Martha D. Korompis
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARAKTERISTIK PEKERJA SEKSUAL KOMERSIAL DAN KEJADIAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI KOTA BITUNG Christina Manurung; Martha D. Korompis; Iyam Manueke; Poltje D. Rumajar
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 6 No 2 (2016): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v6i2.611

Abstract

Di Kota Bitung terjaring 625 PSK menjajakan diri dilokasi tertentu dan tidak langsung seperti di café dan pub. Laporan pada tahun 2012 terdapat 523 kasus PMS yaitu rasio laki-laki 128 orang dan perempuan 395 orang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran karakteristik PSK dengan kejadian PMS di Kota Bitung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi penelitian ini adalah keseluran PSK di Kota Bitung berjumlah 625 dengan cara pengambilan sampel adalah accidental sampling. Hasil pengolahan data yaitu pekerja seks komersi yang positif menurut golongan umur terbanyak adalah 20-35 tahun berjumlah 10 orang (23%) yang negatif umur < 20 tahun berjumlah 2 orang (5%) dan > 35 tahun 1 responden (2%), pendidikan responden yang positif adalah SMP yaitu 3 responden (7%) yang diikuti SMA berjumlah 7 responden (16%) sedangkan responden negatif SD berjumlah 2 responden (5%) dan berpendidikan pendidikan SMP 15 responden (35%) berpendidikan SMA berjumlah 16 responden (37%), responden positif yang berpengetahuan yang baik berjumlah 8 responden (18 %) dan yang berpendidikan kurang 2 responden (5 %) sedangkan yang negatif berpengetahuan baik 33 responden (77%) dan responden yang tingkat pendapatan tinggi yang positif 3 responden (7%) tingkat pendapatan yang rendah 7 responden (16 %) dan responden yang negatif yang berdapatan tinggi 5 responden (7 %) dan rendah 28 responden (70%). Kesimpulan: Bagi pekerja seks komersil untuk selalu dapat melakukan pemeriksaan kesehatan atau check up secara rutin pada fasilitas kesehatan agar terhindar dari penyakit menular seksual, bagi petugas kesehatan untuk dapat melakukan pemeriksaan continue untuk semua pekerja seks komersil sekaligus melakukan inspeksi mendadak pada tempat-tempat yang dicurigai adanya prostitusi yang terselubung dan perlu dilakukan komunikasi, informasi, dan edukasi oleh berbagai pihak agar para pekerja seks komersil dapat kembali kejalan kehidupan yang normal.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013 Iyam Manueke; Martha D. korompis; Puradin Nurfitria
JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan) Vol 2 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Bidan (JIDAN) Edisi Desember 2014
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.683 KB) | DOI: 10.47718/jib.v2i2.306

Abstract

Latar Belakang : Salah satu penyebab AKI (Angka Kematian Ibu) diseluruh dunia adalah preeklampsi, selain perdarahan, infeksi, dan aborsi tidak aman. Preeklampsi adalah hipertensi yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu disertai proteiurine. Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 di Indonesia frekuensi kejadian preeklampsi sekitar 3-10%. Survei awal yang dilakukan diruang bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado, angka kejadian preeklampsi tahun 2011 10% dan meningkat 12,4% pada tahun 2013.Tujuan :. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsi di ruang bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013.Metode : penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional yang dilakukan dengan sampel berjumlah 376 ibu bersalin yang mengalami preeklampsi dari jumlah populasi 5.258 ibu bersalin tahun 2013. Data diperoleh dari data sekunder pada buku persalinan diruang bersalin. data diolah menggambarkan karakteristik dari masing-masing variabel melalui tabel distribusi frekuensi. Mengetahui hubungan variabel independent dan dependent menggunakan uji statistik Chi Square pada tingkat kemaknaan α=0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil : analisis secara bivariat untuk umur ibu diperoleh nilai ρ value= 0,014 dan hasil analisis secara bivariat paritas ibu memperoleh nilai ρ value=0,470.Kesimpulan ada hubungan umur ibu dengan kejadian preeklampsi, sebaliknya tidak ada hubungan paritas ibu dengan kejadian preeklampsi.
Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Verawaty Lamama; Sisca D. Solang; Martha D. Korompis
JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan) Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Bidan (JIDAN) Edisi Juli 2015
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.23 KB) | DOI: 10.47718/jib.v3i1.362

Abstract

Latar belakang : Tingginya angka kematian ibu sangat erat kaitannya dengan masalah kesehatan ibuhamil, bersalin dan nifas. Penyebab tingginya kesakitan dan kematian ibu yang terjadi selama proseskehamilan, persalinan dan nifas dapat dicegah melalui upaya pemeriksaan kehamilan. Kebijakanprogram kunjungan pemeriksaan kehamilan dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, sesuaidengan anjuran World Health Organization.Tujuan : penelitian ini untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil sebelum dilakukan penyuluhantentang pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Tungoi Kecamatan Lolayan Kabupaten BolaangMongondow dan mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil sesudah dilakukan penyuluhan tentangpemeriksaan kehamilan di Puskesmas Tungoi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow.Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancangan eksperimen ialahmodel penelitian dengan melakukan intervensi (perlakuan) pada subjek penelitian untuk mengetahuihasil perubahannya setelah diperlakukan oleh intervensi itu. Rancangan ini tidak ada kelompokpembanding (kontrol). Jumlah sampel 52 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan caramemberikan perlakuan yaitu ibu hamil menggunakan metode penyuluhan. Analisis data denganmenggunakan uji Paried Samples T- Test dengan taraf signifikan α = 0,05.Hasil penelitian : Nilai rata – rata (mean) pada kelompok eksperimen pre test adalah 9,25 dan nilairata – rata (mean) post test adalah 18,94. Hasil analisa data dengan uji Paired Samples T-Test yaitu P= 0,000 berarti P < α, dengan demikian dengan tingkat kemaknaan (α) : 0,05, didapatkan nilaisignifikan (p) lebih kecil dari α maka dikatakan hipotesis penelitian diterima.Simpulan : ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaankehamilan. Untuk itu perlu menjadikan penyuluhan tentang pemeriksaan kehamilan sebagai kegiatanrutin pada kelas ibu hamil dan kunjungan rumah.