Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pengujian Sederhana Tanah Liat Lokal Guna Meningkatkan kualitas Gerabah Tradisional Menjadi Keramik Hias Berglasir Di Dusun Sandi Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar Ali Ahmad Muhdy; Jalil Jalil; Irfan Irfan
TANRA: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar Vol 4, No 2 (2017): Vernacularies Local Potencies Trought Art & Design
Publisher : Universitas Negeri makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tanra.v4i2.4452

Abstract

This research is an effort to improve the quality of pottery into ceramic art by conducting various experiments on the application of glaze technique. Because the quality of local clay in the area around the pottery crafters is doubtful only for low burn (pottery) maximum of 800 °, it will be used some alternative raw materials of clay, such as clay from Pangkep regency and clay from Gowa regency estimated to be glazed with a high burn above 800 °. Another alternative is to mix the local clay from the craftsmen area with the clay from the outside with materials processing techniques to obtain soil material that is more plastic and resistant to the glaze. The main problem of the research is the art of pottery has survived for hundreds of years in Takalar District, but the quality improvement is so slow that it is less competitive in the national market and global market, another problem is that most artisans of more than 60% still survive by making traditional temporary pottery art the price of traditional pottery art is still very low. 11 local soil materials as research samples continued at the glazing stage with dyeing techniques using FT360 (transparent), 19I (blue), and 19 (white) glaze materials. Combustion is done with a continuous furnace made of fireproof stones using wood fuel (teak residue) and can be measured the burning temperature using pyrometer. The burning plan is carried out for 5 hours until it reaches 1100 °. The result of glaze burning generally shows that all glazed samples can survive at 1100 ° and melt glazes. The disadvantage is the glaze technique that has not been standardized to cause uneven glaze results, there are still many cracked (cracked) glaze surface. However, the glazed ceramic body has not changed even can remain stable, it's just that glaze technique needs to be improved in further research. Abstrak. Pengujian Sederhana Tanah Liat Lokal Guna Meningkatkan kualitas Gerabah Tradisional Menjadi Keramik Hias Berglasir Di Dusun Sandi Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar.  Penelitian ini merupakan upaya peningkatan kualitas gerabah menjadi seni keramik dengan melakukan berbagai eksperimen penerapan teknik glasir.  Oleh karena kualitas tanah liat lokal di daerah sekitar perajin gerabah berada diragukan hanya bisa untuk bakaran rendah (gerabah) maksimal 800°,  maka akan di gunakan beberapa alternatif bahan baku tanah liat, seperti tanah liat dari Kabupaten Pangkep maupun tanah liat dari Kabupaten Gowa, yang diperkirakan dapat diglasir dengan bakaran tinggi di atas 800°. Alternatif lainnya adalah mencampur tanah liat lokal dari daerah perajin dengan tanah liat dari luar dengan teknik pengolahan bahan untuk memperoleh bahan baku tanah yang lebih plastis dan tahan untuk di glasir. Permasalahan utama penelitian adalah seni kerajinan gerabah telah bertahan selama ratusan tahun di Kabupaten Takalar, namun peningkatan mutu berjalan sangat lambat sehingga kurang kompetitif di pasar nasional maupun pasar global, permasalahan lainnya adalah sebagian besar perajin lebih dari 60 % masih bertahan dengan membuat seni gerabah tradisional sementara harga seni gerabah tradisional masih sangat rendah. 11 bahan tanah local sebagai sampel  penelitian berlanjut pada tahap pengglasiran dengan teknik celup menggunakan bahan glasir FT360 (transparan), 19I (biru), dan 19 (putih). Pembakaran dilakukan dengan tungku kontinu terbuat dari batu tahan api dengan menggunakan bahan bakar kayu (sisa kayu jati) dan dapat diukur suhu bakarnya menggunakan pyrometer. Rencana pembakaran dilakukan selama 5 jam hingga mencapai 1100°. Hasil pembakaran glasir menunjukkan pada umumnya seluruh sampel yang diglasir dapat bertahan pada suhu 1100° dan glasir meleleh. Kelemahannya adalah teknik glasir yang belum sesuai standar menyebabkan hasil glasir belum merata, masih banyak pecah-pecah (retak) permukaan glasirnya. Namun demikian body keramik yang diglasir tidak mengalami perubahan bahkan dapat tetap stabil, hanya saja teknik glasir perlu lebih diperbaiki pada penelitian selanjutnya. 
Ekonomi Kreatif Sebagai Materi Kewirausahaan Guna Meningkatkan Motivasi Wirausaha Mahasiswa Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar Jalil Jalil; Hamrin Hamrin; Irfan Irfan
TANRA: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar Vol 4, No 2 (2017): Vernacularies Local Potencies Trought Art & Design
Publisher : Universitas Negeri makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tanra.v4i2.4388

Abstract

Abstract. Creative Economy as Entrepreneurship Material To Improve Student Entrepreneurship Motivation Faculty Of Art And Design Universitas Negeri Makassar. Indonesia has great creative economic potential, but the number of entrepreneurs is still very low, therefore, through art education, art and design students need to be fostered to become creative young entrepreneurs in the field of creative economy. To make this happen it is necessary to draft the module / entrepreneurial learning materials based on the type of business in the field of creative economy in accordance with the arts and culture, learning tools for entrepreneurship courses that can be used in the Faculty of Arts and Design based on creative industry with the type of business of art and culture, and make various media based on creative economy business by raising the profile of creative economy effort with local wisdom then elaborated become part of the module and learning device can create more young entrepreneurs in the creative economy. This research is qualitative applied with data analysis using Miles and Huberman plot. Creative industry materials that become the advantages of the module that is composed of various local businesses in the field of art and design, such as art goods market, art craft by lifting the craft from Tana Toraja and textile craft in the form of silk weaving from Wajo Regency. Performing arts by raising the potential of various art galleries in Makassar City. Art and design as well as performing arts are the two pillars of art and culture, so it is expected that the modules can be applied in the environment of the Faculty of Arts and Design in particular, and the Arts College in Indonesia in generalAbstrak. Ekonomi Kreatif Sebagai Materi Kewirausahaan Guna Meningkatkan Motivasi Wirausaha Mahasiswa Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar. Indonesia memiliki potensi ekonomi kreatif yang besar, namun jumlah wirausaha masih sangat  rendah, oleh sebab itu, melalui pendidikan tinggi seni, mahasiswa seni dan desain perlu dibina untuk menjadi wirausaha muda yang kreatif dibidang ekonomi kreatif. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu menyusun  draft modul/bahan pembelajaran kewirausahaan berbasis jenis usaha dibidang ekonomi kreatif yang sesuai dengan bidang seni budaya, merancang  perangkat pembelajaran mata kuliah kewirausahaan yang dapat digunakan di Fakultas Seni dan Desain berbasis industi kreatif dengan jenis usaha seni budaya, dan membuat berbagai media pembelajaran berbasis usaha ekonomi kreatif dengan mengangkat profil usaha ekonomi kreatif dengan kearifan lokal lalu dielaborasi menjadi bagian dari modul dan perangkat pembelajaran yang dapat menciptakan lebih banyak wirausaha muda dalam bidang ekonomi kreatif. Penelitian ini bersifat kualitatif terapan dengan analisis data menggunakan alur Miles dan Huberman. Materi industry kreatif yang menjadi kelebihan dari modul yang disusun adalah adanya beragam usaha local dibidang seni rupa dan desain, seperti pasar barang seni, seni kerajinan dengan mengangkat kerajinan dari Tana Toraja dan kerajinan tekstil berupa tenun sutra dari Kabupaten Wajo. Seni pertunjukan dengan mengangkat potensi berbagai sanggar-sanggar seni di Kota Makassar. Seni rupa dan desain maupun seni pertunjukan merupakan dua pilar ilmu seni budaya, sehingga diharapkan modul yang disusun dapat diterapkan dalam lingkungan Fakultas Seni dan Desain secara khusus, dan Perguruan Tinggi Seni di Seluruh Indonesia secara umum. 
Kreativitas Visual Pada Desain Poster Iklan Komersial Karya Mahasiswa Irfan Irfan; Jalil Jalil; Satriadi Satriadi
JURNAL PAKARENA Vol 4, No 1 (2019): Vol 4, No 1 (2019): Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.483 KB) | DOI: 10.26858/p.v4i1.12980

Abstract

Kreativitas visual adalah kemampuan memilih dan mengolah visual menarik yang akan digunakan untuk kebutuhan tertentu. Visual merupakan salah satu unsur penting desain grafis, visual  memiliki fungsi sebagai penyampai dan penguat  pesan dalam iklan, visual dapat berupa gambar manual, hasil foto, ilustrasi gabungan manual dan digital, bahkan dapat berupa rekayasa font. Untuk memahami lebih mendalam bagaimana kreativitas  visual dimanfaatkan dalam iklan poster media cetak,  maka perlu dilakukan penelitian.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menjelaskan tentang penggunaan jenis visual pada desain iklan poster komersial karya mahasiswa Desain Komunikasi Visual yang memprogramkan mata kuliah periklanan 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis visual apa saja yang paling dominan digunakan oleh mahasiwa pada iklan poster komersial, dengan demikian dapat ditemukan karakteristik dan tingkat kreativitas visual yang menjadi kecenderungan pada tugas desain iklan poster komersial mahasiswa. Penelitian menggunakan pendekatan estetik dengan analisis data menggunakan sistem interaktif  Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya visual yang digunakan telah memenuhi kaidah estetik dan fungsional sebagai media pemberi informasi, ditinjau dari aspek kreativitas dan kaitannya dengan ajakan berimajinasi bagi pelanggang, visual yang digunakan belum menawarkan kreativitas yang mumpuni, sebab masih membatasi diri pada visual produk saja tanpa melibatkan visual penunjang seperti model yang lebih dapat membangkitkan keinginan karena adanya figur yang dilihat sebagai sebuah testimoni yang menarik.
Tari Tradisional Sulawesi Selatan untuk Menumbuhkan Kecintaan Budaya Lokal pada Anak di Desa Wisata Rammang-Rammang Syakhruni Syakhruni; Jalil Jalil; Prusdianto Prusdianto
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2021 : PROSIDING EDISI 5
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.891 KB)

Abstract

Abstrak. Salah satu bentuk kekayaan dalam kemajemukan yang Indonesia miliki adalah ragam kesenian. Tari merupakan salah satu unsur dalam kesenian. Setiap daerah di Indonesia memiliki seni tari yang berbeda-beda. Kesenian pada setiap suku bangsa menunjukkan adanya ikatan lokal yang khas, seperti gerakan dalam seni tari menunjukkan bahwa kelokalan mereka tereksplor menjadi unsur gerak gemulai dalam sebuah tarian. Tidak terkecuali di Sulawesi Selatan yang mayoritas Suku Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar juga memiliki kesenian tari. Akan tetapi generasi muda pada saat ini sudah mulai kurang meminati kesenian tradisional seperti tari karena dianggap tidak relevan lagi dengan perkembangan jaman. Padahal banyak pesan-pesan moral dan adiluhur yang tersimpan dari makna gerak pada sebuah tari. Implikasi dari kecintaan budaya lokal pada usia anak adalah meningkatnya kesadaran dan identitas budaya lokal pemuda dalam mempertahankan keberadaan dan kelangsungan seni tradisional, melakukan berbagai macam perubahan tanpa menyalahi kaidah-kaidah orisinalitas bu daya lokal, dan melakukan upaya menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya lokal. Atas dasar permasalahan tersebut maka dibuatlah sebuah program kegiatan masyarakat “Tari Tradisional Sulawesi Selatan untuk Menumbuhkan Kecintaan Budaya Lokal pada Anak” dengan tujuan menjadikan pelatihan sebagai media untuk menumbuhkan rasa cinta budaya lokal sebagai bentuk pelestarian tari tradisional.Kata kunci : Tari Tradisional, Sulawesi Selatan, Budaya Lokal, Anak
Tari Tradisional Sulawesi Selatan untuk Menumbuhkan Kecintaan Budaya Lokal pada Anak di Desa Wisata Rammang-Rammang Syakhruni Syakhruni; Jalil Jalil; Prusdianto Prusdianto; Selfiana Saenal
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 1 (2022): Jan-Jun
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.403 KB) | DOI: 10.26858/srq.v1i1.33398

Abstract

Salah satu bentuk kekayaan dalam kemajemukan yang Indonesia miliki adalah ragam kesenian. Tari merupakan salah satu unsur dalam kesenian. Setiap daerah di Indonesia memiliki seni tari yang berbeda-beda. Kesenian pada setiap suku bangsa menunjukkan adanya ikatan lokal yang khas, seperti gerakan dalam seni tari menunjukkan bahwa kelokalan mereka tereksplor menjadi unsur gerak gemulai dalam sebuah tarian. Tidak terkecuali di Sulawesi Selatan yang mayoritas Suku Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar juga memiliki kesenian tari. Akan tetapi generasi muda pada saat ini sudah mulai kurang meminati kesenian tradisional seperti tari karena dianggap tidak relevan lagi dengan perkembangan jaman. Padahal banyak pesan-pesan moral dan adiluhur yang tersimpan dari makna gerak pada sebuah tari. Implikasi dari kecintaan budaya lokal pada usia anak adalah meningkatnya kesadaran dan identitas budaya lokal pemuda dalam mempertahankan keberadaan dan kelangsungan seni tradisional, melakukan berbagai macam perubahan tanpa menyalahi kaidah-kaidah orisinalitas bu daya lokal, dan melakukan upaya menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya lokal. Atas dasar permasalahan tersebut maka dibuatlah sebuah program kegiatan masyarakat “Tari Tradisional Sulawesi Selatan untuk Menumbuhkan Kecintaan Budaya Lokal pada Anak” dengan tujuan menjadikan pelatihan sebagai media untuk menumbuhkan rasa cinta budaya lokal sebagai bentuk pelestarian tari tradisional.Kata kunci : Tari Tradisional, Sulawesi Selatan, Budaya Lokal, Anak ABSTRACTOne form of wealth in the diversity that Indonesia has is a variety of arts. Dance is one of the elements in art. Each region in Indonesia has a different dance art. Art in each ethnic group shows a distinctive locale, such as movement in dance, showing that their locality is explored as an element of graceful movement in a dance. Not in South Sulawesi where the majority of the Bugis, Makassar, Toraja and Mandar tribes also have art. However, the younger generation at this time has begun to be less interested in traditional arts such as dance because they are considered irrelevant to the times. Whereas many moral and noble messages are stored from the meaning of motion in a dance. The implication of the love of local culture at a child's age is awareness and identity of local culture in maintaining the existence and traditional arts, making various kinds of changes without violating the exploration of cultural originality, and making efforts to fight foreign cultures that are not in accordance with local culture. On the basis of these problems, a community activity program "South Sulawesi Traditional Dance to Foster Love of Local Culture in Children" was created with the aim of making training as a medium to foster a sense of love for local culture as a form of preserving traditional dance.Keywords: Traditional Dance, South Sulawesi, Local Culture, Children
LOGO MAKER APP USER INTERFACE ANALYSIS Irfan Irfan; Satriadi Satriadi; Jalil Jalil
JURNAL PAKARENA Vol 7, No 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/p.v7i2.37752

Abstract

This research seeks to provide an overview of the quality of the user interface in logo maker applications. The results of this analysis can be used to consider users in choosing applications, especially MSME actors in designing the visual identity of their products. The user interface analysis used is reviewed from the aspects of clarity, conciseness, familiarity, responsiveness, consistency,  aesthetics,  efficiency, and forgiveness.  The results of the analysis show that these criteria show good results so that the two applications are suitable for use by UMKM actors in creating logos or other visual identities for their products.
PKM Pelatihan Tari Kreasi untuk Meningkatkan Kecerdasan Kreatif Anak di SD Negeri 60 Lembang Kabupaten Majene Sulawesi Barat Syakhruni Syakhruni; Heriyati Yatim; Jalil Jalil
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 4
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Mitra Program Kemitraan Komunitas (PKM) ini adalah siswa SD Negeri 60 Lembang. Masalahnya adalah: (1) kercedasan kreatif siswa belum dioptimalkan, (2) pembelajaran tari yang dilaksanakan berfokus kepada guru, (3) tidak adanya pelatihan tari kepada anak yang berfokus kepada kecerdasan kreatif. Metode yang digunakan adalah: (1) diskusi awal, (2) diskusi karya tari tradisi, (3) demonstrasi, (4) orientasi musik, (5) orientasi kostum dan make -up, (6) praktek, (7) evaluasi, dan (8) pementasan. Hasil yang dicapai adalah (1) kegiatan ini menghasilkan beberapa perubahan kepada peserta, yakni; peningkatan kreatifitas, khusunya dalam menciptkan gerak tari yang dikembangakan berdasarkan pengalaman siswa sendiri., (2) Pembelajaran tari ini meningkatkan kecerdasan kreatif terhadap siswa di SD Negeri 60 Lembang. Kata kunci: tari, kreasi, kecerdasan kreatif
PKM Peningkatan Kreativitas Seni melalui Pelatihan Menggambar dan Mewarnai dengan Menggunakan Pewarna Alam pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 60 Majene Jalil Jalil; Syakhruni Syakhruni
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 4
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Mitra Program Kemitraan Komunitas (PKM) ini adalah siswa SD Negeri 60 Majene. Masalahnya adalah: (1) pengelolaan pembelajaran menggambar dan mewarnai di tingkat sekolah dasar kurang dapat meningkatkan kreatifitas siswa., (2) beberapa sekolah yang memiliki siswa dalan keadaan ekonomi lemah tidak sanggup untuk membeli bahan pewarna untuk pembelajaran menggambar dan mewarnai., (3) tidak adanya pelatihan menggambar dan mewarnai yang dibuat sedemikian rupa agar lebih menyenangkan untuk tingkatan sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah: (1) diskusi awal, (2) diskusi bahan pewarna alam, (3) persiapan bahan, (4) pelaksanaan kegiatan, (5) praktek, (6) evaluasi, dan (7) pameran. Hasil yang dicapai adalah (1) kegiatan ini menghasilkan beberapa perubahan kepada peserta, yakni; peningkatan kreatifitas, khususnya dalam menentukan bahan pewarna yang dibuat sendiri dari lingkungan sekitar mereka, (2) kegiatan menggambar dan mewarnai ini meningkatkan kreatifitas terhadap siswa di SD Negeri 60 Majene.
PELATIHAN TARI DALAM PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DI SEKOLAH DASAR Syakhruni Syakhruni; Heriyati Yatim; Jalil Jalil; Andi Taslim Saputra; Siti Asmaulul Izmi
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v1i2.39435

Abstract

Mitra Program Kemitraan Komunitas (PKM) ini adalah siswa SD Negeri 60 Lembang. Masalahnya adalah: (1) kercedasan kreatif siswa belum dioptimalkan, (2) pembelajaran tari yang dilaksanakan berfokus kepada guru, (3) tidak adanya pelatihan tari kepada anak yang berfokus kepada kecerdasan kreatif. Metode yang digunakan adalah: (1) diskusi awal, (2) diskusi karya tari tradisi, (3) demonstrasi, (4) orientasi musik, (5) orientasi kostum dan make -up, (6) praktek, (7) evaluasi, dan (8) pementasan. Hasil yang dicapai adalah (1) kegiatan ini menghasilkan beberapa perubahan kepada peserta, yakni; peningkatan kreatifitas, khusunya dalam menciptkan gerak tari yang dikembangakan berdasarkan pengalaman siswa sendiri., (2) Pembelajaran tari ini meningkatkan kecerdasan kreatif terhadap siswa di SD Negeri 60 Lembang
PKM MEWARNAI DENGAN PEWARNA ALAMI Jalil Jalil; Syahruni Syahruni; Muhammad Suyudi; Satriadi Satriadi
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v1i2.39300

Abstract

Mitra Program Kemitraan Komunitas (PKM) ini adalah siswa SD Negeri 60 Majene. Masalahnya adalah: (1) pengelolaan pembelajaran menggambar dan mewarnai di tingkat sekolah dasar kurang dapat meningkatkan kreatifitas siswa., (2) beberapa sekolah yang memiliki siswa dalan keadaan ekonomi lemah tidak sanggup untuk membeli bahan pewarna untuk pembelajaran menggambar dan mewarnai., (3) tidak adanya pelatihan menggambar dan mewarnai yang dibuat sedemikian rupa agar lebih menyenangkan untuk tingkatan sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah: (1) diskusi awal, (2) diskusi bahan pewarna alam, (3) persiapan bahan, (4) pelaksanaan kegiatan, (5) praktek, (6) evaluasi, dan (7) pameran. Hasil yang dicapai adalah (1) kegiatan ini menghasilkan beberapa perubahan kepada peserta, yakni; peningkatan kreatifitas, khususnya dalam menentukan bahan pewarna yang dibuat sendiri dari lingkungan sekitar mereka, (2) kegiatan menggambar dan mewarnai ini meningkatkan kreatifitas terhadap siswa di SD Negeri 60 Majene