Fauzan Saleh
IAIN Kediri

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Great Battle of Badr as Reflected in al-Ṭabari’s Tarīkh and, Tafṣīr Fauzan Saleh
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies Vol 39, No 1 (2001)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.2001.391.98-123

Abstract

Perang Badr merupakan peristiwa besar dan memiliki makna yang amat strategis dalam sejarah Islam klasik. Setelah bertahun-tahun berjuang tanpa membuahkan hasil yang menggembirakan melalui perang Badr,  Muhammad memperoleh kemenangan yang amat gemilang. Kemenangan ummat Islam dalam perang tersebut telah memperkokoh posisi Muhammad di Madinah, di samping juga telah memperteguh keyakinan ummat tentang kebenaran kerasulan Muhammad.  Karena pentingnya makna perang Badr tersebut maka tidak mengherankan jika peristiwa ini mendapatkan perhatian yang cukup besar, bukan saja dari para ahli sejarah tetapi juga dari al-Qur'an sendiri. Peristiwa ini telah diabadikan dalam karya para sejarawan Muslim terkenal, seperti Ibn Hisham dan al-Waqidi. Al-Ṭabari, dalam karya monumentalnya Ta'rīkh al-Rusuwl a'I-Muluk, juga menganggapnya sebagai peristiwa paling penting yang terjadi pada tahun kedua Hijriyah. Namun, di samping sebagai sejarawana,al-Ṭabari juga dikenal sebagami mufassiyr ang mengulasp eristiwa besar ini dalam uraiannya mengenai Surat al-Anfal dalam tafsirnya, jāmi' al-Bayān fi fafsīr al-Qur'an. 
CADAR DAN MODERASI ISLAM DI IAIN KEDIRI Fauzan Saleh; Luthfi Atmasari; Syafruddin Faisal Thohar
Bahasa Indonesia Vol 8 No 1 (2022): TASAWUF DAN MEDIA TEKNOLOGI
Publisher : Program Studi Ilmu Tasawuf IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53429/spiritualis.v8i1.378 for articles

Abstract

Munculnya keputusan rektor IAIN Kediri No 23 tahun 2019 tentang larangan penggunaan cadar di institusi keagamaan islam pemerintah mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat. Bagi yang mendukung larangan tersebut, berdalih bahwa cadar bisa dipersepsikan sebagai simbol radikalisme yang identik dengan agresivitas dan terorisme. Bagi golongan yang menolak kebijakan tersebut, mendasarkan bahwa pemakai cadar hanya menjalankan perintah agama yang telah dijamin oleh undang-undang dasar. Cadar memang selalu identic dikenakan oleh mahasiswa dan Dosen sebagai tenaga pendidik akan berhadapan langsung dengan mahasiswa yang memakai cadar tersebut, sehingga keputusan melarang atau memperbolehkan mahasiswa memakai cadar selama di kelas ada di tangan dosen sesuai dengan persepsinya terhadap cadar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dosen terhadap cadar dan bagaimana moderasi keislaman diterapkan di IAIN Kediri. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan metode wawancara kepada 5 narasumber dosen, senat dan juga pemangku kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa narasumber meyakini bahwa memakai cadar boleh dilakukan baik di kampus maupun di luar kampus. Namun, ada Batasan-batasan dimana mahasiswa tidak boleh memakai cadar yaitu pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas, ketika mahasiswa melakukan kegiatan akademik seperti bimbingan proposal dan skripsi, perwalian, dan juga praktikum. Hal tersebut juga menjadikan bahwa persepsi dosen terhadap cadar lebih kepada penerapan hukum ushul-fiqh yaitu masolih al-mursalat.