Literatur fikih muamalah modern banyak membicarakan berbagai formulasi akad-akad yang mampu melegitimasi upaya memaksimalkan margin industri keuangan syariâah. Akad-akad baru ini merupakan hasil sintesa akad-akad yang sudah ada sebelumnya yang diramu sedemikian rupa hingga menjadi akad yang terpadu, yang belakangan ini dikenal dengan istilah hybrid contract atau multiakad (al-âuqÅ«d al-murakkabah). Beberapa akad jenis ini adalah akad bayâ bi thaman âÄjil, akad ijÄrah muntahiyah bi âl-tamlÄ«k dan akad mushÄrakah mutaÂnÄqiá¹£ah. Penelitian ini bermaksud untuk menÂdeskripsiÂkan lebih jauh model-model akad hybrid contract, dan mengeksplorasi keÂdudukannya dalam lembaga keuangan syariâah modern. Penelitian ini menemukan adanya potensi pergeseran dari semangat mewujudkan nilai ideal syariâah menjadi semangat berkompetisi dalam formalitas kesyariâahan.***Modern literatures of fiqh muâÄmalah talk alot about various contract formulation with capability of maximizing profit in shariah finance industry. This new contract modification is the synthesis among existing contracts which is formulated in such a way to be an integrated contract. This formulation is known as a hybrid contract or multi-contract (al-uqÅ«d al-murakkabah). Some of them are, bay bi thaman Äjil, IjÄrah muntahiyah bi âl-tamlÄ«k dan mushÄrakah mutanÄqiá¹£ah. This study intends to further describe models of hybrid contract, and explore the shariah principles in modern financial institutions. This study found a potential shift from the ideal values ââof the spirit of shariah into the spirit of competition based shariah formally.***Keywords: hybrid contract,  fikih muamalah, akad, muá¸Ärabah