Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

TRENT BIOTIC INDEX (TBI) MAKROZOOBENTOS PADA PERAIRAN LOTIK DI SEKITAR TALAGA REMIS KABUPATEN KUNINGAN Lisdari Hotifah; Zaenal Abidin; Edi Junaedi
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i1.821

Abstract

Penelitian ini berjudul “Trent Biotic Index (TBI) Makrozoobentos  pada Perairan Lotik di Sekitar Talaga Remis Kabupaten Kuningan”. Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keberadaan makrozoobentos sebagai salah satu biota air yang termasuk sebagai bioindikator terhadap pencemaran air dengan menggunakan pendekatan biologi Trent Biotic Index (TBI). Metode penelitian ini adalah deskriptif yang memberi gambaran tentang kualitas perairan lotik sekitar Talaga Remis dengan TBI untuk setiap stasiun dengan populasi semua makrozoobentos air pada perairan lotik di sekitar Talaga Remis Kabupaten Kuningan dan sampel yang digunakan adalah makrozoobentos yang diambil dengan pemasangan perangkap atau jaring/surber di empat stasiun yang telah ditentukan. Data hasil penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dalam penyajian tabel identifikasi makrozoobentos dan nilai indeks biotiknya. Hasil pengukuran nilai DO pada stasiun I adalah 9.5 ppm, stasiun II dan III masing-masing adalah 8.5 ppm, dan stasiun IV adalah 8.7 ppm. Sedangkan untuk nilai BOD pada stasiun I bernilai 0.71, stasiun II dan III masing-masing bernilai 0.61, dan stasiun IV bernilai 0.63. Jenis makrozoobentos yang paling banyak ditemukan pada stasiun I adalah Planaria, stasiun II adalah Serratella, stasiun III adalah Hydropsyche dan Planaria, dan stasiun IV adalah Polypedilum. Sedangkan untuk hasil perhitungan TBI didapatkan nilai untuk stasiun I adalah V yang memiliki nilai BOD paling tinggi, sedangkan stasiun II,III, dan IV adalah IX karena memiliki nilai BOD lebih rendah dibandingkan dengan stasiun I. Nilai BOD lebih tinggi pada stasiun I dikarenakan berdekatan dengan perairan lentik (menggenang) telaga dimana tidak ada arus sehingga polutan yang masuk ke dalam perairan akan tetap terkumpul di sekitar perairan tersebut. Dengan nilai TBI yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa kualitas perairan lotik sekitar Talaga Remis masih belum tercemar berat oleh bahan organik. Hal ini disebabkan karena tidak adanya aktivitas manusia yang dapat menyebabkan tercemarnya perairan lotik sekitar Talaga Remis seperti pembuangan limbah. Pencemaran air masih secara alami dan terbatas dari aktivitas pengunjung yang datang ke Talaga Remis.Kata kunci : Trent Biotic Index (TBI), Makrozoobentos, Perairan Lotik, Kualitas air, Talaga Remis
KEANEKARAGAMAN BURUNG PADA ZONA PENYANGGA TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI Cucu Nurmaeti; Zaenal Abidin; Agus Prianto
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i2.1297

Abstract

Penelitian tentang keanekaragaman burung pada zona penyangga Taman Nasional gunung Ciremai ini bertujuan mengetahui keanekaragaman burung, dan hubungan vegetasi tumbuhan dengan keankeragaman burung  pada zona penyangga  taman nasional gunung ciremai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017 bertempat di Kebun Raya Kuningan. Pengambilan data sampel dilakukan sebanyak 4 kali pengulangan  dengan waktu pengamatan yaitu pagi 06.00-09.00 WIB dan sore 16.00-18.00 WIB. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey dengan metode pengambilan data yaitu metode IPA (Index Ponctualle de’Abondance). Data yang diperoleh dihitung dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener dan uji regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 14 Famili dan 22 spesies burung, dan berdasarkan hasil analisis uji regresi linier sederhana menunjukan bahwa tumbuhan berpengaruh terhadap keanekargaman burung di Kebun Raya Kuningan.Kata Kunci : Burung, Zona penyangga, Taman Nasional Gunung Ciremai
EVALUASI PROGRAM KULIAH LAPANGAN EKOLOGI HEWAN PADA SEBUAH UNIVERSITAS SWASTA DI KABUPATEN KUNINGAN JAWABARAT Zaenal Abidin
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 02 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i02.941

Abstract

Mata kuliah ekologi hewan merupakan salah satu mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa program studi pendidikan biologi yang mewajibkan dilaksanakannya program kuliah lapangan. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan kuliah lapangan mata kuliah ekologi hewan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian evaluatif, dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Contex-Input-Proses-Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Pengumpulan data dilakukan melalui metode kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Evaluasi Konteks : mahasiswa umumnya (92,4%) memahami tujuan kuliah lapangan dan mampu mencapai tujuan kuliah lapangan yang telah ditetapkan oleh dosen; (2) Evaluasi Input : mahasiswa umumnya (83,31%) puas terhadap panduan kuliah lapangan yang diberi oleh dosen, sarana prasarana yang dipergunakan, berdampak pada perkembangan kemampuan penguasaan materi perkuliahan, dan lebih bergairah untuk mempelajari lebih dalam tentang materi-materi yang ada di dalam mata kuliah ekologi hewan; (3) Evaluasi Proses : mahasiswa umumnya (82,00) puas terhadap proses pelaksanaan kuliah lapangan; (4) Evaluasi Produk : sebanyak 71,95 % mahasiswa puas terhadap produk kuliah lapangan. Berdasarkan hasil penelitian evaluasi program ditemukan bahwa pelaksanaan kuliah lapangan ekologi hewan dapat memenuhi dari segi harapan mahasiswa, akademik, dan rekreasi.Kata Kunci : evaluasi program, CIPP, kuliah lapangan
ANALISIS PEDAGOGI CONTENT KNOWLEDGE DI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN KARAKTER: SEBUAH STUDY META-SYNTHESIS Zaenal Abidin
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v11i1.1512

Abstract

Sebagai sebuah studi meta-synthesis, studi ini mencoba untuk menganalisis PCK yang berkaitan dengan pendidikan karakter. Studi penelitian yang digunakan adalah desains studi kualitatif. Review literature menggunakan data base ERIC dengan menggunakan kata kunci pedagogical content knowledge.pdf dan google dengan kata kunci pedagogical content knowledge.pdf dan character education.pdf. Jurnal yang diperoleh disortir dan diambil jurnal PCK yang berkaitan dengan sains dan pendidikan karakter atau hasil belajar. Dari 200 jurnal PCK sains, akhirnya diambil 15 jurnal yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pendidikan karakter untuk dianalisis lebih lanjut. Penelitian umumnya menggunakan guru in-service sebagai partisipan. Instrument yang digunakan umumnya wawancara. Desain penelitian yang digunakan umumnya kualitatif. Penelitian PCK yang menyangkut pendidikan karakter secara khusus hampir tidak ditemukan. Namun demikian ada beberapa penelitian PCK yang mengaitkan dengan hasil belajar berupa karakter tertentu. Karakter yang ditelaah diantaranya adalah karakter kreatif dan rasa ingin tahu (satu jurnal); karakter confidence meaning fullness; affective, perceived control, cognitive belief teacher, efficacy state; sikap guru; social responsibility self actualization; solving skill. Temuan menunjukkan PCK guru menjadi syarat perlu, namun tidak menjadi syarat cukup untuk meningkatkan karakter peserta didik, dan PCK dapat mempengaruhi tindakan siswa dalam hal ini minat/motivasi dan prestasi.Kata kunci : Pedagogi Content Knowledge (PCK), Pendidikan Karakter, Meta-Synthesis
KEANEKARAGAMAN PHYTOPLANKTON DI SITU BALONG KAMBANG DESA PASAWAHAN KECAMATAN PASAWAHAN KABUPATEN KUNINGAN Nadea Novasaraseta; Zaenal Abidin; Edi Junaedi
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i01.806

Abstract

Phytoplankton dapat digunakan sebagai bioindikator kualitas air. Penelitian tentang Keanekaragaman phytoplankton di Situ Balong Kambang Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman phytoplankton sebagai bioindikator kualitas air. Penentuan stasiun pengambilan sampel phytoplankton menggunakan metode sampling sistematis dan penghitungan populasi ikan dewa dengan menggunakan metode kuadran.  Peneliti menetapkan 5 stasiun. Parameter fisika-kimia yang di ukur adalah kecepatan arus, intensitas cahaya, suhu, DO, BOD, dan pH. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dalam indeks biologi, seperti indeks keanekaragaman, indeks dominansi, indeks keseragaman, dan indeks kelimpahan. Hasil identifikasi phytoplankton ditemukan 27 genus dari 4 divisi utama yaitu Chlorophyta (10 genus), Cyanophyta (3 genus), Bacillariophyta (12 genus), dan Cyanobacteria (2 genus). Indeks Keanekaragaman (H’) berkisar antara 2,33 - 2,61 berarti komunitas biota dalam keadaan sedang. Kelimpahan phytoplankton (N) berkisar antara 1191 sel/liter sampai 623 sel/liter yang tergolong rendah. Indeks Keseragaman (J) berkisar antara 0,69 - 0,76 yang berarti memiliki nilai keseragaman stabil. dan Indeks Dominansi berkisar antara 0,11 - 0,13 berarti dari semua spesies di stasiun tidak ada yang mendominansi. Hasil analisis regresi linier sederhana kelimpahan phytoplankton dengan kelimpahan ikan dewa tidak signifikan, begitupun dengan nilai parameter fisika-kimia dengan keanekaragaman phytoplankton karena nilai Fhit Ftab.Kata Kunci : Keanekaragaman Phytoplankton, Kualitas air, Indeks Biologi, Perairan Balong Kambang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS MULTI REPRESENTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Yusi Martiasari; Zaenal Abidin; Lilis Lismaya
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i2.829

Abstract

This research is conducted to know the influence of application of problem based learning model multi representative-based toward students’ understanding concept, to know the difference of posttest result between experiment class and control class, to know students’ respond toward learning that applied problem based learning model multi representative-based. This research is conducted at SMAN 1 GARAWANGI for five meetings with quasi experiment method that used Pretest and Posttest Control Group Design. Technique of taking samples used Cluster Random Sampling, 63 students of IX class were divided into experiment class and control class. In experiment class, students were taught with Problem Based Learning Model Multi Representative-Based, meanwhile students in control class were taught with Problem Based Learning Model. The collected data was analyzed with T test. The result of this research shows that t count t table, that is 2,86 2,66. The average score in experiment class is 62,97 while in control class is 52,37. From that result, it can be concluded that application of Problem Based Learning Model Multi Representative-Based is influential toward students’ understanding concept. Key Word : Problem Based Learning, Multi Representative, Understanding Concept
PERAN GENDER DAN KESADARAN METAKOGNITIF SISWA SMA DI KABUPATEN KUNINGAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI Wawan Hermawan; Zaenal Abidin; Edi Junaedi
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i2.904

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran gender dan kesadaran metakognitif siswaSMA terhadap hasil belajar kognitif biologi. Penelitian menggunakan metode survey denganpopulasi adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kabupaten kuningan yang melaksanakankurikulum 2013. Sampel penelitian sebanyak 253 siswa dengan teknik cluster randomsampling. Instrumen penelitian adalah angket MAI (Metacognitive Awareness Inventory) untukmengetahui tingkat kesadaran metakognitif. Analisis data untuk mengetahui pengaruh genderdan kesadaran metakognitif terhadap hasil belajar menggunakan regresi linier berganda.Distribusi frekuensi setiap variabel di analisis menggunakan deskriptif frequencies. Analisisperbedaan rata- rata hasil belajar antara siswa laki-laki dan siswa perempuan mengunakan Ttest.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; 1) tidak ada pengaruh gender terhadap hasilbelajar biologi siswa 2) terdapat pengaruh kesadaran metakognitif terhadap-hasil belajarbiologi dan 3) terdapat pengaruh gender dan kesadaran metakognitif secara bersama-samaterhadap hasil belajar biologi.Kata kunci: gender, kesadaran metakognitif, dan hasil belajar biologi
PENGEMBANGAN BOOKLET BERBASIS PENELITIAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI BIOTEKNOLOGI KELAS XI SMK AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI Yuyun Sri Nurani; Sofyan H Nur; Zaenal Abidin
BIO EDUCATIO : (The Journal of Science and Biology Education) Vol 7, No 1 (2022): Bio Educatio (The Journal of Science and Biology Education)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.806 KB) | DOI: 10.31949/be.v7i1.3823

Abstract

Bahan ajar yang ada umumnya belum sesuai dengan kebutuhan sekolah, sehingga perlu pengembangan bahan ajar ini terutama yang berbasis penelitian. Penelitian ini mengembangkan bahan ajar bebasi penelitian kompos dan aplikasinya, ditujukan untuk siswa SMK Agribisnis dan Agroteknologi. .Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menyusun booklet pembuatan pupuk kompos sebagai sumber belajar biologi bagi siswa SMK Agribisnis dan Agroteknologi Kelas XI. Jenis penelitian ini merupakan penelitian  Research  and  Development  (R&D) melalu tahapan  identifikasi  potensi  dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi  produk,  uji  coba  pemakaian,  revisi  produk  dan  menghasilkan  produk  final.  Data yang diambil adalah kebutuhan pengembangan booklet oleh guru, kelayakan booklet yang divalidasi validator, tanggapan siswa mengenai kelayakan booklet dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian diperoleh skor rata-rata 96% unutk validasi ahli dengan kriteria sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran. Respon yang diberikan siswa positif berdasarkan hasil uji coba dengan prosentase rata-rata 89,5%. Rata-rata nilai N gain yaitu 0,62 artinya media yang dikembangkan sudah dapat dikatakan efektif, hal ini diperkuat dari hasil analisis uji t yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,00 sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengunaan booklet bioteknologi terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa booklet dikembangkan berdasarakan hasil angket kebutuhan guru dan observasi awal terhadap siswa, booklet dikembangkan dari hasil penelitian tentang pembuatan pupuk kompos di  Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Pati, booklet sangat layak digunakan sebagai sumber belajar dan efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bioteknologi. Oleh karena itu perlu dikembangkan sumber belaar untuk materi yang lain yang menarik perhatian siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Analisis Faktor Jenis Kelamin, Usia dan Lama Bekerja Terhadap Kemampuan TPACK Guru IPA SMP di Kota Cirebon Nindya Hapsari; Zaenal Abidin; Asep Ginanjar Arip
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 14, No 2 (2022): QUAGGA : Jurnal Pendidikan dan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v14i2.4942

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kemampuan dan korelasi antar komponen TPACK guru-guru IPA SMP Negeri di Kota Cirebon. TPACK merupakan suatu kerangka integrasi dari pengetahuan pedagogi, pengetahuan konten dan pengetahuan teknologi. Penelitian ini menggunakan metode survey. Analisi data menggunakan korelasi produk moment, regresi sederhana, korelasi ganda dan regresi ganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan: 1) tingkat domain TPACK guru IPA SMP Negeri di Kota Cirebon berada pada kategori tinggi; 2) hasil korelasi bahwa: a) korelasi kuat terjadi antara PCK dengan TPACK, b) korelasi kuat terjadi antara TCK dengan TPACK, c) korelasi sangat kuat terjadi antara TPK dengan TPACK;3) guru laki-laki memiliki tingkat kemampuan TPACK yang lebih tinggi dibandingkan dengan guru perempuan; 4) faktor jenis kelamin berpengaruh positif terhadap kemampuan TPACK, sedangkan faktor usia dan lama bekerja berpengaruh negatif terhadap kemampuan TPACK.
Penerapan Model Pembelajaran SM2CL untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Siswa Pipit Damayanti; Anna Fitri Hindriana; Zaenal Abidin
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 14, No 1 (2022): QUAGGA : Jurnal Pendidikan dan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v14i1.4821

Abstract

Pembelajaran biologi di kelas masih terfokus pada tekstual dan masih belum mengoptimalkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis sehingga ketika pembelajaran di kelas berlangsung siswa merasa bosan dan tidak termotivasi untuk belajar lebih aktif dan bertanya mengenai materi yang didapat di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan berpikir kritis dan motivasi belajar dengan menerapkan model pembelajaran SM2CL pada materi ekosisitem di MA Khas Kempek. Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi experiment. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah Non Probability Sampling dengan teknik purposive sampling. Sampel yang dijadikan sebagai subjek penelitian sebanyak dua kelas, yaitu X IPA 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 6 sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 52 siswa. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model pembelajaran SM2CL terlaksana dengan baik sesuai dengan langkah-langkahnya, Terdapat peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada skor pretest 53,17 menjadi skor posttest 79,97. Terdapat peningkatan motivasi belajar pada siswa yang diimplementasikan SM2CL pada materi ekosistem pada kelas ekperimen lebih baik daripada kelas kontrol dengan rata-rata nilai motivasi belajar kelas eksperimen 85,30% sebesar sedangkan rata-rata nilai motivasi belajar kelas kontrol sebesar 76,20%. Respon positif siswa terhadap pembelajaran model SM2CL sebesar 54% dengan kriteria sangat kuat. Biology learning in the classroom is still focused on textual and still has not optimized learning models that can improve critical thinking skills. This study aims to determine the improvement of critical thinking and learning motivation by applying the SM2CL learning model to the ecosystem material at Kempek Khas MA. The research method used is quasi-experimental. The sampling technique used in this research is purposive sampling technique. The samples used as research subjects were two classes, namely X IPA 5 as the experimental class and class X IPA 6 as the control class which consisted of 52 students. The results showed that the implementation of the SM2CL learning model was carried out well according to the steps. There was an increase in students' critical thinking skills from the pretest score of 53.17 to the posttest score of 79.97. There is an increase in learning motivation in students who implemented SM2CL on ecosystem materials experimental class better than the control class with an average value of 85.30% learning motivation experimental class while the average value of learning motivation in the control class is 76.20%. The positive response of students to learning the SM2CL model is 54% with very strong criteria. The application of the SM2CL model can improve students' critical thinking skills and learning motivation on ecosystem materials at the Kempek Khas MA.