Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

DAYA SAING : KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF SERTA KELAYAKAN AGRIBISNIS BAWANG MERAH Hidayat, Syarif Imam; Kurniawan, Dody Tri
Berkala Ilmiah AGRIDEVINA Vol 1, No 1 (2012): Berkala Ilmiah Agribisnis Agridevina
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/adv.v1i1.1298

Abstract

Tujuan penelitiaan ini adalah untuk (a) menganalisis daya saing, yaitu keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif komoditas bawang merah, (b) menganalisis kelayakan ekonomi agribisnis bawang merah. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep dengan pertimbangan Kabupaten Sumenep merupakan salah satu daerah produksi bawang merah varietas Sumenep dengan produktivitas yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Data penelitian ini dikumpulkan melalui dua sumber data yakni data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama dengan analisis matrik kebijakan Policy Analysis Matrix (PAM) yang dikembangkan oleh Monke dan Pearson (1989). Sedangkan tujuan kedua dianalisis dengan metode Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas bawang merah di Kabupaten Sumenep mempunyai daya saing baik dari keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif.  Hal ini dibuktikan dengan nilai DRC sebesar 0,2014 dan nilai PCR sebesar 0,3786. Secara ekonomi usahatani bawang merah di Kabupaten Sumenep layak untuk dikembangkan.  Ini dapat dilihat dari nilai Net B/C sebesar 1,46  sehingga bisnis bawang merah layak dikembangkan.
ANALISIS USAHA PEMBIBITAN RUMPUT LAUT DI KECAMATAN TALANGO KABUPATEN SUMENEP Purwati Ratna; Dody Tri Kurniawan
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 12 No 1 (2015): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v12i1.196

Abstract

Rumput  laut  merupakan salah satu komoditas hasil  laut yang penting. Di samping banyak kegunaannya, rumput laut juga sebagai penghasil devisa Negara dengan nilai ekspor yang terus meningkat setiap tahun. Mengingat besarnya potensi wilayah peraiaran Indonesia untuk meningkatkan budidaya rumput laut, maka pemerintah hendaknya berupaya untuk meningkatkan ketrampilan petani dalam hal tehnik budidaya, pengolahan dan pemasaran, dengan sentuhan teknologi ramah lingkungan agar dapat menghasilkan rumput laut yang berkualitas tinggi. Budidaya rumput laut di Indonesia belum dilaksanakan secara optimal. Sentra produksi rumput laut yang sudah berkembang secara maksimal di Indonesia baru terdapat di wilayah Bali, NTB dan Sulawesi Selatan. Sedangkan perairan Jawa Timur dan Maluku masih merupakan potensi penting yang belum terolah secara luas dan berhasil guna. Dukungan pemerintah tentang budidaya rumput laut terbukti dengan adanya berbagai bentuk kegiatan yang bertujuan meningkatkan dan menumbuhkembangkan rumput laut agar produksinya memiliki kualitas yang baik sehingga mampu bersaing di pasaran dunia. Untuk itu diperlukan sebuah penelitian untuk mengetahui usaha pembibitan rumput laut di Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana usaha pembibitan rumput laut di Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui usaha pembibitan rumput laut di Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep.Pada penelitian ini analisa data yang di gunakan adalah analisa kuantitatif. Analisa data ini meliputi  analisa biaya, analisa keuntungan dan analisa efisiensi. Berdasarkan hasil analisis pendapatan usaha dan revenue cost ratio (R/C) dapat diinterpretasikan bahwa usahatani pembibitan rumput laut di Kecamatan Talango efisien untuk diusahakan dengan nilai R/C ratio 2,32.
PENGARUH INTERAKSI HARGA DAN DESAIN ATAU MOTIF BATIK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK Purwati Ratna Wahyuni; Dody Tri Kurniawan
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 16 No 1 (2019): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1079.769 KB) | DOI: 10.24929/fp.v16i1.774

Abstract

Keputusan konsumen sangat mempengaruhi hubungan antara harga dengan keputusan pembelian, di mana semakin mahal atau tinggi suatu harga maka keputusan pembelian semakin sedikit, sebaliknya jika harga murah atau rendah keputusan pembelian berubah semakin tinggi. Selain harga, terdapat faktor lain yang juga berpengaruh dalam keputusan pembelian yakni desain atau motif produk. Desain atau motif dari suatu produk merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan secara serius dari manajemen khususnya team pengembangan produk baru, karena tidak sedikit konsumen yang mempermasalahkan desain atau motif dari suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan membeli konsumen batik, menganalisis pengaruh desain produk terhadap keputusan membeli konsumen batik dan menganalisis pengaruh bersama harga dan desain produk terhadap keputusan membeli konsumen batik di Kabupaten Sumenep. Tujuan ini diharapkan nanti akan ditemukannya sejauh mana variable tersebut mempengaruhi penjualan atau minat beli konsumen. Analysis of variance merupakan metode untuk menguji hubungan antara satu variabel dependen (skala metrik) dengan satu atau lebih variabel independen (skala nonmetrik dengan level lebih dari dua). Hubungan antara satu variabel dependen metric dan dua variabel independen nominal sering disebut dengan Two Ways Anova. ANOVA digunakan untuk mengetahui pengaruh utama (main effect) dan pengaruh interaksi (interaction effect) dari variabel independen nominal (sering disebut faktor) terhadap variabel dependen metrik.
KAJIAN PEMASARAN BERAS MERAH PRODUKSI KWT KASIH IBU DI KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP Purwati Ratna W; Dody Tri Kurniawan; Sindi Arista Rahma
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 19 No 1 (2022): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v19i1.1976

Abstract

Beras merah memiliki keunggulan kesehatan dan daya tahan hama dibandingkan beras putih. Berdasarkan aspek ekonomi, padi beras merah mempunyai potensi ekonomi yang menguntungkan. Pemasaran yang bagus dan alternatif lain dalam memasarkan suatu produk perlu dilakukan untuk meningkatkan daya jual produk tersebut. Produk beras merah yang diproduksi oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) saat ini masih melakukan pemasaran produknya secara manual dengan menjual produknya di beberapa tempat lokal namun belum berhasil menjangkau pasar dalam skala lebih luas seperti luar kota atau bahkan provinsi. Menetapkan segmentasi pasar, menentukan target pasar, mengetahui posisi pasar perlu dilakukan untuk dapat merencanakan stategi pemasaran yang baik. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 konsumen. Dengan menggunakan analisis deskriptif dan Analisis Regresi Linear Berganda SPSS versi 25 diperoleh hasil penelitian secara simultan segmentasi, targeting, dan positioning berpengaruh terhadap minat beli ulang. Sedangkan secara parsial segmentasi tidak berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang. Strategi peningkatan penjualan Beras Merah KWT Kasih Ibu yang dirumuskan yaitu meningkatkan atribut produk (kemasan, diversifikasi produk, mutu); meningkatan promosi penjualan (media cetak, media social, pameran) dan memperluas jaringan mitra bisnis (peningkatan jumlah outlet).
PENAMBAHAN GULA INVERT PADA PEMBUATAN HARDCANDY MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL Rika Diananing Putri; Dody Tri Kurniawan; Very Andrianingsih
Journal of Food Technology and Agroindustry Vol 3 No 1 (2021): Journal of Food Technology and Agroindustry
Publisher : Journal of Food Technology and Agroindustry dipublikasikan oleh Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/jfta.v3i1.1221

Abstract

Hardcandy merupakan produk yang dihasilkan dari sukrosa (gula pasir) dan berbagai bahan tambahan (flavor, krimtartar, pewarna yang bertekstur keras. Mengkudu(morinda citrifolia) adalah tanaman yang memiliki buah dengan kandungan senyawa bioaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan hardcandy mengkudu dengan penambahan gula invert sebagai pangan fungsional. Metode yang digunakan dengan metode percobaan/eksperimen, kemudian dianalisis ANOVA lalu dilanjutkan dengan DMRT jika ada pembeda pada penambahan gula invert terhadap hasil yang diperoleh berdasarkan uji organoleptic. Hasil penelitian menyimpulkan penambahan gula invert berpengaruh nyata terhadap daya terima panelis Panelis suka hardcandy dengan gula invert 50%: sukrosa 50% dengan nilai 4,0.
FORMULASI GULA AREN DAN JAHE PADA PERMEN LEATHER MENGKUDU SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL Rika Diananing Putri; Aryo Wibisono; Dody Tri Kurniawan
BUANA SAINS Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.976 KB) | DOI: 10.33366/bs.v19i2.1747

Abstract

Functional food is a nutrient that is needed by the body, besides the basic components contained in food. Supporting local resources such as spices, tuber crops, vegetables, fruit and so on. Noni is one of the potentials of local plants that are classified in functional food. Noni fruit is rarely liked because of the pungent aroma. With a touch of food engineering technology, the noni fruit can be used as a processed product in the form of snacks that contain nutrients for the body. This supports the research in making noni fruit products into leather candy that can be liked by the public. Noni leather candy formulation with the addition of palm sugar and ginger in a sequence of 25%, 35% and 10%, 20%, 35%. Stages of research using organoleptic (hedonic) tests on the taste, color, aroma, and texture of noni leather candy, using the two-way ANOVA Complete Randomized Design (RAL) method and continued with the Duncan's Method Range Test (DMRT). Panelists included 40 semi-trained, 60 nontrained. The resulting average in color is 3.82; taste 4,6; aroma of 3.58; texture 3.82. Based on these results, the dominant formulation preferred by panelists is A2J3 (35% palm sugar; 30% ginger) followed by laboratory testing which includes water content using a gravimetry /oven method, the result is 20.82%, ash content using a gravimetry method /furnace the result 3.99%, protein content using the Kjeldahl method /tool with a yield of 4.54%, fat content using the Soxhlet method with a yield of 0.07%, carbohydrate content using the method /tool by difference with a yield of 70.58%, antioxidant activity using DPPH produces 38.35Meg / 100gr and vitamin C content using the LOD titration method resulted in 225.7%.
Analysis of Corn Production Determinants (Rural Lenteng Western District of Lenteng Sumenep) Dody Tri Kurniawan
Agricultural Science Vol. 2 No. 1 (2018): September
Publisher : Faculty of Agriculture, Merdeka University Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Carbohydrate biggest producer of rice and wheat in addition to corn. Indonesia's corn consumption is not more than 2 kg per person per year compared with the expenditure of rice in Indonesia amounted to 85kg per person per year. The phenomenon occurs because there are many obstacles in the maize farming such as lack of capital, the cost of fertilizer and the price of corn. Lenteng Village West is one of the villages located in the District Lenteng with an agricultural land area and the most massive corn production. The land area reaches 1,027 hectares and the most massive corn production with the amount of 9243 tons. (BPP District of Lenteng 2017). The purpose of this study was to determine how much influence the capital, land, and labor to the production of corn in the village of West Lenteng. The approach is that researchers use associative data approach. The population in this study were farmers who were in Lenteng West with a total population of 150 farmers and a sample of 60 people with a level of tolerance (error) of 10%. Meanwhile, researchers in data collection using primary and secondary data, and data analysis Researchers using multiple linear regression method by using SPSS 16. Results of regression showed that the variables of capital, land, and labor in a positive and significant effect on maize production in the village of West Lenteng.
Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Obat Keluarga Kecamatan Kota Sumenep Dody Tri Kurniawan; Purwati Ratna Wahyuni
Jurnal ABDIRAJA Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Abdiraja
Publisher : LPPM Universitas Wiraraja Sumenep, Jalan Raya Sumenep Pamekasan KM. 5 Patean Sumenep 69451, Telp. (0328) 673399 Fax. (0328) 673088

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/adr.v6i2.2894

Abstract

Pertanian tidak hanya dalam bidang perkebunan maupun holtikurtura tetapi juga tentang bidang biofarmaka atau tanaman kesehatan, biasanya tanaman ini dikenal dengan tanaman obat keluarga (TOGA). Seiring dengan perkembangan teknologi, ada beberapa solusi dalam mengatasi terbatasnya lahan pertanian tersebut salah satunya adalah dengan pemanfaatan lahan pekarangan. Kecamatan Kota Sumenep memiliki luas 27,83 km2 dan memiliki jumlah penduduk terbesar yakni sebanyak 79.365 jiwa (Kecamatan Kota Sumenep Dalam Angka, 2020) dengan angka kepadatan penduduknya adalah sebanyak 2.851 jiwa perkilometer persegi. Salah satu kelurahan yang terletak di pusat kota adalah Kelurahan Kepanjin (luas daerah 0,33 KM2 dengan jumlah penduduk 3443 jiwa) khususnya RT. 003/RW.001. RT. 003/RW.001memiliki jarak rumah yang sangat padat, sehingga kemungkinan untuk pemanfaatan lahan cenderung adalah pekarangan. Walaupun rata-rata warganya memiliki pendidikan yang tinggi namun kesadaran terhadap pemanfaatan pekarangan untuk Toga sangat minim. Kegiatan dilakukan pada tanggal 19 September 2021 dengan konsep membagikan 5 jenis tanaman (Jahe Merah, Jahe Emprit, Temu Ireng, Temulawak, dan Sambiloto) kepada 10 warga terpilih yang didampingi tokoh masyarakat setempat dan Ketua Rt. Selain itu tim juga memberikan motivasi dan penjelasan mengenai manfaat tanaman tersebut dan membagikan cara pengolahannya.