Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI KONSOLIDASI TANAH GAMBUT DIKUTARAYA KECAMATAN KAYUAGUNG Muslikah, Siti
Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Vol 5 No 2 Desember 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbearing.1753201752

Abstract

Tanah gambut merupakan tanah yang secara fisik dan teknik kurang memenuhi persyaratan dan ketentuan dalam pekerjaan konstruksi, karena tanah gambut memiliki kandungan air dan kompresibilitas yang sangat tinggi serta mempunyai kapasitas dukung tanah yang rendah. Meskipun demikian, dengan berbagai alasan dan pertimbangan pekerjaan konstruksi diatas endapan gambut sering terpaksa dilakukan, terutama untuk pembangunan daerah pemukiman dan jalur jalan raya seperti yang ada di daerah Sumatera, Kalimantan dan Papua. Luas kawasan gambut di Sumatera Selatan sebesar 1,483,662 hektar.Konsolidasi merupakan aspek yang penting dalam rekayasa geoteknik selain tegangan dan daya rembes, terlebih jika dilakukan pada tanah gambut. Perilaku konsolidasi tanah gambut sangat kompleks dan sangat berbeda dengan lempung, hal ini disebabkan oleh kandungan serat-serat organik di dalam tanah gambut dan terjadinya proses dekomposisi pada serat-serat organik tersebut selama konsolidasi. Pemampatan primer pada proses konsolidasi tanah gambut terjadi dalam jangka waktu yang pendek, sedangkan pemampatan sekunder terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang dengan kecepatan yang cukup besar. Bahkan terjadi pemampatan tersier pada konsolidasi dengan beban kecil untuk jangka waktu pembebanan yang lama. Hal ini disebabkan oleh daya rembes tanah gambut yang berkurang secara cepat dan daya mampatnya sangat tinggi.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis tanah gambut dan nilai pemampatan yang terjadi pada proses konsolidasi tanah gambut berserat yang tidak terganggu (undisturbed sample).Pada penelitian ini tanah gambut yang digunakan berasal dari daerah Kota Raya, Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa, sampel tanah gambut tanah gambut di daerah Kota Raya termasuk kedalam tanah gambut H4, yang memiliki kandungan serat 23.77% dan termasuk kedalam Fibrous peat. Memiliki kadar abu 0.23 % sehingga termasuk jenis low ash. Memiliki kadar pH 4.22 yang dikelompokkan kedalam tanah gambut Highly acidic, sedangkan kadar serat nya senilai 225.413 g/kg.Dari hasil pengujian konsolidasi diketahui nilai indeks pemampatan (Cc) rata-rata adalah 5.302 dan Nilai indeks pemampatan sekunder (C????) rata-rata adalah 2.973. pada sampel tanah yang pertama Nilai koefisien (Cv) yang paling besar adalah 22.640 m2/tahun pada tekanan 50 kN/m2 dan terjadi penurunan konsolidasi primer (Sc) sebesar 5.8 cm sedangkan nilai penurunan konsolidasi sekunder (Ss) sebesar 27.8 cm. Sedangkan pada sampel tanah yang kedua nilai koefisien konsolidasi (Cv) yang paling besar adalah Cv 41.795 m2/tahun pada tekanan 25 kN/m2 dan terjadi penurunan konsolidasi primer (Sc) sebesar 7.8 cm serta terjadi penurunan konsolidasi sekunder (Ss) 54.2 cm.
Pengaruh Aplikasi Vermikompos dan Pupuk Anorganik Terhadap Serapan Hara dan Kualitas Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Nilna Iqbal Libra; Siti Muslikah; Abdul Basit
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2018): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.939 KB) | DOI: 10.33474/folium.v2i1.1003

Abstract

Pertanian konvensional di Indonesia sudah mulai ditinggalkan dikarenakan petani saat ini sudah mulai menyadari bahwa kualitas yang dihasilkan tidak sebaik dengan sistem pertanian organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serapan hara jagung manis akibat aplikasi vermikompos dan pupuk anorganik, dan mengetahui pengaruh serapan hara terhadap kualitas tanaman jagung manis akibat aplikasi vermikompos dan dosis pupuk anorganik. Penelitian ini merupakan percobaan lapang yang dilakukan di lahan Pertanian di Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang dengan ketinggian ± 544 m dpl. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai September 2017. Penelitian ini menggunakan RAK yang disusun dengan faktorial yagn terdiri dari 2 faktor. Faktor 1: V0 = tanpa vermikompos, V1 = vermikompos dosis 15 ton ha-1. Faktor 2: A0 = tanpa pupuk anorganik, A1 = phonska 75kg+urea 75kg, A2 = phonska 150kg+urea 150kg, A3 = phonska 225kg+urea 225kg, dan A4 = phonska 300kg+urea 300kg. Data yang dihasilkan dianalisis ragam (ANOVA) dengan uji lanjut BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan V1A3 memberikan kadar hara K, serapan hara, berat kering total biomassa dan kualitas hasil jagung manis tertinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Hasil uji korelasi antara kadar hara NPK dan berat kering total biomassa memperlihatkan hubungan yang erat dengan nilai r tertinggi terdapat pada kadar hara N = 0,8503. Hal ini menunjukkan bahwa kadar N tanaman memberikan pengaruh yang tebesar terhadap berat kering total biomassa tanaman. Hasil uji korelasi antara kadar hara NPK dan kualitas hasil jagung manis menunjukkan adanya hubungan yang erat antara keduanya. Kadar K memberikan pengaruh yang terbesar terhadap kadar amilum (r = 0,9412) dan kadar gula (r = 0,9564) hasil jagung manis. Kata Kunci : Vermikompos, Jagung Manis, Serapan hara, Kadar Hara, Kualitas Hasil
Pengaruh Pengaturan Komposisi Media Tanam Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Ubi Jalar ( Ipomoea batatas L.) Dengan Sistem Tabilampot Mohamad Ghufron Mardiyanto; Siti Muslikah; N Nurhidayati
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2020): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/folium.v4i2.8657

Abstract

Sweet potatoes are an alternative source of carbohydrates that have high nutritional content. Development of sweet potato cultivation methods needs to be done to overcome the decrease of productive agricultural land due to land conversion. This study aimed to test the effect of differences in the composition of the growing media on the growth, yield, and quality of sweet potato. This study was a pot experiment using a Randomized Block Design (RBD) with 7 treatments and 5 replications. The types of treatments tested were P0: 100% soil + inorganic fertilizer; P1: 50% soil + 50% cow manure; P2: soil 50% + vermicompost 50%; P3: soil 50% + biochar rice husk 25%, cow manure 25%, P4: soil 50% + biochar rice husk 25% + vermicompost 25%, P5: soil 50% + cocopeat 25% + cow manure 25%, P6: soil 50% + cocopeat 25% + vermicompost 25%. The research results showed that the composition of the growing medium significantly affected plant growth and yield. The results of the statistical analysis showed that the treatments of P4 and P6 gave the highest growth, while the high yield of fresh weight of tubers per pot were found in the treatments P1, P2, P3, and P4 by 165.59 g, 143.38 g, 171.56 g, and 144.80 g, respectively. The highest number of tubers was found in treatment P6 by 7.66 tubers. The highest yield of dry matter was also found in treatments P1, P2, P3, and P4  by 59.91 g, 51.73 g, 59.02 g, and 48.59 g, respectively. Based on the research results, it can be recommended that the cultivation of sweet potato plants in pots can be carried out using porous growing media in a container that is sufficient and available balanced nutrients for the development of plant tubers.Keywords: Vermicompost, composition of growing media, Sweet Potatoes, Yield, Quality 
Pengaruh Substrat Afkir Jamur Kayu Dan Metode Pembuatan Bibit Yang Berbeda Pada Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Merang (Volvariella Volvaceae) Dengan Sistem Nampan Bersusun Agus Sugianto; Anis Sholihah; Siti Muslikah
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2019): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.283 KB) | DOI: 10.33474/folium.v3i2.2053

Abstract

Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur yang banyak digunakan sebagai olahan makanan, permintaan jamur merang terus meningkat menyebabkan nilai ekonominya juga terus meningkat. Selama ini budidaya jamur merang membutuhkan tempat yang luas sehingga perlu dilakukan terobosan inovasi budidaya dengan sistem nampan. Kandungan  mineral limbah media jamur kayu yang tersisa dapat digunakan sebagai campuran media tumbuh jamur merang. Pembuatan bibit metode tanam eksplan langsung baru sebatas bibit jamur kayu dan belum pernah digunakan pada jamur merang maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi jamur merang serta mengetahui analisis nilai usaha tani. Rancangan yang digunakan RAL faktorial dua faktor, faktor pertama yaitu penambahan substrat afkir jamur kayu dan faktor kedua adalah metode pembuatan bibit yang berbeda. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan secara umum tidak banyak terjadi interaksi antar perlakuan, namun secara terpisah perlakuan metode pembuatan bibit yang berbeda memiliki masa pertumbuhan yang berbeda, pada metode bibit TEL (tanam eksplan lagsung) memiliki periode masa panen total selama 20 hari dan metode BMM (biakan murni mieselum) 24 hari. Hasil analisis usaha tani penggunaan limbah jamur 40% memiliki nilai usaha tani paling tinggi dalam 11 periode tanam. Kata Kunci : Jamur Merang, Limbah Baglog Afkir, Sistem Nampan Bersusun.
Upaya Peningkatan Produksi Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Dengan Aplikasi Pemberian Giberelin Dan Lama Induksi Siplo Dini Cahya; Sugiarto Sugiarto; Siti Muslikah
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 1 (2019): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.156 KB) | DOI: 10.33474/folium.v3i1.1889

Abstract

Buah naga saat ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga jumlah kebutuhan harus terpenuhi secara kuantitas dan standart kualitasnya. Tujuan untuk mengetahui lama induksi siplo dan dosis penyemprotan giberelin terhadap kualitas dan produksi buah naga.  Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri atas 9 perlakuan antara lama induksi siplo : 0 menit, 60 menit, 90 menit dan penyemprotan giberelin : 0 mg/20.000 liter.ha, 250mg/20.000 liter.ha, 500 mg/20.000 liter.ha. Hasil produksi buah per hektar pada perlakuan I1G2 (panen ke 1 (6,8 ton/ha); ke 2 (7,6 ton/ha);  ke 3 (8,6 ton/ha) dan; ke 4 (8,7 ton/ha). Presentase grading buah perlakuan I1G2 pada panen ke 1 (416,33 gram); ke 2 (457,5 gram); ke 3 (497,04 gram) dan; ke 4 (478,54 gram). Hasil memperlihatkan termasuk pada kualitas grade A yaitu 100 %. Analisis total padatan terlarut pada perlakuan I1G2 (7,67 0Brix). Hasil regresi menunjukkan pengaruh lama induksi siplo terhadap produksi buah naga R2 =  0,9542. Pengaruh penyemprotan giberelin terhadap produksi per hektar R2 = 0,9882. Kombinasi perlakuan lama induksi siplo 60 menit dan penyemprotan giberelin dosis 500 mg/20.000 liter.ha dapat meningkatkan produksi dan kualitas buah naga. Kata kunci : Siplo, Giberelin, Total Padatan terlarut.
Peningkatan Kualitas Tanaman Kenikir Melalui Aplikasi Kalsium Klorida (CaCl2) dan Ragam Teknik Budidaya Siti Muslikah; Sunawan Sunawan; Zuhanid Zamarudah; Siti Asmaniyah Mardiayani
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 6, No 1 (2022): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/folium.v6i1.15463

Abstract

The purpose of the study is to analyze the influence of CaCl2 concentration and cultivation technique on the quality of Cosmos caudatus. This research was conducted from February to April 2021 in the field laboratory UNISMA at Merjosari, Malang and Central Laboratory of Agriculture Faculty UNISMA. This research was conducted using a Factorial Randomized Block Design with two factors. The first factor was CaCl2 foliar spray consisted of 3 levels (0%; 2.5% and 5% concentration). The second factor was cultivation technique, which consisted of  3 levels (organic, anorganic, and minimal tillage). Each combination was replicated 3 times with 4 samples.  The variables analyzed were total soluble solid of leaf, Leaf ascorbic acid, leaf moisture content, and weight reduction percentage during storage time. The result indicated that CaCl2 concentration and cultivation model had no interaction that affected caudatus quality. CaCl2 foliar spray significantly affected the moisture and chlorophyll content of caudatus leaf, and the application of 5% CaCl2 gave the highest total chlorophyll content on 5 and 6 weeks after planting (71.53 µg/cm2 and 83.92 µg/cm2), meanwhile organic systems produced caudatus leaves with the highest vitamin C content (41.07 mg)
Pengembangan Urban Farming untuk Ketahanan Pangan di Wilayah RW VI Kelurahan Jatimulyo Malang Indiyah Murwani; Siti Muslikah; Siti Asmaniyah Mardiyani
Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Juni
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4115.014 KB) | DOI: 10.32503/cendekia.v4i1.2332

Abstract

Pekarangan di wilayah RW VI Kelurahan Jatimulyo Malang belum banyak yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman secara produktif dan ekonomis. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga dalam budidaya sayuran organik sehingga meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut. Metode yang digunakan Program pengabdian masyarakat ini meliputi tahap pengenalan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi program. Hasil kegiatan pelatihan urban farming di wilayah RW VI Kelurahan Jatimulyo Malang mendapatkan respon yang positif dan atusias dari masyarakat sekitar. Seluruh peserta merasakan banyak manfaat dari kesehatan, psikis serta ekonomi dan mengatakan bahwa bertanam sayur itu mudah, bertanam sayur itu menyenangkan, bertanam sayur itu menyehatkan, bertanam sayur itu bisa mengurangi biaya belanja sayur serta wilayah RW VI Kelurahan Jatimulyo Malang lebih asri dari sebelumnya.
Pemberdayaan Masyarakat Kota di Wilayah RW VI Kelurahan Jatimulyo Malang Melalui Model Budidaya Sayur Organik Indiyah Murwani; Siti Muslikah; Siti Asmaniyah Mardiyani
Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Juni
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2875.576 KB) | DOI: 10.32503/cendekia.v3i1.1411

Abstract

Ibu-ibu yang tinggal di wilayah RW VI sebagian tidak bekerja sehingga masih memiliki waktu untuk melakukan kegiatan produktif, dengan cara melakukan budidaya sayur organik. Metode yang dilakukan dengan melatih dan praktek cara mengelola sampah organik menjadi kompos yang dapat dimanfaatkan sebagai media tanam sayuran. Sempitnya lahan bertanam diatasi dengan sistem tanam vertikultur. Data yang diperoleh bahwa kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai cukup tinggi yaitu sebesar 100 %, warga yang membuang sampah di pekarangan sendiri hanya 10%, karena ada petugas sampah yang selalu mengambil sampah. Dari hasil pengamatan di lapang bahwa ibu-ibu sudah melakukan pemilahan sampah mulai dari dapur, dengan memilih sampah anorganik yang dijual ke tukang rombeng, sebesar 75 %. Ibu-ibu yang melakukan pemilahan sampah organik dan memanfaatkan sebagai bahan kompos masih cukup rendah, yaitu sebesar 35 %. Oleh karena itu tim terfokus melakukan penyuluhan terkait pemanfaatan sampah organik rumah tangga sebagai bahan baku kompos yang dapat dipergunakan sebagai media tumbuh bagi kebun sayur vertikultur. Kegiatan penyuluhan dilakukan 2 kali yakni pemberian materi dan praktek. Materi utama yang diberikan adalah pemanfataan sampah organik sebagai kompos dan praktek budidaya sayuran secara vertikultur.
Pengaruh Penambahan Kompos Campuran Kiapu dan Jerami Padi Berulang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) Mega Meylinda; Anis Sholihah; Siti Muslikah
AGRONISMA Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : AGRONISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.547 KB)

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine the effect of adding kiapu mixture and recurrent rice straw to the growth and yield of second period wetland rice. The design used was RAK, the treatment (R1 + = 100% kiapu; R2 + = 75% kiapu + 25% rice straw; R3 + = 50% kiapu + 50% rice straw; R4 + = 25% kiapu + 75% rice straw ; R5 + = 100% rice straw) plus NPK treatment and control. The results showed that the Kiapu mixture compost R1 + had an average variable growth of 96.58 cm, the number of leaves was 236.17 pot -1, the number of tillers was 55.83 pot-1, leaf area was 9646 , 07 cm2, total root length of 606.28 cm and the highest yield of grain weight per hectare of 9.67 tons ha-1 was better than all treatments.Key words: Kiapu, rice straw, lowland rice
PENGARUH BERBAGAI MACAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI PAGODA (Brassica narinosa L) faizal arba'i sidiq; Siti Muslikah
AGRONISMA Vol 10, No 1
Publisher : AGRONISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pagoda mustard plant (Brassica narinosa L.) is a plant of the brassicaceae family that has a beautiful shape. In increasing the growth and yield of organic pesticide-free mustard greens, one of them is by providing liquid organic fertilizer. Liquid Organic Fertilizer (LOF) of golden snail meat which contains nitrogen and banana weevil which contais phosphate are organic materials that can be used for organic liquid fertilizer needed by vegetable plants. The purpose of giving liquid organic fertilizer in this research was to determine the effect of growth and yield of pagoda mustard plants, to find out the best results between the two types of liquid organic fertilizers and to obtain the optimal dose obtained at the dose of the two liquid organic fertilizer. The design used in this research was a 2 factorial Randomized Block Design (RBD). The first factor is the type of LOF material (Golden snail meat and banana weevil), the second factor is the dose of LOF given (50ml/polybag, 100ml/polybag, 150ml/polybag and 200ml/polybag). The result of reseacrh on the growth of the pagoda mustard plant showed that the combination of P1D4 (Golden Snail Liquid Fertilizer 200ml) gave the best result at the 28 dap in the number leaves obtained. On harvesting the pagoda mustard plants separately, the LOF at D4 (200ml/polybag) had a significant difference with the others. Between the application of Liquid Organic Fertilizer (LOF) gold snail and banan weevil did not show a significant difference between the two ingredients.