Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Pemanfaatan Serasah Daun Mangrove sebagai Pakan Cacing Lur (Dendronereis pinnaticiris) Hartanti, Ninik Umi; Mulatsih, Sri; ., Nurjanah
OSEATEK No 08 (2011): April
Publisher : OSEATEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.064 KB)

Abstract

Polychaeta khususnya cacing lur (Dendronereis pinaticirris) merupakan sumber nutrisi pakan alami yang sangat penting untuk pertumbuhan, sintasan dan mempercepat maturasi udang.  Pohon bakau memiliki serasah (litterfall ) yang berperan aktif sebagai sumber bahan organik terlarut. Serasah mangrove merupakan guguran daun, ranting, kulit batang, bunga, buah dan biji pohon bakau yang dapat menjadi substrat dan pakan bagi biota maupun bakteri disekitarnya. Cacing lur ini belum bisa dibudidayakan secara masal disebabkan masih sangat terbatas penelitian mengenai cacing lur, salah satunya penelitian tentang pakan cacing lur ini belum pernah dilakukan. Kajian pemanfaatan serasah daun mangrove berbentuk flake untuk pakan diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan, dan sintasan serta laju penambahan bobot  tubuh cacing lur. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan dilakukan dengan 5 (lima) perlakuan yaitu : PO ( tidak diberi pakan ), P1 ( diberi pakan pelet nabati dari pabrikan), P2 (diberi pakan flake serasah daun Avicennia marina), P3 (diberi pakan flake serasah daun Rhizophora stylosa), P4 (diberi pakan campuran keduanya). Tiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali.  Pengambilan sampel penambahan berat dan segmen tubuh dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Parameter yang diamati berupa sintasan, penambahan berat tubuh, penambahan segmen tubuh, analisis proksimat flake mangrove, analisis asam amino flake mangrove, dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein serasah daun A.marina adalah 14,73 % , lebih tinggi dari pada R. stylosa yaitu sebesar 3,39%, sedangkan kandungan lemak R. stylosa 4,25 % berat kering, lebih tinggi dari pada A. marina yaitu sebesar 2,54 % berat Kering. Kandungan serat yang paling tinggi ditemukan pada R. stylosa.  Sintasan P1 (100% ),P2( 100 %), P3 (100%), P4 (100%) dan P0 ( 66,66 %). Jenis pakan yang berbeda mempengaruhi pertambahan bobot tubuh (P< 0.05), yaitu P0 (– 25mg), P1 ( 227 mg), P2 (31 mg), P3 (143 mg) dan P4 (134 mg). Pertambahan jumlah segmen pada P0 ( 17,333), P1 ( 59.867), P2 ( 18,400), P3 ( 48,600) dan P4 ( 34,200).  Pemberian pakan buatan dengan bahan baku serasah daun mangrove meningkatkan pertumbuhan dan tidak menurunkan sintasan cacing lur. Pertumbuhan cacing lur yang diberi pakan flake serasah daun R. stylosa lebih baik dari pada yang diberi pakan flake serasah A. marina dan campuran serasah dari kedua spesies tumbuhan mangrove tersebut Key Word : cacing lur, serasah mangrove, pakan
Model Optimasi Pengelolaan Kualitas Lingkungan melalui Peran Biofilter Rumput Laut (Gracilaria sp.) untuk Pengembangan Tambak yang Berkelanjutan Mulatsih, Sri; ,, Nurjanah
OSEATEK Vol 9, No 01 (2015): Juni
Publisher : OSEATEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.614 KB)

Abstract

Kondisi perairan dan lahan tambak di kawasan pesisir Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes mengalami peningkatan kualitas perairan dengan adanya peran biofilter rumput laut dengan hasil penyerapan kandungan nitrogen (N) yaitu 0,08% , kandungan phosphor 0,01 % dan kandungan unsur C organik yang terserap pada rumput laut 0,07 %. Keberadaan budidaya rumput laut di tambak mampu meningkatkan kualitas lingkungan tambak terutama kandungan bahan organik unsur N dan P dibandingkan dengan tambak yang tidak ditanami rumput laut. Perbedaan tersebut tercemin dari kandungan BO, N,P pada akhir penelitian sebesar BO 112,72 %, N 0,34 % dan P 0,02 % untuk tambak rumput laut. Sedangkan tambak yang tidak ditanami rumput laut kandungan BO, N,P adalah : BO 106,20 %, N 0,32 % dan P 0,01 %. Kualitas air selama penelitian menunjukan bahwa kulitas air berada pada kisaran yang layak untuk kegiatan budidayaKata kunci : Model Optimasi, Kualitas Lingkungan,Biofilter, Pengembangan Tambak
EXPLORING THE INDONESIAN ECONOMIC LANDSCAPE AND STRUCTURAL CHANGE Firdaus, Muhammad; Kurniawan, Budi; Mulatsih, Sri
Journal of Indonesian Economy and Business Vol 27, No 1 (2012): January
Publisher : Journal of Indonesian Economy and Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.513 KB)

Abstract

In assessing the economic impact of a sector or a group of sectors on a single or multiregional economy, input-output analysis has been proven to be a popular method.This paper explores the degree of structural change of the Indonesian economy using the input-output frame work. It examines how linkages among economic sectors have evolved from 1971-2008 and identifies which economic sectors exhibited the highest inter-sectoral linkages. The study finds that manufacturing consistently becomes the key sector in the Indonesian economy. Indonesian cannot afford to leapfrog the industrialization stage and largely depend on a service-oriented economy when the potential for growth still lies primarily in manufacturing. The graphical presentation of inter-industry relationship through the “Multiplier Product Matrix” (MPM) and its associated “economic landscape” provides a visualization of the Indonesian economic landscape for selected years and how it has changed over time.Keywords: economic landscape, structural change, input output model, key sector
Perjalanan Klinis Pasien Leukemia Limfoblastik Akut dengan Kromosom Ph-Positif (Philadelphia Chromosome) Mulatsih, Sri; Ritonga, Serasiamy
Indonesian Journal of Cancer Vol 3, No 4 (2009): Oct - Dec 2009
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.874 KB)

Abstract

Penderita leukemia limfoblastik akut (LLA) dengan kromosom philadelphia secara umum mempunyai luaran terapi yang buruk. Dilaporkan perjalanan klinis penderita LLA anak dengan Ph-positif. Pasien laki-laki usia 6 tahun, datang dengan jumlah leukosit 102.000/ul. Hasil pemeriksaan fusi gena menunjukkan Ph-positif (BCR-ABL tipe LLA), sehingga pasien didiagnosis sebagai LLA risiko tinggi. Pasien berhasil mencapai remisi fase induksi, namun mengalami relaps saat fase reinduksi (minggu 17), sehingga diulang terapi dari awal. Dalam fase rumatan awal, penderita mengalami sepsis, batuk-batuk, dan ada massa di punggung. Diagnosis saat itu adalah adanya keganasan sekunder malignant peripheral nerve sheath tumor, dengan penyebaran ke paru dan hati. Pasien meninggal karena gagal napas akibat metastasis paru.Kata kunci: leukemia, philadelphia, kromosom
Leukemia Myeloblastik Akut: Luaran Terapi di RSUP DR. Sardjito, Yogyakarta, 2004-2008 NURMALASARI, SITI AURELIA; WIDJAJANTO, PUDJO HAGUNG; MULATSIH, SRI; PURWANTO, IGNATIUS
Indonesian Journal of Cancer Vol 6, No 2 (2012): Apr - Jun 2012
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.115 KB)

Abstract

Latar belakang: insiden Leukemia Myeloblastik Akut (LMA) anak meningkat dari tahun ke tahun, namun keberhasilan terapi masih rendah. Tujuan: mengetahui overall survival pasien LMA anak dan faktor prognosis yang mempengaruhi luaran terapi di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta, Januari 2004 - Desember 2008. Metode: anak usia < 15 tahun dan baru terdiagnosis LMA dimasukkan dalam penelitian ini. Faktor prognosis meliputi jumlah lekosit saat diagnosis dan status gizi. Analisis overall survival menggunakan metode Kaplan-Meier. Faktor prognosis dianalisis menggunakan regresi Cox. Hasil: terdapat 56 (63,6%) pasien menjalani kemoterapi dengan modifikasi protokol NOPHO-AML 93. Didapatkan 19 (33,9%) pasien meninggal, 4 (7%) relaps, 32 (57%) drop out, dan 1 (2%) survive. Median survival 3,05 bulan (10 hari - 2,8 tahun). Overall survival 3 tahun adalah 19 ± 10%. Kesimpulan: prognosis LMA anak di institusi kami masih buruk. Progresivitas penyakit, toksisitas obat, dan belum memadainya supportive care berperan dalam kematian pasien LMA anak.Kata kunci: LMA anak, faktor prognosis, overall survival.
Bagaimana Prognosis Histiocytosis? Sebuah Laporan Kasus Mulatsih, Sri; Lestari, Rini Dwi
Indonesian Journal of Cancer Vol 7, No 1 (2013): Jan - Mar 2013
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2487.516 KB)

Abstract

Penderita histiocytosis dengan keterlibatan multiorgan dan disertai gangguan fungsi organ mempunyai prognosis buruk dan tingkat mortalitas tinggi. Dilaporkan seorang penderita histiocytosis, usia 1 tahun 1 bulan yang datang dengan kelainan di kulit seperti dermatitis seboroik dan gizi buruk. Dalam pemeriksaan ditemukan keterlibatan sistem limfe, paru, hepar, tulang, dan kuku, selain kelainan kulit yang terlihat. Selain itu, juga didapatkan gangguan pada fungsi sumsum tulang yang ditunjukkan dengan adanya anemia dan trombositosis. Saat ini anak masih menjalani pengobatan sesuai protokol histiocytosis dan memasuki minggu ke-12 (fase rumatan) dengan kondisi kelainan kulit, organ, dan gangguan fungsi sumsum tulang yang membaik.Kata kunci: Langerhans cell histiocytosis, keterlibatan multiorgan, gangguan fungsi organ, prognosis 
Nyeri Sebelum Kemoterapi sebagai Prediktor Rendahnya Kualitas Hidup Penderita Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) Anak-Anak DANUAJI, RIVAN; MULATSIH, SRI; SUTARNI, SRI
Indonesian Journal of Cancer Vol 4, No 2 (2010): Apr - Jun 2010
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chemotherapy and stem cell transplantation are the main therapy in childhood leukemia. Pain is one of symptom that may occur in acute lymphoblastic leukemia (ALL) and may influence quality of life (QOL). The aim of this study is to determine correlation between pain before chemotherapy and the QOL of children with ALL. A cohort retrospective study was conducted. Quality of life was measured by PedsQLTM 3,0 version. Univariate analysis showed 7 factors as predictor of QOL. There were age, father’s and mother’s education, family income, risk’s group, pain after and before chemotherapy. Multivariate analysis showed family income (RR: 1,61; 95% CI: 1.50 – 17.29) and pain after chemotherapy (RR: 3.24, 95% CI: 1.36 – 7.68) were significantly influenced ALL childhood’s QOL. Pain before chemotherapy could be used as a predictor of ALL childhood’s QOL. Family income and pain after chemotherapy was independent predictor.
Pemahaman Perawat Mengenai Medication Errors di Bangsal Perawatan Kanker Anak RSUP Dr. Sardjito MULATSIH, SRI; DWIPRAHASTO, IWAN; -, SOETARYO
Indonesian Journal of Cancer Vol 9, No 3 (2015): Jul - Sept 2015
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.256 KB)

Abstract

Advances in medical therapy including prosecuting perpetrators paramedics to carry out a good treatment standards because the risk of medication errors events are higher. The purpose of this study was to determine the level of understanding about ME paramedics in the department of child cancer ward Dr. Sardjito.Do pre- and post- design with a quasi-experimental methods. The sample was nurses who serve childhood cancer patients. Intervention in the form of socialization policies, handbooks and training ME. Evaluation of outcomes given the level of understanding of nurses using a questionnaire before and after intervention.Of the officers a number of 24 pre and 23 post-intervention found no difference statistically significant on all respondents between before and after the intervention in terms of gender, the last education, type of work, whether there is a work permit, work sites and the average period work. There is an increase in the number of nurses who received the intervention of 11 (46%) to 21 (91%). An understanding of ME increased significantly (P <0.05) after receivingintervention, however, the respondents still do not fully understand the source of ME. Understanding the paramedics about ME is quite good, especially after training and familiarization guidebook, unlessthe source ME needed more specific training methods to improve the understanding of ME. Kemajuan terapi menuntut para pelaku kesehatan, termasuk paramedis, untuk melaksanakan standar pengobatan yang baik karena risiko kejadian Medication Errors (ME) yang semakin tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pemahaman paramedis mengenai ME di bangsal perawatan kanker anak RSUP Dr. Sardjito. Dilakukan pre- dan post- design dengan metoda kuasi ekperimental. Sebagai sampel adalah perawat yang melakukan pelayanan pasien kanker anak. Intervensi yang dilakukan berupa sosialisasi kebijakan, buku panduan, serta pelatihan Medication Errors (ME). Evaluasi luaran dengan melihat tingkat pemahaman perawat menggunakan kuesioner sebelum dan setelah intervensi.Dari petugas 24 pre- dan 23 post-intervensi, tidak ditemukan perbedaan bermakna secara statistik pada seluruh responden antara sebelum dan sesudah intervensi dalam hal jenis kelamin, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, ada tidaknya surat ijin bekerja, lokasi kerja, serta rata-rata masa kerja. Terdapat peningkatan jumlah perawat yang mendapatkan intervensi dari 11 (46%) menjadi 21 (91%). Pemahaman tentang ME meningkat secara bermakna (P < 0,05) setelah mendapatkan intervensi. Namun demikian, responden masih belum sepenuhnya memahami mengenai sumber ME. Pemahaman paramedis mengenai ME cukup baik, terutama setelah dilakukan pelatihan dan sosialisasi buku pedoman, kecuali mengenai sumber ME. Diperlukan metoda pelatihan yang lebih spesifik untuk meningkatkan pemahaman ME, khususnya paramedis.
DESAIN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI PEMILAHAN SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK BERDASARKAN PERSEPSI IBU - IBU RUMAH TANGGA Syaufina, Lailan; Mulatsih, Sri; Yudhistirani, Sri Anastasia
Konversi Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Konversi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, volume sampah yang tinggi  di Jakarta merupakan salah satu masalah penting bagi masyarakat Jakarta Timur. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kebersihan Pemerintah Jakarta Timur, ada sekitar 30% dari volume sampah yang tidak dikirim ke TPA per hari. Masalah ini berkaitan dengan kurangnya pendidikan tentang pentingnya pemisahan sampah oleh sebagian besar warga. Aturan pemerintah tentang pengelolaan sampah masih belum sepenuhnya dilaksanakan. Suatu lembaga  konseling terpadu yang mengelola sampah untuk semua komponen di masyarakat diperlukan untuk memberikan hasil yang optimal. Sistem Pengelolaan Sampah harus melibatkan ibu-ibu rumah tangga dan harus  menerapkan Pemerintah Peraturan Nomor 81 Tahun 2012 tentang tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan jenis sampah rumah tangga yang lain. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan sistem pemisahan pengelolaan sampah terpadu, volume sampah akan dturunkan sebesar 33%. Penurunan ini disebabkan karena daur ulang sampah anorganik. Melalui cara ini, pemerintah Jakarta hanya perlu untuk mengelola sampah organik yang yang terdiri 67% dari semua limbah. Ini adalah suatu cara untuk mengurangi jumlah volume sampah di JakartaKata Kunci : manajemen limbah, pemisahan, limbah organic, limbah anorganik 
THE USE OF THEMATIC PROGRESSION TO IMPROVE THE COHERENCE OF THE STUDENTS’ WRITINGS Mulatsih, Sri
ETERNAL Vol 1, No 2 (2010): Agustus Vol 1 No 2
Publisher : ETERNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract To produce good writings, the students need to know how to organize Theme and Rheme in their writings to make their writings coherent. This organization of Theme and Rheme is known as Thematic Progression. This classroom action research was conducted to know whether Thematic Progression really improved the coherence of the students’ writings. The population in this research consisted of 104 second semester students taking Paragraph-Based Writing course in 2008-2009 academic year at English Department, Faculty of Languages and Letters, Dian Nuswantoro University. They were given a treatment about Thematic Progression. After receiving this treatment, they were asked to write English paragraphs using certain paragraph development, and the results were evaluated. The cycle was iterated for three times. The sample of this research was taken randomly using purposive random sampling. Forty  students were taken as the sample, especially those who had the complete marks for the whole cycles. The result showed the significant improvement on the coherence on the students’ writings  indicated by the increased mean scores in every cycle. The thematic progression pattern the students mostly employed in developing their paragraphs is theme reiteration. The second preferred is zig-zag pattern, while multiple pattern was rarely employed in their writings. Key words: Coherence, Rheme, Students’ writings, Thematic Progression patterns, Theme.