the nation. Hate speech messages not only seek to instigate and influence a person but also disunite the people of Indonesia. The younger generation as the active users of social media and instant messaging is considered vulnerable to the exposure of hate speech messages. Therefore, the community service team of Faculty of Communication Tarumanagara University conducted counseling to Santa Theresia High School students in Central Jakarta about the prevention of hate speech. It aims to provide understanding to high school students about hate speech so that they can identify messages with hate speech nuances and know how to encounter them. After the counseling, the results show that the digital generation as the high social media and instant messaging users with hate speech messages are able to identify the hate speech messages that they receive in both social media and instant messaging services. They can also consider that hate speech messages are not a form of freedom of speech.Key words: hate speech, social media, instant messaging Abstrak. Pesan ujaran kebencian (hate speech) di media sosial dan layanan pesan instan yang semakin marak berpotensi mengancam persatuan kesatuan bangsa. Ujaran kebencian tidak hanya berupaya menghasut dan mempengaruhi seseorang tetapi juga memecah belah masyarakat Indonesia. Generasi muda sebagai pengguna aktif media sosial dan pesan instan rentan dengan terpaan pesan ujaran kebencian. Atas dasar itulah, tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara melakukan penyuluhan kepada siswa SMA Santa Theresia Jakarta Barat tentang penanggulangan ujaran kebencian. Tujuannya adalah memberikan pemahaman kepada siswa SMA tentang ujaran kebencian, sehingga mampu mengidentifikasi pesan-pesan bernuansa ujaran kebencian dan cara menanggulanginya. Setelah penyuluhan, survei menunjukkan generasi muda sebagai generasi digital dengan kondisi tingginya penggunaan media sosial dan pesan instan, mampu mengidentifikasi pesan-pesan ujaran kebencian yang mereka terima baik di media sosial maupun layanan pesan instan. Generasi ini juga menilai bahwa ujaran kebencian bukan bentuk dari kebebasan berbicara.Kata Kunci: Ujaran kebencian, media sosial, pesan instan
Cultural Participatory in Tourism Digital Marketing Communication Channel Riris Loisa; Diah Ayu Candraningrum; Lusia Savitri Setyo Utami; Lydia Irena
Jurnal Komunikasi Vol 13, No 2 (2021): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v13i2.13411

Abstract

Tourism is one of Indonesia's leading sectors that has been seriously affected by the pandemic. This study aims to describe participatory culture in digital tourism marketing communication channels during the pandemic, through Instagram social media channels from micro-influencers, that focus on three priority tourism destinations that have been set by the government. By using the Participatory Media Culture Theory from Henry Jenkins, it is further studied how consumers and producers create cultural artifacts with commodity value. The research applied a netnographic method, the data were gathered and analyzed by the social media analysis application Analysis.io. The subject of research is the influencers and followers in 3 (three) Instagram accounts: @explorejogja, @indraseptianazhari, and @travelwithgerie, while the object of the research was the forms of participation as cultural artifacts in these accounts This study concludes that the participants build a participatory culture by the power of visual and narrative artifacts, as well as their spreadability. Further this research shows that (1) cultural artifacts in each account have their own characteristics, with similarities in the prosumer participation, where reposting becomes a cultural artifact that has its own power to form virtual relationships; (2) attractive visuals and informal guides in the form of narratives are also cultural artifacts that invite further involvement of participants, in the form of likes, comments, reposts, etc.; and (3) the presence of micro-influencers who are inherently intertwined with these accounts jointly contributing to the dissemination of content and their respective accounts, which in turn becomes a force for the spread of tourism marketing, especially during the pandemic. Pariwisata adalah salah satu sektor unggulan Indonesia yang terkena dampak serius dari pandemi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan budaya partisipatif dalam saluran komunikasi pemasaran pariwisata digital selama pandemi, melalui saluran media sosial Instagram dari mikro-influencer, yang berfokus pada tiga destinasi wisata prioritas yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan menggunakan Teori Budaya Media Partisipatif dari Henry Jenkins, lebih lanjut dipelajari bagaimana konsumen dan produsen menciptakan artefak budaya dengan nilai komoditas. Penelitian ini menggunakan metode netnografi, data dikumpulkan dan dianalisis dengan aplikasi analisis media sosial Analysis.io. Subjek penelitian adalah influencer dan followers di 3 (tiga) akun Instagram: @explorejogja, @indraseptianazhari, dan @travelwithgerie, sedangkan objek penelitian adalah bentuk partisipasi sebagai artefak budaya dalam akun tersebut. Penelitian ini menyimpulkan budaya partisipatori dibangun dengan kekuatan artefak visual dan naratif, serta daya sebarnya. Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa (1) artefak budaya di setiap akun memiliki ciri khas tersendiri, dengan kesamaan berupa partisipasi prosumer, dimana reposting menjadi artefak budaya yang memiliki kekuatan untuk membentuk hubungan virtual; (2) visual yang menarik dan panduan informal berupa narasi juga merupakan artefak budaya yang mengundang keterlibatan peserta lebih lanjut, dalam bentuk ekspresi rasa suka, komentar, repost, dll; dan (3) kehadiran micro-influencer yang secara inheren terjalin dengan akun-akun tersebut secara bersama-sama berkontribusi dalam penyebaran konten dan akunnya masing-masing, yang pada akhirnya menjadi kekuatan bagi penyebaran pemasaran pariwisata, khususnya di masa pandemi.
Teori-Teori Adaptasi Antar Budaya Lusia Savitri Setyo Utami
Jurnal Komunikasi Vol 7, No 2 (2015): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v7i2.17

Abstract

AbstractThis paper is a literature review of the theories of Intercultural Adaptation. The theory was included in the study Intercultural Communication (KAB). Adaptation is a problem that needs to be solved when a person or group of people communicate with others from different cultures. Cross-cultural adaptation process is an interactive process that evolves through communication activities between individual entrants with new socio-cultural environment. This paper uses a qualitative approach with descriptive analysis method. Through a case study, this paper presents how the theories of inter-cultural adaptations are implemented in the pattern of intercultural communication in everyday life when someone does adaptation, especially with a different culture from them. In this paper described five inter-cultural adaptation theory, namely Integrative Communication Theory, Anxiety / Uncertainty Management Theory, Uncertainty Reduction Theory, Theory of Acculturation and Culture Shock, and Co-cultural Theory. Theories of Intercultural Adaptation explains that adaptation is a collaboration of migrants effort and local environmental acceptance. Achieving maximum intercultural adaptation is when each individual entrants and individual local culture accept their culture of each other.AbstrakTulisan ini merupakan sebuah literature review  mengenai teori-teori Adaptasi Antar Budaya. Teori ini termasuk di dalam kajian Komunikasi Antar Budaya (KAB). Adaptasi merupakan suatu problema yang perlu dipecahkan ketika seseorang ataupun sekelompok orang berkomunikasi dengan pihak lain yang berbeda budaya. Proses adaptasi antar budaya merupakan proses interaktif yang berkembang melalui kegiatan komunikasi individu pendatang dengan lingkungan sosial budayanya yang baru. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Melalui sebuah contoh kasus, tulisan ini menghadirkan bagaimana teori-teori adaptasi antar budaya tersebut diimplementasikan dalam pola komunikasi antar budaya sehari-hari ketika seseorang melakukan adaptasi, terutama dari sebuah budaya yang berbeda darinya. Di dalam tulisan ini dideskripsikan lima buah teori adaptasi antar budaya, yaitu Integrative Communication Theory, Anxiety/Uncertainty Management Theory, Uncertainty Reduction Theory, Teori Akulturasi dan Culture Shock, dan Co-cultural Theory. Teori-teori Adaptasi Antar Budaya tersebut menjelaskan bahwa adaptasi merupakan kolaborasi dari usaha pendatang dan penerimaan lingkungan setempat. Tercapainya adaptasi antar budaya yang maksimal adalah ketika masing-masing individu pendatang dan individu budaya setempat saling menerima budaya mereka satu sama lain. 
Pengaruh Penyampaian Informasi pada Aplikasi TikTok terhadap Perilaku Konsumtif Generasi Z Novia Wijaya; Lusia Savitri Setyo Utami
Prologia Vol 5, No 2 (2021): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v5i2.10171

Abstract

During the COVID-19 pandemic, people are required to stay at home. This makes people need entertainment. The TikTok application is one of the applications that is currently viral during the COVID-19 pandemic. Users can express their creativity in the TikTok application. Marketing of a product can also be done on the TikTok application. Users of the TikTok application are dominated by generation Z. Generation Z is the generation that born in 1996-2009. The TikTok application can be easily accessed by everyone. The purpose of this quantitative research is to determine whether or not the delivery of information on the TikTok application has an effect on the consumptive behavior of Generation Z and also how much influence it has. The theoretical basis used in this research is information integration theory, integrated marketing communication (marketing mix, digital marketing), social media marketing, and consumptive behavior. The research method used in this research is a survey and data collected through a questionnaire. The results of this study indicate that there is an effect of delivering information on the consumptive behaviour of Generation Z by 37.4%. The dimension that most influences is the dimension of clarity of information on the variables of information delivery. In the consumptive behavior variable, the most affected dimensions are the dimensions of cost efficiency and following the fashion.Pada masa pandemi COVID-19, masyarakat diharuskan untuk di rumah saja. Hal tersebut membuat masyarakat butuh akan hiburan. Aplikasi TikTok adalah salah satu aplikasi yang sedang viral pada masa pandemi COVID-19 ini. Pengguna dapat menuangkan kreativitasnya pada aplikasi TikTok. Pemasaran suatu produk pun dapat dilakukan pada aplikasi TikTok. Pengguna pada aplikasi TikTok didominasi oleh generasi Z. Generasi Z adalah generasi yang lahir pada tahun 1996-2009. Aplikasi TikTok dapat dengan mudah diakses oleh semua orang. Tujuan dari penelitian kuantitatif ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penyampaian informasi pada aplikasi TikTok terhadap perilaku konsumtif generasi Z dan juga seberapa besar pengaruh tersebut. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori integrasi informasi (information integration theory), komunikasi pemasaran terpadu (marketing mix, digital marketing), social media marketing, dan perilaku konsumtif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dan data-data yang dikumpulkan melalui kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh penyampaian informasi terhadap perilaku konsumtif generasi Z sebesar 37.4%. Dimensi yang paling mempengaruhi adalah dimensi kejelasan informasi pada variabel penyampaian informasi. Pada variabel perilaku konsumtif, dimensi yang paling dipengaruhi adalah dimensi inefisiensi biaya dan mengikuti mode.
Analisis Employee Relations melalui Training dalam Membangun Loyalitas Karyawan (Studi pada Karyawan Divisi Teknik PT. Pelita Air Service) Syannaz Berliana Herpridjihan; Lusia Savitri Setyo Utami
Prologia Vol 4, No 2 (2020): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v4i2.6513

Abstract

One of the functions of Public Relations is to establish harmonious relationships, both internal and external. Internal relationships in the form between the company and employees or employees and employees. Employee relations (internal relations) is an internal relationship maintained by the company so that employees feel comfortable, cared for by the company so that in the end it will generate a sense of loyalty towards the company itself. One of the employee relations methods used by PT. Pelita Air Service is through training and development in the form of overseas schools. To analyze the data, this research uses the case study method (single instrumental case study) by conducting in-depth interviews, observation, library research and online data search. Therefore this research is expected to be a reference in building employee loyalty through training programs. The results of this study indicate that PT. Pelita Air Service has conducted training programs and provided official ties as employee relations and has generated a high level of loyalty towards its employees.Salah satu fungsi Public Relations adalah untuk menjalin hubungan yang harmonis, baik internal atau pun eksternal. Hubungan internal berupa antara perusahaan dengan karyawan ataupun karyawan dengan karyawan. Employee relations (hubungan karyawan) merupakan hubungan internal yang di jaga oleh perusahaan hal ini agar karyawan merasa nyaman, diperhatikan oleh perusahaan hingga pada akhirnya akan menghasilkan rasa loyalitas terhadap perusahaan itu sendiri. Salah  satu cara employee relations yang di gunakan oleh PT. Pelita Air Service adalah dengan training (pelatihan)  dan pengembangan berupa sekolah ke luar negeri. Untuk menganalisa data, penelitian ini menggunakan metode studi kasus (single instrumental case study) dengan melakukan wawancara mendalam, observasi, studi kepustakaan dan penelusuran data online. Oleh karenanya penelitian ini diharapkan akan menjadi acuan dalam membangun rasa loyalitas karyawan melalui program training. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Pelita Air Service sudah melakukan program training training dan memberikan ikatan dinas sebagai employee relations dan menghasilkan rasa loyalitas cukup tinggi terhadap karyawannya.
Efektivitas Penggunaan Media Sosial Akun Instagram @panncafe dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Penggemar K-Pop Difdha Aurellia Belatrix Putri Sarasak; Lusia Savitri Setyo Utami
Prologia Vol 5, No 2 (2021): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v5i2.10177

Abstract

@panncafe is an Instagram social media account that has informational content about the activities of South Korean celebrities. The existence of this account makes it easier for K-Pop fans in Indonesia to fulfill their information needs about something that happened or what activities were carried out by their idols. The purpose of this research was to determine how much effectiveness the use of social media accounts for the Instagram @panncafe account in meeting the information needs of K-Pop fans who are followers of the account. This study uses several supporting theories, namely mass communication, new media, social media, information needs, and effectiveness. This study uses a quantitative approach, using a survey method. The population in this study were K-Pop fans who became followers of the @panncafe Instagram account. The data collection technique used in this study was by distributing questionnaires to 100 respondents who were determined through probability sampling and simple random sampling techniques. The data obtained were then analyzed by validity test, reliability test, normality test, linearity test, simple linear regression analysis, partial correlation analysis, determination coefficient analysis and t test. From this research, it was found that the linear regression equation Y = 9.504 + 0.955X with a significance value (Sig) of 0.000. The T test also shows a significant effect, which means that the use of social media @panncafe is significantly effective in meeting the needs of K-Pop fans.@panncafe adalah akun media sosial Instagram yang memiliki konten informasi seputar aktivitas selebritas Korea Selatan. Adanya akun tersebut memudahkan para penggemar K-Pop di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai sesuatu hal yang terjadi atau apa saja kegiatan yang dilakukan oleh idolanya. Tujuan dari  penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar efektivitas penggunaan akun media sosial akun Instagram @panncafe dalam memenuhi kebutuhan informasi penggemar K-Pop yang menjadi pengikut dari akun tersebut. Penelitian ini menggunakan beberapa penunjang teori yaitu komunikasi massa, media baru, media sosial, kebutuhan informasi, dan efektivitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode survei. Populasi pada penelitian ini adalah penggemar K-Pop yang menjadi pengikut (followers) akun instagram @panncafe. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang ditentukan melalui probability sampling dan teknik simple random sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, analisis regresi linier sederhana, analisis korelasi parsial, analisis koefisien determinasi, dan uji t. Dari penelitinan ini didapati persamaan regresi linier Y = 9.504 + 0.955X dengan nilai signifikansi (Sig) sebesar 0.000. Uji T juga menunjukan adanya pengaruh yang signifikan, yang berarti penggunaan media sosial @panncafe efektif secara signifikan dalam pemenuhan kebutuhan penggemar K-Pop.
Pengaruh Daya Tarik Iklan di Konvergensi Media Terhadap Brand Awareness (Studi Iklan Tiket.com di YouTube Pada Kalangan Generasi Z di Jakarta) Felicia Herlyana; Lusia Savitri Setyo Utami
Prologia Vol 4, No 1 (2020): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v4i1.6463

Abstract

The presence of social media increases technological progress. One of the most accessed social media is YouTube. Aside from being a means of entertainment, YouTube is now a means of promotion. One company that uses YouTube as a promotional tool is Tiket.com. Tiket.com is a company most often used by young people in Indonesia. Research on discussing the advertising appeal of Tiket.com on YouTube on brand awareness of Z generation in Jakarta. This study aims to determine whether or not there is an influence of the attractiveness of advertisements on brand awareness and how much influence the attractiveness of advertisements on YouTube on brand awareness by using Tiket.com ads as research objects.. This research was conducted using quantitative survey methods. The population in this study was generation Z in Jakarta who had watched Tiket.com advertisements on YouTube with a sample of 115 respondents. The conclusions of the study show that there is an influence of advertising appeal of Tiket.com on YouTube on brand awareness is strong and equal to 61,9%, while the remaining 38,1% could be influenced by others factors. Hadirnya media sosial meningkatkan kemajuan teknologi. satu media sosial yang banyak diakses adalah YouTube. Selain sebagai sarana hiburan, kini YouTube menjadi  sarana promosi. Salah satu perusahaan yang menjadikan YouTube sebagai sarana promosi yaitu Tiket.com. Tiket.com merupakan perusahaan yang memberikan pelayanan reservasi tiket secara online yang menempati urutan kedua sebagai perusahaan tiket yang paling sering digunakan kalangan muda di Indonesia. Penelitian ini membahas tentang pengaruh daya tarik iklan Tiket.com di YouTube terhadap brand awareness generasi Z di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidak pengaruh dari daya tarik iklan terhadap brand awareness dan seberapa besar pengaruh daya tarik iklan di YouTube terhadap brand awareness dengan menggunakan iklan Tiket.com sebagai objek penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian ini adalah generasi Z di Jakarta yang pernah menonton iklan Tiket.com di YouTube dengan sampel penelitian sebanyak 115 responden. Hasil kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh daya tarik iklan Tiket.com di YouTube terhadap brand awareness bersifat kuat dan sebesar 61,9%, sedangkan sebanyak 38,1% dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. 
Pengaruh Komunikasi Persuasif Melalui Fitur Shopee Live Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Followers Lilybelleclothing di Aplikasi Shopee) Ellyvia Jesslyn Surianto; Lusia Savitri Setyo Utami
Prologia Vol 5, No 2 (2021): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v5i2.10218

Abstract

Lilybelleclothing is a fashion online shop especially for women that has been around for a long time since 2015 with a total of 109.8 thousand Shopee followers. Lilybelleclothing has succeeded in getting a turnover of up to 100 million per month by utilizing current developments, namely through Shopee Live. This study aims to determine the effect of persuasive communication through the Shopee Live feature on purchasing decisions (a study on the Followers Online Shop Lilybelleclothing in the Shopee application with two research variables, persuasive communication and purchase decisions and using the Elaboration Likelihood Model. Data processing and analysis techniques in this study used normality test technique, t test, analysis of the coefficient of determination, and simple linear regression test using SPSS application (Statistical Package for the Social Sciences) for Windows 2. The research was conducted by distributing questionnaires to 100 samples of Lilybelleclothing's followers through a purposive sampling method. The results showed that the dimensions of communicator credibility (variable x) were the most influencing and the dimension of purchase time (variable y) was the most influenced in this study. So based on the correlation coefficient test, it was found that the figure was 59.8%. influence of persuasive communication on the purchasing decisions of Shopee Lilybelleclothing followers.Lilybelleclothing merupakan online shop fashion khususnya untuk wanita yang telah lama berdiri sejak tahun 2015 dengan jumlah pengikut Shopee sebesar 109,8 ribu. Lilybelleclothing berhasil memperoleh omset mencapai 100 juta perbulan dengan memanfaatkan perkembangan zaman saat ini yaitu melalui Shopee Live. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Komunikasi Persuasif melalui Fitur Shopee Live Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Followers Online ShopLilybelleclothing di Aplikasi Shopee dengan dua variabel penelitian komunikasi persuasif dan keputusan pembelian serta menggunakan Elaboration Likelihood Model. Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji t, uji koefisien korelasi, dan uji regresi linear sederhana  dengan aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) for windows 2 . Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 sampel followers Lilybelleclothing melalui metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kredibilitas komunikator (variabel x) paling mempengaruhi dan dimensi waktu pembelian (variabel y) paling dipengaruhi pada penelitian ini. Maka berdasarkan uji koefisien korelasi ditemukan angka sebesar 59,8% pengaruh komunikasi persuasif terhadap keputusan pembelian followers Shopee Lilybelleclothing.
Aktivitas Marketing Public Relations Pt. Ebizu Prima Indonesia Dalam Meningkatkan Pengguna Aplikasi Manis Giovani Anggasta; Samsunuwiyati Mar’at; Lusia Savitri Setyo Utami
Prologia Vol 1, No 2 (2017): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v1i2.1953

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Aktivitas Marketing Public Relations PT. Ebizu Prima Indonesia dalam Meningkatkan Pengguna Aplikasi Manis. Aplikasi Manis adalah aplikasi loyalitas yang memberikan poin dari setiap nilai struk pembelanjaan kepada penggunanya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan melakukan wawancara dan observasi. Peneliti menggunakan teori Philip Kotler dan Kevin Lane Keller mengenai tujuh kegiatan Marketing Public Relations yang menjadi acuan dalam penelitian ini, sehingga dapat ditemukan kegiatan – kegiatan apa saja yang diaplikasikan oleh PT. Ebizu Prima Indonesia dalam meningkatkan pengguna aplikasi Manis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Ebizu Prima Indonesia baru menjalankan enam dari tujuh kegiatan Aktivitas Marketing Public Relations tersebut untuk meningkatkan pengguna aplikasi Manis.