Rita Maria Veranika
Unknown Affiliation

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PEMBUATAN DAN PERANCANGAN ALAT PENGURAI SABUT KELAPA SECARA MANUAL Rita Maria Veranika; M. Amin Fauzie; Sukarman syah; Ju mahat
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI VOLUME 8 NO 1 JANUARI 2020
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v8i1.583

Abstract

Abstrak: Alat pengurai sabut kelapa ini adalah suatu alat untuk mengurai sabut kelapa menjadi serat panjang-panjang dari pengikatnya yaitu cocopeat, dimana cara kerja alat ini mula-mula jepitkan sabut kelapa pada dudukan di bagian samping silinder, lalu dorong dudukan sabut kelapa ke arah depan sampai menyentuh mata pengurai. Selanjutnya putar tuas pemutar yang menggerakkan poros (pada poros terdapat paku-paku yang berpungsih untuk mengurai sabut kelapa) searah jarum jam sampai sabut kelapa bersih sampai menjadi helaian-helaian serat sabut yang panjang dan bersih. Pembuatan alat pengurai sabut kelapa ini melalui beberapa proses, mulai dari proses pembuatan rangka, pembubutan poros yang terbuat dari kayu, dan pemasangan paku-paku yang tertanam merata pada poros (pinising). Dari proses pembuatan alat pengurai sabut kelapa ini di lakukan juga pengujian dengan penguraian sabut kelapa dengan menggunakan tiga jenis sabut kelapa. Hasil yang diproleh dari pengujian penguraian sabut kelapa, dari hasil pengujian sabut muda diperoleh berat sabut rata-rata 15 gram dengan kondisi kurang bersih. Untuk sabut kelapa yang sedang diperoleh berat sabut rata-rata 10 gram dengan kondisi sabut yang cukup bersih, dan untuk sabut kelapa tua berat sabut yang dihasilkan rata-rata 5 gram dengan kondisi sabut yang telah bersih dan siap digunakan.                                                                                                 Kata kunci: alat pengurai. sabut. putaran (RPM)
KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PEMASANGAN VARIASI SEKAT TERHADAP LAJU PERPINDAHAN PANAS PADA RUANGAN Muhammad Amin Fauzie; Rita Maria Veranika; Bahrun .
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 1 JANUARI 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1174.398 KB) | DOI: 10.52333/destek.v6i1.385

Abstract

Perkembangan teknologi yang semakin maju di era modern saat ini, menciptakan bahan-bahan bangunan yang bersahabat dengan lingkungan dan kehidupan manusia bukanlah hal yang sulit. Misalnya bahan bangunan yang biasa dipakai untuk sekat ruangan ataupun plafon rumah, contohnya kalsiboard. Dalam pengujian ini kalsiboard diuji pengaruhnya terhadap laju perpindahan panas pada ruangan di sekitarnya dengan membandingkan dengan bahan lain yaitu triplek dan kaca. Adapun tujuan adanya penelitian ini, penulis ingin  mengetahui bahan yang manakah di antara kalsiboard, kaca dan triplek yang mempunyai kemampuan lebih baik  dalam  menahan proses laju perpindahan panas pada sebuah ruangan. Dari ketiga bahan sekat yang digunakan dalam penelitian ini, bahan yang paling baik dalam menghambat laju perpindahan panas adalah kalsiboard. Laju perpindahan panas tanpa menggunakan sekat Q = 3,7373W, sekat kalsiboard Q = 1,38 W, triplek 1,3944 dan kaca 1,8573 W. Kata kunci:  perpindahan panas, kalsiboard
Analisa Tegangan Sistem Perpipaan Dengan Menggunakan Metode Grinnell Rita Maria Veranika; Mada gaskar; Muhammad Lazim
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.931 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.35

Abstract

Abstrak: Dunia industrialisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yangbegitu pesat menitikberatkan salah satunya pada sektor industri. Didalam sektor industri,pipa digunakan sebagai alat transportasi fluida berupa cairan, gas, endapan dan partikelpartikelhalus.Sebuah sistemperpipaan merupakan suatu interkoneksi dari pipa-pipa, termasuk didalamnyakomponen-komponen dan peralatan-peralatan instalasi. Sistem perpipaan merupakan saranayang sangat penting dan paling sering dipergunakan dalam setiap kasus pemindahan fluida,oleh karena itu bila terjadi kesalahan dalam perancangan sistem perpipaan dan tidak sesuaidengan htyy b1 kode standar yang telah ditetapkan dapat membahayakan jiwa manusia.Kenyataannya banyak kecelakaan fatal sering terjadi, baik itu berupa ledakan, kebakarandan lebih jauh lagi dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan atas investasi instalasiperpipaan tersebut.Untuk itu pada penelitian ini dilakukan analisa tegangan pada sistem perpipaan denganmenggunakan suatu metode yaitu Metode Grinnell. Dari hasil perhitungan dan analisadengan metode Grinnell tersebut didapat tegangan expansi maximum adalah 4512,433 lb/in2, sedangkan tegangan akibat kekuatan tarik/tekan material yang diizinkan adalah 21718,75lb/in2.Kata kunci: sistem perpipaan, tegangan expansi, metode grinnell
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENIRIS KERIPIK UMBI - UMBIAN DENGAN VARIASI DIAMETER PULLY Rita Maria Veranika; Muhamad Amin Fauzie; Dwi Siswo Riyanto
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 2 JULI 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7137.503 KB) | DOI: 10.52333/destek.v6i2.392

Abstract

Kesejahteraan masyarakat Indonesia dalam bidang industri khususnya industri kecil seperti aneka makanan ringan yang digoreng perlu di tingkatkan sebagai contoh adalah keripik pisang, keripik ubi, keripik kentang dan kerupuk, makanan ringan ini memiliki keterbatasan yaitu umur konsumsi yang terhitung kurang panjang karena adanya minyak yang terkandung di dalamnya. Maka dilakukan perancangan dan pembuatan alat peniris, untuk usaha memperpanjang umur konsumsi. Oleh sebab itu , penulis melakukan pengujian mesin peniris minyak ini dengan variasi pully berdiameter 16 cm, 19 cm dan 21,5 cm dan mendapatakan hasil penirisan yang paling optimal dari mesin yaitu dangan pully yang berdiameter 21,5 cm dengan berat ubi untuk keripik 1000 gram dan lama waktu penirisan 10 menit dan minyak yang tertiriskan sebanyak 110 gram dan berat keripik setelah ditiriskan 775 gram.Kata kunci: peniris, keripik, pully
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGADUK BUBUR SUMSUM DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA Rita Maria Veranika; M, Amin Fauzie; Sukar mansyah; Utomo Mandala Ilham
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI VOLUME 8 NO 2 JULI 2020
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v8i2.643

Abstract

Abstrak: Dalam pembuatan bubur sumsum secara manual memerlukan banyak proses, banyak tenaga kerja dan menggunakan macam-macam alat. Untuk mempermudah proses pembuatan bubur sumsum dilakukan penelitian dengan merancang dan membuat suatu alat yang dapat mempercepat proses pembuatan bubur sumsum secara otomatis dengan menggunakan bantuan tenaga motor listrik sehingga menghemat waktu dan tidak memerlukan banyak tenaga dalam proses produksi bubur sumsum tersebut. Bahan material yang digunakan pada pengaduk adalah stainless steel 304. Material SS 304 yang digunakan untuk poros pengaduk bubur sumsum dinyatakan aman, karena tegangan geser yang terjadi lebih kecil dari pada tegangan geser yang diizinkan, yaitu :  = 0,383 kg/   s = 7,65 kg/ . Dari hasil perhitungan maka di dapatkan nominal sabuk-V yaitu 33 inchi dengan tipe sabuk A. Kecepatan yang terjadi pada sabuk adalah 454,7 m/detik. Dari hasil pengujian untuk kapasitas bahan 5 kg membutuhkan waktu 82 menit sedangkan menggunakan motor listrik membutuhkan waktu 57 menit. Kata Kunci: bubur sumsum, pengaduk, motor listrik
PENGUJIAN TURBIN PELTON SKALA MINI DENGAN DUA VARIASI BENTUK SUDU Mada gaskar; M. Ali; Abdul Muin; Rita Maria Veranika
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Vol 10, No 1 (2022): VOL 10 No. 1 2022
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v10i1.857

Abstract

Abstrak: Turbin pelton banyak digunakan untuk pembangkit listrik skala mikro. Disini dilakukan pengujian Turbin Pelton, dengan sudu berbentuk sudu setengah silinder dan sudu sendok. sudu yang akan di uji yaitu sudu setengah silinder dengan sudut 180° dan sudu sendok dengan sudut 30o dengan masing-masing jumlah sudu 12 buah. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan bukaan katup. Daya pengereman diberikan mulai dari 0 N, 0,5 N, 1N, 1,5N 2N, 2,5N, dan 3N. Dari hasil pengujian untuk sudu setengah silinder putaran 465 rpm, 382 rpm, 46 rpm dengan torsi 0,077 Nm, 0,465 Nm, untuk sudu sendok putaran 425 rpm, 370 rpm, 14,9 rpm dengan torsi 0,077 Nm dan 0,387 Nm. Pada pengujian katup bukaan sudu setengah silinder daya maksimum turbin terjadi pada daya 6,264 Watt, torsi turbin 0,232 Nm, dan daya minimum 2,236 Watt, dengan torsi turbin 0,465 Nm, pada sudu sendok daya maksimum terjadi pada 5,288 Watt, torsi 0,155 Nm, daya minimum terjadi pada 0,599 Watt dengan torsi turbin 0,387 Nm. Kata kunci : turbin pelton, sudu, torsi, daya turbin
MODIFIKASI ALAT DUDUKAN PADA MESIN GERINDA UNTUK PEMOTONGAN BERBAGAI JENIS KAYU SECARA MANUAL Rita Maria Veranika; M. Amin Fauzie; Sukarman syah; M. Ali
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Vol 10, No 1 (2022): VOL 10 No. 1 2022
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v10i1.852

Abstract

Abstrak: Alat mesin gerinda adalah alat yang berguna untuk memproses Pemotongan Kayu yang meliputi kayu jabon, kayu pulai, kayu meranti.Berdasarkan tenaga penggeraknya alat potong ini di gerakkan secara manual.Dari hasil pengujian menggunakan alat yang sudah dimodifikasi di dapat hasil bahwa kayu jabon membutuhkan waktu yang lebih cepat dibandingkan kayu pulai dan meranti karena kayu jabon memiliki KAS rata-rata 118,43%, kaku 15,36%, BJS 0,33 dan BJKU 0,37. Kayu jabon juga gampang dikeringkan, permukaanya halus, kayunya gampang dipaku di lem, dipotong dan susutnya juga rendah.Pada alat potong bagian utama alat direncanakan menggunakan mesin gerinda dan mata potong sebagai proses pemotongan. Setelah dilakukan pengujian alat potong, bagian-bagian utama yang direncanakan aman. Kata kunci: mesin gerinda, berbagai jenis kayu
STUDI PENGARUH VARIASI ELEKTRODA E 6013 DAN E 7018 TERDAHAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BAHAN BAJA KARBON RENDAH Rita Maria Veranika; M. Amin Fauzie; Hermanto Ali; Maulana Solihin
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 7 No. 2 Juli 2019
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.321 KB) | DOI: 10.52333/destek.v7i2.500

Abstract

Abstrak: Perkembangan industri penggunaan pengelasan baja sangat banyak ditemukan dalam penyambungan logam.Lingkup penggunaan teknik pengelasan meliputi perkapalan, dan lain sebagainya. Dari definisi tersebut dapatdijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa barang logam dengan menggunakan energipanas. Pada penelitian ini dilakukan pengelasan listrik elektroda terbungkus terhadap pelat baja karbon rendah denganketebalan 12 mm dan variasi elektroda adalah E 6013 dan E 7018. Dari proses tersebut maka dilakukan prosespengujian tarik dan pengujian kekerasan dengan tujuan memperoleh grafik tegangan dan regangan di daerah base dandaerah HAZ, serta untuk mengetahui nilai kekerasan yg terdapat pada daerah HAZ sebanyak 5 titik penekanan denganmenggunakan pengujian Brinnel. Dari hasil pengujian tarik benda uji yang dilas menggunakan jenis elektroda E 7018mempunyai nilai tegangan tarik yang lebih tinggi yaitu 50,622 kg/mm2 bila dibandingkan dengan benda uji yang dilasmenggunakan jenis Elektroda E 6013 yaitu 45,732 kg/mm2. Untuk pengujian Kekerasan dengan metode Brinell padabenda uji yang dilas memakai elektroda E 7018 nilai kekerasan pada daerah lasan dan daerah HAZ lebih tinggidibandingkan jenis Elektroda E 6013 disebabkan kandungan dalam elektroda E 7018 adalah low hydrogen sehinggamempengaruhi proses pendinginan logam las, karena elektroda E 7018 mempunyai hydrogen yang rendah maka prosespendinginan akan lebih cepat sehingga logam las akan menjadi lebih keras.Kata kunci: pengelasan, elektroda, BCR, tegangan, brinnell
PERANCANGAN KOMPOR SURYA SERBAGUNA DENGAN SUSUNAN ABSOBER YANG BERVARIASI Abdul Muin; Rita Maria Veranika; Iskandar Badil
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 5 No. 1 JANUARI 2017
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.544 KB) | DOI: 10.52333/destek.v5i1.366

Abstract

Energi radiasi matahari merupakan salah satu bentuk energi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan kehidupan dalam rumah tangga maupun industri, apalagi di era krisis energi bahan bakar cair dan gas saat ini. Salah satu pemanfaatan energi surya adalah sebagai energi untuk memasak, memanaskan. Disini akan dirancang dan dikaji variasi berapa macam bentuk absorber dari Kompor Surya Tipe Kotak, pengujian akan dilakukan pada 3 macam konfigurasi susunan absorber, dengan masing-masing berbentuk tirus, setengah melingkar dan kotak (kompor A, B dan C). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju kemampuan masing-masing absorber terhadap kemapuan daya dan efisiensi penyerapan kalor. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah eksperimental. Pengujian dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Teknik Mesin Universitas Tridinanti Palembang. Dari hasil pengujian diperoleh maing-masing daya dan efisiensi yaitu untuk kompor A, B dan C adalah P = 28,91 Watt, η = 22,11%, P = 31,52 Watt, η = 24,12%, dan P = 33,54, η = 26,65%.Kata kunci: Kompor Surya Tipe Kotak, Absorber
Aplikasi Design For Assembly (DFA) Pada Perancangan Produk Vaccine Carrier Rita Maria Veranika
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 2 No. 2 Juli 2014
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1280.319 KB) | DOI: 10.52333/destek.v2i2.10

Abstract

Abstrak : Perubahan pasar global yang cepat menyebabkan industri memerlukan strategibaru untuk merespon kebutuhan konsumen dan memuaskan kebutuhan pasar agar lebihefisien dan lebih cepat. Hal ini dilakukan dengan mengimplementasikan peralatan teknikuntuk lebih cepat dalam menyediakan produk yang berkualitas tinggi dengan harga yangkompetitif terhadap kebutuhan konsumen.Proses assembling merupakan proses yangmemakan waktu yang cukup besar dalam prosesmanufaktur (53% dari total waktu produksi dan 22% ongkos buruh). DFA adalah salahsatu sistem perencanaan assembling, yang menganalisa desain komponen maupun produksecara keseluruhan, yang dimulai dari awal proses desain, sehingga kesulitan-kesulitanassembling dapat diatasi sebelum komponen diproduksi. Sistem ini bertujuan untukmempermudah proses perakitan sehingga waktu dan cost assembling dapat diturunkan.Keuntungan dari DFA ini adalah mengurangi jumlah perubahan desain dan secara tidaklangsung mengurangi biaya dan waktu, sekaligus memenuhi kebutuhan pelanggan.Untuk itu pada penelitian ini dilakukan perancangan dan pengembangan produk vaccinecarrier yang mempertimbangkan metode Product Design dan Design For Assembly padaperancangan vaccine carrier tersebut. Dari hasil perancangan dan analisa DFApada produkvaccine carrier, didapat total waktu assembling untuk desain awal adalah 519,34 detik dengannilai efficiency 18% sedangkan total waktu assembling untuk redesain adalah 405,63 detikdengan nilai efficiency 24%Kata kunci : vaccine carrier, product design, DFA