Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

ANALISIS UJI BIOLOGIS BISKUIT DAUN KATUK PELANCAR ASI SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN IBU MENYUSUI Mutiara, Erli
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 17, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini: 1) mempelajari aspek keamanan makanan tambahan pelancar ASI untuk ibu menyusui melalui pengamatan kondisi fisiologis binatang percobaan; 2)Menganalisis pengaruh pemberian biskuit daun katuk pelancar ASI terhadap peningkatan volume ASI binatang percobaan. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Mei-November 2014. Lokasi penelitian di laboratorium percobaan hewan  Fakultas Farmasi USU.Sampel penelitian 12 ekor tikus yang menyusui. Tikus di intervensi dengan biskuit daun katuk pelancar ASI selama 28 hari. Tikus dibagi 2 kelompok. K1 : diberi biskuit daun katuk pelancar ASI sebanyak 4 gr/hari. K2 : diberi ransum standar. Pengukuran volume ASI melalui pengamatan frekuensi  lama menyusu dalam 24 jam dengan asumsi volume ASI: lama menyusu <15 menit volume ASI 20 ml, dan lama menyusu ≥15 volume ASI 60 ml. Penimbangan volume ASI 2 kali sebelum dan setelah pemberian biskuit. Penimbangan berat badan bayi tikus sebelum intervensi dan sesudah intervensi. Data yang diperoleh dianalisis  secara deskriptif dan uji t untuk melihat perbedaan volume ASI tikus yang diberi biskuit daun katuk pelancar ASI dan tikus yang diberi ransum standar (sebagai kontrol). Hasil penelitian menunjukkan konsidi fisiologis  tikus diberi biskuit daun katuk pelancar ASI tidak menunjukkan kelainan selama pengamatan, seluruh tikus mengalami pertumbuhan normal dan tidak ada yang mati, keadaan feses, kerontokan bulu, keadaan bulu dan flek-flek dalam keadaan normal baik induk tikus maupun bayi tikus.Berdasarkan hasil uji t terdapat perbedaan signifikan antara volume ASI tikus yang diberi biskuit pelancar ASI dengan volume ASI tikus yang tidak diberi biskuit pelancar ASI baik pada penimbangan I, II dan ke III.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian biskuit daun katuk pelancar ASI dapat meningkatkan volume ASI tikus yang menyusui.
HUBUNGAN KESEIMBANGAN ASUPAN GIZI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KONDISI FISIK ANAK SD DI KECAMATAN KOTANOPAN Mutiara, Dr. Erli; M.Si, Dra. Adikahriani; Yanti, Elvi Novi
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Vol 16, No 2 (2014): November 2014
Publisher : FT Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis hubungan keseimbangan asupan gizi dengan kondisi fisik anak. (2) Menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan kondisi fisik anak. (3) Menganalisis hubungan keseimbangan asupan gizi dan aktivitas fisik dengan kondisi fisik anak. Lokasi penelitian di SDN 190, SDN 193 dan SDN 200 Kecamatan Kotanopan. Pengambilan sampel dengan teknik random sampling. Jumlah sampel 70 siswa. Teknik pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data keseimbangan asupan gizi diperoleh dengan recall konsumsi 2x24 jam, data kondisi fisik diperoleh dari hasil penimbangan berat badan dan data aktivitas fisik diperoleh dengan recall aktivitas 2x24 jam. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji Korelasi Pearson dan Regresi Linear Berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Keseimbangan asupan gizi responden keseluruhannya termasuk kategori kurang. Kondisi fisik responden sebagian besar termasuk kategori normal/baik. Aktivitas fisik sebagian besar termasuk kategori aktivitas ringan. Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa keseimbangan asupan energi, karbohidrat, vitamin A, vitamin C, fosfor  dan besi berhubungan positif nyata (p<0.05) dengan kondisi fisik, sedangkan kalsium berhubungan positif sangat nyata (p<0.01) dengan kondisi fisik. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik asupan zat gizi maka kondisi fisik anak juga akan semakin baik. Hasil uji statistik korelasi Pearson menunjukkan bahwa aktivitas fisik (r = -0.406 ; p = 0.000) berhubungan negatif sangat nyata dengan kondisi fisik. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas fisik akan diikuti penurunan kondisi fisik. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa nilai fhitung = 2.521 > ftabel = 2.00 atau p-value = 0.013 < α = 0.05. Hal ini berarti keseimbangan asupan gizi dan aktivitas fisik secara simultan berhubungan signifikan dengan kondisi fisik anak. Kata kunci : Keseimbangan, asupan gizi, aktivitas fisik, kondisi fisik
HUBUNGAN KESEIMBANGAN ASUPAN GIZI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KONDISI FISIK ANAK SD DI KECAMATAN KOTANOPAN Mutiara, Dr. Erli; M.Si, Dra. Adikahriani; Yanti, Elvi Novi
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Vol 16, No 2 (2014): November 2014
Publisher : FT Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis hubungan keseimbangan asupan gizi dengan kondisi fisik anak. (2) Menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan kondisi fisik anak. (3) Menganalisis hubungan keseimbangan asupan gizi dan aktivitas fisik dengan kondisi fisik anak. Lokasi penelitian di SDN 190, SDN 193 dan SDN 200 Kecamatan Kotanopan. Pengambilan sampel dengan teknik random sampling. Jumlah sampel 70 siswa. Teknik pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data keseimbangan asupan gizi diperoleh dengan recall konsumsi 2x24 jam, data kondisi fisik diperoleh dari hasil penimbangan berat badan dan data aktivitas fisik diperoleh dengan recall aktivitas 2x24 jam. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji Korelasi Pearson dan Regresi Linear Berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Keseimbangan asupan gizi responden keseluruhannya termasuk kategori kurang. Kondisi fisik responden sebagian besar termasuk kategori normal/baik. Aktivitas fisik sebagian besar termasuk kategori aktivitas ringan. Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa keseimbangan asupan energi, karbohidrat, vitamin A, vitamin C, fosfor  dan besi berhubungan positif nyata (p<0.05) dengan kondisi fisik, sedangkan kalsium berhubungan positif sangat nyata (p<0.01) dengan kondisi fisik. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik asupan zat gizi maka kondisi fisik anak juga akan semakin baik. Hasil uji statistik korelasi Pearson menunjukkan bahwa aktivitas fisik (r = -0.406 ; p = 0.000) berhubungan negatif sangat nyata dengan kondisi fisik. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas fisik akan diikuti penurunan kondisi fisik. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa nilai fhitung = 2.521 > ftabel = 2.00 atau p-value = 0.013 < α = 0.05. Hal ini berarti keseimbangan asupan gizi dan aktivitas fisik secara simultan berhubungan signifikan dengan kondisi fisik anak. Kata kunci : Keseimbangan, asupan gizi, aktivitas fisik, kondisi fisik
ANALISIS UJI BIOLOGIS BISKUIT DAUN KATUK PELANCAR ASI SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN IBU MENYUSUI Mutiara, Erli
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 16, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini: 1) mempelajari aspek keamanan makanan tambahan pelancar ASI untuk ibu menyusui melalui pengamatan kondisi fisiologis binatang percobaan; 2)Menganalisis pengaruh pemberian biskuit daun katuk pelancar ASI terhadap peningkatan volume ASI binatang percobaan. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Mei-November 2014. Lokasi penelitian di laboratorium percobaan hewan Fakultas Farmasi USU.Sampel penelitian 12 ekor tikus yang menyusui. Tikus di intervensi dengan biskuit daun katuk pelancar ASI selama 28 hari. Tikusdibagi 2 kelompok. K1 : diberi biskuit daun katuk pelancar ASI sebanyak 4 gr/hari. K2 : diberi ransum standar. Pengukuran volume ASI melalui pengamatan frekuensi lama menyusu dalam 24 jam dengan asumsi volume ASI: lama menyusu <15 menit volume ASI 20 ml, dan lama menyusu ≥15 volume ASI 60 ml. Penimbangan volume ASI 2 kali sebelum dan setelah pemberian biskuit. Penimbangan berat badan bayi tikus sebelum intervensi dan sesudah intervensi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan uji t untuk melihat perbedaan volume ASI tikus yang diberi biskuit daun katuk pelancar ASI dan tikus yangdiberi ransum standar (sebagai kontrol). Hasil penelitian menunjukkan konsidi fisiologis tikus diberi biskuit daun katuk pelancar ASI tidak menunjukkan kelainan selama pengamatan, seluruh tikus mengalami pertumbuhan normal dan tidak ada yang mati, keadaan feses, kerontokan bulu, keadaan bulu dan flek-flek dalam keadaan normal baik induk tikus maupun bayi tikus.Berdasarkan hasil ujit terdapat perbedaan signifikan antara volume ASI tikus yang diberi biskuit pelancar ASI dengan volume ASI tikus yang tidak diberi biskuit pelancar ASI baik pada penimbangan I, II dan ke III.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian biskuit daun katukpelancar ASI dapat meningkatkan volume ASI tikus yang menyusui.
Penggunaan Informasi Teknologi dan Dukungan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Mutiara, Erli; Ingtyas, Fatma Tresno; Hilda, Nuwairy; Siahaan, Riana Friska; Tobing, Marnala; Siregar, Bani Sirkam
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 2 No. 3 (2018): December 2018
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.852 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Intensitas Penggunaan Informasi Teknologi; (2) Dukungan Orang Tua; (3) Prestasi Belajar; (4) Hubungan Intensitas Penggunaan Informasi teknologi dengan Pretsasi Belajar; (5) Hubungan Dukungan Orang Tua dengan Prestasi Belajar; (6) Hubungan Intensitas Penggunaan Informasi Teknologi dan Dukungan Orang Tua dengan Prestasi Belajar. Desain penelitian adalah deskriptif korelasional. Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Beringin dengan jumlah sampel 32 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif data, uji kecenderungan, uji persyaratan analisis dengan uji normalitas, uji lineritas, uji hipotesis dengan uji korelasi product moment, uji parsial dan uji korelasi ganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan Intensitas Penggunaan Informasi teknologi, Dukungan Orang Tua cenderung cukup, masing-masing sebesar 75 persen, 56 persen dan Prestasi Belajar sebesar 50 persen. Hasil Analisis Uji Normalitas dengan dk = 5 pada variabel Intensitas Penggunaan Informasi teknologi yaitu X2hitung < X2tabel (6,78 < 11,070), variabel Dukungan Orang Tua yaitu X2hitung < X2tabel (3,69 < 11,070) dan variabel Prestasi Belajar yaitu X2hitung < X2tabel (5,96 < 11,070) pada taraf signifikan 5 persen ketiga variabel berdistribusi Normal. Hasil analisis korelasi product moment terdapat hubungan yang signifikan antara Intensitas Penggunaan Informasi teknologi dengan Prestasi Belajar dengan nilai rhitung > rtabel (0,964 > 0,349) pada taraf signifikan 5 persen. Hasil analisis korelasi product moment terdapat hubungan yang signifikan antara Dukungan Orang Tua dengan Prestasi Belajar dengan nilai (rhitung = 0,977 > rtabel 0,349) pada taraf signifikan 5 persen. Hasil analisis korelasi ganda dengan nilai Fhitung >F­tabel(3,71 > 3,33), pada taraf signifikan 5 persen, terdapat hubungan yang signifikan antara Intensitas Penggunaan Informasi teknologi dan Dukungan Orang Tua dengan Prestasi Belajar, artinya semakin tinggi Intensitas Penggunaan Informasi teknologi dan semakin tinggi Dukungan Orang Tua maka semakin tinggi Prestasi Belajar Siswa.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Bahan Makanan Siswa SMK Mutiara, Erli; Tobing, Marnala; Purba, Rasita; Tampubolon, Hotmaria; Rambe, Armaini; Panjaitan, Fitria Ningsih
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.685 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v3i3.3161

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada mata pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan ; (2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model Pembelajaran Ekspository pada mata pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan; (3) Pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap hasil belajar Pengetahuan Bahan Makanan. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai yang berjumlah 60 siswa. Sampel penelitan diambil dengan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk hasil belajar pengetahuan bahan Makanan. Teknik analisis yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diperoleh rata-rata sebesar 76,60 dan standar deviasi 7,27 dengan tingkat kecenderungan termasuk kategori tinggi sebesar 56,7 %, sedangkan dikelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori diperoleh nilai rata-rata 60,30 dengan standar deviasi 10,65 dengan tingkat kecenderungan hasil belajar pengetahuan bahan makanan cenderung cukup sebesar 70,0%. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel (6,989 > 1,671). Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar Pengetahuan Bahan Makanan siswa SMK. Hal ini berarti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Bakery Siswa SMK S Pariwisata Imelda Medan Mutiara, Erli; Hilda, Nuwairy; Siahaan, Riana Friska; Ingtyas, Fatma Tresno; Simaremare, Perawati ,
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2020): December 2020
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.486 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada mata pelajaran Bakery Pastry; (2) Hasil belajar siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada mata pelajaran Bakery Pastry; (3) Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation terhadap hasil belajar Bakery Pastry. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas XI Tata Boga SMK Pariwisata Imelda Medan. Teknik pengambilan sampel secara Total Sampling sehingga jumlah sampel 63 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengamatan hasil praktek. Teknik analisis data menggunakan deskripsi data, tingkat kecenderungan dan uji persyaratan analisis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada mata pelajaran Bakery Pastry termasuk kategori cenderung tinggi sebesar 58,06 persen dan tingkat kecenderungan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada mata pelajaran Bakery Pastry termasuk kategori cenderung tingggi sebesar 31,25 persen. Berdasarkan hasil uji t terdapat pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation terhadap hasil belajar Bakery Pastry dengan nilai (thitung>tTabel) (8,21>1,671) pada taraf signifikan 5 persen. Artinya model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bakery Pastry.
Analisis strategi food coping keluarga dan penentuan indikator kelaparan Erli Mutiara; Hidayat Syarief; Ikeu Tanziha; Dadang Sukandar
Media Gizi dan Keluarga Vol. 32 No. 1 (2008): Media Gizi dan Keluarga
Publisher : Media Gizi dan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.198 KB)

Abstract

ABSTRACT. The research objectives were to analyze strategies in family food coping and to determine hunger indicators. The research design was retrospective and it was conducted in two  difference area  representing  rural  community    (Village  of  Suka  Maju, Cibungbulang District, Bogor Regency)  and urban community (Village of Suka Resmi, Tanah Sareal District, Bogor Municipality), both in West Java Province. Samples of 120 poor families were drawn randomly out of 3340  families from both areas. The primary data was collected from samples using questionnaire which consist of food coping strategy, hunger indicator. The discriminant analysis to determine of hunger indicators. The results showed that the proportion of family suffering from  hunger  was 29.2  %.    There were the  differences  in food  coping strategies between the group of hunger and non-hunger families. The discriminant analysis based on the single variable showed that the family's hunger indicator was skipping eating for whole days. By the two variables, the hunger indicators were skipping eating for whole days, and reducing the habitual of food frequency.  However by applying the one and two variables, the result of misclassifications were similar,  Jl.47%  hunger families classified into non-hunger families and 24.71% non-hunger families categorized into hunger ones.Key words : Food coping strategy, hunger indicator, family
Analisis strategi food coping keluarga dan penentuan indikator kelaparan Dadang Sukandar; Ikeu Tanziha; Hidayat Syarief; Erli Mutiara
Media Gizi dan Keluarga Vol. 32 No. 1 (2008): Media Gizi dan Keluarga
Publisher : Media Gizi dan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.198 KB)

Abstract

The research objectives were to analyze strategies in family food coping and to determine hunger indicators. The research design was retrospective and it was conducted in two difference area representing rural community (Village of Suka Maju, Cibungbulang District, Bogor Regency) and urban community (Village of Suka Resmi, Tanah Sareal District, Bogor Municipality), both in West Java Province. Samples of 120 poor families were drawn randomly out of 3340 families from both areas. The primary data was collected from samples using questionnaire which consist of food coping strategy, hunger indicator. The discriminant analysis to determine of hunger indicators. The results showed that the proportion of family suffering from hunger was 29.2 %. There were the differences in food coping strategies between the group of hunger and non-hunger families. The discriminant analysis based on the single variable showed that the family's hunger indicator was skipping eating for whole days. By the two variables, the hunger indicators were skipping eating for whole days, and reducing the habitual offood frequency. However by applying the one and two variables, the result of misclassifications were similar, 11.47% hunger families classified into non-hunger families and 24.71% non-hunger families categorized into hunger ones.
Efektivitas Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19 SMK Negeri 1 Beingin Erli Mutiara; Nanda Dwi Gusnita; Esi Emilia; Adikariani Adikariani; Lelly Fridiarty
JURNAL PENDIDIKAN DAN KELUARGA Vol 13 No 01 (2021): Jurnal Pendidikan dan Keluarga
Publisher : Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jpk/vol13-iss01/890

Abstract

The research objectives are 1) Analyzing the effectiveness of online learning according to the experiences of students, teachers, and parents; 2) Knowing the learning outcomes of Indonesian Cake Products; 3) Analyzing the relationship between the effectiveness of online learning according to the student experience and learning outcomes of Indonesian Cake Products. The research location is at SMK Negeri 1 Beringin Deli Serdang, North Sumatra. The research time is November 2020-January 2021. The population is all students of class XI culinary, teachers who teach in class XI culinary, and parents of class XI culinary students. The sampling technique in total sampling amounted to 114 people. Data collection techniques used are tests and questionnaires. Data analysis by Descriptive data a and Spearman Rank test. Based on the result of research on the effectiveness of online learning according to the experiences of students, teachers, and parents, it is categorized as quite effective with scores of 86 percent, 71.43 percent, and 78 percent, respectively. The trend level of learning outcomes for Indonesian Cake Products is in the good category with a value of 84 percent. Based on the results of the spearman rank correlation analysis, there is a positive and significant relationship between the effectiveness of online learning based on student experience and the learning outcomes of Indonesian Cake products with a sig (p) = 0.00 <0.05 (r = 0.985) meaning the higher the effectiveness of online according to the student experience, the learning outcomes of Indonesian Cake Products are getting higher.