Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kajian Kawasan Komoditi Unggulan dalam Era dan Desentralisasi di Kabupaten Morowali Syamsuddin Syamsuddin; Azib Asro'i
Jurnal Manajemen Bisnis Performa Vol 6, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/performa.v6i2.6543

Abstract

Tujuan umum dari kajian ini adalah menganalisis kawasan komoditi unggulan dalam era otonomi dan desentralisasi di Kabupaten Morowali. Sasaran khusus yang dicapai dalam kajian ini adalah teridentifikasinya komoditi-komoditi unggulan pada beberapa kawasan di Kabupaten Morowali. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pengambil kebijakan (pemda setempat) sebagai acuan untuk menyusun berbagai kebijakan berkatan dengan penentuan komoditi-komoditi unggulan disetiap kawasan di Kabupaten Morowali.Adapun alat analisis yang akan digunakan dalam kajian ini adalah: 1. Analisis Klassen Typologi, 2. Analisis Hirarki Proses (AHP).Kawasan dalam kajian ini terbagi menjadi 3 kawasan, yakni kawasan I (Kecamatan Bungku Tengah) dengan daerah hinterlandnya adalah Kecamatan Bahadopi, Kecamatan Bungku Selatan, Kecamatan Menui Kepulauan. Kawasan II (Kecamatan Lembo) dengan daerah hinterlandnya adalah Kecamatan Bungku Barat, Witaponda dan Kecamatan Bumi Raya. Kawasan III (Kecamatan Petasia) dengan daerah hinterlandnya adalah Kecamatan Mori Atas, Kecamatan Sayojaya, Kecamatan Bungku Utara dan Kecamatan Mamosalato.Hasil kajian diperoleh bahwa: 1) Komoditi unggulan sektor perkebunan di kawasan I adalah kako menempati peringkat pertama, sagu menempati peringkat kedua dan peringkat ketiga komoditi kelapa. Sedangkan komoditi unggulan di kawasan II adalah kelapa peringkat pertama, kakao menempati peringkat kedua dan peringkat ketiga komoditi sagu. Di kawasan III komoditi unggulannya adalah sagu peringkat pertama; kelapa menempati peringkat kedua dan peringkat ketiga komoditi kakao. 2) Di sub sektor pertanian bahan makanan, kawasan I komoditi unggulannya adalah padi sawah peringkat pertama dengan ubi kayu menempati peringkat kedua dan peringkat ketiga padi ladang. Di kawasan II komoditi unggulannya padi sawah peringkat pertama, ubi kayu menempati peringkat kedua dan peringkat ketiga tanaman padi ladang. Di kawasan III komoditi unggulannya adalah padi sawah peringkat pertama, ubi kayu menempati peringkat kedua dan peringkat ketiga padi ladang. 3) Pada sub sektor peternakan, komoditi unggulan di kawasan I adalah sapi peringkat pertama, kambing menempati peringkat kedua dan peringkat ketiga babi. Di kawasan II komoditi unggulannya adalah sapi peringkat pertama, kambing menempati peringkat kedua dan peringkat ketiga kerbau. Di kawasan III komoditi unggulannya adalah sapi menempati peringkat pertama, kambing menempati peringkat kedua dan peringkat ketiga babi.Kata Kunci: Komoditi Unggulan. 
Dampak Implementasi Sistem Mutu ISO-9000 Terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum di Kota Palu Sulawesi Tengah (Survei pada RSU Pemerintah dan RSU di Kota Palu) Syamsuddin Syamsuddin; Azib Asro'i
Jurnal Manajemen Bisnis Performa Vol 5, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/performa.v5i2.6536

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi sistem mutu ISO-9000 dalam dimensi aspek produk, aspek pelaksanaan, dan aspek peran manajemen secara parsial dan simultan terhadap kinerja rumah sakit umum di Kota Palu Sulawesi Tengah. Tujuan tersebut, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode sensus, jenis penelitian deskriptif-verifikatif, metode penelitian explanatory survey, teknik yang digunakan adalah cross sectional, serta objek dalam penelitian ini adalah kinerja rumah sakit umum di Kota Palu Sulawesi Tengah.Hasil pengujian hipotesis pertama (aspek produk) menunjukkan bahwa sistem mutu ISO-9000 dari aspek produk secara parsial berpengaruh negative terhadap kinerja rumah sakit umum di Kota Palu Sulawesi Tengah yaitu sebesar (-2.8) persen; dengan rincian besarnya pengaruh langsung yaitu 47,9 persen, serta besarnya pengaruh tidak lagsung yang melalui aspek pelaksanaan dan aspek peran manajemen yaitu (-50.7) persen.Hasil pengujian hipotesis pertama (aspek pelaksanaan) menunjukkan bahwa sistem mutu ISO-9000 dari aspek pelaksanaan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja rumah sakit umum di Kota Palu Sulawesi Tengah yaitu sebesar 21.9 persen; dengan rincian besarnya pengaruh langsung yaitu 13.2 persen, serta besarnya pengaruh tidak langsung yang melalui aspek produk dan aspek peran manajemen yaitu 8.6 persen.Hasil pengujian hipotesis pertama (aspek peran manajemen) menunjukkan bahwa sistem mutu ISO-9000 dari aspek peran manajemen secara parsial berpengaruh terhadap kinerja rumah sakit umum di Kota Palu Sulawesi Tengah yaitu sebesar 75.1 persen; dengan rincian besarnya pengaruh langsung yaitu 82.4 persen, serta pengaruh tidak langsung yang melalui aspek produk dan aspek pelasanaan yaitu (-7.3) persen.Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa sistem mutu ISO-9000 (aspek produk, aspek pelaksnaan, aspek peran manajemen) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja rumah sakit umum di Kota Palu Sulawesi Tengah yaitu sebesar 94.2 persen, serta 5.8 persen ditentukan oleh variabel luar. Kata Kunci: ISO-9000
ANALISIS BIAYA LOGISTIK PETANI BAWANG MERAH KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Virna Alisha Ningsih Naser; Saharuddin Kaseng; Syamsuddin Syamsuddin
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako (JIMUT) Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jimut.v4i3.131

Abstract

This study aims to determine and analyze the logistics cost structure, logistics costs incurred, and the total cost of logistics onion farmer Sigi Biromaru District Sigi Regency. Population in this study is onion farmers in Sigi Biromaru District Sigi Regency with a land area of ½ ha with sampling technique is culster random sampling, with the number of samples of 12 groups of farmers. The results showed that the logistics cost structure of onion farmers in Sigi Biromaru sub-district of Sigi Regency consists of 4 activities, namely packing of Rp.23.382.000, warehousing or warehousing of Rp.31.370.000, order processing and information system of Rp.1.804.000 and transportation amounting to Rp 13,380,000 with total total cost of losing Rp.69.936.000 for all existing farmer groups with all activities occurring on shallot farming. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis struktur biaya logistik, biaya logistik yang dikeluarkan, dan total biaya logistik petani bawang merah Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi.Populasi dalam penelitian ini adalah petani bawang merah yang berada di Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi dengan luas lahan ½ ha dengan teknik penarikan sampel ialah culster random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 12 kelompok petani. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur biaya logistik petani bawang merah di Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi terdiri dari 4 kegiatan yaitu packing sebesar Rp.23.382.000, warehousing atau pergudangan sebesar Rp.31.370.000, order processing and information system sebesar Rp.1.804.000 dan transportation sebesar Rp.13.380.000 dengan total biaya losgitik yang dikeluarkan secara keseluruhan sebesar Rp.69.936.000 untk semua kelompok petani yang ada dengan semua aktivitas yang terjadi pada pertanian bawang merah.
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK TELUR AYAM PADA UD AMINA KELURAHAN PETOBO DI KOTA PALU Diah Anggraeni Mahid; Saharuddin Kaseng; Syamsuddin Syamsuddin
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako (JIMUT) Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.727 KB) | DOI: 10.22487/jimut.v4i3.130

Abstract

This study aims to determine and analyze the quality control of chicken eggs in an effort to control the level of chicken egg disability and whether the level of disability is within the limits of control at UD Amina Palu. Quality control process applied. UD Amina Palu in chicken egg production is using vasninator service provider of medicines. A common defect criteria for chicken egg production in UD Amina is egg crack criteria as much as 209 eggs, of the four criteria, ie cracking, hollow, thin, pale and broken. The method used is descriptive method with census sampling technique where the samples taken as much as the population produced during 25 working days. This research uses product quality control analysis tool based on Statistical Quality Control (SQC) method for attribute data by using Check Sheet and P-chart disability proportion control chart with standard deviation 3. The result of this research shows that the quality control of defect product done by UD Amina The hammer is in a controlled state or is within the limits of control. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengendalian kualitas telur ayam dalam upaya mengendalikan tingkat kecacatan telur ayam dan apakah tingkat kecacatan berada dalam batas pengendalian pada UD Amina Palu. Proses pengendalian kualitas yang diterapkan. UD Amina Palu dalam produksi telur ayam adalah menggunakan jasa vasninator penyedia obat-obatan. Kriteria kecacatan yang sering terjadi pada produksi telur ayam di UD Amina adalah kriteria telur retak sebanyak 209 butir, dari keempat kriteria, yaitu retak, berlubang, tipis, pucat dan pecah. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan sampel secara sensus dimana sampel yang diambil sebanyak populasi yang dihasilkan selama 25 hari kerja. Penelitian ini menggunakan alat analisis pengendalian kualitas produk berdasarkan metode Statistical Quality Control (SQC) untuk data atribut dengan menggunakan Check Sheet dan peta kendali proporsi kecacatan P-chart dengan standar deviasi 3. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengendalian kualitas produk cacat yang dilakukan oleh UD Amina Palu dalam keaadaan terkendali atau berada dalam batas pengendalian.
Penguatan Ekonomi Rumah Tangga Melalui Pemanfaatan Lahan Tidur (Pengabdian Pada Masyarakat Vatutela Tondo) Bakri Hasanuddin; Harnida Wahyuni Adda; Syamsuddin; Yoberth Kornelius; Pricylia Chintya Dewi Buntuang
Jurnal SOLMA Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v11i1.8266

Abstract

Background: Ketidakmampuan secara finansial dalam kehidupan sosial masyarakat yang bermukim di wilayah Vatutela Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore, tampak nyata. Salah satu ukurannya adalah ketidakmampuan pembiayaan sekolah terhadap anak-anak mereka. Banyak anak usia sekolah tidak dapat melanjutkan pendidikannya karena tidak adanya jaminan pembiayaan dari kepala rumah tangga. Wilayah Vatutela sesungguhnya mememiliki potensi alam yang cukup bagi masyarakatnya, yang dapat dikembangkan sebagai lahan pertanian, perkebunan, atau ladang. Nantinya lahan teresbeut dapat dikelola dan menjadi pekerjaan tetap bagi masyarakatnya. Beranjak dari kenyataan tersebut, kegiatan pengabdian ini bertujuan; 1) Menciptakan kerja yang menghasilkan pendapatan bagi rumah tangga; 2) Menginisiasi pengelolaan lahan yang selama ini terabaikan menjadi lahan produktif; 3) Dukungan dan pembinaan motivasi berwirausaha. Metode: Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode pembelajaran andragogi yang bertujuan menciptakan para mitra dapat mengarahkan dirinya sendiri dan mampu menjadi guru bagi dirinya sendiri. Hasil: Tampak pada perluasan lahan garapan masyarakat oleh karena tersedianya air yang lebih dekat pada lahan perkebunan. Kesimpulan: Penguatan ekonomi rumah tangga mulai tampak dengan menghasilkan produksi perkebunan yang dapat dikonsumsi sendiri ataupun dijual di pasar seperti, jagung, kacang tanah, dan sayur-sayuran.
Humanitarian Logistics Distribution In Natural Disaster Risk Mitigation In Central Sulawesi Syamsuddin Syamsuddin; Sulaiman Miru; Saharuddin Kaseng; Fatlina Z; Asngadi Asngadi; Suci Rohmawati
Journal Research of Social Science, Economics, and Management Vol. 2 No. 3 (2022): Journal Research of Social Science, Economics, and Management
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3724.844 KB) | DOI: 10.59141/jrssem.v2i03.261

Abstract

This research aims to find out the distribution model of humanitarian logistics applied when dealing with natural disasters in Pasigala (Palu, Sigi, and Donggala) and to find out the optimal humanitarian logistics distribution model in dealing with natural disasters in Pasigala, Central Sulawesi. The paradigm in this research is based on the phenomenological paradigm and is qualitative. The research was conducted in the affected area of Pasigala through data collection techniques in the form of interviews with informants consisting of disaster survivors and disaster management institutions from both government and non-government. The analysis tool in this research uses the NVIVO 12 Plus software. The results of the research show that the humanitarian logistics distribution model that has been carried out by the relevant institutions has a different structure. The distribution of logistics is still considered not optimal because there are obstacles that have an impact on new problems such as overlapping logistical assistance in several areas therefore it is necessary to propose a redesign of the humanitarian logistics distribution model based on the results of the analysis that has been carried out
Model of Cooperative Business Competitiveness Based on Business Type in Hammer City Syamsul Bahri Dg. Parani; Syamsuddin
Jurnal Multidisiplin Madani Vol. 3 No. 2 (2023): February 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/mudima.v3i2.2957

Abstract

Advances in science and technology in the current century have changed the face of the world in various aspects of life, especially in the economic field. Where the economic world order becomes centered on individual profits, namely the owners of capital (capitalism). So that an economic system is needed that does not only enrich the owners of capital. One of the economic systems that can be applied to overcome this gap is the people's economy or known as cooperatives. Cooperatives that are expected by the constitution as a people's economic movement known as the pillars of the national economy have not been able to keep up with the efforts of other economic actors, due to internal and external factors, which have an impact on weak business competitiveness. Therefore, the purpose of this research is to find out and analyze how the competitiveness model of savings and loan cooperatives, services, consumers, and producers in Palu City. The analysis technique used is descriptive SWOT technique combined with generic strategies and the 2020 policy of the Indonesian Ministry of Cooperatives and SMEs on cooperative empowerment. The results obtained competitiveness strategies used by each cooperative are: savings and loan cooperatives use aggressive strategies, service cooperatives use defensive strategies, consumer cooperatives use turn-around strategies, and producer cooperatives use diversification strategies
INNOVATIVE WORK BEHAVIOR ANALYSIS OF MSME EMPLOYEES: THE ROLE OF CREATIVE SELF-EFFICACY, ORGANIZATIONAL CULTURE AND PSYCHOLOGICAL EMPOWERMENT AS PREDICTORS Setiyawami Setiyawami; Amelia Setyawati; Deara Shinta Lestari; Emi Wakhyuni; Syamsuddin Syamsuddin
SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sultan Agung Pematangsiantar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37403/sultanist.v11i1.480

Abstract

Technological advances and disruptions in various fields of the economy have resulted in the existence of innovative work behaviors that are urgently needed for business actors. For business actors, understanding employee behavior is very important, with the hope that business actors can predict and create productive employee performance. Related to innovative behavior for employees, it is very crucial for business actors to understand and know the characteristics of each employee at work. The research's main objective is to analyze the effect of creative self-efficacy, organizational culture, and psychological empowerment on innovative work behavior. The sample in this study is 160 employees who work in SMEs which are determined by the convenience sampling approach. Data analysis used the SPSS application by displaying the results of data processing through research instrument tests with validity and reliability tests, multiple regression analysis, coefficient of determination and hypothesis testing. Based on the results of data analysis concluded that creative self-efficacy, organizational culture, and psychological empowerment have a positive and significant effect on innovative work behavior. The research implications inform that the behavior of employees working in the MSME sector can be more innovative, it requires high creative self-efficacy and business actors can provide motivation that encourages them to be enthusiastic at work. In addition, psychological empowerment also needs to be increased by providing psychological support for employees.
DESAIN DAN PRIORITAS RESPON TEKNIS PEGEMBANGAN INDUSTRI ROTAN KOTA PALU MELALUI IMPLEMENTASI MODEL FUNGSI PENYEBARAN MUTU (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) Asngadi; Syamsuddin; Sulaiman Miru; Saharuddin Kaseng; Husein HM Saleh
Media Bina Ilmiah Vol. 18 No. 1: Agustus 2023
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rotan telah menjadi ikon pengembangan industri Kota Palu melalui penetapan menjadi kompetensi inti industri daerah (KID). Pada sisi yang lain, hingga kini perkembangan industri belum menunjukkan geliat yang kuat, terutama untuk menumbuhkan klaster industri yang tangguh. Peran Akademik-bisnis-government merupakan potensi yang dapat dioptimalkan untuk menjadikan idustri rotan Kota Palu untuk tumbuh dan berkembang di masa depan. Untuk itu, penentuan priotitas respon teknis dalam pengembangan industri rotan menjadi sesuatu yan sangat esensial. IKM akan menjadi tangguh jika memiliki human capital yang kuat, organisational yang mapan dan relational capital yang kuat yang menciptakan sinergi dalam menciptakan lingkungan bisnis yang kuat di masa mendatang.