Dana Waskita
KK Ilmu Kemanusiaan FSRD ITB

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SECOND LANGUAGE ACQUISITION AND ITS PSCYCHO-CULTURAL IMPLICATIONS Dana Waskita
Jurnal Sosioteknologi Vol. 8 No. 16 (2009)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bilingualism or multilingualism may imply socioeconomic advantages. But a further literature study indicates that this may also affect psychological and cultural viewpoints. The acquisition of second language would significantly influence the mentality or perceptual framework of the language users. Consequently, this finding may inspire to the appropriate pedagogical methods in language acquisition.
Pengantar Memahami Semiotika Media Dana Waskita
Jurnal Sosioteknologi Vol. 10 No. 22 (2011)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buku ini dimaksudkan sebagai pendahuluan ke semiotika media. Buku ini ditujukan kepada para mahasiwa yang mengambil kuliah pendahuluan tentang semiotika umum, psikologi, linguistik, mitologi, pendidikan, telaah sastra, sosiologi, antropologi budaya, kajian budaya, studi komunikasi, dan analisis media. Danesi berharap mereka bisa memiliki pegangan praktis yang bisa dipakai untuk mempelajari dan memahami media dari sudut teori semiotika.
PERUBAHAN CARA PANDANG DAN SIKAP MASYARAKAT KOTA BANDUNG AKIBAT PENGARUH GAYA HIDUP DIGITAL Jejen Jaelani; Tri Sulistianingtyas; Dana Waskita
Jurnal Sosioteknologi Vol. 11 No. 27 (2012)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perangkat digital kini telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat di kota besar, kota-kota kecil, dan perdesaan. Hal ini memunculkan gaya hidup yang relatif baru di Indonesia, yaitu gaya hidup digital. Masyarakat hidup dengan perangkat digital dan menjadikan perangkat digital sebagai bagian takterpisahkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Gaya hidup ini telah mengubah kebiasaan masyarakat. Kini, banyak hal yang dulu dikerjakan dengan cara pergi, menghabiskan waktu dan jarak, kini dapat dilakukan dengan menekan tombol di perangkat digital saja. Gaya hidup digital ini memiliki banyak dampak, baik dampak positif maupun dampak negatifnya. Penelitian ini difokuskan kepada gaya hidup digital di masyarakat kota Bandung dan dampaknya bagi perubahan sikap, mental, dan cara pandang mereka. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa gaya hidup digital telah menjadi bagian takterpisahkan dalam kehidupan masyarakat kota Bandung. Selain itu, gaya hidup digital juga telah banyak mengubah tatanan hidup, sikap, mental, dan cara pandang masyarakat. Kata kunci: teknologi digital, gaya hidup digital, mental, sikap, cara pandang, perangkat digital, perubahan Digital devices have now become a part of people's daily lives in big cities, small towns, and rural areas. This has triggered a relatively new way of life in Indonesia, the digital lifestyle. The community lives with digital devices and makes them inseparable parts of their daily lives. Lifestyle has changed the habits of the people. Now, a lot of things that used to be done by going, spending time and reaching distance, can now be done by pressing the button on digital devices only. The digital lifestyle has a lot of impact, either positive or negative. This study focuses on the digital lifestyle in the city of Bandung and the implications for changes in attitudes, mental, and their point of views. It was found that the digital lifestyle has become an inseparable part of people of Bandung. In addition, the digital lifestyle has also significantly changed the order of life, attitude, mental, and public perception. Keywords: digital technology, digital lifestyle, mental attitude, outlook, digital devices, change
TRANSITIVITY IN TELEPHONE CONVERSATION IN A BRIBERY CASE IN INDONESIA : A FORENSIC LINGUISTIC STUDY Dana Waskita
Jurnal Sosioteknologi Vol. 13 No. 2 (2014)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2014.13.2.3

Abstract

Penelitian ini adalah sebuah kajian linguistik atas percakapan telepon dalam bahasa Indonesia pada kasus korupsi yang terjadi baru-baru ini, khususnya sebuah kasus penyuapan. Pendekatan linguistik pragmatis dan sistemik fungsional digunakan sebagai metode untuk mengungkapkan fakta-fakta yang ditemukan pada kasus penyuapan sebagai suatu jenis kasus hukum dalam studi Linguistik Forensik. Percakapan telepon dari dua jenis penyuapan dikumpulkan sebagai data penelitian ini. Data dianalisis secara semantis, pragmatis, dan sintaktis. Ditemukan bahwa para pelaku menggunakan beberapa kode tertentu untuk berkomunikasi. Mereka juga menggunakan cara tertentu untuk menyampaikan tindak tutur lokusi untuk mendapatkan ilokusi untuk mencapai efek perlokusi yang mereka inginkan. Banyak proses materi muncul pada transkrip percakapan telepon para pelaku (koruptor) yang menunjukkan tindakan yang mereka lakukan. Proses materi yang muncul dalam percakapan menunjukkan gejala bahwa permintaan langsung dilakukan oleh pihak yang lebih kuat kepada interlokutor untuk mempersiapkan bahan-bahan. Kata kunci : linguistik forensik, semantik, pragmatik, sintaksis, percakapan telepon, penyuapan This study applies linguistics to investigate telephone conversations on a recent corruption case, to be specific, a bribery, in Indonesia. A pragmatic and systemic functional Linguistic approach was used as the method to reveal the facts on a bribery as a type of legal case in forensic linguistic study. The telephone conversations on two different types of bribery were collected as the data of this research. The data were analyzed semantically, pragmatically, and syntactically. It was found that the perpetrators used some particular codes to communicate. They also used a certain way to convey locutions to get the illocution to achieve the effect of the perlocution they wanted. Many material processes appeared in the transcripts of the telephone conversations of the actors (corruptors) which show the actions performed by the actors. The material process that appears in the conversation suggests a direct request from the more powerful to prepare materials to the interlocutor. Keywords : forensic linguistic, semantics, pragmatics, syntax, telephone conversation, bribery