Lunde Ardhenta
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SIMULASI REGULATOR AUTOTRANSFORMER FORWARD-FLYBACK PADA VARIASI BEBAN RESISTIF Nisrina Rania Habibah; Rini Nur Hasanah; Lunde Ardhenta
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKVoltage regulator merupakan salah satu elektronika daya yang memiliki peran penting sebagai penstabil tegangan pada komponen elektronika, seperti power supply. Seiring perkembangan teknologi, banyak dilakukan penelitian untuk meningkatkan efisiensi dari voltage regulator. Salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi ini adalah dengan memodifikasi bagian konverter pada voltage regulator. Pada jurnal ini akan dibahas mengenai konverter Autotransformer Forward-Flyback (AFF) yang digunakan sebagai voltage regulator. Alasan penggunaan autotransformer pada simulasi ini karena efisiensi dari autotransformer lebih tinggi apabila dibandingkan dengan trafo biasa. Simulasi AFF konverter dilakukan dengan memberikan variasi berupa duty cycle dan juga beban resistif. Simulasi ini dilakukan untuk membuktikan perbandingan antara teori dan juga simulasi serta membuktikan efisiensi dari AFF konverter lebih tinggi apabila dibandingkan dengan trafo biasa. Setelah dilakukan pengujian, di dapatkan efisiensi AFF konverter tertinggi sebesar 99,06% saat nilai duty cycle sebesar 0,6.Kata kunci: AFF Konverter, Duty Cycle, Beban Resistif.ABSTRACTVoltage regulator is one of the power electronics that has an important role as a voltage stabilizer in electronic components, such as power supply. Along with the development of technology, a lot of research is carried out to improve the efficiency of voltage regulators. One of the efforts to improve this efficiency is to modify the converter part on the voltage regulator. In this journal will be discussed about the Forward-Flyback Autotransformer converter (AFF) used as voltage regulator. The reason for using autotransformer in this simulation is because the efficiency of autotransformer is higher when compared to ordinary transformers. AFF converter simulation is done by providing variations in the form of duty cycle and also resistive load. This simulation is done to prove the comparison between theory and simulation as well as prove the efficiency of AFF converter is higher when compared to ordinary transformers. After the test, the highest AFF converter efficiency was achieved at 99.06% when the duty cycle value was 0.6.Keywords: AFF Converter, Duty Cycle, Resistive Load.
ANALISIS DAYA KELUARAN PADA SISTEM PANEL SURYA YANG MENGGUNAKAN MPPT INCREMENTAL CONDUCTANCE DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Fira Utami; Hadi Suyono; Lunde Ardhenta
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 10 No. 3 (2022):
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPemanfaatan sinar matahari dapat digunakan untuk banyak hal, salah satunya adalah sebagai sumber energiterbarukan. Hal ini dikarenakan sinar matahari merupakan sumber daya alam yang tidak akan pernah habismeskipun digunakan terus menerus. Namun, dikarenakan salah satu permasalahan pada pemanfaatan sistem PVadalah energi listrik yang dihasilkan terbilang rendah maka diperlukan metode yang dapat digunakan untukmeningkatkan efisiensi panel surya sehingga saat terjadi perubahan radiasi matahari panel surya tetap bekerjasecara maksimal. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan kerja panel surya, perlu Maximum Power PointTracking (MPPT) yang dapat menentukan titik daya maksimal panel surya dengan melacak daya maksimumsebuah panel surya sehingga didapatkan efisiensi maksimum dalam berbagai kondisi suhu dan radiasi. Banyaksekali macam algoritma yang dapat digunakan pada sistem MPPT, beberapa dari algoritma tersebut yaituIncremental Conductance dan Particle Swarm Optimization. Algortima Incremental Conductance dipilih padasimulasi ini karena dapat menentukan titik MPP dan otomatis berhenti pada operating point. Dibandingkandengan algoritma lain, algoritma Incremental Conductance dinilai lebih baik dalam menyesuaikan nilai radiasiyang ditangkap oleh panel surya. Pada simulasi ini juga ditambahkan sebuah konverter Buck-Boost yangbertujuan menaikkan dan menurunkan nilai tegangan secara otomatis sehingga dapat memaksimalkan kerja darikeluaran panel surya.Kata Kunci—Panel Surya, Maximum Power Point Tracking (MPPT), Incremental Conductance, ParticleSwarm Optimization.ABSTRACTUtilization of sunlight can be used for many things, one of which is as a source of renewable energy. This isbecause sunlight is a natural resource that will never run out even if it is used continuously. However, becauseone of the problems in using PV systems is that the electrical energy produced is relatively low, a method thatcan be used to increase the efficiency of solar panels is needed so that when there is a change in radiation, thesolar panels will still work optimally. In an effort to optimize the work of solar panels, Maximum Power PointTracking (MPPT) is needed which can determine the maximum point of solar panels by tracking the maximumpower of a solar panel so as to obtain maximum efficiency in various temperature and radiation conditions.There are many kinds of algorithms that can be used in MPPT systems, some of them are IncrementalConductance and Particle Swarm Optimization. The Incremental Conductance algorithm was chosen in thissimulation because it can determine the MPP point and automatically stops at the operating point. Compared toother algorithms, the Incremental Conductance algorithm is considered better in adjusting the radiation valuecaptured by solar panels. In this simulation, a Buck-Boost converter is also added which aims to increase anddecrease the voltage value automatically so that it can maximize the work of the solar panel output.Keywords—Solar Panel, Maximum Power Point Tracking (MPPT), Incremental Conductance, ParticleSwarm Optimization.
ANALISIS PENGARUH KANDUNGAN UDARA TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK GAS TETRAFLOROETANA DALAM MEDAN TINGGI AC NONHOMOGEN Nararya Berlianti; Moch. Dhofir; Lunde Ardhenta
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 10 No. 2 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini menjelaskan tentang pengaruh konsentrasi udara terhadap dielektrik gastetrafloroetana dalam medan tinggi ac non-homogen. Penelitian ini diawali denganpengambilan data melalui pengujian tegangan tembus di Laboratorium Tegangan Tinggi,Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Variasi kondisi yangdigunakan dalam pengujian tegangan tembus meliputi perubahan konsentrasi udara dalam gasR134 sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30% yang dihitung berdasarkan tekanantotal gas campuran, variasi tekanan total gas campuran sebesar 755 mBar, 805 mBar, 855mBar, 905 mBar, dan 955 mBar, serta perubahan jarak sela sebesar 2 cm dan 4 cm. Pengujiandilakukan dengan menggunakan tegangan tinggi AC. Susunan elektroda yang digunakanadalah jarum – piring. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu adanya pengaruhmengenai konsentrasi udara dalam gas R134 dimana besarnya nilai tingkat kekuatan dielektrikgas R134 murni lebih tinggi dibandingkan dengan gas R134 yang telah terkontaminasi, dalamhal ini udara merupakan pengotornya. Selain itu, variasi rasio konsentrasi udara dari 0% sampai30% dan variasi rasio tekanan total gas campuran dari 755 mBar sampai 955 mBarmemengaruhi nilai kekuatan dielektrik gas campuran. Dimana semakin besar nilai konsentrasiudara maka akan semakin kecil nilai tegangan tembus. sedangkan semakin besar nilai tekanantotal gas campuran maka akan semakin besar nilai tegangan tembus.Kata kunci: isolator gas, tetrafloroetana, udara, tegangan tembus, kekuatan dielektrik. ABSTRACTThis study describes the effect of air concentration on the dielectric of tetrafluoroethane gasin a non-homogen ac high field. This research begins with data collection through breakdownvoltage testing at the High Voltage Laboratory, Department of Electrical Engineering,Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya. Variations of conditions used in thebreakdown voltage test include changes in air concentration in RI 34 gas by 0%, 5%, 10%,15%, 20%, 25%, and 30% which are calculated based on the total pressure of the mixed gas,the variation of the total pressure of the mixed gas. of 755 mBar, 805 mBar, 855 mBar, 905mBar, and 955 mBar, as well as changes in the distance between 2 cm and 4 cm. The test usesa high voltage AC circuit. The arrangement of the electrodes used is a needle – plate. Theresults obtained in this study are the influence of air concentration in RI 34 gas where thevalue of the dielectric strength of pure RI 34 gas is higher than that of contaminated RI 34gas, in this case air is the impurity. In addition, variations in the air concentration ratio from0% to 30% and the variation of the total pressure ratio of the mixed gas from 755 mBar to955 mBar affects the dielectric strength of the mixed gas. Where the greater the value of airconcentration, the smaller the value of the breakdown voltage. while the greater the value ofthe total pressure of the mixed gas, the greater the value of the breakdown voltage.Keywords: gas insulator, tetrafluoroethane, air, breakdown voltage, dielectric strength.
ANALISIS PEMODELAN RANGKAIAN VIENNA RECTIFIER UNTUK MEREDUKSI TOTAL HARMONIC DISTORTION Taufik Miftaks; Waru Djuriatno; Lunde Ardhenta
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 10 No. 2 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penyearah memiliki fungsi untuk mengkonversi tegangan AC (Alternaiting Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Penyearah memiliki beberapa jenis dalam pengoperasiannya, salah satunya diode rectifier. Dalam pengoperasian diode rectifier tiga fasa menggunakan 6 buah dioda, tetapi pada nilai THD yang dihasilkan dioda rectifier tidak memenuhi standard syarat operasional sistem listrik sehingga diperlukan rangkaian penyearah yang dapat mereduksi THD tersebut yaitu vienna rectifier. Vienna rectifier merupakan penyearah tiga fasa, tingkat tiga dan memiliki tiga sakelar dalam pengoperasiannya, dalam modulasinya vienna rectifier menggunakan jenis PWM (Pulse Width Modulation) dengan output yang terkontrol. Vienna rectifier memiliki kelebihan diantaranya, memiliki arus input sinusoidal kontinu, tidak perlu kabel netral, jumlah switching rendah, efisiensi yang tinggi, produksi three level tegangan dengan dua tegangan DC yang bernilai sama. Dalam penelitian ini digunakan model perancangan vienna rectifier menggunakan analisis beban induktif dan model control double closed loop PI. Dalam penelitian ini akan ditampilkan hasil simulasi yang dimana pada proses simulasi memggunakan Simulink Matlab dan analisis terhadap THD, respon sistem dan faktor daya. Kata Kunci : Vienna rectifier, THD, Power Factor, Induktor dan Simulink Matlab. ABSTRACT Rectifier has a function to convert AC (Alternaiting Current) voltage into DC (Direct Current) voltage. There are several types of rectifier in operation, one of which is the diode rectifier. In the operation of three-phase rectifier diodes, 6 diodes are used, but the THD value produced by the diode rectifier does not meet the standard requirements of the electrical operating system so that a rectifier circuit that can reduce THD is needed, namely the Vienna rectifier. Vienna rectifier is a three-phase rectifier, level three and has three starting points in its operation, in its modulation the vienna rectifier uses the PWM (Pulse Width Modulation) type with controlled output. The Vienna rectifier has the advantages of
ANALISIS DAYA KELUARAN PADA SISTEM PANEL SURYA YANG MENGGUNAKAN MPPT INCREMENTAL CONDUCTANCE DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Fira Utami; Hadi Suyono; Lunde Ardhenta
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 10 No. 3 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPemanfaatan sinar matahari dapat digunakan untuk banyak hal, salah satunya adalah sebagai sumber energiterbarukan. Hal ini dikarenakan sinar matahari merupakan sumber daya alam yang tidak akan pernah habismeskipun digunakan terus menerus. Namun, dikarenakan salah satu permasalahan pada pemanfaatan sistem PVadalah energi listrik yang dihasilkan terbilang rendah maka diperlukan metode yang dapat digunakan untukmeningkatkan efisiensi panel surya sehingga saat terjadi perubahan radiasi matahari panel surya tetap bekerjasecara maksimal. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan kerja panel surya, perlu Maximum Power PointTracking (MPPT) yang dapat menentukan titik daya maksimal panel surya dengan melacak daya maksimumsebuah panel surya sehingga didapatkan efisiensi maksimum dalam berbagai kondisi suhu dan radiasi. Banyaksekali macam algoritma yang dapat digunakan pada sistem MPPT, beberapa dari algoritma tersebut yaituIncremental Conductance dan Particle Swarm Optimization. Algortima Incremental Conductance dipilih padasimulasi ini karena dapat menentukan titik MPP dan otomatis berhenti pada operating point. Dibandingkandengan algoritma lain, algoritma Incremental Conductance dinilai lebih baik dalam menyesuaikan nilai radiasiyang ditangkap oleh panel surya. Pada simulasi ini juga ditambahkan sebuah konverter Buck-Boost yangbertujuan menaikkan dan menurunkan nilai tegangan secara otomatis sehingga dapat memaksimalkan kerja darikeluaran panel surya.Kata Kunci—Panel Surya, Maximum Power Point Tracking (MPPT), Incremental Conductance, ParticleSwarm Optimization.ABSTRACTUtilization of sunlight can be used for many things, one of which is as a source of renewable energy. This isbecause sunlight is a natural resource that will never run out even if it is used continuously. However, becauseone of the problems in using PV systems is that the electrical energy produced is relatively low, a method thatcan be used to increase the efficiency of solar panels is needed so that when there is a change in radiation, thesolar panels will still work optimally. In an effort to optimize the work of solar panels, Maximum Power PointTracking (MPPT) is needed which can determine the maximum point of solar panels by tracking the maximumpower of a solar panel so as to obtain maximum efficiency in various temperature and radiation conditions.There are many kinds of algorithms that can be used in MPPT systems, some of them are IncrementalConductance and Particle Swarm Optimization. The Incremental Conductance algorithm was chosen in thissimulation because it can determine the MPP point and automatically stops at the operating point. Compared toother algorithms, the Incremental Conductance algorithm is considered better in adjusting the radiation valuecaptured by solar panels. In this simulation, a Buck-Boost converter is also added which aims to increase anddecrease the voltage value automatically so that it can maximize the work of the solar panel output.Keywords—Solar Panel, Maximum Power Point Tracking (MPPT), Incremental Conductance, ParticleSwarm Optimization.
Rancang Bangun ELC (Electronic Load Controller) sebagai Pengendali Beban PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) Kali Jari Teguh Utomo; Lunde Ardhenta; Riswandha Yusuf At Tamimi
Jurnal EECCIS (Electrics, Electronics, Communications, Controls, Informatics, Systems) Vol. 15 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jeeccis.v15i2.1541

Abstract

Peningkatan kebutuhan listrik dalam rangka peningkatan perkembangan suatu wilayah mengakibatkan peningkatan sumber-sumber tenaga listrik terbarukan. PLTMH merupakan salah satu contoh sumber tenaga listrik terbarukan yang memanfaatkan energi dari laju air dengan kapasitas dibawah 200 kW. Sistem PLTMH diharapkan mampu bekerja secara efisien dan stabil dalam pengendalian beban. Electronic load controller (ELC) merupakan salah satu alat penunjang yang berfungsi pengendali beban generator dalam upaya meningkatkan stabilitas dan effisiensi. Pada penelitian ini metode yang digunakan melalui deteksi frekuensi dan arus yang disebabkan oleh perubahan pada beban utama. Hasil dari deteksi frekuensi dan arus yang didapat diolah menggunakan mikrokontroler arduino untuk pensaklaran komponen switching beban komplemen. Pengujian yang dilakukan menunjukkan pemasangan ELC mampu menjaga kestabilan sistem dengan error dibawah 2% yang masih dapat ditoleransi.