Angga Dheta Shirajjudin Aji
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Teknologi Biogas Dalam Mereduksi Pencemaran Limbah Kotoran Sapi Dengan Konsep Infilter (Integrasi Food, Feed, Fuel, And Fertilizer) Di Desa Garung Kabupaten Lamongan. Bambang Rahadi; Angga Dheta Shirajjudin Aji; Rahmat Hidayat
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.849 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2018.005.02.3

Abstract

Peternakan sapi merupakan salah satu sektor penyokong perekonomian masyarakat Indonesia, salah satunya di Desa Garung, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan. Sebanyak 105 orang warga Desa Garung adalah peternak sapi dengan jumlah total sapi yang diternakkan 250 ekor. Satu ekor sapi menghasilkan 15-20 kg kotoran/hari. Tujuan penelitian atau program ini adalah memberikan pemahaman dan pelatihan kepada masyarakat Desa Garung mengenai pemanfaatan kotoran sapi melalui integrasi food, feed, fuel, and fertilizer yaitu pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi biogas dan mengelola slurry yang dihasilkan menjadi pupuk (fertilizer) dan pakan ikan (feed)  sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi (fuel) dan pangan (food) serta dapat mereduksi limbah kotoran sapi. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan eksperimental berdasarkan pembuatan pakan ikan menggunakan slurry (ampas biogas) dan penerapan teknologi biogas dengan yang dibangun dengan tipe fixed dome dalam skala rumahan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini telah dibangun 2 instalasi biogas dengan ukuran digester tinggi 2 meter dan diameter 80 cm berbentuk tabung dengan volume sebesar 1,0048 m³ di Desa Garung. Penerapan INFILTER (integrasi food, feed, fuel, and fertilizer) menjadikan masyarakat lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar untuk memasak (fuel) sehingga tidak lagi menggunakan kayu bakar serta masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan (food) secara lebih mudah. Masyarakat juga memperoleh penghasilan tambahan dari penjualan produk-produk khas Desa Garung hasil program kewirausahaan berbasis dari tanaman hortikultura yang dipupuk dengan bio-slurry (fertilizer). Dan penghematan pembuatan pakan ikan lele (feed) berbasis slurry biogas dengan tambak lele seluas ¼ hektar dalam satu hari hanya membutuhkan biaya sebesar Rp 88.000,00 untuk sekali makan. Sedangkan biasanya membutuhkan biaya sebesar Rp 170.500,00 untuk sekali makan dengan menggunakan konsentrat. Sehingga dalam hal ini dapat menghemat biaya lebih dari 48%. Kata Kunci : Biogas, Kotoran Sapi, Slurry.
Pengaruh Penambahan Bioenzim dan Daun Lamtoro (L. Leucocephala) terhadap Kandungan Unsur Hara Makro (C,N,P Dan K) pada Pupuk Organik Cair (POC) Lindi (Leachate) Evi Kurniati; Angga Dheta Shirajjudin Aji; Esta Safitri Imani
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.16 KB)

Abstract

Salah satu sumber sampah yaitu sampah organik yang diolah menjadi pupuk dan kompos, kebanyakan berasal dari kegiatan domestik, pengolahan sampah di TPA yang biasa dilakukan adalah pengolahan air lindi. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah lindi itu sendiri menjadi pupuk organik cair dengan perlakuan mengolah air lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung Batu dengan menganalisis pemberian dosis bioenzim dan daun lamtoro. Tujuan dilakukannya uji analisis ini agar dapat menentukan dosis optimal dari pemberian bioenzim dan bahan alami daun lamtoro untuk kadar makro hara berupa C,N,P dan K dari pupuk organik cair agar keberadaanya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat terutama petani. Metode yang digunakan dalam penelitian yakni metode eksperimental laboratorik yaitu percobaan dengan skala laboratorium. Pengambilan sampel air lindi menggunakan metode grab sample atau sampel sesaat. Percobaan dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL Faktorial) dengan 9 perlakuan dan 2 kali pengulangan. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan tabel ANOVA dan diuji menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) kepercayaan 95% untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan perbedaan kemampuan pemberian dosis. Hasil penelitian menunjukkan proses pembuatan pupuk cair organik dengan penambahan bioaktivator bioenzim dan daun lamtoro (L. leucocephala) yang dilakukan memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap kadar C, N, P, dan K. Perbedaan signifikasi ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti efektifitas kinerja bioenzim dan kandungan unsur hara pada daun lamtoro yang dilakukan aerasi selama 7 hari. Pada perhitungan penentuan terbaik didapat perlakuan terbaik dari penelitian ini adalah pupuk cair organik dengan bioenzim 0,233 ml dengan penambahan daun lamtoro 50 g (B1L2) meskipun hasilnya masih lebih kecil dari kriteria pupuk organik cair baku mutu PERMENTAN NO 70 Tahun 2011.