Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The consequences of increasing assertiveness of trans-national religious communities for international relations Najamudin, Najamudin
Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies Vol 2, No 2 (2012): Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies
Publisher : State Institute of Islamic Studies (STAIN) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The transnational communities, or in other terms, the migrant communities whowent to the US and the UK, or to any other European states had strong belief intheir religion in which they might not be contaminated by the secular ideology inthe Western countries. In this respect, the phenomenology of religion in internationalrelations is a relatively new and surprising. Accordingly, this paper aims atinvestigating the implications of the emergence of trans-national religious groupsfor international relations. The paper will argue that the rise of trans-nationalreligious groups has produced a profound impact on international relations. Thefactors that influenced this transformation in international relations is the contemporaryprocesses of globalization which scholars argue, are pivotal to bringingreligion to the centre stage of international relations. In order to deepen theunderstanding of this process, two case scenarios will be analyzed, namely, theSikh Diasporas and the imagined Islamic community, the umma. In this paper, ithas been argued that the rise of trans-national religious actors may affect statesovereignty in one way or another. Under secular ideology, the role of religion ismarginalized from the public sphere, in particular, the domain of politics and religion is being obviously separated. This separation, according to both groups,is problematic. It is therefore, the emergence of Islamic and Sikh communities isconsidered by some liberal democratic countries like India as a peril to its statesovereignty. In Islamic doctrines, the Muslims hold a principle in din wa dawla,the unity of state and religion, while in Sikhism, the Sikhs have to trust miri andpiri, the unification of religious and political institution.Masyarakat transnasional atau dalam terma lain disebut juga sebagai masyarakatmigran yang menetap di Amerika dan Inggris, atau ke negara-negara Eropalainnya memiliki keyakinan yang kuat terhadap agama mereka dan tidakterkontaminasi oleh ideologi sekuler Barat. Pada konteks ini, fenomenologi agamadalam perspektif hubungan internasional merupakan kajian baru dan menarikuntuk dibahas. Berdasarkan hal tersebut, makalah ini bertujuan untuk menyelidikiimplikasi dari munculnya kelompok trans-nasional tersebut terhadap kajianhubungan internasional. Makalah ini berasumsi bahwa munculnya kelompok sosialkeagamaan yang bersifat trans-nasional berdampak besar terhadap hubunganinternasional. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan ini adalah prosesglobalisasi yang menarik agama ke dalam pola hubungan internasional. Untuklebih jelasnya, dua skenario kasus akan dianalisis, yaitu Diaspora Sikh dan konsepsi‘keummatan’ dalam Islam. Dalam pembahasan makalah ini, didapati bahwamunculnya kelompok masyarakat trans-nasional dapat mengancam kedaulatansuatu negara dalam berbagai bentuknya. Dalam ideologi sekuler, peran agamatermarjinalkan dari ruang publik, khususnya ranah politik. Pemisahan ini, menurutkedua kelompok tersebut, memiliki sejumlah permasalahan. Oleh karena itu,munculnya masyarakat transnasional Islam dan Sikh dianggap oleh beberapanegara demokrasi liberal seperti India sebagai ancaman bagi kedaulatan negara.Dalam perspektif Islam, prinsip din wa dawlah merupakan konsepsi kesatuannegara dan agama, sementara dalam ajaran Sikhisme, doktrin miri piri, merupakankonsepsi penyatuan lembaga keagamaan dan politik.
Peningkatan Pemahaman Tentang Politik Uang Bagi Pemilih Pemula Di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Ilhamsyah, Fadhil; Fadhly, Zuhrizal; Kabiru Rafiie, Said Ahmad; Najamudin, Najamudin
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 1, No 1 (2019): Juli-Desember
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.02 KB)

Abstract

This paper explains about innovation of the local government which is part of the Population and Civil Registration (Dukcapil) service reform. Aklamasidansa is the policy of the West Aceh Regency in the matter of arranging birth certificates and death certificates that are integrated with village funds. The issue of legal identity is still a problem in Indonesia, many people do not have a legal identity so that it has an impact on all services provided by the government to the community. Aklamasidansa  is an innovation that brings government and society closer. Aklamasidansa has been running since 2017 and operates in the assisted villages. This study used a qualitative method with a case study approach, the informants of this study were the community as recipients of services, the West Aceh government as an innovator. The results of the study show that the aklamasidansa policy has increased the coverage of legal identity ownership, especially birth certificates which increased from 70.25% percent (June 2017) to 93.90 percent (December 2018). Aklamasidansa as one of the service innovations to the community is running very well in improving the data administration of the village and make it easier for citizens to receive services in arranging birth certificates and death certificates.
KOMUNIKASI POLITISI PEREMPUAN DI NUSA TENGGARA BARAT (ANALISIS PESAN KAMPANYE POLITIK DR. HJ SITTI ROHMI DJALILAH DALAM KONTESTASI PEMILIHAN GUBERNUR TAHUN 2018/2019) Zulvianingrum, Depanda; Najamudin, Najamudin
KOMUNIKE Vol 11 No 1 (2019): Komunikasi Politik Islam
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.612 KB) | DOI: 10.20414/jurkom.v11i1.2267

Abstract

Pada era demokrasi dengan keterbukaan informasi publik dan kebebasan beraspirasi sehingga Negara menyediakan 30% quota pada kaum perempuan untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu legislatif 2014. Hal ini telah menjadi perhatian yang cukup lama dalam aspirasi-aspirasi bagi para pejuang kesetaraan gender termasuk menjadi cita-cita dan tuntunan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama khususnya dalam bidang politik. Dengan ketersedian quota yang dapat mendorong lebih jauh lagi perjuangan bagi kaum perempuan, posisi peran dan aktivitas perempuan Indonesia dalam dunia politik semakin meningkat dalam ukurannya sendiri dari waktu ke waktu di dalam sejarah Indonesia merdeka. Keterwakilan perempuan yang memadai setidaknya dapat memberikan, melengkapi, dan menyeimbangkan visi, misi, dan oprasionalisasi Indonesia selanjutnya yang objektif namun berempati dan berkeadilan gender (tidak mendiskriminasikan salah satu jenis kelamin saja) dan membuktikan bahwa Indonesia memiliki sistem demokrasi yang ramah bagi gender. Sebagai seorang perempuan yang akan maju dalam pilgub 2018 umi Rohmi mengontrol untuk mencapai target kemenangan menggunakan beberapa komunikasi karena perempuan masih dipandang sebagai mahluk second class mahluk kedua di daerah Nusa Tenggara Barat jadi umi Rohmi menggunakan beberapa cara seperti bentuk kampanye yang dilakukannya mulai dari memperkenalkan (mensosialisasikan) diri kepadaPada era demokrasi dengan keterbukaan informasi publik dan kebebasan beraspirasi sehingga Negara menyediakan 30% quota pada kaum perempuan untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu legislatif 2014. Hal ini telah menjadi perhatian yang cukup lama dalam aspirasi-aspirasi bagi para pejuang kesetaraan gender termasuk menjadi cita-cita dan tuntunan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama khususnya dalam bidang politik. Dengan ketersedian quota yang dapat mendorong lebih jauh lagi perjuangan bagi kaum perempuan, posisi peran dan aktivitas perempuan Indonesia dalam dunia politik semakin meningkat dalam ukurannya sendiri dari waktu ke waktu di dalam sejarah Indonesia merdeka. Keterwakilan perempuan yang memadai setidaknya dapat memberikan, melengkapi, dan menyeimbangkan visi, misi, dan oprasionalisasi Indonesia selanjutnya yang objektif namun berempati dan berkeadilan gender (tidak mendiskriminasikan salah satu jenis kelamin saja) dan membuktikan bahwa Indonesia memiliki sistem demokrasi yang ramah bagi gender. Sebagai seorang perempuan yang akan maju dalam pilgub 2018 umi Rohmi mengontrol untuk mencapai target kemenangan menggunakan beberapa komunikasi karena perempuan masih dipandang sebagai mahluk second class mahluk kedua di daerah Nusa Tenggara Barat jadi umi Rohmi menggunakan beberapa cara seperti bentuk kampanye yang dilakukannya mulai dari memperkenalkan (mensosialisasikan) diri kepada
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN BIOFUNGISIDA TRICHODERMA UNTUK MENDUKUNG SISTEM PERTANIAN ORGANIK Nasir, Burhanuddin; Najamudin, Najamudin; Lakani, Irwan; Lasmini, Sri Anjar; Sabariyah, Sitti
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 7 No 2 (2020): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v7i2.756

Abstract

Produktivitas usaha tani di Desa Dolago Padang Kecamatan Parigi Selatan masih sangat rendah disebabkan oleh praktek budidaya masih bersifat konvensional yaitu dengan penggunaan pupuk dan pestisida kimia tergolong intensif. Untuk mengurangi penggunaan input bahan kimia tersebut perlu digalakkan sistem pertanian organik dalam kegiatan usaha tani. Di desa Dolago Padang potensi bahan organik cukup banyak tersedia, namun belum dimanfaatkan. Program kemitraan wilayah (PKW) pertujuan untuk mendampingi petani dalam mengolah sumberdaya lahan dan ternak menjadi produk yang bernilai berupa pupuk organik dan pestisida rasional. Program menggunakan metode pelatihan dan demplot percobaan serta pembinaan dan pendampingan masyarakat. Hasil yang dicapai yakni masyarakat dapat mengembangkan pupuk organik cair biourin dan bioufungisida trihoderma sehingga produk tersebut dapat digunakan untuk mendukung kegiatan usaha tani organik.
Analisis Konten Budaya dalam Buku Pantun Suku Mbojo yang Ditulis oleh Lamone Magenda sukarismanti, sukarismanti; Najamudin, Najamudin; Samsudin, Samsudin
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol 6, No 3 (2021): Edisi Juli-September 2021
Publisher : FKIP UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jb.v6i3.18279

Abstract

ABSTRAK Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konten budaya yang terkadung dalam pantun yang hampir terkikis pada pemahaman masyarakat suku Mbojo sebagai pelaku budaya.Desain / metodologi / pendekatan -Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kulaitatif deskriptif. Sementara teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan menggunakan teori yang dikemukankan oleh Koetjaraningrat. Temuan/ Hasil - Hasil penelitian menunjukkan bahwa pantun suku mbojo mengandung norma-norma dan aktivitas yang terpola yang biasa dilakukan oleh leluruh pada jaman dahulu. Namun, kebisaan tersebut sudah sulit di temukan ditengah masyarakat bahkan telah punah. Hal itu disebabkan karena perkembangan ilmu pengetahuan yang telah mempengaruhi pola pikir generasi penerus serta melemahnya pemahaman masyarakat terhadap kebiasaan yang telah dilakukan pada jaman dahulu.Kata Kunci: Konten Budaya, Pantun, Suku Mbojo