Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH KASTURI (Mangifera casturi Kosterm.) Muthia, Rahmi; Wati, Helmina
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.262 KB)

Abstract

Kasturi (Mangifera casturi Kosterm) merupakan tanaman khas Kalimantan Selatan yang memiliki kandungan senyawa terpenoid, steroid, dan fenolik. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah kasturi. Kulit buah kasturi diekstraksi secara sinambung menggunakan sokhlet dengan pelarut etanol. Uji kualitatif aktivitas antioksidan dengan KLT menggunakan fase gerak n-heksana : etil asetat (4 : 6). Uji kuantitatif aktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Hasil penelitian dari uji kualitatif ekstrak etanol kulit buah kasturi menunjukkan terdapat senyawa antioksidan. Uji kuantitatif dengan konsentrasi 50 μg/mL menunjukkan nilai aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah kasturi dan kuersetin secara berturut-turut sebesar 97,87% dan 97,98%.  Nilai IC50 pada kulit buah tumbuhan kasturi dan kuersetin secara berturut-turut sebesar 9,82 μg/mL dan 4,17 μg/mL. Kulit buah kasturi memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.
uji UJI AKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP MENCIT GALUR BALB/C YANG DIINDUKSI BAKTERI Salmonella sp. Rahmi Muthia; Yaumi Musfirah; Septiyani Candrakirana
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 3 No 1 (2019): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Morinda citrifolia are known to contain tannin active substances asantidiarrheal and anthraquinone as antibacterial. This study aims to determine theoptimal activity and dose of ethanolic extract of Morinda as antidiarrheal induced bySalmonella Sp. Mus musculus divided into 5 groups consisting of 5 mice; controlgroup (CMC-Na 0.5%), the extract group (doses 150, 300, and 600 mg / kgBW) andDiapet NR group (1.3 mg / kgBW). Each group was induced Salmonella sp 1 mlorally. Thirty minutes after induction, the group was given oral treatment andobserved the onset of diarrhea, duration of diarrhea, frequency of diarrhea, fecalweights and antidiarrheal effects for 5 hours. The results showed the best decrease ofdiarrhea onset was EEDM 600 mg / kgBW (51.8 ± 6.53 min), the shortest diarrheaduration was also showed EEDM 600 mg /kg BW (48.8 ± 33.49 min), and the bestdecrease of diarrhea frequency was EEDM 300 mg /kgBW (7.4 ± 1.67 times). Thebest decrease of faecal weight was EEDM 300 mg /kgBW (0.416 ± 0.175 gram) andthe last parameter antidiarrheal effect was also showed EEDM 300 mg / kgBB(43.10%). The conclusions of this study was EEDM has antidiarrheal activity inducedby Salmonella sp bacteria when compared with control and Diapet NR, and EEDM300 mg / kgBW is the optimal dose that given antidiarrheal effects
Efek Imunomodulator Infusa Umbi Bawang Dayak (Eleutherina palmifolia L. Merr) Dengan Metode Bersihan Karbon Rahmi Muthia; Karunita Ika Astuti
Jurnal Pharmascience Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v5i1.5787

Abstract

ABSTRAK Perkembangan pengetahuan banyak mengangkat penggunaan bahan alam untuk alternatif pilihan sebagai imunomodulator. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek imunomodulator dari infusa umbi Bawang Dayak (Eleutherina palmifolia L. Merr) dengan metode bersihan karbon pada mencit putih jantan. Skrining fitokimia yang diujikan pada umbi Bawang Dayak yaitu uji flavonoid, alkaloid, steroid, kuinon, tanin dan saponin. 25 mencit galur Balb/C dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari kelompok P1 sebagai kontrol positif yang diberikan stimuno dosis 0,78 mg/20 gram BB; kelompok P2 yang diberikan aquadest, kelompok P3, P4 dan P5 yang diberikan Infusa umbi Bawang Dayak dengan dosis berturut-turut yaitu 13 mg/20 gBB, 26 mg/20 gBB, dan 52 mg/20 gBB. Perlakuan pemberian diberikan secara oral selama 7 hari. Pada hari ke-8 dilakukan uji imunomodulator dengan metode bersihan karbon. Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya senyawa saponin, flavonoid dan alkaloid. Hasil Uji imunomodulator menunjukkan adanya infusa umbi Bawang Dayak dosis 52 mg/20 gBB menunjukkan efek imunomodulator terbesar. Infusa umbi Bawang Dayak memiliki aktivitas imunmodulator. Kata Kunci : Imunomodulator, Infusa, Umbi Bawang Dayak, Eleutherina palmifolia ABSTRACT The development of knowledge raised the use of natural materials as an alternative choice as an immunomodulator. The aim of this study was to know the imunomodulatory effect of Bawang Dayak Bulb (Eleutherina palmifolia L. Merr) by using carbon clearance method on male mice. The phytochemical screening were tested to flavonoids, alkaloids, steroids, quinones, tanins, and saponins. 25 male Balb/C mice divided into 5 groups consisting of P1 groups as positive control given stimuno 0,78 mg/20 gBB; P2 groups as negative control given aquadest, P3, P4 and P5 groups given Bawang Dayak Bulb Infusion with doses respectively 13 mg/20 gBB, 26 mg/20 gBB, and 52 mg/20 gBB. Each groups were adminstered orally one a day for seven days. On the eighth day, imunomodulatory test were performed by using carbon clearence method. The phytochemical screening revealed the presence of flavonoids, alkaloids, and saponins. Results of imunommodulatory test showed Bawang Dayak Bulb infusion doses 52 mg/20 gBB has the highest immunomodulatory effect. Bawang Dayak Bulb Infusion showed imunomodulatory effect. Keywords : Imunomodulator, Infusion, Bawang Dayak Bulb, Eleutherina Palmifolia
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah Mundar (Garcinia forbesii King.) Menggunakan Metode DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazil) Rahmi Muthia; Revita Saputri; Sulastri Azistina Verawati
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i1.6079

Abstract

ABSTRAK             Kulit buah Mundar (G. forbesii King.) merupakan tanaman endemik yang berasal dari Kalimantan Selatan yang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antioksidan ekstrak etanol 30% dan 70% kulit buah Mundar (G. forbesii King.) yang diperoleh dengan metode ekstraksi sokhletasi. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazil) secara kualititatif dan kuantitatif dengan kuersetin sebagai kontrol positif. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol 30% dan 70% kulit buah Mundar (G. forbesii King.) secara kualitatif menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang ditandai dengan noda kuning pada plat kromatografi lapis tipis (KLT) setelah disemprot dengan larutan DPPH 0,1mM. Hasil uji aktivitas antioksidan secara kuantitatif menghasilkan nilai IC50 (Inhibitory Concentration) secara berturut-turut dari ekstrak etanol 30% kulit buah Mundar (G. forbesii King.); ekstrak etanol 70% kulit buah Mundar (G. forbesii King.); dan kuersetin adalah 717,01 ppm; 534,69 ppm; dan 2,04 ppm.  Ekstrak etanol 70% kulit buah Mundar (G. forbesii King.) memiliki aktivitas antioksidan yang lebih baik dibandingkan ekstrak etanol 30% kulit buah Mundar (G. forbesii King.).  Kata kunci: Kulit buah Mundar (G. forbesii King.), antioksidan, DPPH, kromatografi lapis tipis (KLT), IC50  ABSTRACT Antioxidants are compounds that can counteract free radicals. Mundar rind (Garcinia forbesii King.) is endemic plants from South Kalimantan that has the potential antioxidant activity. This research was conducted antioxidant activity test of ethanolic extract 30% and 70% of Mundar rind (G. forbesii King.) obtained by soxhlet extraction method. Antioxidant activity test of Mundar rind (G. forbesii King.) used the DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazil) method qualitatively and quantitatively with quercetin as a positive control. The results of the antioxidant activity test qualitatively of ethanolic extract 30% and 70% of Mundar rind (G. forbesii King.) showed antioxidant activity marked with a yellow spot with purple background on kromatogram after sprayed with DPPH solution 0,1mM. The results of the antioxidant activity test quantitatively obtained IC50(Inhibitory Concentration)  value respectively of ethanolic extract 30%; ethanolic extract 70%; and quercetin were 717,01 ppm; 534,69 ppm; and 2,04 ppm. The ethanolic extract 70% of Mundar rind (G. forbesii King.) had better antioxidant activity than the ethanolic extract 30% of Mundar rind (G. forbesii King.) Keywords: Mundar rind (G. Forbesii King.), antioxidant, DPPH, thin layer chromatography (TLC), IC50
PEMBERDAYAAN PEMBUATAN SIMPLISIA DAN CELUPAN BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) PADA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) SRI REJEKI DI BANJARBARU Dita Ayulia Dwi Sandi; Aristha Novyra Putri; Rahmi Muthia; Depy Oktapian Akbar; Vebruati Vebruati; Guntur Kurniawan
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7655

Abstract

ABSTRAKKelompok Wani Tani (KWT) Sri Rejeki di Kelurahan Landasan Ulin, Kecamatan Lianganggang, merupakan salah satu kelompok wanita yang membudidayakan sayuran dan tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai tanaman obat, diantaranya bunga telang (Clitoria ternatea). Bunga telang yang dihasilkan biasanya dijual dalam bentuk segar yang masih memiliki keterbatasan dalam penyimpanan, yaitu akan cepat layu dan ditumbuhi jamur. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan edukasi khasiat tanaman, pelatihan pembuatan simplisia dan pengembangan produk olahan berupa celupan dari bunga telang untuk dapat meningkatkan nilai jual hasil panen. Metode  kegiatan  adalah  sosialisasi, penyuluhan, pelatihan dan pembuatan simplisia dan celupan. Berdasarkan hasil pengukuran kuesioner, diketahui bahwa sebelum edukasi, 58.82 % petani memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang khasiat bunga telang, sedangkan 41.18% mengetahui tingkat pengetahuan cukup. Setelah diberikan edukasi tentang khasiat tanaman bunga telang, terjadi peningkatan tingkat pengetahuan, yaitu 94.12% menjadi baik. Untuk pelatihan pembuatan simplisia dan celupan, hasil dari kuesioner 35.29 % petani telah memiliki keterampilan yang baik tentang pengolahan simplisia dan celupan bunga telang, sedangkan 64.71% memiliki keterampilan  cukup. Setelah diberikan pelatihan, terjadi peningkatan keterampilan anggota, yaitu 94.12% menjadi baik. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan petani tentang khasiat bunga telang, serta petani memiliki keterampilan yang baik dalam mengolah bunga telang segar menjadi simplisia dan celupan. Kata kunci : pemberdayaan; bunga telang; simplisia; tingkat pengetahuan; keterampilan ABSTRACTThe Sri Rejeki Women Farming Group (SRWFG) in Banjarbaru is one of the women's groups who cultivate vegetables and plants which can also be used as medicinal plants, including the butterfly pea flower (Clitoria ternatea). Butterfly pea flower are usually sold in fresh form. Butterfly pea flowers in fresh will quickly wither or overgrown with microorganisms such as fungi. The SRWFG also not knowing the benefits of the plant for health. The purpose of this activity was to educated the efficacy of plants, trained in making simplicia and dipping of butterfly pea flower to increase the selling value. The method of activity was socialization, counseling, training and making simplicia and dipping. Based on the results of the questionnaire measurements, it was known that before education, 58.82% of farmers had a good level of knowledge about the efficacy of the telang flower, while 41.18% knew the level of knowledge was sufficient. After being given education about the efficacy of the butterfly pea flower plant, there was an increase in the level of knowledge of farmers, which was 94.12% to good. For training in making simplicia and dyes, it was found that previously, 35.29% of farmers had good skills in processing simplicia and dyed butterfly pea flower, while 64.71% had sufficient skills. After being given training, there was an increase in the skills of members, namely 94.12% to be good. It can be concluded that there was an increase in farmers' knowledge about the efficacy of butterfly pea flowers, and farmers have good skills in processing fresh butterfly pea flowers into simplicia and dyes. Keywords : empowerment; butterfly pea flower; simplicia; knowledge; skill
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH KASTURI (Mangifera casturi Kosterm.) Rahmi Muthia; Helmina Wati
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 3 No 2 (2018): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.869 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v3i2.171

Abstract

Kasturi (Mangifera casturi Kosterm) merupakan tanaman khas Kalimantan Selatan yang memiliki kandungan senyawa terpenoid, steroid, dan fenolik. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah kasturi. Kulit buah kasturi diekstraksi secara sinambung menggunakan sokhlet dengan pelarut etanol. Uji kualitatif aktivitas antioksidan dengan KLT menggunakan fase gerak n-heksana : etil asetat (4 : 6). Uji kuantitatif aktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Hasil penelitian dari uji kualitatif ekstrak etanol kulit buah kasturi menunjukkan terdapat senyawa antioksidan. Uji kuantitatif dengan konsentrasi 50 μg/mL menunjukkan nilai aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah kasturi dan kuersetin secara berturut-turut sebesar 97,87% dan 97,98%.  Nilai IC50 pada kulit buah tumbuhan kasturi dan kuersetin secara berturut-turut sebesar 9,82 μg/mL dan 4,17 μg/mL. Kulit buah kasturi memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.
UJI AKTIVITAS IN VIVO EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH SEMANGKA (Citrulus lanatus L.) SEBAGAI DIURETIK DENGAN PEMBANDING FUROSEMID Rahmi Muthia; Amalia - -; ahmad - Maulana; Maulidya Rasyida Putri; Gusti - Rizaldi; Selva - Amadia
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 1 No 1 (2017): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semangka dapat menurunkan tekanan darah tinggi karena mengandung kalium yang berfungsi sebagai diuretik dan sitrulin yang mampu mendorong aliran darah keseluruh bagian tubuh. Salah satu mekanisme kerja untuk menurunkan tekanan darah yaitu dengan meningkatkan jumlah eksresi urin atau diuresis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas diuretik dan mengidentifikasi kandungan kimia dari ekstrak etanol kulit buah semangka. Sebanyak 30 ekor hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif (suspensi CMC-Na 1%); kelompok kontrol positif(suspensi furosemid 5,22 mg/kgBB), kelompok P1 ekstrak dosis 12,5 mg/kgBB, kelompok P2 ekstrak dosis 25 mg/kgBB, kelompok P3 ekstrak dosis 50 mg/kgBB, dan kelompok P4 ekstrak dosis 100 mg/kgBB. Data yang didapatkan berupa volume urin hewan uji yang dikeluarkan selama 6 jam. Data dianalisis menggunakan SPSS ver.18, uji one way ANOVA dan Uji Duncan dengan taraf kepercayaan 95% (p
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BUAH MUNDAR (Garcinia forbesii King) MENGGUNAKAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1PIKRILHIDRAZIL) Rahmi Muthia; Revita Saputri; Nurul Asfia
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 2 No 2 (2018): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BUAH MUNDAR (Garcinia forbesii King) MENGGUNAKAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1PIKRILHIDRAZIL) ANTIOXIDANT ACTIVITY TEST OF ETHYL ACETATE FRACTION OF MUNDAR RIND (Garcinia forbesii King) USING THE DPPH (2,2- DIPHENYL-1-PICRYLHYDRAZYL) METHOD Rahmi Muthia*, Revita Saputri, dan Nurul Asfia Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru Jl. Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat Kel. Sungai Besar Banjarbaru 70714. *rahmimuthia@stikesborneolestari.ac.id ABSTRAK Radikal bebas adalah suatu atom, molekul atau senyawa yang dapat berdiri sendiri, mempunyai elektron satu atau lebih yang tidak berpasangan. Peningkatan produksi radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif. Asupan antioksidan adalah cara sederhana untuk mengurangi perkembangan penyakit yang diinduksi oleh stres oksidatif. Mundar (G. forbesii King) merupakan buah yang banyak ditemui di daerah Kalimantan Selatan yang berpotensi sebagai antioksidan sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi perkembangan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa serta aktivitas antioksidan dari fraksi etil asetat kulit buah Mundar (G. forbesii King). Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan metode DPPH. Hasil penapisan fitokimia mengandung senyawa flavonoid dan fenol. Hasil uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat kulit buah Mundar (G. forbesii King) secara kualitatif menunjukkan adanya bercak kuning berlatar ungu pada pelat KLT dan secara kuantitatif diperoleh nilai IC50 sebesar 72,386 ppm. Fraksi etil asetat kulit buah Mundar (G. forbesii King) memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Kata kunci: Kulit buah Mundar, fraksi etil asetat, antioksidan, DPP
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Sri Rejeki pada Pengolahan Sediaan Umbi Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa Urb.): Empowerment of Sri Rejeki Farmer Women’s Group on Preparation of Dayak Onion Bulb Form (Eleutherine bulbosa Urb.) Rahmi Muthia; Depy Oktapian Akbar; Aristha Novyra Putri; Dita Ayulia Dwi Sandi; Vebruati Vebruati; Revi Kunmariana
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 5 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i5.3623

Abstract

One form of traditional health development is the development of medicinal plants. Not many community groups are currently aware of applied technology in terms of postharvest processed into simplicia (medicine raw materials) or other processed preparations. Sri Rejeki Farmer Women’s Group (KWT Sri Rejeki) in the Landasan Ulin Village, Liang Anggang District, is a group of women who cultivate vegetables and plants that can be used as medicinal plants, one of which is Dayak onion (Eleutherine bulbosa Urb). The activity carried out by KWT Sri Rejeki had only been in the form of planted plants, which were then sold in fresh form. This community dedication aimed to educate the public, especially KWT Sri Rejeki, regarding the efficacy of Dayak onion bulb plants. It optimized the use of cultivation and processed plants into traditional medicinal preparations with economic value. The method used was site review and plant data collection from KWT Sri Rejeki, education on the efficacy of Dayak onion bulbs, training on processed dayak onion bulbs into simplicia, and training on processing dayak onion bulbs into dye preparations. The data collection results were Dayak onions selected as a typical Kalimantan plant to be developed, with the efficacy as an immunomodulator. Dayak onion bulbs that will be designed were processed into simplicia which were then made into dye preparations and packaged. The processing of simplicia and preparations for dipping Dayak onion bulbs can be done independently by the members of the KWT Sri Rejeki.
Pemeriksaan Kesehatan dan Edukasi Pencegahan Penyakit Ginjal Kronik pada Lansia di Nagari Sungai Buluh Selatan Fitri Mailani; Rahmi Muthia; Emil Huriani; Sovia Susianty; Reni Prima Gusty; Elvi Oktarina; Muthmainah Muthmainah; Esthika Ariany Maisa; Arif Rohman Mansur
Warta Pengabdian Andalas Vol 29 No 4 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.29.4.361-369.2022

Abstract

Chronic kidney disease is one of the diseases that increase the risk in the elderly. Conducting health checks and education to maintain kidney health is an effort to improve the alertness of the elderly. This activity aims to serve the community by working on health checks and education on preserving kidney health for the elderly in the Nagari Sungai Buluh Selatan village. The method in this activity was to do a physical examination and blood check to see blood pressure, current blood sugar, and uric acid levels and continue by providing education related to maintaining kidney health in the elderly. This activity showed that 18 (33.9%) had grade 1 hypertension, and 30 (60.4%) elderly had high uric acid values. It is hoped that health checks and education activities are carried out regularly to increase awareness of the elderly to avoid other chronic diseases and improve their quality of life.