Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RANCANG BANGUN STETOSKOP DIGITAL SEBAGAI PEREKAM SUARA RESPIRASI DAN DETAK JANTUNG Sri Anggraeni Kadiran
Eksergi Vol 9, No 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.384 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v9i1.199

Abstract

Hasil pendengaran suara pada auskultasi paru atau jantung   sangat subyektif, sehingga masing-masing orang bisa mengartikan berbeda.  Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu  stetoskop digital yang mampu merekam suara respirasi atau  detak jantung dan menampilkannya melalui suatu monitor dalam bentuk gambar sinyal. Pada penelitian ini akan dilakukan rancang bangun stetoskop digital yang merupakan gabungan antara hardware yang berupa   rangkaian    sensor dan ADC sedang  software  menggunakan delphy dan visual basic  .Rangkaian  sensor untuk merekam suara respirasi dan detak jantung. ADC untuk mengubah analog ke digital, dan delphy untuk mengolah  sinyal dan menampilkannya pada layar monitor. Dari penelitian ini dihasilkan data bahwa stetoskop digital dapat menampilkan grafik suara respirasi dan detak jantung pada layar monitor, tetapi belum bisa menentukan jenis  penyakit pasien. Penentuan jenis penyakit pasien perlu dianalisa pada penelitian lebih lanjut Kata kunci : stetoskop digital, suara respirasi, grafik, layar monitor.   
RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TEKNIK MRC PADA PENERIMA TV DVB T2 Slamet Widodo; Sri Anggraeni Kadiran
Just TI (Jurnal Sains Terapan Teknologi Informasi) Vol 11, No 1 (2019): JANUARI 2019
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.256 KB) | DOI: 10.46964/justti.v11i1.129

Abstract

Teknik maximal ratio combining (MRC)  merupakan salah satu teknik combining diversity yang digunakan untuk mengatasi terjadinya fading pada sistem transmisi radio. Fading pada transmisi TV digital DVB T2  menyebabkan gambar berhenti dan suara terganggu.  Dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa secara simulasi,  teknik MRC mempunyai kualitas paling baik dibanding teknik combining lainnya. Pada penelitian ini, telah dibuat rangkaian MRC dengan dua input. Sinyal yang datang dikuatkan kemudian masuk ke rangkaian penggeser fasa. Untuk menghindari pembuatan IC, proses combining dilakukan pada tingkat RF (radio frequency). MRC menggabungkan dua antena penerima TV yang berjarak ¼ λ. Hasil pengukuran di laboratorium menunjukkan bahwa sistem penerima yang dibuat berhasil menggabungkan dua input sinyal pada tingkat RF, dengan penguatan yang lebih besar. Pengujian penerimaan siaran TV digital DVB T2 di daerah semarang pada kondisi diam menunjukkan bahwa sistem dapat menerima seluruh stasiun pemancar  TV digital DVB T2 di semarang dengan kualitas yang baik. Pada jarak 9 Km dari stasiun pemancar, daya yang diterima sebelum menggunakan MRC – 77,3 dBm, setelah menggunakan MRC - 71,2 dBm.
Rancang Bangun Sistem Deteksi Masker dan Suhu Badan Sebagai Prasyarat Absensi Berbasis Internet of things sri anggraeni kadiran
Jurnal Pengembangan Rekayasa dan Teknologi Vol 6, No 2 (2022): November (2022)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jprt.v18i2.6948

Abstract

The mask and body temperature detection system for public places is still operated manually. The system was found not to adjust to the conditions of office employees, which required them to always be on guard and check the body temperature of every employee who would enter the office. Therefore, a mask and body temperature detection system was designed as a prerequisite for internet of things-based attendance that can make it easier for office employees to check the body temperature of everyone who will work, and so that employees can be disciplined in time. This system requires a temperaturesensor to detect the body temperature of people who will enter. A person's body temperature is said to be normal if it is lessthan 37.20C. If the temperature exceeds 37.20 C, then a person cannot take attendance. In addition to having a normal body temperature, the second requirement must be met, namely passing mask detection. Someone must wear a mask before entering the room, before taking attendance using a fingerprint. Arduino Uno will send data from the temperature sensor to the database and a 16x2 LCD, so that the system can be connected to the web which can be monitored by the administrator to get data on the number of office employees based on body temperature. In addition, a Raspberry Pi is used which will senddata from the webcam as a result of the mask detection image processing. The results of this final project indicate that the data sent to the web is in accordance with the data based on testing tools.
Sistem Monitoring dan Controlling Cairan Infus Berbasis Website Sri Anggraeni Kadiran; Eko Supriyanto; Muhammad Yusuf Maghribi
Jurnal Riset Rekayasa Elektro Vol 5, No 1 (2023): JRRE VOL 5 NO 1 JUNI 2023
Publisher : LEMBAGA PUBLIKASI ILMIAH DAN PENERBITAN, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jrre.v5i1.17743

Abstract

Saat ini bidang kesehatan memerlukan informasi yang cepat, tepat, dan akurat. Dalam hal ini peranan internet menjadi sangat penting. Misalnya pada   pendaftaran pasien hampir seluruhnya memakai sistem pendaftaran online atau berbasis internet.  Pada saat ini pekerjaan mengontrol infus tiap pasien di rumah sakit, dilakukan secara manual, dengan melihat langsung pada cairan infus. Cara ini tidak efisien, sehingga sering terjadi cairan infus sudah habis, tetapi belum juga diganti. Penelitian ini akan membuat sistem monitoring cairan infus dengan metode internet of thigs, sehingga sistem dapat memantau kondisi cairan infus terus menerus dari ruang perawat. Dengan demikian, proses pemantauan infus lebih terjamin dan pergantian infus tertangani lebih cepat. Hasil pengujian  blackbox testing menunjukkan hasil yang baik dan sesuai dengan fungsionalitas yang dirancang. Hasil pengujian load time dengan bandwidth 19,23 Mbps dalam waktu 1,00 detik. Sedangkan dengan bandwidth 14,50 Mbps dalam waktu 1,75 detik. Hasil rata-rata delay pengiriman data dari alat ke database yang di dapatkan dari setiap tetesan adalah 68,38 detik.