Fransisca Dita Mayangsari
Universitas Muhammadiyah Lamongan

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Karakteristik dan Stabilitas Fisik NLC-Koenzim Q10 dalam Sleeping Mask dengan Minyak Nilam Fransisca Dita Mayangsari; Tristiana Erawati; Widji Soeratri; Noorma Rosita
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 8 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v8i22021.178-186

Abstract

Pendahuluan: Minyak nilam memiliki efek antioksidan dan peningkat penetrasi. Minyak tersebut berpotensi meningkatkan efektivitas produk sleeping mask dengan Koenzim Q10 (KoQ10) yang dimuat dalam Nanostructured Lipid Carriers (NLC) sebagai kosmetik anti-penuaan. Tujuan: Membandingkan karakteristik dan stabilitas fisik dari NLC-KoQ10 yang dimuat dalam sleeping mask dengan dan tanpa minyak nilam. Metode: Preparasi NLC-KoQ10 menggunakan metode High Shear Homogenization. NLC-KoQ10 dicampur dengan hydrogel dan minyak nilam, untuk F2. Sedangkan untuk F1 tanpa minyak nilam. Setelah itu diamati karakteristik dan stabilitas fisiknya yang meliputi organoleptik, pH, dan viskositas. Uji stabilitas fisik diamati pada suhu ruang selama 90 hari. Hasil: Uji karakteristik fisik menunjukkan bahwa F1 memiliki bau seperti oleum cacao, sedangkan F2 memiliki bau khas minyak nilam dan sedikit bau seperti oleum cacao. F1 memiliki nilai pH 6,036 ± 0,011, sedangkan F2 memiliki nilai pH 6,062 ± 0,020. Tidak ada perbedaan yang signifikan. Namun, F1 dan F2 memiliki nilai viskositas yang berbeda. F1 memiliki nilai viskositas 199,2 ± 0,7 cp, sedangkan F2 memiliki nilai viskositas 175,6 ± 7,9 cp. Uji stabilitas fisik menunjukkan bahwa F1 dan F2 memiliki skala nilai pH berkisar 6,055 - 6,336 dan viskositas 175,6 - 239,7 cp. Nilai viskositas F1 mengalami peningkatan setelah hari ke-60, sedangkan F2 pada hari ke-90. Kesimpulan: Berdasarkan uji karakteristik dan stabilitas fisik dapat disimpulkan bahwa F1 dan F2 memiliki bau dan viskositas yang berbeda, dan F2 lebih stabil daripada F1.
UJI KARAKTERISTIK FISIK DAN HEDONIK DARI AROMATHERAPY HAND CREAM YANG MENGANDUNG MINYAK MELATI : PHYSICAL CHARACTERISTICS AND HEDONIC TEST OF AROMATHERAPY HAND CREAM WITH JASMINE OIL Fransisca Dita Mayangsari; Putri Gita Ayu Safitri; Uswatun Khasanah; Khusnul Khotimah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.213 KB) | DOI: 10.37874/ms.v7i2.325

Abstract

Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) merupakan salah satu ancaman kesehatan terbesar di dunia. Mencuci tangan merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan penyakit ini. Namun, sering mencuci tangan dapat menyebabkan kulit kering. Hand cream merupakan salah satu produk pilihan untuk mengatasi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik fisik dan tingkat kesukaan konsumen (hedonik) terhadap produk hand cream yang mengandung minyak melati 1% (HC-1) dan hand cream tanpa minyak melati (HC-0). Parameter karakteristik fisik yang diamati meliputi organoleptik, homogenitas visual, pH, dan daya sebar. Organoleptik dan homogenitas dianalisis secara deskriptif. Sedangkan pH dan daya sebar dianalisis menggunakan analisis statistik Mann-Whitney. Pada uji hedonik parameter yang dinilai adalah aroma, warna, dan tekstur. Data uji hedonik dianalisis menggunakan analisis statistik Mann-Whitney. Hasil uji karakteristik fisik menunjukkan bahwa HC-1 memiliki aroma melati sedangkan HC-0 tidak memiliki aroma. HC-1 dan HC-0 memiliki warna putih. Kedua formula juga terlihat homogen secara visual. HC-1 memiliki nilai pH 5,69 ± 0,01, sedangkan HC-0 6,04 ± 0,01. Nilai-nilai ini berbeda secara statistik. HC-1 dan HC-0 memiliki nilai daya sebar yang sama, sekitar 3,7 cm. Berdasarkan uji hedonik, penilaian panelis terhadap HC-1 untuk parameter aroma lebih tinggi dibandingkan dengan HC-0. Sedangkan untuk parameter warna dan tekstur tidak ada perbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan 1% minyak melati pada hand cream mempengaruhi aroma, pH, dan tingkat kesukaan konsumen (untuk parameter aroma).
Pengaruh Waktu Pengadukan Terhadap Karakteristik Fisik Nanostructured Lipid Carriers Menggunakan Metode High Shear Homogenization Rizka Amalia Fachriani; Putri Gita Ayu Safitri; Uswatun Chasanah; Fransisca Dita Mayangsari
Majalah Farmasetika Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i1.41860

Abstract

NLC (Nanostructured Lipid Carrier) merupakan generasi kedua dari SLN (Solid Lipid Nanopartikel). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pembuatan NLC adalah HPH (High Shear Homogenization). Waktu pengadukan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ukuran partikel NLC. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisa pengaruh variasi waktu pengadukan terhadap karakteristik fisik NLC. Variasi lama pengadukan yang diamati adalah 26 menit-5 siklus (sampel A) ; 30 menit-6 siklus (sampel B) ; 34 menit-7 siklus (sampel B). Ketiga sampel uji dibuat menggunakan kecepatan 5000 rpm. Karakteristik fisik yang diamati meliputi ukuran partikel, indeks polidispersitas, pH dan viskositas. Data yang didapatkan dianalisa secara statistik menggunakan One Way Anova. Hasil uji ukuran partikel menunjukkan bahwa ketiga sampel memiliki ukuran partikel yang memenuhi spesifikasi. Ukuran partikel ketiga sampel berada pada rentang 137,23 – 147,77 nm. Sampel yang memiliki ukuran partikel paling kecil adalah sampel B. Namun, sampel B memiliki indeks polidispersitas yang lebih besar daripada sampel A dan B, yaitu 0,452 ± 0,007. Berdasarkan uji organoleptis, diketahui bahwa ketiga sampel tidak memiliki perbedaan. Ketiganya memiliki warna putih, beraroma sedikit lemak dan konsistensi encer / cair. Uji pH menunjukkan bahwa pH ketiga sampel sama, yaitu 6,85-6,87. Berdasarkan uji viskositas ketiga formula memiliki viskositas yang berbeda. Sampel yang memiliki viskositas paling tinggi adalah sampel B dengan nilai 55,30 ± 0,26 cP. Walaupun memiliki nilai viskositas berbeda, tetapi ketiga formula memiliki konsistensi yang sama, yaitu encer. Waktu pengadukan yang terpilih adalah 26 menit dengan 5 siklus karena lebih efisien dari segi waktu dibandingkan waktu pengadukan yang lain. Kata kunci: karakteristik fisik, NLC, waktu pengadukan
PENGARUH KONSENTRASI CERA ALBA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN TINGKAT KESUKAAN PRODUK BALSAM STIK AROMATERAPI : THE EFFECT OF CERA ALBA CONCENTRATION ON PHYSICAL CHARACTERISTIC AND PREFERENCE LEVEL OF AROMATHERAPY STICK BALM Emilia Rahmawati; Habibatur Rohmah; Fransisca Dita Mayangsari; Primanitha Ria Utami
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i1.523

Abstract

Balsam stik aromaterapi adalah balsam gosok dalam bentuk stik. Produk ini mudah diaplikasikan. Selain itu, produk ini juga mengandung minyak atsiri yang dapat memberikan efek relaksasi. Oleh karena itu produk ini cukup potensial untuk dikembangkan. Salah satu komponen paling penting dari balsam stik adalah bahan stiffening agent. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi konsentrasi Cera alba (stiffening agent) pada balsam stik aromaterapi terhadap karakteristik fisik dan tingkat kesukaan/hedonik. Variasi konsentrasi Cera alba yang diamati adalah 10% (F1), 20% (F2), 30% (F3), dan 40% (F4). Parameter yang dianalisis dalam uji sifat fisik adalah organoleptis, nilai pH, homogenitas visual, dan konsistensi. Sedangkan parameter yang dianalisis dalam uji kesukaan meliputi konsistensi, warna, dan aroma. Berdasarkan hasil uji sifat fisik diketahui bahwa keempat formula tersebut berwarna putih kekuningan dan memiliki aroma khas minyak gandapura dan minyak serai dapur. Perbedaan keempat formula tersebut terletak pada konsistensinya. Semakin tinggi konsentrasi Cera alba maka konsistensi balsam stik semakin padat. Hasil uji hedonik dianalisis secara statistik menggunakan metode univariat yang dilanjutkan dengan uji Post Hoc Duncan. Berdasarkan analisis statistik diketahui bahwa panelis lebih menyukai konsistensi F3 (30%) dan F4 (40%) dibandingkan dengan konsistensi F1 (10%) dan F2 (20%). Formula yang paling disukai oleh panelis adalah formula dengan konsentrasi Cera alba sebesar 30% dan 40%.
Edukasi Jajanan Sehat Di SDN Banjarmadu Oleh Tim KKN (Kuliah Kerja Nyata) Dari Universitas Muhammadiyah Lamongan Fransisca Dita Mayangsari; Indi Ulul Fadhilah; Adinda Rakhmawati; Diah Laili Dwi Afrianti; Dymas Zahruddin Azmy
JPEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): JPEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.536 KB)

Abstract

Anak usia sekolah (6-12 tahun) membutuhkan asupan gizi yang cukup karena pada usia ini sedang dalam masa pertumbuhan. Anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah. Pada umumnya, di sekolah atau di sekitar sekolah banyak sekali penjual makanan yang menarik perhatian anak-anak, seperti es krim, telur gulung, dan lain-lain. Namun, tidak semua makanan yang dijual di sekolah atau di sekitar sekolah adalah jajanan atau makanan yang sehat. Pada beberapa survei yang pernah dilakukan, masih ada jajanan sekolah yang mengandung BTP (Bahan Tambahan Pangan) berbahaya seperti boraks, formalin dan rodamin. Hal inilah yang mendasari tim KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas Muhammadiyah Lamongan mengadakan penyuluhan mengenai jajanan sehat di SDN Banjarmadu, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Penyuluhan ini diharapkan dapat membuat siswa-siswa SDN Banjarmadu dapat memiliki kebiasaan yang baik dalam membeli jajanan di sekolah. Penyuluhan ini terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap persiapan, dilakukan analisa permasalahan, pencarian solusi dan melakukan izin kegiatan. Tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan penyuluhan mengenai jajan sehat menggunakan metode ceramah. Tahap terakhir yaitu tahap evaluasi yang dilakukan menggunakan metode kuis edukatif. Berdasarkan hasil evaluasi, disimpulkan bahwa Siswa-siswi SDN Banjarmadu sangat antusias dengan acara penyuluhan jajan sehat yang telah dilakukan oleh tim KKN Universitas Muhammadiyah Lamongan. Para siswa-siswi juga cukup memahami materi yang telah disampaikan oleh tim KKN. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa-siswi yang sangat aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh tim KKN saat sesi kuis edukatif.
Optimization of the Mixing of Hibiscus Flower (Hibiscus rose sinensis) Extract as a Lipbalm Color with Variations in Concentration Diah Indah Kumala Sari; Fransisca Dita Mayangsari; Elasari Dwi Pratiwi
Journal of Fundamental and Applied Pharmaceutical Science Vol 4, No 1 (2023): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jfaps.v4i1.16179

Abstract

Hibiscus rosa sinensis L. is widely used by the community to decorate the garden due to its splendor. In addition, hibiscus flowers containing anthocyanin and flavonoids have antioxidant, which functions as an antioxidant to free radicals as a natural red color. This natural dye can be obtained by extracting hibiscus flowers through maceration using 96% ethanol. This research obtained Hibiscus flowers from Sendang Rejo Village, Lamongan Regency. In the extract process, Hibiscus flower petals were blended until smooth, then added with ethanol 96% (1 liter) and stirred for 30 minutes. Filtrate result is taken, placed in a porcelain dish, and put in an oven at 60⁰C for 1 day. Varying levels made four formulas of hibiscus flower extract: F1 (0%), F2 (2%), F3 (4%) and F4 (6%). Physical evaluation included organoleptic, homogeneity, dispersibility, pH and qualitative tests to identify anthocyanins. The organoleptic, homogeneity, dispersion, pH and identification of anthocyanins evaluations were then analyzed descriptively. The data from the organoleptic test indicated that F1 had an odorless white color, while F2, F3, and F4 had a red and white color with a distinctive hibiscus flower aroma. The homogeneity test showed that F1 had good homogeneity while F2, F3, and F4 were not homogeneous (heterogeneous). The spreadability test on the four formulas did not fall within the range of requirements, namely 5-7 cm, with an average value of 3.53, but it was related to several significant reasons. The pH test results matched the requirements for topical preparations, namely 4.5-6.5, with an average value of 5.075. In conclusion, Hibiscus flower extract obtained through the maceration method with 96% ethanol could not give a homogeneous red color from the anthocyanin substance. Physical evaluation and anthocyanin identification test obtained good results.
Formulasi Krim Deodoran-Antiperspiran Alami yang Mengandung Kombinasi Minyak Atsiri Sebagai Pengaroma Fransisca Dita Mayangsari; Elasari Dwi Pratiwi; Diah Indah Kumala Sari; Friska Selsabillah Aula Nurwanda
Majalah Farmasetika Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i1.49912

Abstract

Masyarakat pada umumnya menggunakan produk krim deodoran-antiperspiran untuk menghilangkan bau badan. Namun, sebagian produk krim deodoran-antiperspiran dipasaran mengandung alumunium klorohidrat yang berpotensi menyebabkan kanker payudara bila digunakan terus menerus dalam jangka panjang. Pada penelitian ini dibuat formulasi sediaan natural krim deodoran-antiperspiran cream dengan bahan aktif tawas dan zinc ricinoleat. Namun, sediaan ini tidak memiliki aroma. Sedangkan aroma adalah salah satu aspek terpenting pada kosmetik. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan menambahkan minyak atsiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan karakteristik fisik, stabilitas fisik serta tingkat kesukaan (hedonik) dari natural krim deodoran-antiperspiran cream yang mengandung kombinasi minyak atsiri (1% minyak jeruk manis dan 1% minyak nilam) (FB) dan tanpa kombinasi minyak atsiri (FA). Karakteristik dan stabilitas fisik yang diamati meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar dan viskositas. Sedangkan pada uji tingkat kesukaan, yang diamati meliputi tekstur, warna, dan aroma. Hasil uji organoleptis dianalisis secara deskriptif. Hasil pH, daya sebar, viskositas dan hedonik dianalisis secara statistik menggunakan SPSS. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penambahan kombinasi minyak atsiri (minyak nilam dan minyak jeruk manis) berpengaruh pada aspek aroma, warna dan pH dari natural krim deodoran-antiperspiran cream. Penambahan kombinasi minyak atsiri juga berpengaruh terhadap tingkat kesukaan. Panelis lebih menyukai aroma dari sediaan yang mengandung kombinasi minyak atsiri. Pada uji stabilitas fisik, diketahui bahwa penambahan kombinasi minyak atsiri mempengaruhi pH dan viskositas sediaan selama periode penyimpanan selama 90 hari pada suhu ruang (25°C ± 2°C).
The Effect of Essential Oil Types on The Physical Characteristics and Consumer Preference Level of Antiaging Body Lotion that Contain NLC-Coenzyme Q10 Fransisca Dita Mayangsari; Khusnul Khotimah; Asyalafia
Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan dr. Soebandi
Publisher : LPPM Universitas dr. Soebandi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36858/jkds.v11i2.487

Abstract

Lavender oil and lime oil contain linalool which has a relaxing effect. This oil has potential as a fragrance in antiaging body lotion products containing Coenzyme Q10 (CoQ10) in the Nanostructured Lipid Carriers System (NLC). This study aimed to analyzed the physical characteristics and consumer preference level for anti aging body lotion containing NLC-CoQ10. NLC-CoQ10 was prepared using the High Shear Homogenization method. For F1 (Formula 1), NLC-CoQ10 is mixed with a gel base and lavender oil. For F2 (Formula 2), the type of essential oil added is lime oil. These two forms when compared with F0 (Formula 0 = formula without essential oils). The physical properties observed included organoleptic, pH, homogeneity, spreadability, and viscosity. Organoleptic test and homogeneity were analyzed descriptively. While the pH, spreadability, and viscosity were analyzed using One Way Anova. In the preference level test, the aspect that is assessed is aroma. This test was analyzed statistically using the Univariate method. Based on the physical characteristic test, it is known that the three formulas have the same color, consistency, and homogeneity. The difference between the three formulas lies in their aroma. F0 is unscented; F1 has a lavender scent; F2 has a lime scent. The viscosity of the three formulas is also different but does not affect the spreadability value. Based on the aroma preference level test, it is known that F2 has the highest value. The type of essential oil affects the aroma and level of preference of the panelists. The most preferred formula is a formula containing lime oil. Keyword: Anti-aging; Body Lotion; Koenzim Q10; Lavender Oil; Lime Oil