Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Distribusi suhu permukaan laut secara spasial dan temporal hubungannya dengan hasil tangkapan Madidihang di Perairan Wakatobi Nasiru, Wa Ode Asrina; Tadjuddah, Muslim; Mustafa, Ahmad
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (844.565 KB)

Abstract

Salah satu parameter yang mempengaruhi distribusi madidihang adalah suhu permukaan laut (SPL). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran suhu permukaan laut secara spasial dan temporal serta menguji hubungan suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan madidihang (Thunnus albacares) yang menggunakan alat tangkap pancing tonda di perairan Wakatobi. Data yang digunakan yaitu data suhu permukaan laut harian yang diperoleh dari sensor satelit Aqua-MODIS level-2 dan data hasil tangkapan perunit upaya penangkapan (CPUE) madidihang dari nelayan Waha dan Mola yang ada di Wakatobi. Penelitian ini berlangsung selama bulan Juli - September 2016. Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi suhu permukaan laut di perairan Wakatobi berada pada kisaran 26.00°C – 32.45°C dengan nilai suhu rata-rata 28.44°C. Pola spasial suhu permukaan laut menggambarkan pola sebaran massa air yang lebih dingin bergerak dari arah timur menuju bagian barat kepulauan Wakatobi. Kemudian pola ini berganti menjadi kumpulan massa air yang tidak beraturan dengan massa air yang lebih hangat cenderung berada pada bagian selatan kepulauan Wakatobi (tepatnya di sekitar P. Binongko). Madidihang dapat tertangkap pada kisaran suhu 26.00ºC – 30.81ºC dan dominan tertangkap pada kisaran 28.00ºC – 29.82ºC. Suhu permukaan laut menunjukkan adanya hubungan terhadap hasil tangkapan madidihang dan suhu optimum penangkapan.Kata Kunci: Aqua-MODIS, Daerah penangkapan ikan, Madidihang, Suhu permukaan laut, Kepulauan Wakatobi.
Sistem Informasi Sumberdaya Perairan di Perairan Teluk Kendari Nugroho, Tanto; Tadjuddah, Muslim; Mustafa, Ahmad
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 3 (2018): Agustus 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.342 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan disekitar perairan Teluk Kendari pada Agustus - Oktober 2017. Tujuan penelitian ini menyediakan sistem informasi manajemen sumber daya perairan di Teluk Kendari berbasis website. Kegiatan pengumpulan data dilakukan di Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari, Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari, BMKG Maritim, UPTD PPI/TPI Sodoha Kendari, dan perpustakaan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo. Penelitian ini menggunakan data sekunder terdiri atas data panjang dan berat ikan dan kerang, jumlah hasil tangkapan ikan dan kerang, kerapatan mangrove dan lamun, serta data parameter oseanografi perairan Teluk Kendari. Data CPUE menggunakan persamaan Gulland (1991), data panjang dan berat serta pertama kali matang gonad menggunakan persamaan eksponensial (Effendie, 1997), dan data mangrove dan lamun menggunakan persamaan (English et al, 1994). Data tersebut diinput dalam sebuah database untuk membangun sistem informasi sumber daya perairan Teluk Kendari. Hasil analisis berupa sistem informasi perikanan Teluk Kendari berisi enam menu utama yaitu menu Home, menu Sumber Daya Ikan berisi tentang informasi jumlah tangkapan ikan pelagis kecil, pelagis besar, dan ikan demersal dari tahun 2011-2016, deskripsi dari tiap spesies ikan serta nilai TKG, IKG, CPUE, dan hubungan panjang berat. Menu Sumber Daya Mengrove berisi informasi kerapatan jenis mangrove dan deskripsi jenis Rhizophora sp, Soneratia alba, Bruguira sp, dan Avicenia sp. Menu Sumber Daya Lamun berisi informasi kerapatan dan deskripsi E. acoroides, T. hemprichii, dan C. rotundata. Menu Sumber Daya Kerang berisi informasi jumlah tangkapan, panjang, berat, TKG, IKG dan deskripsi spesies kerang darah dan kerang bulu. Menu Paremeter Oseanografi berisi informasi suhu, pH air laut, salinitas, kecerahan, kedalaman, kecepatan arus, dan pasang surut. Sistem informasi ini dilengkapi dengan berita dan link yang berkaitan dengan kelautan dan perikanan. Sistem informasi ini dapat dikembangkan dengan menambahkan data lingkungan lainnya dan tampilan website sesuai kebutuhan pengguna. Data tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti laporan penelitian skripsi, tesis, disetasi, dan jurnal. Data tersebut dapat diakses secara online melalui website, http://sdp.uho.web.id menggunakan aplikasi-aplikasi pembuka web browser.Kata Kunci: Sistem informasi, Sumber daya Perairan, Teluk Kendari
Keragaman mangrove terhadap sumber daya ikan pada ekosistem mangrove Teluk Kulisusu Kabupaten Buton Utara Dudi, Rikman; Tadjuddah, Muslim; Ramli, Muh.
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 4 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.529 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2016 di kawasan mangrove Teluk Kulisusu, Kabupaten Buton Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ekosistem mangrove dengan sumber daya ikan pada ekosistem mangrove di Teluk Kulisusu. Metode yang digunakan untuk mengetahui kondisi ekosistem mangrove adalah Metode Transek Garis dan Petak Contoh (line transect plot). Pengumpulan data komunitas ikan yaitu metode pengoperasian alat tangkap gillnet (actual fishing). Hasil analisis data keragaman mangrove terdapat empat jenis yaitu Rizophora apiculata, Bruguiera gymnorhiza, Sonneratia alba, dan Xylocarpus granatum. Komunitas ikan yang didapatkan yaitu 19 famili, 24 genera, dan 32 spesies. Hubungan kerapatan mangrove dengan keanekaragaman jenis ikan memberikan hubungan positif, dimana y = 0,0002x + 2,0656 dengan nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,8744 atau 87,44% keanekaragaman jenis ikan dipengaruhi oleh kerapatan mangrove.Kata Kunci : Keragaman Mangrove, Komunitas Ikan, Teluk Kulisusu
Sebaran suhu permukaan laut dan tracking daerah penangkapan Ikan Cakalang di Perairan Barat Laut Banda Agusliana M, Sri Eka; Tadjuddah, Muslim; Mustafa, Ahmad
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.324 KB)

Abstract

Informasi mengenai daerah penangkapan ikan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pengembangan perikanan tangkap.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran suhu permukaan laut dan pola daerah penangkapam ikan cakalang (Katsuwonus pelamis)di bagian Barat Laut Banda.Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April - Juni 2016. Hasil pengamatan sebaran suhu permukaan laut di perairan Barat Laut Banda pada bulan April 2016 sampai Juni 2016 berkisar antara 26ºC – 31,98ºC. Pergerakan suhu hangat berasal dari arah selatan Laut Banda (Kepulauan Wakatobi) dansuhu dingin berasal dari Laut Banda.Adapun pola spasial dan temporal daerah penangkapan ikan cakalang oleh nelayan pancing pancing tonda pada bulan April – Juni 2016 dominan berada di bagian Timur Pulau Wawonii.                                                      Kata kunci:Aqua MODIS, daerah penangkapan ikan, Katsuwonus pelamis, Laut Banda, suhu permukaan laut
Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) yang Didaratkan di Kota Kendari Dopu, Andi Sry H.W.; Tadjuddah, Muslim; Anadi, La
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 3, No 1 (2019): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.477 KB) | DOI: 10.33772/jsipi.v3i1.7737

Abstract

Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) yang didaratkan di Kota Kendari merupakan salah satu hasil tangkapan yang banyak menyumbang produksi perikanan laut di Kota Kendari.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung CPUE (Catch per Unit Effort) ikan cakalang yang di daratkan di Kota Kendari dan menganalisis status pemanfaatan ikan cakalang yang didaratkan di Kota Kendari, menentukan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB)  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2018 di PPS Kendari dan PPI Sodohoa.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode surplus produksi.  Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan cakalang yang didaratkan di Kota Kendari adalah pukat cincin, huhate, pancing tonda, pancing ulur.  Alat tangkap yang dijadikan standar adalah huhate.  Hasil analisis CPUE diperoleh nilai CPUE standar rata rata tahun 2008 – 2017 sebesar 5.06 ton/trip.  Nilai CPUE ikan cakalang yang didaratkan di Kota Kendari cenderung berfluktuasi CPUE tertinggi terjadi pada tahun 2015.  Rata rata tingkat pemanfaatan sumber daya ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) yang didaratkan di Kota Kendari sebesar 46,35% nilai ini masih di bawah nilai MSY.   Jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) sebesar 15826.023 ton/tahun dengan JTB rata rata 57,94 %, hal ini menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan cakalang yang didaratkan di Kota Kendari masih dibawah nilai jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB). Kata Kunci: Ikan cakalang (Katsuwonus Pelamis), CPUE, tingkat pemanfaatan, jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB), Kota Kendari
Kajian Ekologi dan Pengelolan Ikan Kembung (Rastreliger kanaguarta) di Selat Tiworo Tahir Sampaga, La Ode; Nur, Andi Irwan; Tadjuddah, Muslim
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 3, No 2 (2019): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v3i2.9959

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui keberlanjutan kegiatan perikanan ikan kembung di perairan Selat Tiworo Kabupaten Muna Barat dari aspek ekologi. Metode observasi dan pengukuran langsung dilapangan dalam penelitian ini, serta wawancara terstruktur dengan bantuan kusioner. Analisis data yang digunakan dengan teknik Rapfish. Hasil penelitian menunjukan bahwa keberlanjutan perikanan tangkap di Selat Tiworo Kabupaten Muna Barat dikategorikan kurang berkelanjutan. Namun masih dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar hal ini dapat ditunjukan dengan melihat hasil dimensi ekologi: Ordinasi keberlanjutannya memiliki presentase indeks sebesar 34,37% dan hasil tangkapan nelayan dalam persatu tahun.
Moda Produksi Nelayan Suku Bajo Di Taman Nasional Wakatobi La Ola, Taane; Wianti, Nur Isiyana; Tadjuddah, Muslim; Suriana, Suriana
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL PANGAN DAN PERKEBUNAN (Realitas Pangan dan Perkebunan saat ini dan Prospe
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/11340

Abstract

Salah satu cara menggambarkan kemiskinan struktural di pedesaan adalah dengan memahami konfigurasi moda produksi yang dimiliki maupun dikuasai oleh rumahtangga.Penelitian dilakukan sejak Bulan Maret dan berakhir pada Bulan September 2018. Populasi penelitian adalah rumahtangga nelayan Sama Bajo di tiga kampung nelayan Bajo yang terpilih di tiga pulau antara lain: (1) Pulau Wangi-wangi, (2) Pulau Kaledupa; dan (3) Pulau Tomia. Total responden untuk orang Sama Bajo sebanyak 120 responden. Penelitian ini menemukan bahwa mayoritas responden nelayan Bajo di tiga Kampung Bajo merupakan nelayan skala kecil (small-scale fishers). Responden merupakan nelayan yang tidak memiliki moda produksi dan merupakan nelayan sawi yang ikut pada kegiatan penangkapan pada kelompok penangkapan tuna yang dikenal dengan lama dan bapongka maupun menangkap ikan dasar (demersal) di gugusan karang di TNW. Relasi produksi yang dibangun dalam kegiatan kelompok penangkapan cenderung bersifat asimetris, dengan bentuk patron client, yang mengikat nelayan Sawi dan koordinator melalui mekanisme hubungan kekerabatan dan ikatan hutang. Sementara relasi nelayan mandiri cenderung lebih bebas dari ikatan hutang piutang. Selanjutnya, semua responden rumahtangga nelayan Sama Bajo fokus pada kegiatan perikanan tangkap sebagai basis utama mata pencahariannya. Hampir semua responden tidak memiliki asset yang berkaitan dengan budidaya ikan di dalam keramba maupun budidaya rumput laut.
KARAKTERISTIK BIOLOGIS IKAN KERAPU DI PERAIRAN KARANG, TOMIA KABUPATEN WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA ., Ramaddin; Tadjuddah, Muslim; Oetama, Dedy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 3 (2019): Agustus
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karang Tomia merupakan salah satu habitat berbagai jenis ikan kerapu di Perairan Kepulauan Wakatobi yang mengalami eksploitasi penangkapan secara intensif menggunakan alat tangkap bubu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa karakteristik biologi ikan kerapu meliputi spesies, jenis kelamin, komposisi ukuran, serta hubungan panjang berat ikan kerapu di Perairan Pulau Tomia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2018. Lokasi penelitian berdasarkan tempat dimana nelayan yang menangkap di Perairan Karang Tomia mendaratkan ikannya. Ikan sampel diperoleh dari hasil tangkapan nelayan di Karang Tomia menggunakan bubu. Ikan kerapu diidentifikasi dan diukur panjang beratnya menggunakan mistar dan timbangan digital. Hubungan panjang berat ditentukan dengan menggunakan rumus W= aLb. Hasil penelitian menunjukkan ikan terdiri dari 2 spesies ikan kerapu dari genus yang berbeda, yaitu kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) dengan jumlah 57 ekor (60 %) dan kerapu sunu (Plectropoma leopardus) dengan jumlah 38 ekor (40 %). Jenis kelamin ikan kerapu dari 95 sampel yang diteliti didominasi oleh jenis kelamin betina dengan jumlah 63 ekor dengan presentasi 66,31 % sedangkan jantan 32 ekor dengan presentasi 33,69 %. Sebaran panjang mulai dari 100 mm sampai dengan 370 mm. Jumlah yang terbesar termasuk dalam kelas panjang 140-179 mm dengan jumlah 15 ekor (23,81 %), sedangkan jumlah terkecil termasuk dalam kelas panjang 180-219 mm dengan jumlah 2 ekor (3,17 %). Untuk komposisi ukuran panjang ikan kerapu jantan, diperoleh sebaran panjang mulai dari 390 sampai dengan 470 mm. Dimana jumlah terbesar dari kelas panjang 390-403 mm dengan jumlah 13 ekor (40,63 %), sedangkan jumlah terkecil terdapat pada kelas panjang 460-470 mm dengan jumlah 2 ekor (5,20 %). Hubungan panjang dan berat ikan kerapu dalam penelitian ini ditemukan pertambahan panjang lebih dominan dari pertambahan berat dengan nilai jantan b = 1,457415 untuk E. fuscoguttatus dan b=1,458818726 untuk P. leopardus, serta nilai betina yaitu dimana b=1,43599997 untuk kerapu macan dan b= 0,849820 untuk kerapu sunu. Dengan kata lain pola pertumbuhannya allometrik negatif. Demi kelengkapan informasi pengelolaan ikan kerapu di perairan ini, maka perlu adanya penelitian lanjutan di masa yang akan datang.Kata Kunci : Panjang Berat, E. fuscoguttatus, P. leopardus, Pulau Tomia
Tinjauan Penerapan Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) pada Alat Tangkap Sero dan Bagan Perahu di Perairan Tondonggeu, Kendari Marni, Marni; Sara, La; Tadjuddah, Muslim
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 4, No 2 (2020): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v4i2.13487

Abstract

Pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan merupakan salah satu alternatif mengatasi dampak krisis ekonomi nasional di Indonesia. Penggunaan alat tangkap ikan yang menerapkan prinsip-prinsip Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) yang sudah diterapkan secara luas dapat menjadi cara mempertahankan populasi sumberdaya perikanan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis alat tangkap ikan sero dan bagan perahu yang dipakai nelayan sesuai kriteria CCRF di perairan Tondonggeu. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan langsung yang dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2018. Data yang dikumpulkan meliputi jenis ikan, ukuran panjang ikan, daerah penangkapan ikan, metode pengoperasian alat tangkap, riwayat cidera yang pernah diderita nelayan dalam pengoperasian alat tangkap, kualitas hasil tangkapan, kondisi fisik ikan, kualitas ikan hasil tangkapan sampingan, sumberdaya terjaga kelangsungannya, jenis ikan yang dilindungi terjaga, dan tanggapan masyarakat terhadap alat tangkap sero dan bagan perahu. Data tersebut dianalisis menurut presentasi tingkat keramahan lingkungan setiap alat tangkap yang digunakan, yaitu: > 80% (sangat ramah lingkungan), 50 – 80% (ramah lingkungan), 25 – 50% (kurang ramah lingkungan), dan < 25% (tidak ramah lingkungan). Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua alat tangkap sero dan bagan perahu yang digunakan nelayan termasuk alat tangkap ramah lingkungan. Walaupun demikian, bagan perahu menunjukan lebih ramah dengan skor masing-masing 73,33% dan 88,33%.
Analisis Pemanfaatan Fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pasarwajo Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara Muh. Basri, La Ode; Tadjuddah, Muslim; Alimina, Naslina
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 4, No 2 (2020): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v4i2.12378

Abstract

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) merupakan salah satu fasilitas yang vital dalam bidang perikanan tangkap.  PPI Pasarwajo akan berfungsi dan berperan dengan optimal bila didukung oleh fasilitas operasional dan pengelolaan yang baik.  Melalui pengelolaan yang baik maka pemanfaatan sarana dan prasarana akan lebih efektif dan efisien sehingga mendukung pencapaian tujuan PPI Pasarwajo.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat pemanfaatan fasilitas pokok dan fasilitas  fungional PPI Pasarwajo. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan teknik pengambilan data primer dan sekunder melalui survei dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara secara purposive sampling dengan nelayan, pihak PPI  dan staf dinas perikanan, meliputi: panjang dermaga, luas kolam pelabuhan, kedalaman alur pelayaran, luas gedung lelang, kebutuhan bahan logistic (BBM, air bersih, es balok), dan produksi hasil tangkapan. Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan perbandingan nilai pemanfaatan fasilitas dengan nilai kebutuhan fasilitas yang ada pada saat penelitian dilakukan.Tingkat pemanfaatan fasilitas PPI Pasarwajo yakni : Dermaga 46,2 meter, luas kolam 1.021,5 m2,kedalamankolam 3,5 m, tempat pelelangan ikan 36,3 m2  (10%), , instalasi air bersih 1 bak kapasitas 95,138 m3.   Berdasarkan  hasil evaluasi menunjukkan bahwa kondisi fasilitas yang ada belum dapat memberikan pelayanan, dimana fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang dalam keadaan rusak akibat tidak termanfaatkan dan kurangnya perawatan.