Yessi Gusleni, SE., M.MTr
Puslitbang Transportasi Antarmoda

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi pemanfaatan terminal penumpang menjadi pusat logistik (studi kasus Terminal Simpang Periuk, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan) Yessi Gusleni, SE., M.MTr; Listantari Listantari; Dani Prasetio Nugroho
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 18, No 1 (2020): juni
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3596.615 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v18i1.1644

Abstract

Distribusi logistik menjadi permasalahan yang ada di kota-kota kecil di Indonesia. Kota Lubuklinggau memiliki simpul transportasi yang lengkap meliputi bandar udara dan stasiun kereta api serta dilalui jalan arteri primer, hal ini menjadikan kota ini sebagai lintasan barang (Lintas Tengah Sumatera). Komoditas hasil pertanian dan perkebunan Kota Lubuklinggau cukup tinggi namun selama ini distribusi terbesar adalah di Kabupaten Musirawas dan karena belum terintegrasi dan terdistribusi secara optimal pada masa panen masing-masing pemilik masih menggunakan moda kecil untuk jarak tempuh luar kota yang cukup jauh dan kembali dalam keadaan kosong. Penelitian ini akan mengkaji lokasi Terminal Simpang Periuk yang merupakan terminal penumpang tipe A dengan lokasi strategis namun tidak termanfaatkan untuk dijadikan sebagai salah satu pusat distribusi barang untuk memberikan solusi permasalahan angkutan barang. Dengan potensi komoditas yang tinggi, memiliki akses jalan, rel dan udara yang cukup baik, didukung oleh pengembangan kawasan industri, maka dengan pemanfaatan lokasi sebagai pusat logistik diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi komoditas lokal yang akan di ekspor keluar Kota Lubuklinggau. Hasil penelitian menunjukkan Terminal Simpang Periuk di Kota Lubuklinggau cocok dimanfaatkan sebagai pusat logistik karena memiliki keunggulan seperti dilalui jalan arteri primer (jaringan lintas angkutan barang), terintegrasi dengan rencana Tol Trans Sumatra, terintegrasi dengan bandara dan stasiun kereta api, potensi komoditas lokal yang cukup besar, rencana pengembangan kawasan industri yang didukung jalur lingkar Kota Lubuklinggau.
Integrasi pelayanan angkutan umum di Pelabuhan Tanjung Emas Yessi Gusleni, SE., M.MTr
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 16, No 1 (2018): juni
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1574.41 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v16i1.837

Abstract

Pengguna jasa angkutan laut, dalam menuju dan meninggalkan Pelabuhan Tanjung Emas, dapat menggunakan angkutan jalan. Saat ini angkutan jalan umum yang melayani di Pelabuhan Tanjung Emas adalah Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang koridor III, namun keberadaan fasilitas penghubung terminal penumpang angkutan laut dan halte angkutan jalan dipandang dari keterhubungan, kemudahan, keselamatan, keamanan, dan kenyamanan, belum optimal. Tujuan Penelitian ini adalah menyusun konsep desain keterpaduan koridor penghubung dan fasilitas pendukung terminal penumpang angkutan laut ke halte angkutan jalan di Pelabuhan Tanjung Emas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah whole design system. Hasil analisis menunjukkan bahwa fasilitas penghubung terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas dan halte angkutan umum yang dipandang dari keterhubungan, kemudahan, keselamatan, keamanan, dan kenyamanan, masih perlu perbaikan/pengembangan sesuai usulan desain dalam penelitian ini.
Evaluasi Integrasi Fasilitas Alih Moda Pada Simpul Transportasi Di Perkotaan Yogyakarta Yessi Gusleni, SE., M.MTr; Listantari Listantari; Deni Prasetyo Nugroho
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 19, No 2 (2021): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3317.096 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v19i2.2036

Abstract

Simpul transportasi perkotaan Yogyakarta (Bandara Adisucipto, Terminal Giwangan, Terminal Jombor) belum dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna angkutan umum. Infrastruktur yang telah terbangun perlu dilakukan evaluasi bagaimana kondisi integrasi antar moda dalam simpul tersebut mampu memberikan layanan yang menerus (seamless) bagi masyarakat dalam memanfaatkan angkutan umum. Metode evaluasi dilakukan dengan melakukan survei lapangan dan penilaian pada 6 (enam) aspek yang terdiri dari: kedekatan, konektivitas, kenyamanan, keamanan dan daya tarik. Hasil penilaian menunjukkan secara umum Simpul Transportasi di Perkotaan Yogyakarta telah terintegrasi secara fisik dengan baik, namun perlu beberapa peningkatan aspek signage di terminal Giwangan dan Jombor dan aspek keselamatan bagi pengguna untuk berpindah moda pada saat menyeberang, dan aspek keamanan dengan keberadaan CCTV di Adisutjipto dan Jombor. Rencana pengembangan kawasan (pembangunan berorientasi transit, mix use area, park and ride), harus melibatkan kearifan lokal sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, meningkatkan pergerakan dan aktifitas simpul, sehingga mampu meningkatkan kegiatan perekonomian daerah.