This Author published in this journals
All Journal CEMARA
Zasli Purwanto
Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja Sumenep

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS FUNGSI KEUNTUNGAN DAN EFISIENSI EKONOMI RELATIF PADA USAHATANI PADI SAWAH TADAH HUJAN (Studi Kasus di Wilayah Prima Tani, Ds. Bunbarat, Kec. Rubaru, Kab. Sumenep) Zasli Purwanto
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 5 No 1 (2008): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.18 KB) | DOI: 10.24929/fp.v5i1.537

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana tingkat efisiensi usahatani padi sawah tadah hujan di wilayah Prima Tani dapat ditingkatkan. Dengan menggunakan fungsi keuntungan Unit Output Price Cobb-Douglas yang diturunkan dari fungsi produksi Cobb-Douglas diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata pendapatan per ha dari usahatani padi sawah tadah hujan petani berlahan sempit lebih tinggi daripada petani berlahan luas. Faktor-faktor yang berpengaruh positif nyata terhadap pendapatan usahatani padi sawah tadah hujan adalah harga SP 36 dan luas lahan, sedangkan yang berpengaruh negatif nyata terhadap pendapatan adalah harga benih, harga urea, dan upah tenaga kerja luar keluarga. Usahatani padi sawah tadah hujan yang dilakukan di lahan sempit lebih efisien daripada yang dilakukan di lahan luas baik secara teknik, harga, dan ekonomi.
UJI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN AZOLLA SEBAGAI SUBSTITUSI PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa) Arfinsyah Hafid A; Zasli Purwanto
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 7 No 1 (2010): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.813 KB) | DOI: 10.24929/fp.v7i1.554

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh azolla sebagai substitusi dari pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza sativa). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang tersusun secara faktorial yang terdiri dari faktor I berupa dosis Azolla, terdiri dari azolla 0 gram/m2 (A0), azolla 200 gram/m2 (A1) dan faktor II berupa dosis pupuk urea, terdiri dari urea 150 kg/ha (B1), urea 100 kg/ha (B2), urea 50 kg/ha (B3), urea 0 kg/ha (B4). Analisis yang digunakan adalah analisis ragam dengan menggunakan uji F, kemudian diuji dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) atau Uji Duncan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan azolla dengan pupuk urea terhadap semua variabel pengamatan. Perlakuan azolla juga tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel yang diamati. Pemberian urea 150 kg/ha merupakan perlakuan terbaik pada variabel jumlah anakan, jumlah malai, dan produksi per ha (GKP). Untuk variabel panjang malai, perlakuan terbaik adalah urea 50 kg/ha dan 100 kg/ha. Variabel jumlah gabah isi, perlakuan terbaik adalah urea 100 kg/ha.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI PETANI MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK PADA BUDIDAYA PADI DI KABUPATEN SUMENEP Ida Ekawati; Isdiantoni Isdiantoni; Zasli Purwanto
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 8 No 1 (2011): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.84 KB) | DOI: 10.24929/fp.v8i1.562

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mendasari keputusan petani dalam menggunakan bahan organik pada budidaya padi di Kabupaten Sumenep. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis faktor yang melibatkan 12 variabel. Pengukuran semua variabel menggunakan skala linkert dalam bentuk pernyataan yang bersifat positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan petani padi di Kabupaten Sumenep dalam menggunakan pupuk organik didasarkan pada: (1) faktor tepat guna, yang dibentuk oleh variabel ketersediaan bahan baku, biaya pembuatan murah, dan aplikatif; (2) faktor kesederhanaan, yang dibentuk oleh variabel informasi tentang pupuk organik mudah didapatkan dan kesederhanaan pembuatan pupuk organik; (3) faktor keunggulan, yang dibentuk oleh variabel kelebihan pupuk organik dan variabel manfaat penggunaan pupuk organik; serta (4) faktor keberhasilan, yang dibentuk oleh variabel peningkatan kesuburan lahan dan variabel kebiasaan/tradisi pemanfaatan bahan organik.
STUDI KELAYAKAN USAHA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS CABE JAMU (Piper rectrofactum vahl) DI KABUPATEN SUMENEP Zasli Purwanto; Ribut Santoso
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 8 No 1 (2011): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.146 KB) | DOI: 10.24929/fp.v8i1.567

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelayakan usaha dan strategi pengembangan agribisnis cabe jamu di Kabupaten Sumenep. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kelayakan usaha (Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio), Gross Benefit Cost (Gross B/C), dan Payback Period (PP) dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani cabe jamu layak untuk dilaksanakan dan dikembangkan. Nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 120.922.470,00 (nilai NPV > 0, berarti total penerimaan lebih besar daripada total pengeluaran sehingga usahatani cabe jamu tersebut layak untuk diteruskan), nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 22,0% (dinyatakan layak, karena mampu mengembalikan pengeluaran biaya investasi yang digunakan sampai pada tingkat suku bunga 22%), nilai Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio) sebesar 6,71 (layak dikembangkan karena setiap Rp. 1,- biaya produksi yang dikeluarkan akan mampu memberikan manfaat masing-masing sebesar Rp. 6,71), nilai Gross Benefit Cost (Gross B/C) sebesar 1,72 (artinya setiap Rp.1,- biaya usaha tani cabe jamu yang dikeluarkan akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 1,72,-), dan nilai Payback Period (PP) sebesar 2,1 tahun atau 2 tahun 1 bulan. Strategi yang digunakan oleh petani dalam usahatani cabe jamu adalah strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal. Agribisnis cabe jamu berada pada pertumbuhan dalam asset, penjualan, dan profit. Tahap pertumbuhan memperlihatkan usaha agribisnis cabe jamu mampu meningkatkan nilai produksi dan penjualan dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang dari luar. Pada kondisi ini sebaiknya usahatani tersebut berusaha mempertahankan peluang dan kekuatan yang dimilikinya serta meminimalkan ancaman dan kelemahannya.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAK AYAM PETELUR (Studi kasus di Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep) Ribut Santosa; Hari Sudarmadji; Zasli Purwanto
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 9 No 1 (2012): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.036 KB) | DOI: 10.24929/fp.v9i1.568

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dan tingkat sensitivitas peternak ayam ras petelur bila terjadi perubahan harga input, harga output, dan mahalnya upah tenaga kerja. Lokasi penelitian berdasarkan purposive method di Desa Saronggi dan Desa Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode Total Sampling. Kriteria kelayakan usaha yang digunakan yaitu: Net Present Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio ( Net B/C Ratio), Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C), dan Payback Periods. Analisis sensitivitas yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan persentase 5% sebagai batas minimal persentase tingkat perubahan input dan output, 10 % sebagai batas atas dari persentase perubahan input dan output, dari kegiatan usaha peternakan ayam petelur. Hasil analisis dapat dinyatakan bahwa usaha peternakan ayam ras petelur layak atau direkomendasikan “GO” untuk diusahakan/dikembangkan pada skala yang lebih besar. Hal ini mengacu pada tingkat kemampuan mengembalikan biaya investasi (IRR) diatas nilai discount factor. Net B/C Ratio dan Gross B/C Ratio dalam analisis finansial lebih besar dari 1. NPV pada tingkat discount factor sebesar 9,98 % atau 0,83% per bulan menunjukkan sebesar Rp. 32.241.500,. Analisis sensitivitas dengan menggunakan skenario naiknya harga input dan turunnya harga output pada tingkat persentase masing-masing sebesar 5%, dan 10%, ternyata tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan usaha peternakan ayam ras petelur kecuali kenaikan 10% pada sarana produksi akan mematikan usaha peternak ayam ras petelur di Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep.