Nies Suci Mulyani
Chemistry Department, Faculty Of Sciences And Mathematics, Diponegoro University Jl. Prof. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Uji Ekstrak Bawang Bombay sebagai Anti Bakteri Gram Positif Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Cakram Wuryanti, Wuryanti; Mulyani, Nies Suci; Asy'ari, Mukhammad; Sarjono, Purbowatiningrum Ria
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 12, No. 2, Tahun 2010
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.789 KB) | DOI: 10.14710/bioma.12.2.68-72

Abstract

Microbe is a microscopic living organism which is closely linked to human life. One of pathogenic microorganisms such as Staphylococcus aureu,. may cause diseases. Sulfure of several plants are bioactive as antimicrobial. The properties of sulfure in Allium cepa L leads to an assumption that it has antimicrobial properties. Therefore, this study involved the antimicrobial test. The determination steps of antimicrobial Allium cepa L extract consisted of the Allium cepa L extract preparation, microbial regeneration and antimicrobial test. The antibacterial determination were performed by paper disc method. Based on the research data, determination of antimicrobial Allium cepa L extract resulted in inhibition zone area showed that the extract owned antimicrobial property.
Biodegradasi Jerami Padi Menggunakan Kompos Termofilik dan Profil SSCP Konsorsium Mikroba Niron, Christina Elsa; Mulyani, Nies Suci; Aminin, Agustina L. N.
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 20 Issue 2 Year 2012
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3671.539 KB)

Abstract

Jerami merupakan bahan lignoselulosa, terdiri atas lignin yang terikat pada hemiselulosa dan selulosa. Sebagian besar penelitian biodegradasi biomassa secara mikrobiologis, memanfaatkan kerja mikroba tunggal yang umumnya bekerja kurang optimal. Dalam penelitian ini jerami didegradasi menjadi gula pereduksi menggunakan konsorsium mikroba dari kompos termofilik. Fermentasi jerami padi dilakukan pada media semisolid menggunakan starter kompos termofilik, dan proses degradasi dipantau berdasarkan kadar gula pereduksi yang dihasilkan setiap 24 jam. Kelimpahan mikroba diamati melalui fragmen gen 16S dan 18S rRNA dengan teknik SSCP (Single Strand Conformation Polymorphism). Degradasi optimum jerami padi didapatkan pada jam ke-72 dengan kadar gula sebesar 0,474 mg/L. Profil pita-pita SSCP ditunjukkan dengan perbedaan jumlah dan intensitas pita-pita dari kelompok jamur maupun bakteri. Perbedaan pita-pita tersebut menunjukkan adanya perbedaan kelimpahan komunitas mikroba baik pada konsorsium kompos maupu mikroba pendegradasi jerami padi.   Keywords: biodegradasi, kompos termofilik, komunitas mikroba, SSCP
16S rRNA Gene Analysis of Chlorate Reducing Thermophilic Bacteria from Local Hot Spring Aminin, Agustina L. N.; Katulistiwasari, Puri; Mulyani, Nies Suci
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 19 Issue 4 Year 2011
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3028.349 KB)

Abstract

Chlorates waste remediation by biological processes has been the object of current research. Strain CR, the chlorate reducing bacteria was isolated from Gedongsongo hot spring using minimal medium broth containing chlorates and acetate at 55oC. The determination of chlorate reduction from medium was carried out using turbidimetric method. CR isolate showed reducing ability 18% after four days of incubation. The phenotypic character of CR isolate including rod-shaped cells, gram-positive bacteria and facultative anaerobes. On the basis of 16S rRNA analysis, CR isolate was closely related to Bacillus pallidus, Aeribacillus E3, Geobacillus pallidus and Geobacillus sp.D64. The similarity of nucleotide sequences of 16S rRNA gene was 97%, suggested as a novel species.   Keyword: thermophilic bacteria, chlorate reducing, 16S rRNA gene
Isolasi dan Identifikasi Zat Pengemulsi pada Emulsi Santan Kelapa Hudiyanti, Dwi; Mulyani, Nies Suci; Fachriyah, Enny
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 2, No 3 (1999): Volume 2 Issue 3 Year 1999
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6016.281 KB) | DOI: 10.14710/jksa.2.3.84-89

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi zat pengemulsi yang terdapat dalam sistem emulsi santan kelapa. Isolasi phospholipida dilakukan dengan metode ekstraksi solven menggunakan campuran heksana-isopropanol (3:2) pada T = 40°C. Ekstrak yang diperoleh lalu diuji dengan TLC. Identifikasi komponen-komponen zat pengemulsi, phospholipida (phosphogliserida), dilakukan dengan memisahkan komponen-komponen asam lemaknya dengan cara penyabunan dengan NaOH metanolik 0,5 M. Setelah itu asam-asam lemak yang diperoleh diesterifikasi sehingga terbentuk metil esternya. Senyawa metil ester dari asam lemak ini yang kemudian diidentifikasi dengan GC-MS. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa zat pengemulsi pada santan kelapa kemungkinan terdiri dari lebih dari satu senyawa phospholipida yang bersifat amphiphilik. Senyawa tersebut pada bagian polarnya memiliki gugus amina dan pada bagian non polarnya (R1 dan R2) merupakan residu asam lemak:asam kaprilat (oktanoat, C8), asam kaprat (dekanoat, C10), asam laurat (dodekanoat, C12), asam miristat (tetradekanoat, C14), dan asam palmitat (heksadekanoat, C16)
Oksidasi Lemak Dalam Daging Kelinci dan Ayam pada Kondisi Penyimpanan yang Berbeda Sarjono, Purbowatiningrum Ria; Sumardjo, Damin; Wuryanti, Wuryanti; Mulyani, Nies Suci
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 2, No 4 (1999): Volume 2 Issue 4 Year 1999
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3677.663 KB) | DOI: 10.14710/jksa.2.4.128-132

Abstract

Ketengikan akibat oksidasi merupakan masalah yang serius pada daging selama penyimpanan. Telah dilakukan penelitian untuk mengukur tingkat oksidasi pada daging kelinci dan ayam selama 1 sampai 9 hari penyimpanan dengan angka TBA sebagai parameter. Aldehid hasil oksidasi dari lemak akan membentuk kompleks berwarna dengan TBA yang intensitas warnanya diukur dengan UV -Vis pada panjang gelombang 450 nm untuk daging ayam dan 447 nm untuk daging kelinci. Kondisi penyimpanan dilakukan dengan pembungkus plastik dan pembungkus kedap udara pada suhu 4°C terhadap daging cacah dan utuh. Pada daging kelinci dengan pembungkus plastik dan pembungkus kedap udara baik cacah maupun utuh memiliki angka TBA yang lebih tinggi dibandingkan daging ayam. Namun daging kelinci dan ayam mengalami penurunan angka TBA dengan menggunakan pembungkus kedap udara.Dari hasil eksperimen diperoleh lemak total daging kelinci 2,949% dan daging ayam 7,2902%. Sedangkan daging kelinci memiliki lebih banyak asam lemak tak jenuh dibandingkan daging ayam. Semakin lama penyimpanan oksidasi lemak yang terjadi semakin besar. Tetapi dapat dihambat dengan menggunakan pembungkus kedap udara
Profil Kandungan Protein dan Tekstur Tahu Akibat Penambahan Fitat pada Proses Pembuatan Tahu Sarjono, Purbowatiningrum Ria; Mulyani, Nies Suci; Aminin, Agustina L. N.; Wuryanti, Wuryanti
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 9, No 1 (2006): Volume 9 Issue 1 Year 2006
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.786 KB) | DOI: 10.14710/jksa.9.1.6-9

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mempelajari profil kandungan protein dan tekstur tahu akibat penambahan fitat pada proses pembuatan tahu dengan koagulan asam asetat. Fitat merupakan senyawa monoinositol heksafosfat yang terdapat pada biji-bijian berkisar 1-5 % (b/b) dan dikenal sebagai antioksidan alami. Oleh karena itu diupayakan untuk memanfaatkan fitat kedalam proses pengolahan makanan untuk meningkatkan produknya.Pada penelitian ini tekstur tahu diukur dengan alat Penetrometer dan kadar protein dengan metode Kjeldahl pada variasi pH penggumpalan protein susu kedelai tanpa penambahan fitat dan dengan penambahan fitat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi pH penggumpalan protein susu kedelai yang ditambahi fitat ternyata mempengaruhi gumpalan tahu yang terbentuk. Jika dibandingkan dengan tahu tanpa penambahan fitat maka terjadi penurunan berat protein tahu pada pH titik isoelektrik (4,5) yaitu dari 8,131 g menjadi 6,273 g. Bertambahnya konsentrasi fitat hingga 0,05 % (b/v) menyebabkan naiknya kekerasan tahu dari 3,02 cm menjadi 1,88 cm. Diatas konsentrasi tersebut kekerasan tahu menurun. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penambahan fitat akan menyebabkan meningkatnya kekerasan tahu namun dapat menurunkan kadar protein tahu.Kata kunci: tahu, fitat, titik isoelektrik.
Karakterisasi Enzim Penisilin Asilase dari Eschericia Coli B-130 Mulyani, Nies Suci
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 2, No 2 (1999): Volume 2 Issue 2 Year 1999
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4657.473 KB) | DOI: 10.14710/jksa.2.2.48-53

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi enzim penisilin asilase hasil isolasi dari Eschericia coli B-130. Karakterisasi meliputi pH optimum, temperatur optimum, tetapan Michaelis Menten (Km), kecepatan maksimum (Vm). Aktivitas enzim penisilin asilase ditentukan dengan metode Kornfeld pada λ 538 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH optimum = 7,5, temperatur optimum 55°C, tetapan Michaelis Menten (Km) = 0,86 μM kecepatan reaksi maksimum (Vm) untuk pembentukan produk 6-APA sebesar 147 μmol/mL enzim B-130
PENGARUH WAKTU FERMENTASI TERHADAP AKTIVITAS Saccharomyces cerevisiae DALAM MENGHIDROLISIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) (Effect of fermentation time activity in Saccharomyces cerevisiae Hydrolysis of Water Hyacinth (Eichhornia crassipes)) Purbowatiningrum Ria Sarjono; Nies Suci Mulyani; Ina Noprastika; Ismiyarto Ismiyarto; Ngadiwiyana Ngadiwiyana; Nor Basid Adiwibowo Prasetya
Jurnal Penelitian Saintek Vol 26, No 2 (2021)
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jps.v26i2.43983

Abstract

AbstrakSaccharomyces cerevisiae merupakan khamir yang berpotensi memproduksi enzim selulase yang mampu menghidrolisis ikatan β-1,4-glikosida pada rantai selulosa untuk menghasilkan glukosa. Salah satu sumber selulosa yang mudah ditemukan dan melimpah di alam adalah eceng gondok. Glukosa yang dihasilkan dari proses hidrolisis dapat dimanfaatkan untuk produksi sirup gula, asam organik dan bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Saccharomyces cerevisiae yang diadaptasikan pada media fermentasi eceng gondok dan memperoleh data kadar gula pereduksi dari aktivitas Saccharomyces cerevisiae dalam menghidrolisis eceng gondok pada variasi pH dan waktu fermentasi. Proses yang terlebih dahulu dilakukan terhadap eceng gondok adalah delignifikasi dengan NaOH. Saccharomyces cerevisiae diadaptasikan dalam media modifikasi eceng gondok sebagai sumber karbon. Kurva pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae dibuat dalam media modifikasi eceng gondok untuk mengetahui waktu optimum pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae dalam menghasilkan enzim selulase, sehingga dapat mengetahui fase eksponensial dari Saccharomyces cerevisiae. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa Saccharomyces cerevisiae dapat tumbuh pada media fermentasi eceng gondok dan Kadar gula pereduksi tertinggi dari aktivitas Saccharomyces cerevisiae dalam menghidrolisis eceng gondok pada pH optimum 5 dan waktu fermentasi optimum dalam menghasilkan gula pereduksi pada jam ke-48 sebesar 0,267 mg/L dari 0,3 gram eceng gondok kering.Kata kunci: Saccharomyces cerevisiae, hidrolisis selulosa, pH dan waktu fermentasi
Freeze-thaw system for thermostable β-Galactosidase isolation from Gedong Songo Geobacillus sp. isolate Ken Ima Damayanti; Nies Suci Mulyani; Agustina L. N. Aminin
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 23, No 11 (2020): Volume 23 Issue 11 Year 2020
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2994.949 KB) | DOI: 10.14710/jksa.23.11.383-389

Abstract

The effective isolation of intracellular enzymes from thermophilic bacteria is challenging because of their sturdy membrane. On the other hand, the low-cost and nontoxic method is essential for industrial food enzymes. The freeze-thaw cycles using acetone-dry ice as a frozen system was studied for efficient isolation of thermostable b-galactosidase from Geobacillus sp. dYTae-14. This enzyme has been known for application in the dairy industry to reduce the lactose content. In this study, the freeze-thaw method was performed with cycle variations 3, 5, and 7 cycles. Acetone-dry ice (-78°C) is used as a frozen system and boiling water for thawing. The b-galactosidase activity was assayed using ortho-Nitrophenyl-β-galactoside (ONPG) as substrate and protein content determined with the Lowry method. The results show that the most effective freeze-thaw is five cycles. The enzyme’s highest specific activity is 3610.13 units/mg proteins at 40-60 % ammonium sulfate saturation, with a purity value of 2.52.
Sintesis Elektrokimia Kompleks Cu(II)-Basa Schiff N-Benziliden Anilin dan Uji Aktivitas sebagai Antibakteri terhadap Escherichia Coli dan Staphylococcus Aureus Ulfa Wiwit Chasanah; Didik Setiyo Widodo; Nies Suci Mulyani
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 18, No 1 (2015): Volume 18 Issue 1 Year 2015
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.301 KB) | DOI: 10.14710/jksa.18.1.34-38

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang sintesis elektrokimia kompleks Cu(II)-basa schiff N-benziliden anilin dan uji aktivitas sebagai antibakteri terhadap Escherichia Coli dan Staphylococcus Aureus. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh produk kompleks ba Schiff N-benziliden anilin serta memperoleh data uji aktivitas antibakteri dan nilai LC50 dengan metode dilusi cair. Tahapan penelitian ini adalah penentuan potensial elektroda kerja, kompleksasi N-benziliden anilin dengan logam Cu, regenerasi bakteri dan uji aktivitas antibakteri. Kompleksasi dilakukan dengan melakukan elektrolisis pada potensial 8 volt menggunakan elektroda Cu dan karbon, sedangkan uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode dilusi cair. Produk yang diperoleh berupa padatan putih kekuningan dengan berat rata-rata 0,03 gram dan rendemen sebesar 20,54%. Nilai LC50 yang dihasilkan pada N-benziliden anilin dan kompleks untuk bakteri Escherichia Coli masing-masing adalah 5,788 ppm dan 3,75 ppm sedangkan untuk bakteri Staphylococcus Aureus masing-masing adalah 6,135 ppm dan 2,601 ppm.