Erry Yudhya Mulyani
Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna Utara, Tomang Tol, Kebon Jeruk, Jakarta Barat – 11510

Published : 34 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

STATUS GIZI BERDASARKAN POLA MAKAN ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN RAJEG TANGERANG (NUTRITIONAL STATUS BASED ON PRIMARY SCHOOL STUDENT’S DIETARY INTAKE IN RAJEG DISTRICT TANGERANG CITY) Anzarkusuma, Indah Suci; Mulyani, Erry Yudhya; Jus’at, Idrus; Angkasa, Dudung
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.411 KB)

Abstract

Abstrak Penduduk yang mengkonsumsi makanan dengan nilai gizi di bawah 70% dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) masih tinggi (40,6%) dan banyak dijumpai pada anak usia sekolah (41,2%). Prevalensi anak usia sekolah dengan status gizi kurus di provinsi Banten sebesar 9,5% lebih tinggi dari angka nasional (7,6%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status gizi berdasarkan pola makan anak sekolah di Kecamatan Rajeg Tangerang. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi merupakan anak sekolah dasar di wilayah Kecamatan Rajeg Tangerang. Sampel berjumlah 124 anak. Analisis data dengan menggunakan pengujian statisik dengan uji t tidak berpasangan, one-way ANNOVA dan korelasi Pearson. Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki (53.2%) dengan rata-rata umur 10 tahun dan berada pada kelas 4 SD (37.9%). Berdasarkan IMT/U didapatkan rata-rata nilai Z-score (-0.4±1.8). Responden yang memiliki frekuensi makan 3 kali dalam sehari sebanyak 53.2%, memiliki kebiasaan sarapan pagi sebanyak (94.4%) dan tidak memiliki kebiasaan membawa bekal makanan sebanyak (79,0%), dengan rata-rata nominal uang saku sebesar (3200±1.400) rupiah. Ada perbedaan status gizi anak berdasarkan frekuensi makan (p<0,05), tidak ada perbedaan status gizi anak berdasarkan jenis kelamin, umur,  nominal uang saku, kebiasaan sarapan pagi dan kebiasaan membawa bekal makanan (p≥0.05). Perlu dilakukan program pembinaan gizi dan pengetahuan kesehatan seperti diadakannya penyuluhan untuk siswa dan pembinaan UKS tentang pentingnya sarapan dan membawa bekal makanan, sanitasi dan makanan jajanan yang sehat Kata Kunci: Status Gizi, Pola Makan, Anak Sekolah Dasar AbstractRISKESDAS 2010 showed the prevalence of food consumption below 70% of Recommended Daily Intake (RDI) 2004 was 40.6% while among school-age children was about 41.2 %. The prevalence of underweight (Body-Mass-Index for age = BMI/A) was 7.6%; in Banten province was about 9.5%. This study aims to determine the differences of nutritional status among school aged children in relation to their dietary pattern in a primary school, District of Rajeg, Tangerang, Banten. This is a cross-sectional study. The population is a primary school children, with total respondent of 124 children. Dietary patterns and anthropometric measurements were conducted by trained junior nutritionists. Independent t-test, correlation and one-way Anova were employed to answer research questions. Most of respondent are male (53.2 %) with an average 10 years of age and in mostly in 5th grade (62.1 %). Average value of Z –score BMI/Age was (-0.4 ± 1.8). About 53.2% have 3 meals a day, 94.4 % having breakfast, and if there is no breakfast at home (79%) those students get their pocket money about 3200 ± 1400 rupiah/day. There is a difference OF nutritional status based on the frequency of meals (p< 0.05). There were no difference in nutritional status by sex, age, having breakfast at home, and no correlation with nominal allowances (p ≥ 0.05). Intensive counseling and nutrition education for school children should be given by teacher, especially information regarding the importance of breakfast or habit of bringing food or healthy snack, sanitation and personal hygiene. Keywords: Nutritional Status, Dietary Pattern, School Aged-children
Upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dalam Peningkatan Pengetahuan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Rumah Tangga pada Nelayan di Muara Angke, Jakarta Silviana, Intan; Mulyani, Erry Yudhya; Novianti, Titta; Zelfino, Zelfino; Handayani, Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPendahuluan: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tumah tangga adalah upaya un-tuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Menurut data RISKESDAS tahun 2013, proporsi nasional rumah tangga dengan PHBS baik adalah 32,3 persen,sementara target dari Kementerian Kesehatan adalah mencapai 70% pada tahun 2014. Dari indikator PHBS rumah tangga tersebut, prevalensi nasional rumah tangga yang melakukan pemberian ASI eksklusif yaitu hanya sebesar 38%, dan perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun yaitu 47,2%. Masih banyak masyarakat di wilayah Muara Angke, Jakarta, yang masih belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga, sehingga angka kejadian diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih merupakan angka kesakitan tertinggi di Puskesmas Muara Angke. Hal tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan upaya-upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dalam rangka me-ningkatkan pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga pada ibu nelayan di Muara Angke, Jakarta. Metode Pelaksanaan: Kegiatan upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi ini meliputi kegiatan penelitian untuk meng-identifikasi pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga, kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga, dan sosialisasi pesan perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga melalui media KIE, seperti poster, booklet, dan lain-lain. Kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tatanan Rumah Tangga dilakukan pada hari Rabu, 25 Juni 2014, ber-tempat di pelataran Masjid As-Salam di wilayah PHPT Muara Angke, dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang. Materi-materi yang disampaikan meliputi materi mengenai perilaku kesehatan ibu dan anak, perilaku sanitasi lingkungan, perilaku pengolahan makanan, dan perilaku pengolahan limbah rumah tangga. Hasil: Berdasarkan hasil penyu-luhan kesehatan, didapatkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu nelayan di wilayah PHPT Muara Angke mengenai perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga dari 48,6% yang memiliki pengetahuan yang baik sebelum penyuluhan menjadi 62,8% memiliki pengetahuan yang baik sesudah penyuluhan. Perlu adanya kegiatan upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang berkelanjutan dalam rangaka mening-katkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada ibu-ibu nelayan di PHPT Muara Angke. Kata kunci: perilaku hidup bersih dan sehat, upaya komunikasi, informasi
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKOLAH MELALUI SOSIALISASI PESAN MAKAN SAYUR DAN BUAH PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Mulyani, Erry Yudhya; Jusat, Idrus
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractHealthy Eating Patterns with a Balanced Nutrition is one of the main factors in the complexity of nutritional problems in Indonesia. Education and counseling on health and nutrition to the community is not an easy, it’s because of concerns to behavioral changes. RISKESDAS 2010 data showed the nutritional status based on weight for age and weight for height in Jakarta were 10.1% (obese) and 10.8% (underweight), respectively. Based on the nutritional status indicator BMI for age in DKI Jakarta had a prevalence of 12.8% of obese and 6.5% for underweight. The purpose of this activity was to Empower Community at Schools through by socialization messages of eating vegetables and fruit in pre-school children, in an effort to improve the knowledge, attitudes, and behaviors about eating vegetables and fruit at TK Pelita Hati, Villa Dago Tol, Serua-Ciputat. The method used was a cross-sectional design. The target in this activity is the pre-school age children at KB / TK Pelita Hati. The total number of sample were 65 students from play group to grade at TK A and B. The results showed that the description of children’s knowledge about food sources 26.60 ± 7.17 and the knowledge about balanced nutrition was 36.40 ± 10.05. Based on the observations showed that most of the children were enthusiastic to answer the open questions about fruits and vegetable material provided by counselor and the media helpfully the children to ask and discuss with the counselor. Therefore, it is necessary to do activities that are more intensive socialization and students interest to establish a behavior healthy eating pattern with a balanced nutrition.Keywords: balanced nutrition, fruits and vegetables, preschools children                                              AbstrakPola Makan dengan Gizi Seimbang merupakan salah satu faktor utama pada kompleksnya permasalahan gizi di Indonesia. Pendidikan dan penyuluhan tentang kesehatan dan gizi kepada masyarakat bukan merupakan hal yang mudah oleh karena menyangkut perubahan perilaku. Menurut data RISKESDAS 2010 Status Gizi BB/U dan BB/TB DKI Jakarta memiliki status gizi gemuk 10,1% dan Kurus 10,8%. Berdasarkan Status gizi IMT/U DKI Jakarta memiliki prevalensi 12,8 % untuk kategori gemuk dan 6,5% untuk kategori kurus. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk Memberdayakan Masyarakat Sekolah melalui Sosialisasi pesan makan sayur dan buah pada anak prasekolah dalam upaya peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang makan sayur dan buah di TK Pelita Hati, Villa Dago Tol, Serua-Ciputat. Metode yang digunakan adalah cross-sectional design. Sasaran dalam kegiatan ini adalah anak-anak usia prasekolah di KB/TK Pelita Hati yang berjumlah 65 siswa mulai dari kelompok bermain sampai dengan kelas TK A dan B. Dari hasil pengabdian didapat gambaran pengetahuan anak tentang sumber makanan 26.60 ± 7.17 dan pengetahuan tentang gizi seimbang sebesar 36.40 ± 10.05. Berdasarkan hasil observasi didapat bahwa dari penyuluhan yang diberikan tentang sayur dan buah hampir sebagian besar anak antusias dalam menjawab pertanyaan terbuka yang diberikan oleh penyuluh dan dari media yang digunakan dapat menstimulasi anak untuk banyak bertanya serta berdiskusi dengan para penyuluh. Oleh karenanya, perlu dilakukan kegiatan yang sosialisasi yang lebih intensif dan menarik para siswa untuk dapat membentuk pola perilaku sehat bergizi seimbang.Kata Kunci: gizi seimbang, sayur dan buah, anak prasekolah
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TENTANG SOSIALISASI MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA IBU BALITA DI WILAYAH KEDAUNG BARAT Mulyani, Erry Yudhya; Jus’at, Idrus; Angkasa, Dudung
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Pengabdian Masyarakat ABDIMAS
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractFirst two years of life is a critical periode for infant’s growth, development and health. Adequate nutrient intake during this periode is of particular importance for infant’s optimal growth and future health. For healthy mothers giving only breast milk for the first six months of life is recommended since breast-milk can infant’s nutritional requirements. Whereas above six months the breast-milk alone is not adequate especially for fulfilling energy and micronutrients needs thus complementary food should be introduced. Mother’s with good knowlegdes on appropriate feeding practice especially for complementary food is proven to improve young children’s health and nutritional status. This cross-sectional study involving 90 mothers together with their’s under-five year-olds children. Respondent characteristic was assessed by structured questionnaire. Mother’s knowledge on appropriate complementary food feeding practices was assessed with focus group discussion (FGD). Child’s weight, length and mid-upper arm circumference (MUAC) were measured by digital weighing scale, mictoise and MUAC tape, respectively. Digital camera was used to describe the area of study. Results showed the mean±standard deviation of mother knowledge’s scores were 7.9±4.3. More than half of mothers (58.9%) had good knowlegde on  appropriate complementary food feeding practices while about a third of them still in poor knowledges. Intensive appropriate feeding practices’s education should be performed to improve and facilitate good practices among mothers in Kedaung Barat area. Keywords: breastfeeding food, toddler, mothers knowledge AbstrakPeriode setelah lahir sampai usia dua tahun merupakan periode kritis pada untuk pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan bayi. Periode ini disebut sebagai periode emas (golden period) karena keadaan gizi pada periode ini akan berdampak pada kesehatan di masa depan. Ibu yang sehat sangat dianjurkan hanya memberikan ASI saja bagi bayi sampai usia 6 bulan, namun pada bayi &gt;6 bulan ASI saja tidak cukup terutama untuk pemenuhan energi dan zat gizi mikro sehingga dapat dikenalkan pada makanan lain yang dikenal sebagai MP-ASI (Makanan Pendamping-Air Susu Ibu). Pengetahuan ibu yang baik mengenai pemberian MP-ASI yang tepat terbukti meningkatkan status gizi dan kesehatan anak. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui sosialisasi MP-ASI pada ibu balita. Metode yang digunakan adalah cross-sectional design dengan melibatkan ibu balita yang memeriksakan anaknya ke posyandu di wilayah Kedaung Barat yang berjumlah 90 orang. Data mengenai sosial ekonomi dinilai dengan kuesioner terstruktur. Data pengetahuan tentang MP-ASI selain dengan kuesioner terstruktur juga dinilai dengan FGD (Focus Group Discussion). Dikumpulkan pula data antropometri bayi yang meliputi berat dan tinggi badan serta lingkar lengan atas (LiLA) secara berturut diukur dengan timbangan digital, microtoise dan pita LiLA. Selain itu, gambaran kondisi wilayah dikumpulkan dengan kamera digital. Hasil sosialisasi awal menunjukkan rata-rata skor pengetahuan ibu ialah 7.9±4.3. Apabila dikelompokkan maka sebagian besar pengetahuan ibu lebih dari rata-rata kelompok (58.9%). Masih terdapat lebih dari 30% ibu dengan pengetahuan yang kurang tentang MP-ASI. Oleh karenanya, perlu dilakukan kegiatan sosialisasi yang intensif tentang pemberian MP-ASI sehat pada ibu balita untuk meningkatkan perilaku tentang pemberian makanan pendamping balita yang baik di wilayah Kedaung Barat. Kata kunci: makanan pendamping ASI, balita, pengetahuan ibu
Kecukupan zat gizi makro, status gizi, stres, dan siklus menstruasi pada remaja Sitoayu, Laras; Pertiwi, Dewi Ayu; Mulyani, Erry Yudhya
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 13, No 3 (2017): Januari
Publisher : Minat S2 Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 IKM, FK-KMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.461 KB) | DOI: 10.22146/ijcn.17867

Abstract

Background: Adolescence is the transition period from children to adults which is characterized by the occurrence of changes in the body that allowed it to reproductive health problems. One of reproductive health problems is menstrual cycle disorders. Menstrual cycle disorder due to several factors including food intake, nutritional status, and stress.Objective: This research supposed to know the association the sufficient of macro-nutrients, nutritional status and stress with the menstrual cycle on adolescent at SMA Negeri Jakarta 21, 2016.Method: This design research is observation analytic with cross sectional approach. Sampling technique used proportionate random sampling and obtained 83 respondents adolescent. The technique of data collection used menstrual cycle questionnaire, DASS 14, food recall 3x24 hours (2 weekdays and 1 weekend), standardized food ingredient photos, and nutrisurvey.Results: There is 68.7% of respondents have an abnormal menstrual cycle. Based on statistical analysis of Chi-Square test, there is a significant relation between sufficient intake of carbohydrates (p=0.030), sufficient intake of protein (p=0.001), sufficient intake of fat (p=0.003), nutritional status (p=0,004), stress (p=0.000) and menstrual cycle. Based on logistic regression test results obtained the factors that most influence the menstrual cycle i.e. nutritional status (OR=20.16).Conclusion: Sufficient intake of macronutrients, nutritional status, and stress can affect menstrual cycle on adolescent, and nutritional status is the dominant factor that can affect the menstrual cycle.
THE DIFFERENCES BETWEEN PROTEIN, SELECTED VITAMINS AND SELENIUM TO MORBIDITY IN YOUNG CHILDREN Mulyani, Erry Yudhya; Jus’at, Idrus; Angkasa, Dudung; Elvandari, Milliyantri
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.088 KB)

Abstract

Morbidity rate in children under 3 years of age is higher among rural than urban area. Adequate intake of protein and selected vitamins suppresses the immune system to function efficiently. This cross-sectional study at Tangerang district was aimed to understand the difference in protein, selected vitamins and selenium intake to morbidity episode among young children. A total of 87 children under 3 years of age was drawn randomly from 3 selected villages. All measurement was carried out by well trained professional health personnel’s. The independent t-test and Mann-Whitney were employed to analyze the data. The youngchildren aged 7-11 month (16.1%) and 12-36 month (83.9%), weight was 9.8±2.1 (kg), height was 78.5±8.1(cm), and MUAC was 13.5±6.6 (cm). The average intake of protein, Vitamin C, Vitamin E and Selenium inchildren aged 7-11 month were 12.7±11.0 (g), 42.7±108.1 (mg), 0.8±1.2 (mg), and 0.1±0.0 (mcg), respectively. Then for the children age 12-36 month were 26.6±15.5 (g), 23.0±34.6 (mg), 2.2±1.8 (mg), and 0.3±1.4(mcg), respectively. There were no differences in protein, vitamin C, vitamin E and selenium intakes between morbidity episode among children aged 12-36 month (p≥0.05). While, there was a difference in protein intake between morbidity status in younger children (p<0.05).  This study failed to find contribution of selected vitamins and selenium to morbidity status. An adequate intake of protein, selected vitamins andminerals was needed to curb the intermittent infections.Keywords: Protein, Selected Vitamins, Selenium, Morbidity, Young Children
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI DAN HIDRASI TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU IBU DI MASA KEHAMILAN Mulyani, Erry Yudhya; Jus?at, Idrus; Angkasa, Dudung; Anggiruling, Dwikani Oklita
GIZI INDONESIA Vol 42, No 2 (2019): September 2019
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.531 KB) | DOI: 10.36457/gizindo.v42i2.462

Abstract

Nutrition and health behavior during pregnancy has an impact on fetal health and outcome birth.The aims of this study were to analyze the relationship between nutrition and hydration knowledge on maternal attitudes and behavior during pregnancy.This study was a cross-sectional study, conducted in Kebon Jeruk District Health Center, West Jakarta.The research subjects were pregnant women in the second and third trimesters who examined their pregnancies at the study site, totaling 100 subjects. The data collected were characteristics subjects, anthropometrics, level of knowledges, attitudes, and behaviors. Data was taken through interviews and anthropometric measurements by enumerators and health professional trainee. Pearson's correlation and chi-square tests were used to analyze data.Subjects were on average 29.0 ± 5.7 years, body weight 54.3 ± 8.6 kg, body height 153.7 ± 5.4 cm, body mass index 23.0 ± 3.8 kg/m2, upper arm circumference 26.4 ± 3.3 cm, and hemoglobin level 11.9 ± 0.9 g/dL. There was a positive relationship between nutrition and hydration knowledge on the behavior of pregnant women (p<0.05).The proportion of mothers in the high-level group had a positive attitude about water consumption when nausea and vomiting were more than those with low-level group (p<0.05).Mothers with a high-level group of knowledge have a tendency to have frequent water consumption and vary in diet from the low-level group (p <0.05).Therefore, the health professional needs to give the nutrition education which reliable and accurate to pregnant women in antenatal care.
Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa melalui Edukasi Online Gizi dan Imunitas Saat Pandemic Covid-19 Mulyani, Erry Yudhya; Ummanah; Anwar, Nizirwan; Elvandari, Miliyantri
SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi Vol. 1 No. 1 (2020): SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi
Publisher : Perkumpulan Dosen Periset Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus jenis baru yang belum pernah teridentifikasi pada manusia. Berdasarkan data nasional dibulan mei (8/52020) tercatat 13112 kasus pasien positif covid-19 di Indonesia. Sementara itu, Jawa Barat merupakan wilayah terbesar kedua setelah DKI Jakarta yaitu sebesar 1404 pasien positif Covid-19. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gizi dan imunitas pada saat pandemic Covid-19 dilingkungan kampus Unsika, Karawang. Pelaksanaan kegiatan edukasi dilakukan melalui online yang diikuti oleh 169 mahasiswa aktif Universitas Singaperbangsa (UNISKA) Karawang, selama 2 jam. Dimana terdiri dari pemaparan 40 menit dan diskusi tanya jawab 80 menit. Sebagian besar subjek berasal dari mahasiswa yang tinggal di luar daerah Karawang, berjenis kelamin perempuan 88.2%, dan rerata usia 20.1±2.8 tahun. Berdasarkan hasil diskusi grup, sebesar 50.3% mahasiswa masih belum banyak memahami kaitan imunitas dan gizi. 52.1% mahasiswa bersikap negatif terhadap asupan gizi dan imunitas. Setelah dilakukan edukasi secara online dengan pemaparan materi dan diskusi lebih lanjut, didapat bahwa adanya peningkatan pemahaman dan sikap terhadap asupan gizi dan imunitas masing-masing sebesar 78.1% dan 71.6%. Olehkarenanya, edukasi gizi secara online perlu dilakukan secara berkelanjutan dan intensif dilingkungan Kampus dalam upaya perbaikan kesehatan khususnya di masa pandemic Covid-19
Hubungan antara Faktor Individu, Faktor Lingkungan dan Frekuensi Konsumsi Minuman Bersoda pada Siswa-Siwsi SMPN 38 Bekasi Tahun 2013 Meiriasari, Meiriasari; Mulyani, Erry Yudhya
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 5, No 2 (2013): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v5i2.1254

Abstract

AbstrakPeningkatan konsumsi minuman bersoda di kalangan remaja secara terus menerus dapat menimbulkan masalah gizi dan kesehatan. (48,7%). Mengetahui hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan dengan frekuensi konsumsi minuman bersoda pada siswa-siswi SMPN 38 Bekasi tahun 2013. Penelitian kuantitatif, desain penelitian cross sectional, jumlah sampel 170 responden. Menggunakan metode systematic random sampling. Instrumen dalam penelitian berupa kuesioner, kemudian diidentifikasi serta dianalisis menggunakan uji Korelasi Pearson dan T-test Independent. Hasil penelitian rata-rata frekuensi konsumsi minuman bersoda 3x perminggu, rata-rata uang saku Rp. 10405,88, rata-rata pengetahuan gizi 56,88, preferensi suka 62,9%, akses mudah 100%, persentase laki - laki 50,6%, 55,3% tidak ada pengaruh teman sebaya, 51,8% tidak ada pengaruh media massa. Tidak ada perbedaan frekuensi konsumsi minuman bersoda berdasarkan jenis kelamin (p ≥ 0,05), ada perbedaan frekuensi konsumsi minuman bersoda berdasarkan preferensi, teman sebaya dan media massa (p < 0,05). Tidak ada hubungan frekuensi konsumsi minuman bersoda dengan pengetahuan gizi (p ≥ 0,05), ada hubungan frekuensi konsumsi minuman bersoda denga uang saku (p < 0,05). Kata kunci: frekuensi konsumsi minuman bersoda, remaja, pengetahuan gizi 
Kontribusi Makanan Jajanan, Indeks-Massa-Tubuh dan Kadar Hb Remaja Putri, Pesantren Ibadurrahman Tangerang Sari, Nirmala; Mulyani, Erry Yudhya
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 3, No 1 (2011): Nutrire Diaita
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v3i1.1231

Abstract

AbstractSnack is a mixture of various processed foodstuffs in the form of food processed with simultaneously. Snack can contribute nutrients to fulfil the Recommended Dietary Allowance. The aims of this study was to determine the relationship between the contribution nutrient of snack with the body mass index and hemoglobin levels in adolescent girls. The design of this study is cross-sectional.Sample of this study is mostly boarding students Ibadurrahman. We used purposive sampling and total of sample are 99 respondents. Statistic test used Pearson correlation test. Mostly respondents aged 16 years, the body weight is (49.1 ± 4.7)kg, height is (150.9 ± 5.2)cm, hemoglobin level is (11.8 ± 0.6)mg/dl, and the nutritional status of the normal is (21.5 ± 2.8). The contributions energy of snack is (66.5 ± 9.1)%, protein is (66.1 ± 11.2)%, Fat is (82.7 ± 10.7)%, Carbohydrate is (57.4 ± 9.5)%, Fe is (70.3± 12.9)%, Vitamin C is (93.3±10.1)%, Vitamin A is (93.3 ± 10.0)%, and Folic Acid is (73.3 ± 12.6)%. There is no relationship between the contribution energy of snack (r = 0.044), protein (r = 0.021), fat (r = 0.102), carbohydrate (r = -0006) and the body mass index  (p ≥ 0.05). There is no relationship between the contribution energy of snack (r = 0.026), protein (r = 0.007), Fe (r = 0.052), vitamin C (r = 0.123), vitamin A (r = 0.167), folic acid (r = 0.064) and Hb levels (p ≥ 0.05). More than half of average intake of nutrients contribution comes from snack. However, we need to increase the cost of eating at boarding school which can give more variation of food and the student wants to consume it.Key Words: Contribution nutrient of snack, Body Mass Indeks, Hb level AbstrakMakanan jajanan merupakan campuran dari berbagai bahan makanan yang diolah secara bersamaan dalam bentuk olahan. Makanan jajanan dapat memberi kontribusi zat gizi untuk memenuhi AKG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kontribusi zat gizi makanan jajanan dengan Indeks Massa Tubuh dan Kadar Hb pada remaja putri. Desain penelitian ini cross-sectional dengan sampel adalah sebagian siswi pesantren Ibadurrahman. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dan didapat 99 responden. Uji statistik menggunakan uji korelasi Pearson. Sebagian Besar responden berumur 16 tahun, memiliki berat badan (49.1±4.7)kg, rata-rata tinggi badan (150.9±5.2)cm, Kadar Hb (11.8±0.6)mg/dl, dan berstatus gizi rata-rata normal (21.5±2.8). Kontribusi makanan jajanan didapat asupan energi (66.5±9.1)%, protein (66.1±11.2)%, Lemak (82.7±10.7)%, Karbohidrat (57.4±9.5)%, Fe (70.3±12.9)%, Vitamin C (93.3±10.1)%, Vitamin A (93.3±10.0)%, dan Asam Folat (73.3±12.6)%. Tidak ada hubungan antara kontribusi energi (r=0.044), protein (r=0.021), lemak (r=0.102), Karbohidrat (r=-0.006) dengan Indeks Massa Tubuh (p≥0.05). Tidak ada hubungan antara kontribusi energi (r=0.026), protein (r=0.007), Fe (r=0.052), vitamin C (r=0.123), vitamin A (r=0.167), asam folat (r=0.064) dengan kadar Hb (p≥0.05). Lebih dari separuh rata-rata asupan kontribusi zat gizi berasal dari makanan jajanan. Sehingga perlu adanya peningkatan biaya makan di Pesantren agar makanan lebih bervariasi dan menarik minat siswi dalam mengkonsumsinya. Kata Kunci: Kontribusi makanan jajanan, Indeks-Massa-Tubuh, kadar Hb