Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS BODY DEFECT PADA PRODUKSI KALENG 2 PIECES DI PT UNITEDCAN COMPANY DENGAN MENGGUNAKAN TEORI PUNCHING TOOL Thomas Djunaedi; Ari Nurman Perdana
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 9, No 1 (2015): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kaleng 2Pc adalah salah satu produk dari PT United Can Company yang sangat banyak tersedia di pasaran sebagai alat kemas minuman ringan seperti pada kaleng Coca Cola, Sprite, Fanta, Pocary Sweat dan minuman ringan lainnya.Minuman berkarbonasi banyak yang menggunakan kaleng 2Pc, dikarenakan sifat kemasan pada kaleng 2Pc yang dapat menahan tekanan udara yang disebabkan karena bahan karbonasi tersebut, sifat ini yang tidak dimiliki oleh kemasan lain, seperti plastik.Proses pebentukan kaleng 2Pc memiliki beberapa tahapan proses, dari material awal yaitu plat alumunium mengalami proses blanking, proses drawing (bentuk seperti mangkok/cupping) dan proses wall ironing (penipisan dinding material). Material yang digunakan adalah plat alumunium yang memiliki ketebalan 0.3mm, dengan batas patah tarik sebesar 300N/mm2.
ANALISA PERHITUNGAN GAYA-GAYA MEKANIS PADA PEMBUATAN KOMPONEN OTOMOTIF BRAKET UPPER ARM Thomas Djunaedi; Dadi Cahyadi; Darmanto Darmanto
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 8, No 2 (2014): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Braket upper arm adalah salah satu bagian dari sistem peredam getaran (suspensi) pada kendaraan yang terpasang pada rear axle yang berfungsi menyangga pegas koil, tempat dudukan steering knuckle dan memelihara letak geometris bodi dan roda-roda. Braket upper arm terbuat dari sheet metal SAPH 440 yang mempunyai kuat tarik 45 kgm/mm2,resistansi gesek 36 kgm/mm2 dan ketebalan material 2,9 mm. Untuk metode perhitungannya menggunakan pedoman Press Dies Design, dari IMDIA. Disain produk mengikuti permintaan dari pelanggan dan untuk mengurangi scrap yang terbuang dihitung ulang layoutnya yaitu perkalian antara tebal material 2,9 mm lebar produk, jarak antar material blank 2,9 mm dan jarak lebar blank ke tepi 6,65 mm. Untuk mendapatakan potongan dengan burry yang minimal clearen punch dan die diatur sebesar 0,2175 mm dengan gaya potong yang perlukan mesin press sebesar 135 tonf, gaya proses drawing 18,5 tonf, proses bending memerlukan di pelukan gaya dari mesin press dengan tonase 4 tonf dan untuk prroses triming menggunakan mekanisme dua buah cam  dengan total gaya yang di pelukan untuuk proses triming yaitu 44,5 tonf.
Analisis Terjadinya Panas pada Air Conditioner Unit Excavator PC3000-6 Thomas Djunaedi; Hendro Purwono
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Excavator merupakan unit alat berat serba guna yang dapat digunakan untuk menggali tanah, memuat material, mengangkat material, mengikis tebing, meratakan permukaan tanah dan memecah tanah yang keras, salah satunya adalah excavator PC3000-6. Unit ini menggunakan sistem air conditioner di ruang kabin dengan tujuan agar operator terasa nyaman dalam mengoperasikan. Namun banyak pelanggan yang mengeluhkan kondisi air conditioner yang sering panas karena dapat berdampak pada persentase ketersediaan unit jika masuk pada sistem kontrak perawatan penuh karena unit tersebut tidak dioperasikan untuk perbaikan. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya panas pada air conditioner di unit PC3000-6 sehingga dapat dilakukan langkah perbaikan. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah menggunakana delapan step troubleshooting. Berdasarkan observasi dan analisis data diperoleh hasil bahwa terjadinya panas pada air conditioner disebabkan oleh adanya ketidak normalan kerja dari sistem air conditioner. Saat dilakukan inspeksi harian sering ditemukan operator mengoperasikan unit sambil merokok kemudian menghidupkan sistem air conditioner namun tetap membuka jendela kabin agar asap rokok yang berada di dalam ruangan dapat cepat hilang sehingga membuat sistem pada kompresor mengalami beban berlebih. Hal ini dapat mempengaruhi umur pakai komponen, terutama pada kompresor yang dapat menyebabkan lose atau tidak dapat menghasilkan kompresi yang standar sehingga mengakibatkan sistem tidak dapat bekerja maksimal dan temperatur di ruang kabin pun tidak tercapai.
Process of Making Gas Stove Spuyer with TU-2A CNC Machine Thomas Djunaedi; Anwar Ilmar Ramadhan; Firmansyah Firmansyah; Mohd Amiruddin Fikri
Journal of Applied Sciences and Advanced Technology Vol 4, No 3 (2022): Journal of Applied Sciences and Advanced Technology
Publisher : Faculty of Engineering Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jasat.4.3.87-92

Abstract

The TU-2A CNC machine is a turning machine tool that is controlled by a computer system through data (program input) in the form of letters and numbers. This machine is capable of producing a work piece with a complex shape and high accuracy, as well as the effectiveness of minimum production time. Gas stove nozzle is a form of work piece which in the manufacturing process is required to have a high level of effectiveness with high accuracy. The supporting factors in the manufacturing process are based on the selection of program functions and machining parameters (cutting speed, feeding, feeding speed and proper rotation of the main axis).In the process of making gas stove nozzles using a CNC TU – 2A machine, the parameter values used are cutting speed (Vs) 20 m/min, feeding 0.75 mm/put, feeding speed (s') 281 mm /min and the main axis rotation (n) 375 rpm.So from the parameters used, it is known that the total machining time per component (tm) = 5.4 minutes, the total production cost per component (Cprod) = Rp. 8,572, - and the total production time per component (t prod) = 7.6 minutes. The greater the value of the Dept of cut, feed and feeding speed, the production time and production costs that occur will decrease until they reach t = 2.6% and C = 2.3%.
ANALISIS PERFORMANSI BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX DENGAN RING BENSIN OPTION R TERHADAP DAYA DAN TORSI PADA SEPEDA MOTOR 4 TAK Anwar Ilmar Ramadhan; Thomas Djunaedi; Irwan Firmansyah
Jurnal Teknologi Vol 14, No 2 (2022): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.14.2.255-264

Abstract

The development of the world in the automotive field is now growing and growing rapidly. Very rapid development in the field of automotive motor vehicles, But what we already know with the thinning. Fuel is a problem we face today. As for finding a tool that can save fuel motor vehicles. R option gasoline ring is a fuel saver tool made of stainless steel that has 12,400 gauss magnets that have 1 inlet and 1 outlet. Analysis of the performance of premium fuel and pertamax with the option of gasoline R ring is done to know the ratio of power, torque and premium AFR and pertamax, both before and. The test results and calculations for the premium variables obtained power up to 0,2 HP, torque up by 3%, AFR more efficient 7.4%. While for the pertamax variable in getting power up to 0,2 HP, torque rose by 5.3%, AFR more efficient 8.4%.
STUDY KELAYAKAN PENGGUNAAN MATERIAL KOMPOSIT SEBAGAI CAMPURAN RESIN LYCAL DENGAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP GAYA IMPACT PADA PESAWAT RC Bambang Setiawan; Rasma Rasma; Thomas Djunaedi; Gunawan Hidayat; Ponco Moralistian Adiday
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komposit adalah struktur material yang terdiri dari resin dan serat, yang dibentuk secara makroskopik dan menyatu secara fisika. Bahan komposit pada umumnya resin sebagai pengikat atau matrik, dan serat sebagai penguat atau reinforcement. Keuntungan bahan komposit adalah kemampuan material terebut mudah untuk diarahkan sehingga kekuatannya dapat diatur pada sifat tertentu yang kita kehendaki. Material komposit memiliki sifat high strength dan densitas rendah yang sangat sesuai diterapkan dalam dunia industri penerbangan. Dalam pengaplikasian material komposit menggunakan dua metode dikombinasikan antara hand lay-up dengan holding press. Bahan yang digunakan adalah serat sabut kelapa dan resin lycal dengan persentase campuran matrik 96% dan serat 4%. Spesifikasi pesawat RC trainer dengan material body komposit, memiliki Panjang badan 60cm, Panjang sayap 80cm, dan tinggi badan 8cm, dibekali dengan motor brushless tipe 1806 1400kv dengan daya 80watt, dan berat keseluruhan pesawat 375gram. Dengan proses pengujian Tarik dan impact, yang bertujuan untuk mengetahui nilai tegangan, regangan, impact yang dimiliki oleh material komposit ini, agar mengetahui apakah gaya impact yang diizinkan lebih besar dari gaya impact yang bekerja pada saat landing, sehingga kerusakan dapat diminimalisir. Berdasarkan hasil dari Analisa pengujian terbang pada pesawat RC trainer. Hasilnya pesawat lebihstabil dan memiliki kekuatan yang lebih kuat pada saat terkena benturan, sedangkan untuk kekurangan, bobot pesawat menjadi lebih berat dan memerlukan konsumsi daya yang lebih, serta penggunaan motor brushless yang lebih besar.
Analisa Konstruksi Mesin Bubut Duplikat Untuk Profil Kayu Dengan Ukuran Kayu Diameter 15 Cm Dan Panjang 50 Cm Bambang Setiawan; Gunawan Hidayat; Thomas Djunaedi
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 6, No 1: Maret 2023
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/rmme.v6i1.13440

Abstract

In desaining wood profile lathes, the quality and strength are calculated by analyzing various loads that occur in the lathes and choosing suitable materials to be used in the manufacture of lathes, the materials used are 40 X 40 mm hollow beam type AISI 304 with tensile strength 6 x 108 N / m2, mudulus elasticity 1.9 X 1011 N / m2, performed to calculate the distribution of the load received by the rangkan of 757 N and done to get the results close to the original as a reference for making the lathe frame duplicate the wood profile. To do the simulation, solidwork software is needed as a means to DESAIN and DESAIN the lathe frame strength duplicate the wood profile. Manual calculation results are compared with finite element analysis (FEA) simulations. Strength analysis in the frame is obtained 3.9 X 107 N / mm2, the deflection that occurs is 0.08 mm.
Rail Leveling Analysis of Turning Radius and Speed Train Passenger Cart Ery Diniardi; Thomas Djunaedi; Deni Almanda; Firmansyah Firmansyah; Alvaro Costa Neto
Journal of Applied Sciences and Advanced Technology Vol 4, No 2 (2021): Journal of Applied Sciences and Advanced Technology
Publisher : Faculty of Engineering Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jasat.4.2.43-50

Abstract

Needs consumer will tool transportation train fast fire on time now has sue Railway Corporation for Upgrade service and comfort for satisfaction para para consumer use tool transportation this in activity everyday. Look importance needs consumer will comfort use tool transportation train fire, then Writer interested for discuss comfort in journey train specifically problem journey train fire with elevation rail  in pass Bend moment drove. Analysis done from Railway Corporation with literature assistance regarding problem railway. Remember breadth existing problems on train fire, then Writer limit only on calculation point heavy carriage, the forces that occur, and balance carriage when turn without and existence rail elevation. From result analysis carried out elevation data is taken rail maximum by 110 mm, radius curvature, speed plan maximum 120 km/h. Generate speed data critical in bend without elevation rail, and speed critical in bend existence rail elevation.