Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KESEIMBANGAN NILAI INSANIYAH PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Haeruddin Haeruddin; Hamzah Arhan; M. Chiar Hijaz
Jurnal Al-Ahkam: Jurnal Hukum Pidana Islam Vol 4 No 1 (2022): Al-Ahkam Volume 4 Nomor 1 Maret Tahun 2022
Publisher : Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.64 KB) | DOI: 10.47435/al-ahkam.v4i1.857

Abstract

Islam adalah Agama yang hadir di muka bumi ini untuk menyampaikan ajaran-ajaran tentang keadilan dan kemanusiaan bagi seluruh umat manusia. Islam diketahui memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Ajaran-ajaran Islam perlu dipahami melalui jalan yang praktis karena fungsi agama ini adalah untuk memberikan solusi-solusi yang terbaik atas segala problema sosial yang ada dalam masyarakat. Hukum Islam yang menjadi pedoman utamanya adalah Al-Qur’an dan Hadis yang dikuatkan dengan Kajian Ilmu Fiqhiyyah dan Ushuliyyah, sesungguhnya telah sempurna untuk menjawab persoalan-persoalan akidah, ibadah, muamalah maupun syariah, sehingga konsep hukum Islam bersifat dinamis dan syumulatu zzaman atau sempurna terhadap zaman. Konsep hukum dalam Al-Qur’an adalah ide pokok yang mendasari gambaran yang bersifat umum mengenai esensi atau hakekat hukum dalam Al-Quran. Keadilan dalam konsep Al-Qur’an, yakni: Pertama, keadilan dalam arti keseimbangan. Kedua, keadilan dalam arti persamaan dan tidak adanya segala bentuk diskriminasi. Ketiga, keadilan dalam pengertian memberikan “perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikan hak-hak itu kepada setiap pemiliknya” Keempat, keadilan yang dinisbatkan kepada Tuhan. Konsep kemanusiaan dalam Al-Qur’an bertujuan untuk kesejahteraan manusia, seperti kewajiban tolong-menolong, zakat, infak, wakaf dan sekdekah.
FAKTOR SOSIOLOGIS QAŪL QADĪM DAN QAŪL JADĪD (ANALISIS EKSPEDISI INTELEKTUAL IMAM SYAFI’I) Zainal Abidin; M. Chiar Hijaz; St. Risnawati Basri
Qadauna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam Vol 4 No 2
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/qadauna.v4i2.37600

Abstract

This research examines the social aspects of the dynamics of qaul qadim and qaul jadid of Imam Syafi'i. The main mission of this research is to get to know the figure of Imam Syafi'i, to see the dynamics of his thinking and the sociological factors behind the dynamics of his thinking. This type of research is descriptive qualitative research, because it accommodates concepts and ideas in information management. The information base studied came from a prominent scholar, namely Imam al-Shafi'i. The collected information is processed using a qualitative method, after which it is analyzed using critical analysis. The results of the research show that the figure of Imam Shafi'i was born in Gazza (a region near Palestine) in 150 H-204 H. In the phase of the journey of thought of Imam Shafi'i (Iraq and Egypt) gave birth to a concept of thought called qaul qadim and qaul Jadid. According to some opinions, the trigger for the dynamics of al-Shafi'i's view is due to: Differences in verses or hadith used as evidence; Viewpoints in mastering verses or hadiths that are not the same; Comparison of thoughts on the existence of ijma'; Comparison of asl (principal) and illah (reason) on the qiyas used and comparison of thoughts on the position of qaul shahabi. Apart from that, other aspects that sparked al-Syafi'i's view were Geographical Aspects, Cultural/ Customs Aspects and Scientific Aspects.