Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang dipengaruhi lingkungan dan perilaku masyarakat. DBD masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena sifat penyebaran wabah pada saat-saat tertentu, patofisiologi renjatan masih belum jelas, belum ditemukan vaksin yang ampuh, belum diketahui faktor-faktor risiko yang mempengaruhi suatu daerah terhadap terjadinya suatu ledakan wabah dan masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan diskusi kelompok terarah (DKT) dan wawancara. Analisa data dengan mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema suatu hipotesa kerja. Berdasarkan hasil diskusi kelompok terarah dan wawancara diperoleh tematema pengertian DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, ditandai dengan demam lebih dari 7 hari, tanda - tanda pendaraharan dan kelemahan, karakteristik nyamuk berwarna hitam putih, loreng loreng, tempat perindukan di air yang tergenang, dan bersarang di tempat yang lembab. Pencegahan DBD melalui PSN, yaitu dengan melaksanakan 3M, dengan ikan pemakan jentik, insektisida pembasmi jentik, dan dengan pengelolaan lingkungan. Kesehatan lingkungan adalah lingkungan yang tidak menimbulkan pengaruh yang merugikan terhadap kesehatan, pelaksanaan pemeliharaan lingkungan dalam mencegah DBD di Desa Krakitan adalah dengan melaksanakan 3M, melibatkan peran serta masyarakat, mengelola lingkunan, ikan pemakan jentik dan insektisida pembasmi jentik. Sikap ibu terhadap tindakan tidak memelihara kesehatan lingkungan adalah tidak setuju. Untuk itu perlu lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap tanda dan gejala penyakit DBD, sehingga jika ada kasus DBD dapat dideteksi dini dan segera ditindaklanjuti oleh petugas kesehatan.